logo manis4

Kalimat Istirja’ & Doa Melalui Stikers

Pertanyaan

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz, izin bertanya… Akhir akhir ini beruntun info kematian di grup media sosial sehingga ucapan istirja dan doa disampaikan scr biasa melalui sticker. Mhn penjelasan ustadz atas perilaku dan tata cara yang utama/sunnah perihal ini. Jazakallah khoir.. 🙏

🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸

Jawaban

Oleh: Ustadz Farid Nu’man Hasan

وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Jika orang itu cuma copas, tanpa baca .. Akhirnya di hati pun juga tidak ada.. Maka, itu tidak bernilai apa-apa.

Terbukti dari adanya kasus salah copas.., berita orang sakit tapi stikernya Allahummaghfirlahu (doa buat jenazah) ..

Yang jelas, Ada kaidah:

الكتابة تنزل منزلة القول

Tulisan itu kedudukannya sama dengan ucapan

Sehingga Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pun menulis Bismillah dalam sebagian surat dakwahnya kepada raja-raja kafir.

Juga para ulama menulis Shalawat pada awal dan akhir buku2 mereka. Baik Bismillah dan Shalawat, keduanya adalah dzikir.

Dalam ruqyah pun, dibolehkan ayat dan dzikir juga ditulis di kertas lalu dicelupkan ke air dan diminum atau diusap.

Jadi, doa dengan tulisan itu tidak apa-apa, baik tulisan tangan atau cetakan, yang penting orang tersebut juga membaca..

Wallahu A’lam
🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis

📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis

💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
+62 852-7977-6222
+62 822-9889-0678

logo manis4

Bolehkah Meminta Zakat?

Pertanyaan

Assalamu’alaikum ustadz/ah.. Apakah boleh kita meminta zakat..jika seandainya kita adalah juga org2 yg berhak menerima zakat…dalam tanda kutip misalnya karena alasan tertentu dia terpaksa memintanya meski itu bukan keinginannya yg sebenarnya…jzklh atas jawabanya.

🍃🍃🌸

Jawaban

Oleh: Ustadz Farid Nu’man Hasan

و عليكم السلام و رحمة الله و بركاته ،

Meminta-minta adalah perbuatan dilarang oleh nabi, apalagi dia org mampu.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ سَأَلَ مِنْ غَيْرِ فَقْرٍ فَكَأَنَّمَا يَأْكُلُ الْجَمْرَ

“Barang siapa meminta-minta kepada orang lain tanpa adanya kebutuhan, maka seolah-olah dia memakan bara api.” (HR. Ahmad No. 16855)

Hendaknya cari solusi lain selain meminta-minta, jagalah kehormatan sebagai seorg muslim.

Allah Ta’ala berfirman:

لِلْفُقَرَاءِ الَّذِينَ أُحْصِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ لَا يَسْتَطِيعُونَ ضَرْبًا فِي الْأَرْضِ يَحْسَبُهُمُ الْجَاهِلُ أَغْنِيَاءَ مِنَ التَّعَفُّفِ تَعْرِفُهُمْ بِسِيمَاهُمْ لَا يَسْأَلُونَ النَّاسَ إِلْحَافًا ۗ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ

“(Apa yang kamu infakkan) adalah untuk orang-orang fakir yang terhalang (usahanya karena jihad) di jalan Allah sehingga dia tidak dapat berusaha di bumi; (orang lain) yang tidak tahu, menyangka bahwa mereka adalah orang-orang kaya karena mereka menjaga diri (dari meminta-minta). Engkau (Muhammad) mengenal mereka dari ciri-cirinya, mereka tidak meminta secara paksa kepada orang lain. Apa pun harta yang baik yang kamu infakkan, sungguh, Allah Maha Mengetahui.”
(QS, al Baqarah: 273)

Wallahu a’lam.

🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis

📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis

💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
+62 852-7977-6222
+62 822-9889-0678

logo manis4

Dari Mana Kesuksesan Pendidikan Bermula?

📝 Pemateri: Ustadzah Rochma Yulika

🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃

Betapa bahagia orang tua yang memiliki buah hati yang cerdas secara akademik, emosional, apalagi mereka cerdas juga secara spiritual. Secara istilah dikenal dengan nama kecerdasan IQ, EQ, dan SQ. Bila semua terpenuhi secara berimbang niscaya anak-anak kita akan menjadi pribadi yang bersahaja. Secara intelektual dihargai kapasitasnya, secara emosial baik sikap sosialnya dan secara agama terasah maknawiyahnya sehingga keshalihannya terjaga.

وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَافُوْا عَلَيْهِمْۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا

“Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.” (QS. An-Nisa’ : 9)

Dari mana pendidikan untuk ananda bermula?

1. Menjadi elegan saat menanti pasangan.

Banyak bijak bestari mengatakan bahwa memilih pasangan yang berkualitas itu penting karena mereka akan bersama-sama mencetak generasi terbaik.
– Memiliki wawasan keislaman
– Memiliki visi dan misi yang jelas dalam berkeluarga.
– Memiliki wawasan parenting.
– Memiliki kompetensi sosial.
– Meng Up Grade soft skill

2. Menetapkan kriteria pasangan terbaik menurut Islam.

Wanita biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih karena agamanya (keislamannya), sebab kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi.” (HR Muslim)

Untuk mendapatkan pasangan terbaik maka butuh mediator.
Siapakah mereka?
Orang tua, guru spiritual, kerabat dekat yang paham kaidah proses ta’aruf.

