NABI HUD AS (Part 2)

Selasa, 24 Muharam 1438 H/25 Oktober 2016

Sirah

Ustadzah Yani

============================

KETIKA AZAB DITURUNKAN


Ketika kaum Nabi Hud masih dalam kekufuran, maka Allah menurunkan azab-NYA. Azab tersebut diawali dengan musim kering yang berkepanjangan, dan selama 3 tahun lamanya tak ada turun hujan.

Pada saat itu, masyarakat mengalami kondisi yang sangat genting, mereka memohon pertolongan Allah dengan kehormatan & kemuliaan Baitullah. Maka, diutuslah beberapa orang dari kaum ‘Ad pergi ke Baitullah dengan tujuan memohon pertolongan Allah agar diturunkan hujan. Saat tiba diperbatasan kota Makkah, mereka singgah di kediaman Muawiyah bin Bakr, dan tinggal sebulan lamanya. Mereka berpesta minum khamr dan dihibur biduanita yang disediakan oleh Muawiyah, mereka lupa dengan tujuan awal mereka. Lalu mereka tersadar, dan pergi menuju Masjidil Haram lalu berdo’a kepada Allah SWT,  memohon agar diturunjannya hujan pada kaumnya.

Kemudian Allah SWT menjadikan 3 macam awan, ada yang putih, merah, dan hitam. Lalu, ada seruan yang diarahkan ke mereka untuk memilih awan mana yg mereka inginkan. Dan merekapun memilih awan hitam dengan anggapan awan tersebut lebih banyak airnya. Lalu, Allah SWT menggiring awan tersebut diatas bangsa ‘Ad. Melihat awan tersebut kaum ‘Ad bergembira dan mengira permohonan mereka dikabulkan dan hujan akan segera turun.

فَلَمَّا رَأَوْهُ عَارِضًا مُسْتَقْبِلَ أَوْدِيَتِهِمْ قَالُوا هَٰذَا عَارِضٌ مُمْطِرُنَا ۚ بَلْ هُوَ مَا اسْتَعْجَلْتُمْ بِهِ ۖ رِيحٌ فِيهَا عَذَابٌ أَلِيمٌ

“Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, berkatalah mereka: “Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami”. (Bukan!) bahkan itulah azab yang kamu minta supaya datang dengan segera (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih.” (QS. Al-Ahqaf: 24)

Namun, apa yang mereka kira akan turun hujan adalah salah. Awan yang mereka pilih adalah awan yang membawa angin yang membinasakan.

إِنَّا أَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيحًا صَرْصَرًا فِي يَوْمِ نَحْسٍ مُسْتَمِرٍّ

“Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang sangat kencang pada hari nahas yang terus menerus.” (QS. Al-Qamar: 19)

Allah SWT menimpakan angin itu kepada kaum ‘Ad selama 7 malam dan 8 hari selama terus menerus. Dan mereka pun mati bergelimpangan bagaikan batang kurma yang lapuk.

سَخَّرَهَا عَلَيْهِمْ سَبْعَ لَيَالٍ وَثَمَانِيَةَ أَيَّامٍ حُسُومًا فَتَرَى الْقَوْمَ فِيهَا صَرْعَىٰ كَأَنَّهُمْ أَعْجَازُ نَخْلٍ خَاوِيَةٍ

“Yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus; maka kamu lihat kaum ‘Aad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk).” (QS. Al-Haqqah: 7)

فَهَلْ تَرَىٰ لَهُمْ مِنْ بَاقِيَةٍ

“Maka kamu tidak melihat seorangpun yang tinggal di antara mereka.” (QS. Al-Haqqah: 8)

Kedahsyatan azab berupa angin kencang yang menimpa kaum ‘Ad selalu diingat Rasulullah SAW, apabila beliau melihat awan menggantung dilangit, raut muka beliau berubah dan beliau dengan gusar keluar masuk rumah. Wajah Rasulullah SAW kembali berseri seri apabila telah turun hujan.

Aisyah r.a. menerangkan bahwa Rasulullah SAW apabila menyaksikan angin bertiup kencang, beliau berdoa,

اللهم إني أسألك خيرها وخيرما فيها وخيرما أرسلت به، وأعذبك من شرها وشرما فيها وشرما أرسلت به
(رواه مسلم، رقم ٨٩٩)

‘Allahumma innii as aluka khoirohaa wa khoiromaa fiiha wa khoiromaa arsilat bihi, wa a’udzubika min syarrihaa wa syarrimaa fiihaa wa syarrimaa ursilat bihi.’ (HR. Muslim, no. 899)

“Ya Allah, sungguh aku mohon kepadaMU kebaikannya (angin tersebut) dan kebaikan yg ada didalamnya serta kebaikan yg ENGKAU kirim kepadanya. Dan aku berlindung kepadaMU dari keburukannya dan keburukan yg ada didalamnya serta keburukan yg ENGKAU kirim padanya.”

فَلَمَّا رَأَوْهُ عَارِضًا مُسْتَقْبِلَ أَوْدِيَتِهِمْ قَالُوا هَٰذَا عَارِضٌ مُمْطِرُنَا ۚ بَلْ هُوَ مَا اسْتَعْجَلْتُمْ بِهِ ۖ رِيحٌ فِيهَا عَذَابٌ أَلِيمٌ

“Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, berkatalah mereka: “Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami”. (Bukan!) bahkan itulah azab yang kamu minta supaya datang dengan segera (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih.” (QS. Al-Ahqaf: 24)

Allahu ‘alam bishowab

Sumber : Kisah Para Nabi (Ibnu Katsir

Keringat Dingin Perwira Khilafah di Pelabuhan Inggris

Kamis, 19 Muharram 1438H / 20 Oktober 2016

SIROH DAN TARIKH

Pemateri: Ust. AGUNG WASPODO, SE MPP

Dermaga Armstrong Whitworth, Inggris

Kapten Rauf Bey berusaha menahan kegelisahannya pagi itu. Beliau bersama sepasukan pelaut terlatih sedang berjalan bergegas menuju gerbang galangan kapal laut Inggris. Tugas penting yang mereka panggul pagi itu cukup menimbulkan kecemasan bersama.

