Kebangkitan Hampa Bak Fatamorgana

0
18

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🌹

Pemateri: Ustadz Agung Waspodo

Pada permulaan Perang Dunia Pertama, Inggris telah menguasai Mesir untuk mengendalikan Terusan Suez sebagai jalur strategis ke negeri jajahan utama di India.

Turki Utsmani mencoba membangkitkan semangat juang bangsa Mesir dengan menyerang posisi pertahanan Inggris dan sekutunya di sepanjang Terusan Suez. Untuk mencapainya dikerahkan tiga kolom penyerangan melintasi Semenanjung Padang Pasir Sinai. Tugas penyeberangan Suez diembankan kepada Divisi Infanteri ke-25 dibawah Korps VIII kekhilafahan Turki Utsmani. Divisi ini dikomandani oleh Kolonel Ali Fuat dan Mayor Mustafa İzzet sebagai kepala stafnya.

Sinai adalah tanah tandus yang gersang. Dengan tingkat ketersediaan air tawar yang terbatas maka diperlukan kesatuan pengangkutan air yang memadai. Salah satu yang menjadi andalan adalah Korps Kavaleri Berunta (Camel Corps) yang berinduk pada Resimen Infanteri ke-68 yang dipinjamkan dari Divisi Infanteri ke-23 khusus untuk tugas ini. Hal ini dikarenakan ketiga resimen organik Divisi ke-25 yang terdiri dari 73, 74, dan 75 tidak memiliki korps logistik yang cukup.

Serangan kurang terkoodinir dengan baik, dukungan serangan artileri kurang maksimal, serangan sudah dipantau oleh angkatan udara lawan, dan yang paling mengecewakan adalah kebangkitan rakyat Mesir bak fatamorgana. Bukan karena masalah ideologis, sepertinya dinas intelijen Turki Utsmani keliru menerjemahkan datanya. Untuk kisah itu, dilain waktu ya.

Agung Waspodo, menaruh rasa hormat kepada mereka yang gugur dalam tugas di tempat yang begitu jauh dari rumahnya. Allah, karuniakan JannahMu kepada mereka yang berhak.

Foto dasar diambil dari buku Erickson halaman 31, ditimpa dengan hard light foto koleksi pribadi No Prisoners, dan dilengkapi dengan foto Flaherty tentang sosok pasukan Korps Kavaleri Berunta. Foto ini tak ada di internet kecuali yg ini 🙂
Depok, mudah-mudahan ini hari terakhir di rumah sakit, 11 November 2017

➡️Dari buku yang sama, saya dimudahkan menulis tulisan tentang pelajaran berharga dari Resimen Infanteri ke-79 Anatolia yang berdinas jauh dari kampung halaman mereka di Gaza pada pertempuran terakhir sebelum Palestina lepas dari Kekhilafahan Turki Utsmani:

Panji Resimen Infanteri ke-79


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis

Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial

📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis

💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here