3. Menerima pasangan yang memiliki misi dan visi yang sama untuk membangun dakwah.

Diriwayatkan dari Imam Ahmad bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Maka Hendaklah memilih istri yang beragama (Islam) dan berbudi pekerti (yang baik) agar kedua tanganmu (dirimu) selamat.” (HR Al Bazzar dan Ibnu Hibban).

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda: “Apabila datang kepada kalian siapa yang kalian ridhai akhlak dan agama nya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak kalian lakukan, niscaya akan menjadi fitnah dan muka bumi dan kerusakan yang luas.” (HR. Al-Hakim – sanadnya shahih).

4. Menikah di jalan dakwah itu indah

Jalan dakwah adalah jalan para Nabi dan syuhada, jalan orang-orang saleh, jalan para ahli surga yang kini telah bercengkerama di taman-tamannya:
Katakanlah: “Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha suci Allah, dan aku tiada Termasuk orang-orang yang musyrik”. (QS. Yusuf : 108)

5. Belajar menjadi istri yang baik.

مَا اسْتَفَادَ الْمُؤْمِنُ بَعْدَ تَقْوَى اللَّهِ خَيْرًا لَهُ مِنْ زَوْجَةٍ صَالِحَةٍ إِنْ أَمَرَهَا أَطَاعَتْهُ وَإِنْ نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهُ وَإِنْ أَقْسَمَ عَلَيْهَا أَبَرَّتْهُ وَإِنْ غَابَ عَنْهَا نَصَحَتْهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِه

”Tidak ada keberuntungan bagi seorang mukmin setelah bertaqwa kepada Allah kecuali memiliki seorang istri yang sholihah. Yang bila disuruh, menurut dan bila di pandang menyenangkan, dan bila janji menepati, dan bila ditinggal pergi bisa menjaga diri dan harta suaminya.” (HR. Ibnu Majah)

الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَاالْمَرْأَةُ الصَّالِحَة

“Dunia adalah hiasan, dan sebaik-baik hiasan dunia adalah wanita Sholehah.” (H.R Muslim)

6. Menjaga kehamilan dengan asupan Ruhiyah, fikriyah dan jasadiyah.

Penjagaan Ruhiyah
– Peningkatan ibadah
– Memperbanyak tilawah
– Mendawamkan dzikrullah
– Semangat berdakwah

Penjagaan Fikriyah
– Terus belajar ilmu agama
– Ikut kajian rutin pembentukan pribadi muslim
– Rajin membaca buku untuk menambah kompetensi

Penjagaan Jasadiyah
– Memilih makanan yang sehat dan bergizi
– Olah raga ringan ketika hamil
– suplemen terbaik

7. Memiliki waktu khusus dengan buah hati sejak awal kehidupan.

Ada waktu belajar untuk ananda sejak bayi mulai bisa merespon. Sejak bayi lahir kita harus dengan telaten mengajak ananda belajar.

Sekitar 50 persen faktor kecerdasan pada bayi ditentukan oleh gen, dan sisanya dibentuk lingkungan. Anak sudah belajar bahasa sejak dalam kandungan, maka untuk mendukung perkembangan hal tersebut, perlu dilakukan “komunikasi” antara ibu dan janin.

Artinya, calon ibu harus aktif bercerita atau sekadar mengajak ngobrol sang buah hati. Atau bisa dilakukan dengan cara membacakan buku anak-anak, atau memperdengarkan musik kepada calon buah hati.

8. Memberikan asupan bergizi bagi ananda

“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezkikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.” (QS. Al-Maidah: 88)

9. Mengajak beraktivitas kebaikan terutama dalam rutinitas ibadah dan berkegiatan dalam banyak hal terutama dakwah.

– Diajak ke masjid
– Diajak datang pengajian
– Diajak shalat sunnah
– Juga amalan Sunnah lainnya.

10. Tidak bosan untuk membimbing dan mendoakan secara khusus.

Sampai akhirnya terwujud kesuksesan itu jangan pernah lupa doa jadi senjata utama. Allah pemilik segala yang ada di langit dan di bumi. Ajarkan anak-anak kita menyampaikan harapan kepada Sang Penguasa Takdir. Niscaya semua akan terwujud selama iman terus ada di dalam jiwa. Bersama Allah kita bisa.

🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis

📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis

💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
+62 852-7977-6222
+62 822-9889-0678

logo manis4

Riyadhus Shalihin – Tawakkal (Bag 9)

🎙 Pemateri: Ustadz Arwani Amin Lc. MPH

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🌹

Hadits:

السابع:
عن أبي عُمَارة البراءِ بن عازب رضي الله عنهما ، قَالَ : قَالَ رسولُ الله – صلى الله عليه وسلم – : يَا فُلانُ ، إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فراشِكَ ، فَقُل : اللَّهُمَّ أسْلَمتُ نَفْسي إلَيْكَ ، وَوَجَّهتُ وَجْهِي إلَيْكَ ، وَفَوَّضتُ أَمْري إلَيْكَ ، وَأَلجأْتُ ظَهري إلَيْكَ رَغبَةً وَرَهبَةً إلَيْكَ ، لا مَلْجَأ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إلاَّ إلَيْكَ ، آمنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أنْزَلْتَ ؛ وَنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ . فَإِنَّكَ إِنْ مِتَّ مِنْ لَيلَتِكَ مِتَّ عَلَى الفِطْرَةِ ، وَإِنْ أصْبَحْتَ أَصَبْتَ خَيراً

مُتَّفَقٌ عَلَيهِ .

