NABI HUD AS (Part 2)

0
34

Selasa, 24 Muharam 1438 H/25 Oktober 2016

Sirah

Ustadzah Yani

============================

KETIKA AZAB DITURUNKAN


Ketika kaum Nabi Hud masih dalam kekufuran, maka Allah menurunkan azab-NYA. Azab tersebut diawali dengan musim kering yang berkepanjangan, dan selama 3 tahun lamanya tak ada turun hujan.

Pada saat itu, masyarakat mengalami kondisi yang sangat genting, mereka memohon pertolongan Allah dengan kehormatan & kemuliaan Baitullah. Maka, diutuslah beberapa orang dari kaum ‘Ad pergi ke Baitullah dengan tujuan memohon pertolongan Allah agar diturunkan hujan. Saat tiba diperbatasan kota Makkah, mereka singgah di kediaman Muawiyah bin Bakr, dan tinggal sebulan lamanya. Mereka berpesta minum khamr dan dihibur biduanita yang disediakan oleh Muawiyah, mereka lupa dengan tujuan awal mereka. Lalu mereka tersadar, dan pergi menuju Masjidil Haram lalu berdo’a kepada Allah SWT,  memohon agar diturunjannya hujan pada kaumnya.

Kemudian Allah SWT menjadikan 3 macam awan, ada yang putih, merah, dan hitam. Lalu, ada seruan yang diarahkan ke mereka untuk memilih awan mana yg mereka inginkan. Dan merekapun memilih awan hitam dengan anggapan awan tersebut lebih banyak airnya. Lalu, Allah SWT menggiring awan tersebut diatas bangsa ‘Ad. Melihat awan tersebut kaum ‘Ad bergembira dan mengira permohonan mereka dikabulkan dan hujan akan segera turun.

فَلَمَّا رَأَوْهُ عَارِضًا مُسْتَقْبِلَ أَوْدِيَتِهِمْ قَالُوا هَٰذَا عَارِضٌ مُمْطِرُنَا ۚ بَلْ هُوَ مَا اسْتَعْجَلْتُمْ بِهِ ۖ رِيحٌ فِيهَا عَذَابٌ أَلِيمٌ

“Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, berkatalah mereka: “Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami”. (Bukan!) bahkan itulah azab yang kamu minta supaya datang dengan segera (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih.” (QS. Al-Ahqaf: 24)

Namun, apa yang mereka kira akan turun hujan adalah salah. Awan yang mereka pilih adalah awan yang membawa angin yang membinasakan.

إِنَّا أَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيحًا صَرْصَرًا فِي يَوْمِ نَحْسٍ مُسْتَمِرٍّ

“Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang sangat kencang pada hari nahas yang terus menerus.” (QS. Al-Qamar: 19)

Allah SWT menimpakan angin itu kepada kaum ‘Ad selama 7 malam dan 8 hari selama terus menerus. Dan mereka pun mati bergelimpangan bagaikan batang kurma yang lapuk.

سَخَّرَهَا عَلَيْهِمْ سَبْعَ لَيَالٍ وَثَمَانِيَةَ أَيَّامٍ حُسُومًا فَتَرَى الْقَوْمَ فِيهَا صَرْعَىٰ كَأَنَّهُمْ أَعْجَازُ نَخْلٍ خَاوِيَةٍ

“Yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus; maka kamu lihat kaum ‘Aad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk).” (QS. Al-Haqqah: 7)

فَهَلْ تَرَىٰ لَهُمْ مِنْ بَاقِيَةٍ

“Maka kamu tidak melihat seorangpun yang tinggal di antara mereka.” (QS. Al-Haqqah: 8)

Kedahsyatan azab berupa angin kencang yang menimpa kaum ‘Ad selalu diingat Rasulullah SAW, apabila beliau melihat awan menggantung dilangit, raut muka beliau berubah dan beliau dengan gusar keluar masuk rumah. Wajah Rasulullah SAW kembali berseri seri apabila telah turun hujan.

Aisyah r.a. menerangkan bahwa Rasulullah SAW apabila menyaksikan angin bertiup kencang, beliau berdoa,

اللهم إني أسألك خيرها وخيرما فيها وخيرما أرسلت به، وأعذبك من شرها وشرما فيها وشرما أرسلت به
(رواه مسلم، رقم ٨٩٩)

‘Allahumma innii as aluka khoirohaa wa khoiromaa fiiha wa khoiromaa arsilat bihi, wa a’udzubika min syarrihaa wa syarrimaa fiihaa wa syarrimaa ursilat bihi.’ (HR. Muslim, no. 899)

“Ya Allah, sungguh aku mohon kepadaMU kebaikannya (angin tersebut) dan kebaikan yg ada didalamnya serta kebaikan yg ENGKAU kirim kepadanya. Dan aku berlindung kepadaMU dari keburukannya dan keburukan yg ada didalamnya serta keburukan yg ENGKAU kirim padanya.”

فَلَمَّا رَأَوْهُ عَارِضًا مُسْتَقْبِلَ أَوْدِيَتِهِمْ قَالُوا هَٰذَا عَارِضٌ مُمْطِرُنَا ۚ بَلْ هُوَ مَا اسْتَعْجَلْتُمْ بِهِ ۖ رِيحٌ فِيهَا عَذَابٌ أَلِيمٌ

“Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, berkatalah mereka: “Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami”. (Bukan!) bahkan itulah azab yang kamu minta supaya datang dengan segera (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih.” (QS. Al-Ahqaf: 24)

Allahu ‘alam bishowab

Sumber : Kisah Para Nabi (Ibnu Katsir

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here