وفي رواية في الصحيحين ، عن البراءِ ، قَالَ : قَالَ لي رَسُول الله – صلى الله عليه وسلم – :
إِذَا أَتَيْتَ مَضْجِعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءكَ للصَّلاةِ ، ثُمَّ اضْطَجعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيمَنِ ، وَقُلْ … وذَكَرَ نَحْوَهُ ثُمَّ قَالَ : وَاجْعَلْهُنَّ آخِرَ مَا تَقُولُ

Artinya:

Hadits Ketujuh

Dari Abu ‘Umarah, yaitu Albara’ bin ‘Azib radhiallahu ‘anhuma, berkata :

“Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Hai Fulan, apabila engkau hendak tidur maka bacalah doa: “Ya Allah, aku tundukkan diriku padaMu, aku hadapkan wajahku padaMu, aku serahkan urusanku padaMu, aku sandarkan punggungku padaMu, semua itu aku lakukan karena berharap pahalaMu dan takut siksaMu, tiada tempat bersembunyi dan tiada tempat berlari dan tidak ada tempat keselamatan kecuali kepadaMu. Saya beriman kepada kitab yang Engkau turunkan serta kepada Nabi yang Engkau utus.

Sesungguhnya, jikalau engkau mati pada malam harimu itu, maka engkau akan mati dalam kefithrahan agama Islam dan jikalau engkau masih tetap hidup sampai pagi harinya, maka engkau memperoleh kebaikan.” (Muttafaq ‘alaih)

Disebutkan pula dalam kedua kitab shahih – Bukhari dan Muslim, dari Albara’, katanya:
“Rasulullah s.a.w. bersabda kepada-ku:

“Jikalau engkau mendatangi tempat pembaringanmu hendak tidur, maka berwudhu’lah sebagaimana berwudhu’mu untuk sholat, kemudian berbaringlah atas lambung kananmu, kemudian ucapkanlah..”

Lalu diuraikannya sebagaimana yang tertera di atas, selanjutnya pada penutupnya Rasulullah s.a.w. bersabda: “Jadikanlah doa tersebut di atas itu sebagai ucapan terakhirmu.”

☆☆☆☆☆

YouTube channel Manis

http://www.youtube.com/majelismanis

🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis

📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis

💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
+62 852-7977-6222
+62 822-9889-0678

logo manis4

Hukum Berutang

Hadits tentang utang

Pertanyaan

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz izin bertanya… Senang berjumpa kembali bisa bertanya disini..ingin sekali saya bertanya tentang hukumnya hutang, Syukron ustadz.

🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸

Jawaban

Oleh: Ustadz Farid Nu’man Hasan

وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Hutang hukum asalnya boleh, sebab Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sendiri pernah berhutang kepada orang Yahudi, seperti yang tertera dalam hadits Bukhari.

Juga pernah hutang ke sahabatnya. Dari Jabir bin Abdullah Radhiyallahu ‘anhu ia berkata.

أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ فِي الْمَسْجِدِ وَكَانَ لِي عَلَيْهِ دَيْنٌ فَقَضَانِي وَزَادَنِي

“Aku mendatangi Nabi ﷺ dan Beliau sedang di masjid, sedangkan beliau mempunyai hutang kepadaku, lalu Beliau membayar hutang kepadaku dan memberikan tambahan untukku.”

*(HR. Bukhari no. 2394)*

Al Quran menjelaskan hutang piutang sangat detil dan panjang, bahkan menjadi ayat terpanjang dalam Al Quran yaitu Al Baqarah ayat 282.

Ada pun yang memberikan hutang, itu sunnah baginya dan memiliki ganjaran yang baik krn telah menolong kesulitan saudaranya. Hanya saja harus bebas dari riba.

Ada pun pihak yg berhutang, harus beritikad baik membayarnya, jika tidak maka berhutang itu mendatangkan bahaya baginya di dunia dan akhirat. Wallahu a’lam.


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis

📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis

💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
+62 852-7977-6222
+62 822-9889-0678

logo manis4

Masih Haruskah Membayar Fidyah Untuk Orang yang Meninggal?

Pertanyaan

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..adakah anjuran dalam hadist sahih yg mengatakan bahwa orang yang sudah meninggal masih perlu untuk dibayarkan fidyah nya?
Jazakumullahu khairan wa Barakallahu fiikum. #I 26

🌿🍁🌺

Jawaban

Oleh: Ustadzah Nurdiana

و عليكم السلام و رحمة الله و بركاته ،

Alhamdulillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,

Dari A’isyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

من مات وعليه صيام صام عنه وليُّه

“Siapa yang meninggal dan dia masih memiliki tanggungan puasa maka walinya wajib mempuasakannya.” (HR. Bukhari 1952 dan Muslim 1147)

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau menceritakan,

أنّ امرأة ركبَت البحر فنذَرت، إِنِ الله -تبارك وتعالى- أَنْجاها أنْ تصوم شهراً، فأنجاها الله عز وجل، فلم تصم حتى ماتت. فجاءت قرابة لها إِلى النّبيّ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -، فذكرت ذلك له، فقال: أرأيتك لو كان عليها دَيْن كُنتِ تقضينه؟ قالت: نعم، قال: فَدَيْن الله أحق أن يُقضى، فاقضِ عن أمّك

“Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau mengatakan,
Ada wanita yang naik perahu di tengah laut, kemudian dia bernazar, jika Allah menyelamatkan dirinya maka dia akan puasa sebulan. Dan Allah menyelamatkan dirinya, namun dia belum sempat puasa sampai mati. Hingga datang putri wanita itu menghadap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan dia menyebutkan kejadian yang dialami ibunya. Lantas beliau bertanya: ‘Apa pendapatmu jika ibumu memiliki utang, apakah engkau akan melunasinya?’ ‘Ya.’ Jawab wanita itu. Kemudian beliau bersabda, ‘Hutang kepada Allah lebih layak untuk dilunasi. Lakukan qadha untuk membayar hutang puasa ibumu.’
(HR. Ahmad 1861, Abu Daud 3308, Ibnu Khuzaimah 2054, dan sanadnya dishahihkan Al-A’dzami).

Juga dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma,

أنّ سعد بن عبادة -رضي الله عنه- استفتى رسول الله – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – فقال: إِنّ أمّي ماتت وعليها نذر فقال: اقضه عنها

“Bahwa Sa’d bin Ubadah radhiyallahu ‘anhu bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Sesungguhnya ibuku mati dan beliau memiliki utang puasa nadzar.’ Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Lunasi hutang puasa ibumu.’
(HR. Bukhari 2761, An-Nasai 3657 dan lainnya).

Ketiga hadis di atas menunjukkan bahwa ketika ada seorang muslim yang memiliki hutang puasa dan belum dia qadha hingga meninggal maka pihak keluarga (wali) orang ini berkewajiban mempuasakannya.

Kemudian, dari ketiga hadis di atas, hadis pertama bersifat umum. Dimana qadha puasa atas nama mayit, berlaku untuk semua utang puasa wajib. Baik utang puasa ramadhan maupun utang puasa nadzar. Sedangkan dua hadis berikutnya menegaskan bahwa wali berkewajiban mengqadha utang puasa nadzar yang menjadi tanggungan mayit.
Berangkat dari sini, ulama berbeda pendapat, apakah kewajiban mengqadha utang puasa mayit, berlaku untuk semua puasa wajib ataukah hanya puasa nadzar saja.

Pendapat pertama menyatakan bahwa kewajiban mengqadha utang puasa mayit berlaku untuk semua puasa wajib. Baik puasa ramadhan, puasa nadzar, maupun puasa kaffarah. Ini adalah pendapat syafiiyah dan pendapat yang dipilih Ibnu Hazm. Dalil pendapat ini adalah hadis A’isyah di atas, yang maknanya umum untuk semua utang puasa.

Pendapat kedua, bahwa kewajiban mengqadha utang puasa mayit, hanya berlaku untuk puasa nadzar, sedangkan utang puasa ramadhan ditutupi dengan bentuk membayar fidyah. Ini adalah pendapat madzhab hambali, sebagaimana keterangan Imam Ahmad yang diriwayatkan Abu Daud dalam Masailnya. Abu Daud mengatakan,

سمعت أحمد بن حنبل قال: لا يُصامُ عن الميِّت إلاَّ في النَّذر

“Saya mendengar Ahmad bin Hambal mengatakan: ‘Tidak diqadha utang puasa mayit, kecuali puasa nadzar.” (Ahkam Al-Janaiz, hlm. 170).

Diantara dalil yang menguatkan pendapat ini adalah hadis dari ummul mukminin, A’isyah radhiyallahu ‘anha.

Dari Amrah – murid A’isyah – beliau bertanya kepada gurunya A’isyah, bahwa ibunya meninggal dan dia masih punya utang puasa ramadhan. Apakah aku harus mengqadha’nya? A’isyah menjawab,

لا بل تصدَّقي عنها مكان كل يوم نصف صاعٍ على كل مسكين

“Tidak perlu qadha, namun bayarlah fidyah dengan bersedekah atas nama ibumu dalam bentuk setengah sha’ makanan, diberikan kepada orang miskin.” (HR. At-Thahawi dalam Musykil Al-Atsar 1989, dan dishahihkan Al-Albani)

Dalil lainnya adalah fatwa Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma. Dari Said bin Jubair – murid Ibnu Abbas – bahwa gurunya pernah mengatakan,

إِذا مرض الرجل في رمضان، ثمّ مات ولم يصم؛ أطعم عنه ولم يكن عليه قضاء، وإن كان عليه نَذْر قضى عنه وليُّه

“Apabila ada orang sakit ketika ramadhan (kemudian dia tidak puasa), sampai dia mati, belum melunasi utang puasanya, maka dia membayar fidyah dengan memberi makan orang miskin dan tidak perlu membayar qadha. Namun jika mayit memiliki utang puasa nadzar, maka walinya harus mengqadhanya.”
(HR. Abu Daud 2401 dan di shahihkan Al-Albani).

Berdasarkan keterangan di atas, pendapat yang kuat untuk pelunasan utang puasa mayit dirinci menjadi dua:

1. jika utang puasa mayit adalah utang puasa ramadhan maka cara pelunasannya dengan membayar fidyah dan tidak diqadha.

2. jika utang puasa mayit adalah puasa nadzar maka pelunasannya dengan diqadha puasa oleh keluarganya.

Wallahu a’lam.

🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis

📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis

💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
+62 852-7977-6222
+62 822-9889-0678

logo manis4

BERUNTUNGLAH KELUARGA YANG BERKURBAN DI SAAT SULIT

📝 Pemateri: Ustadzah DR. Aan Rohanah, Lc , M.Ag

🌹🌷🌹🌷🌹🌷🌹🌷

Bagi keluarga yang bisa berqurban di saat sulit sangat beruntung sekali baik mereka dari keluarga kaya atau keluarga miskin karena harta tidak bisa memperdayakannya sehingga tetap dipersembahkan hartanya untuk bisa melaksanakan perintah Allah utk berqurban

: فصل لربك وانحر

” Maka shalatlah karena Tuhanmu dan berkurbanlah ” ( 108 : 2 ).

Dalam kondisi sulit tapi tetap bersyukur kepada Allah sehingga mau peduli untuk berbagi daging qurban kepada orang-orang yang perlu digembirakan dan dibantu di hari raya idul adha tanpa takut akan menjadi miskin, maka akan bertambah berkah rizkinya dan dibalas berlipat-lipat hingga 700 kali lipat ( Qs 2 : 261 ).

Berqurban di saat sulit dengan ikhlas akan bisa mengalahkan nilai qurban yg besar berkali lipat dari orang yg kaya. Rasululullah bersabda: ” Satu dirham dapat mengungguli seratus ribu dirham”. Lalu ada yang bertanya: Bagaimana hal tersebut bisa terjadi ya Rasulullah ? Beliau bersabda : ” Ada orang yang memiliki 2 dirham lalu mengambil 1 dirham untuk disedekahkan. Lalu ada orang yang memiliki harta yang banyak sekali lalu ia mengambil dari kantongnya 100.000 dirham untuk disedekahkan” ( HR. Nasai dan Imam Ahmad).

Keluarga yang sadar bahwa berqurban itu untuk melestarikan sunnah Rasulullah dan menghidupkan syiar Allah, maka akan menjadi bukti ketakwaannya di hadapan Allah SWT.

ذلك ومن يعظم شعائر الله فانها من تقوى القلوب

” Demikianlah perintah Allah dan barang siapa yang mengagungkan syiar-syiar Allah , maka sesungguhnya hal itu timbul dari ketakwaan hati ” ( Qs 22 : 32 ).

Selain itu setiap bulu hewan qurban tersebut dibalas dengan satu kebaikan ( بكل شعرة حسنة ) ( HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

Hewan qurban itu hingga tanduk dan kukunya akan menjadi amal shaleh yang memberatkan timbangannya di hari kiamat. Rasulullah bersabda; ” Tiada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam pada hari raya idul adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang di hari kiamat dengan tanduk-tanduk nya, bulu-bulu nya dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai kepada Allah sebelum menetes ke tanah”(HR. Tirmidzi ).

Wallahu a’lam bish showab

🌹🌷🌹🌷🌹🌷🌹🌷


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis

📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis

💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
+62 852-7977-6222
+62 822-9889-0678

logo manis4

Kereta Api (yang dulu) Adalah Upaya Pemersatuan Ummat Islam

📝 Pemateri: Ustadz Agung Waspodo, SE, MPP

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🌹

Sebuah lokomotif peninggalan era Turki Utsmani di balai reparasi Madain Shalih ini menyimpan rahasia sejarah. Ia pernah beroperasi sebagai alat transportasi modern di jamannya sekaligus lambang persatuan Ummat Islam Dunia. Lokomotif ini pernah menjadi bagian dari jaringan perkereta-apian yang menghubungkan antara Hijaz dengan Syam di utara.

Kini ia terparkir sekitar 300 kilometer sebelah utara kota Madinah, seakan berkata “telah berhenti” pula upaya mempersatuan Ummat Islam.

Kompleks di kota Madain Shalih yang terdiri dari 16 gedung dengan berbagai peruntukan ini diresmikan tanggal 1 September 1907. Peresmian itu ditepatkan dengan tanggal naik tahtanya Sultan Abdülhamid II Han. Peresmian itu juga menandai selesainya blok pembangunan jalur kereta-api sepanjang 287 kilometer dari Tabuk di utara.

Berdirinya stasiun di Madain Shalih ini menjadi amat penting karena membungkam pesimisme bahwa orang Turki tidak mampu membangun alat transportasi modern walau dengan bantuan insinyur asing. Apalagi sejak awal, Sultan Abdülhamid II Han menginginkan bahwa pembangunan jalur kereta-api Hijaz ini dilakukan sebanyak mungkin oleh Ilmuan asli Turki. Bahkan sejak tahun 1900 secara berkala, siswa dikirim ke Ecole Polytechnique di Paris untuk belajar teknik perkereta-apian.

Tidak kurang Duta Besar Inggris di İstanbul, Nicolas O”Connor, pada tahun 1907 menyatakan bahwa “keberhasilan proyek Hijaz ini bahkan melampaui ekspektasinya sendiri!” dan “Sultan akan berdiri tegak di depan 300 juta pengikut (Nabi) Muhammad sebagai khalifah yang dapat membangkitkan kembali semangat kebersamaan ummatnya dengan Perkereta-apian Hijaz ini!” dan “Makkah dan Madinah kini terhubung dengan dunia Islam dengan memudahkan transportasi hajji.” (Özyüksel, p.128)

Tidak jauh dari Madain Shalih, terdapat stasiun kecil al-Ula yang secara geografis menjadi batas wilayah Hijaz. Sultan Abdülhamid II Han mencanangkan bahwa mulai dari al-Ula hingga ke Madinah tidak boleh ada satu pun Ilmuan maupun pekerja kafir yang terlihat.

Sayang sekali proyek besar yang ditujukan untuk menyatukan Ummat ini berkurang maknanya setelah kaum Turki Muda menggulingkan kekuasaan Sultan Abdülhamid II Han. Turki Muda, dengan berbagai kebijakan Turki-sentrisnya, semakin membenarkan anggapan kaum Nasionalis Arab bahwa Turki Utsmani sudah tidak lagi mewakili aspirasi Ummat Islam.

Secara tidak langsung tumbangnya sultan mempercepat meletusnya Pemberontakan Arab sembilan tahun kemudian, 1916 di Makkah. Semakin sirna garapan merekatkan kembali perpecahan di tubuh Ummat Islam.

Agung Waspodo, harusnya masih istirahat karena kesehatannya yang drop sejak kemarin. Namun, pagi ini harus tetap membaca dan menulis walau sedikit di penghujung bulan Muharram ini. Ia harus berkontribusi, walau sedikit dan bertahap, untuk persatuan Ummah.

Depok, 29 Muharram 1440 Hijriyah

The Hejaz Railway and the Ottoman Empire – Modernity, Industrialization, and Ottoman Decline, Murat Özyüksel, IB Tauris: 2014.

*Alhamdulillah akhirnya ada yang bisa diekstrak dari buku lama ini.

🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis

📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis

💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
+62 852-7977-6222
+62 822-9889-0678

logo manis4

Ketika Seorang Hamba Beristirahat Di Alam Kuburnya

📝 Pemateri: Ustadz Rikza Maulan, Lc., M.Ag

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🌹

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ دَخَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُصَلاَّهُ، فَرَأَى نَاسًا كَأَنَّهُمْ يَكْتَشِرُونَ، قَالَ أَمَا إِنَّكُمْ لَوْ أَكْثَرْتُمْ ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ لَشَغَلَكُمْ عَمَّا أَرَى، فَأَكْثِرُوا مِنْ ذِكْرِ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ الْمَوْتِ، فَإِنَّهُ لَمْ يَأْتِ عَلَى الْقَبْرِ يَوْمٌ إِلاَّ تَكَلَّمَ فِيهِ، فَيَقُولُ أَنَا بَيْتُ الْغُرْبَةِ، وَأَنَا بَيْتُ الْوَحْدَةِ، وَأَنَا بَيْتُ التُّرَابِ، وَأَنَا بَيْتُ الدُّودِ، فَإِذَا دُفِنَ الْعَبْدُ الْمُؤْمِنُ قَالَ لَهُ الْقَبْرُ مَرْحَبًا وَأَهْلاً، أَمَا إِنْ كُنْتَ لَأَحَبَّ مَنْ يَمْشِي عَلَى ظَهْرِي إِلَيَّ، فَإِذْ وُلِّيتُكَ الْيَوْمَ وَصِرْتَ إِلَيَّ فَسَتَرَى صَنِيعِيَ بِكَ، قَالَ فَيَتَّسِعُ لَهُ مَدَّ بَصَرِهِ، وَيُفْتَحُ لَهُ بَابٌ إِلَى الْجَنَّةِ، وَإِذَا دُفِنَ الْعَبْدُ الْفَاجِرُ أَوْ الْكَافِرُ قَالَ لَهُ الْقَبْرُ لاَ مَرْحَبًا وَلاَ أَهْلاً، أَمَا إِنْ كُنْتَ لَأَبْغَضَ مَنْ يَمْشِي عَلَى ظَهْرِي إِلَيَّ، فَإِذْ وُلِّيتُكَ الْيَوْمَ وَصِرْتَ إِلَيَّ فَسَتَرَى صَنِيعِيَ بِكَ، قَالَ فَيَلْتَئِمُ عَلَيْهِ حَتَّى يَلْتَقِيَ عَلَيْهِ وَتَخْتَلِفَ أَضْلاَعُهُ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِأَصَابِعِهِ فَأَدْخَلَ بَعْضَهَا فِي جَوْفِ بَعْضٍ، قَالَ وَيُقَيِّضُ اللَّهُ لَهُ سَبْعِينَ تِنِّينًا لَوْ أَنْ وَاحِدًا مِنْهَا نَفَخَ فِي الْأَرْضِ مَا أَنْبَتَتْ شَيْئًا مَا بَقِيَتْ الدُّنْيَا فَيَنْهَشْنَهُ وَيَخْدِشْنَهُ حَتَّى يُفْضَى بِهِ إِلَى الْحِسَابِ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّمَا الْقَبْرُ رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ أَوْ حُفْرَةٌ مِنْ حُفَرِ النَّارِ (رواه الترمذي)

Dari Abu Sa’id ra berkata, bahwa Rasulullah SAW memasuki tempat shalat beliau lalu beliau melihat orang-orang, sedang tertawa terbahak-bahk hingga terlihat gigi-giginya. Beliau bersabda, “Ingatlah, sesungguhnya bila kalian banyak-banyak mengingat pemutus segala kenikmatan (kematian) niscaya kalian tidak akan melakukan yang aku lihat. Karena itu perbanyaklah mengingat pemutus segala kenikmatan (kematian). Sesungguhnya tidaklah ada suatu hari melewati makam (pekuburan) melainkan ia akan berbicara, ‘Aku adalah rumah keterasingan, aku adalah rumah kesendirian, aku adalah rumah tanah, aku adalah rumah (yang dipenuhi dengan) cacing. Bila seorang hamba mu`min disemayamkan, makam berkata padanya, ‘Selamat datang, engkau adalah orang yang berjalan di atas punggungku yang paling aku sukai. Karenanya saat ini aku diberi kuasa untuk menemanimu dan kau kembali kepadaku. Engkau akan melihat apa yang akan aku lakukan padamu.” Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Lalu diluaskan baginya (kuburnya) sejauh mata memandang, dan dibukakan baginya pintu menuju surga. Dan (sebaliknya) bila seorang hamba yang keji atau kafir dikubur, maka makam berkata padanya, ‘Tidak ada (ucapan) selamat datang bagimu. Engkau adalah orang yang melintasi di atas punggungku yang paling aku benci. Karenanya saat ini aku diberi kuasa untuk menanganimu dan engkau kembali padaku. Engkau akan mengetahui apa yang akan aku lakukan padamu.” Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Lalu kubur menghimpitnya sehingga tulang belelangnya tidak karu-karuan (remuk), “Rasulullah SAW memperagakan dengan memasukkan sebagian jari-jemarinya ke sebagian yang lain.” Berkata Abu Sa’id, Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Allah menguasakan untuknya tujuhpuluh ular besar. Andai salah satu diantaranya menghembus di bumi, nicaya tidak akan menumbuhkan apa pun selama dunia masih ada. Lalu semua ular tersebut menggigit dan melukainya hingga Yaumul Hisab.” Berkata Abu Sa’id, ‘Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya kubur adalah salah satu taman surga atau salah satu liang neraka.” (HR. Tirmidzi)

©️ Takhrij Hadits :

Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dalam Sunannya, Kitab Shifatil Qiyamah Qar Raqa’iq Wal Wara’ an Rasulillah SAW, hadits no 2384

®️ Hikmah Hadits :

1. Anjuran untuk tidak berlebihan dan tidak terlalu banyak tertawa, terlebih-lebih tertawa hingga terbahak-bahak, baik karena adanya suatu lelucon yang dibuat, atau karena menceritakan sesuatu yang lucu. Hendaknya jikapun tertawa maka jangan berlebihan. Dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman :

فَلْيَضْحَكُواْ قَلِيلاً وَلْيَبْكُواْ كَثِيراً جَزَاء بِمَا كَانُواْ يَكْسِبُونَ ﴿٨٢﴾

Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis banyak, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan. (QS. At-Taubah : 82)

2. Mengingat kematian akan menjadikan hati seseorang semakin lembut, semakin takut kepada Allah SWT dan semakin mengingatkan akan kehidupan di hari akhirat. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam riwayat di atas, “Ingatlah, sesungguhnya bila kalian banyak-banyak mengingat pemutus segala kenikmatan (kematian), niscaya kalian tidak sempat melakukan yang aku lihat (banyak tertawa). Karena itu perbanyaklah mengingat pemutus segala kenikmatan (kematian)..” (HR. Tirmidzi)

3. Anjuran untuk mengingat kematian, khususnya pada saat melewati area pekuburan. Karena kelak area itu akan menjadi tempat tinggal setiap manusia, jika telah tiba ajalnya. Bahkan riwayat di atas juga menggambarkan bahwa setiap melewati pekuburan, maka kuburan tersebut berkata menggambarkan tentang sifat dari pekuburan. Ada 4 sifat alam kubur yang digambarkan dalam hadits di atas, yaitu :

a. Kuburan adalah rumah keterasingan, karena umumnya kuburan jauh dari pemukiman warga, jauh dari pusat pertokoan, bahkan manusia pun secara fitrahnya enggan berjalan melalui pekuburan. Maka pada saat di kubur, diibaratkan seseorang akan terasing dari oran lain.

b. Kuburan adalah rumah ketersendirian, karena kelak seseorang akan di kubur seorang diri. Tidak akan ada satupun yang menemaninya. Keluarga, kerabat, sahabat, teman dekat, satu persatu akan pergi meninggalkannya seorang diri di dalam kubur. Satu-satunya teman setia di alam kubur hanyalah amal shalehnya, sebagaimana disebutkan di dalam hadits.

c. Kuburan adalah rumah tanah, karena kuburan umumnya berupa tanah yang digali hanya berukuran Panjang dan lebarnya sekitar 1 X 2 meter saja, dengan kedalaman sekitar 1,5 – 2 meter. Pakaian yang dipakai hanyalah kain kafan berwarna putih saja, tanpa ada kantongnya, dan tidak ada tempat menyimpan uang, kartu ATM, dsb. Hanya tanah menjadi alas dan selimutnya.

d. Kuburan adalah rumah yang dipenuhi dengan cacing-cacing tanah. Karena di dalam tanah memang yang ada hanyalah cacing tanah dan bintang-binatang tanah lainnya.

Hal ini sebagaimana disebutkan dalam riwayat di atas, ‘(kuburan berkata)..aku adalah rumah keterasingan, aku adalah rumah kesendirian, aku adalah rumah tanah, aku adalah rumah (yang dipenuhi dengan) cacing..” (HR. Tirmidzi)

4. Adanya suasana yang berbeda antara kuburan seorang mu’min yang taat dan seorang kafir atau ahli masiat.
a. Seorang mu’min ketika wafat dan disemayamkan di dalam kuburnya, maka kuburannya akan menyambutnya dengan :
(1) ucapan selamat datang, “Ahlan wa marhaban”
(2) mendapakan pujian sebagai orang paling baik yang berjalan di muka bumi.
(3) Lalu akan dilapangkan kuburnya sejauh mata memandang dan
(4) akan dihamparkan baginya jalan menuju pintu surga.

b. Sedangkan seorang kafir wafat dan disemayamkan di dalam kuburnya, maka dalam kubur :
(1) Tidak akan ada kata sambutan baginya
(2) Tidak ada pujian.
(3) Akan dikatakan padanya bahwa ia adalah seburuk-buruk manusia yang berjalan di muka bumi.
(4) Lalu kuburannya akan menghimpitnya hingga tulang-tulangnya remuk berantakan satu sama lainnya.
(5) Lalu kemudian Allah akan mengirimkan baginya 70 ekor ular besar yang akan melilitnya, yang jika satu ekor saja menghembus bumi, maka bumi tidak akan menumbuhkan apapun, karena panasnya hembusan nafas ular tersebut. Ular-ular tersebut akan menggigit dan melilitnya hingga yaumul hisab, na’udzu billahi min dzalik.

5. Kubur bisa menjadi taman surga dan menjadi tempat istirahat yang damai dan tenang bagi orang beriman yang beramal shaleh dan membaguskan keimanannya kepada Allah SWT. Sebaliknya kubur juga bisa menjadi menjadi salah satu liang api neraka, bagi orang yang kufur dan ingkar kepada Allah SWT. Ulama mengatakan bahwa kubur laksana sebuah terminal yang akan mengantarkan seseorang ke alam kehidupan berikutnya. Jika seseorang selamat di alam kuburnya, maka ia insya Allah akan selamat di kehidupan berikutnya. Sebaliknya, jika seseorang merana di alam kuburnya, maka pertanda ia akan menderita di kehidupan selanjutnya. Maka mari kita perbaiki iman kita dan memperindah amal shaleh kita, dengan harapan mudah-mudahan bisa menjadi bekal terbaik bagi kehidupan setelah kematian kita.

6. Ada satu doa yang diajarkan Nabi SAW, agar kita juga turut mengamalkan doa tersebut agar kehidupan yang dilalui menjadi penambah segala kebaikan dan agar kematian kita kelak menjadi tempat beristirahat dari segala keburukan dan kemunafikan kehidupan dunia, yaitu sebagai berikut :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِي دِينِي الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي وَأَصْلِحْ لِي دُنْيَايَ الَّتِي فِيهَا مَعَاشِي وَأَصْلِحْ لِي آخِرَتِي الَّتِي فِيهَا مَعَادِي وَاجْعَلْ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِي فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلْ الْمَوْتَ رَاحَةً لِي مِنْ كُلِّ شَرٍّ (رواه مسلم)

Dari Abu Hurairah ra berkata, ‘bahwa Rasulullah SAW berdoa sebagai berikut, “Ya Allah ya Tuhanku, perbaikilah bagiku agamaku yang merupakan pangkal urusanku; perbaikilah bagiku duniaku yang menjadi tempat kehidupanku; perbaikilah bagiku akhiratku yang menjadi tempat kembaliku! Jadikanlah ya Allah kehidupan ini mempunyai nilai tambah bagiku dalam segala kebaikan dan jadikanlah kematianku sebagai tempat istirahatku dari segala keburukan-keburukan dunia!” (HR. Muslim)

🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis

📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis

💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
+62 852-7977-6222
+62 822-9889-0678

logo manis4

Suami Sering Malakukan Maksiat, Bagaimana Menyikapinya?

Pertanyaan

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz/Ustazah. Izin bertanya,dan mohon penjelasannya. Ada teman mengalami ini. Bagaimana sikap seorang istri bila suami sudah sering bermaksiat (selingkuh) dan berbuat kasar terhadap istri? nafkah sehari2 dikurangi. Sdg istri sudah berkali2 memaafkan. A-19

🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸

Jawaban

Oleh: Ustadz Farid Nu’man Hasan

وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Bismillahirrahmanirrahim..

Allah ﷻ memerintahkan para suami untuk berbuat ma’ruf kepada istrinya:

وَعَاشِرُوهُنَّ بِٱلۡمَعۡرُوفِۚ فَإِن كَرِهۡتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰٓ أَن تَكۡرَهُواْ شَيۡـٔٗا وَيَجۡعَلَ ٱللَّهُ فِيهِ خَيۡرٗا كَثِيرٗا

Dan bergaullah dengan mereka menurut cara yang patut. Jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya.

(QS. An-Nisa’, Ayat 19)

Menggauli istri dengan baik itu meliputi tutur kata, kepedulian, tanggung jawab, melindungi, sabar, dan nafkah harta yg halal.

Allah ﷻ menceritakan salah satu ciri orang bertaqwa adalah nafkah kepada istri.

Dalam surat Al Baqarah, ayat 3, Bunyinya:

وَمِمَّا رَزَقۡنَٰهُمۡ يُنفِقُونَ

dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka

Salah satu makna ayat tersebut seperti penjelasan Abdullah bin Mas’ud Radhiallahu ‘Anhu :

نفقة الرجل على أهله

Nafkah seorang laki-laki (suami) kepada keluarganya_. (Al Mawardi, An Nukat wa Al’ Uyun, jilid. 1, hal. 70)

Imam Al Qurthubi Rahimahullah menjelaskan alasannya:

لأن ذلك أفضل النفقة

Karena nafkah kepada keluarga adalah sebaik-baiknya nafkah (infaq)._ (Al Jami’ Li Ahkamil Quran, Jilid. 1, hal. 155)

Rasulullah ﷺ pun menyebut bahwa laki-laki yang terbaik adalah yang paling baik akhlaknya kepada istrinya.

خيركم خيركم لأهله وأنا خيركم لأهلي

Sebaik-baik kamu adalah yang terbaik terhadap istrinya, dan aku yang terbaik terhadap istriku.

(HR. At Tirmidzi No. 3895, dari ‘Aisyah. Imam At Tirmidzi berkata: hasan shahih)

Namun, dalam dunia nyata tidak sedikit kaum laki-laki yang menjadi “suami” sebatas titel saja. Tapi fungsi-fungsi sebagai suami tidak dijalankan. Dia menikmati posisi sebagai kepala rumah tangga, tapi tidak menjalankan apa yang semestinya bagi kepala rumah tangga. Justru sebagian fungsi itu malah dijalankan oleh istrinya.

Ada pun istri, hendaknya menasihati suaminya dgn baik, mengingatkannya agar takut kepada Allah ﷻ atas amanah yang bernama istri dan anak. Istri tetap berbuat baik dan mentaatinya dalam kebaikan, dan tidak membalas kezaliman dengan kezaliman.

Bersabar dan melipatkan kesabaran, mendoakan suami jangan bosan-bosan agar diberikan hidayah.

Jangan dulu menjadikan CERAI sebagai jalan pertama, walau hak menuntut cerai jika alasannya syar’i itu dibolehkan. Cerai adalah jalan akhir ketika semua solusi mengalami kebuntuan.

Demikian. Wallahu a’lam

🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis

📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis

💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
+62 852-7977-6222
+62 822-9889-0678