Pada pagi yang sama, 2 Agustus 1914, pemerintahan kudeta CUP (Turki Muda) telah menandatangani pakta aliansi rahasia dengan Jerman dan Austria-Hungaria. Sebuah perang dunia sepertinya tidak terelakkan lagi. Pertimbangan utama pucuk pimpinan Turki Muda adalah kecuriagaan mereka pada ketulusan Inggris dan Perancis jika pecah perang. Semua pihak di İstanbul sepakat bahwa Russia adalah musuh utama kekhilafahan Turki Utsmani. Hampir semua meyakini bahwa Inggris maupun Perancis tidak akan sepenuh hati membela Turki Utsmani menghadapi Russia.

Lesson #1 ketika akan bermain politik dan diplomasi, mainkanlah dengan baik sehingga tidak terbaca oleh siapa pun. Ketika langkah kedua dan ketiga begitu mudah diprediksi maka sesungguhnya sudah kalah.

Kapten Rauf Bey adalah seorang perwira laut yang ditugaskan untuk menjemput dan mengawaki kapal perang modern yang baru saja selesai dibuat di galangan Armstrong Whitworth. Kapal ini merupakan upaya untuk menyaingi program peremajaan kekuatan laut Russia dan Yunani. Tidak tanggung-tanggung, kapal over-contract angkatan laut Brazil itu, akan diberi nama Sultan Osman I. Nama masyhur yang diambil dari Osman Gazi sang pendiri kekhilafahan Turki Utsmani (Osmanlı).

Lesson #2 kemandirian dalam memproduksi alat utama sistem pertahanan (alutsista) militer adalah tulang panggung kekuatan diplomasi; jika lemah maka lemah pula opsi diplomasi yang tersedia.

Selain kontrak pembuatan kapal Sultan Osman I, Inggris juga menerima order pembuatan kapal kelas Dreadnought melalui perusahaan Vickers. Baik perusahaan Vickers maupun Armstrong Whitworth memiliki kekuatan lobby pada Kementerian Luar Negeri Inggris untuk menerima order tersebut. Kedua perusahaan khawatir bisnis akan lari ke Jerman jika angkatan bersenjata Inggris terlalu kaku dengan kebijakan luar negerinya.

Lesson #3 bisnis adalah bagian dari diplomasi; ketika kekhilafahan Turki Utsmani telat seabad mendorong entrepreneurship perusahaan swasta dalam negeri maka hanya ada opsi ketergantungan dengan perusahaan swasta asing.

Disamping itu, yang lebih membuat Kapten Rauf Bey cemas adalah besarnya arti kapal perang ini bagi masyarakat umum Turki Utsmani. Kapal perang ini juga didanai melalui penggalangan umum yang dikenal sebagai Donanma-yı Osmanlı Muavenet-i Milliye Cemiyeti. Banyak sekali anak-anak sekolah yang mengumpulkan dari menyisihkan uang jajan mereka sejak 1909. Kini sebentar lagi, 1914, anak-anak sekolah dan majelis ta’lim serta dergah tariqat di seluruh kekhilafahan Turki Utsmani akan menyaksikan kegagahan kapal perang mereka.

Lesson #4 walau terlihat nasionalistik, namun penggalangan dana umum untuk pembelian alutsista militer menunjukkan lemahnya fundamental ekonomi suatu negeri.

Ketika sampai di depan gerbang, Kapten Rauf Bey diberitahu bahwa kedua kapal tidak boleh diambil. Keduanya direkuisisi paksa oleh Angkatan Laut Inggris untuk mengimbangi ancaman perang besar yang diduga akan segera pecah. Betapa jatuhnya perasaan beliau. Tidak ada yang dapat mereka lakukan untuk mengubah itu. Mengambil paksa pun diluar kemungkinan saat itu.

Di kemudian hari diketahui, bahwa rekomendasi penyerobotan kontrak swasta itu datang dari First Sea Lord yang bernama Winston Churchill. Pejabat tinggi urusan angkatan laut yang menerima laporan intelijen tentang meningkatnya jumlah personil militer Jerman di İstanbul sepanjang musim panas 1914.

Lesson #5 Churchill akan merasakan buah dari kesombongannya ketika pasukan Inggris dan ANZAC mengalami kegagalan di pantai Gallipoli satu tahun kemudian.

Kekecewaan anak-anak dan masyarakat penggalang dana tidak hanya sampai di situ. Turki Utsmani berada pada pihak yang kalah dalam Perang Dunia Pertama yang tidak lama setelah itu berkecamuk. Pemerintah Inggris maupun kedua perusahaan kontraktor swastanya tidak pernah mengembalikan kapal maupun nilai kontraknya. Sebuah perampokan besar Inggris sebelum perang pecah yang luput dari catatan sejarah Ummat Islam.

Ahad pagi yang mendungnya enggan berlalu,
Depok, 16 Oktober 2016

Thufail Ibn Amr Ad-Dawsi

Selasa, 17 Muharam1438H/ 18 Oktober 2016

Sirah

Ustadz Muhar Nur Abdi

=========================

Dear Para Pemuda Islam,

At-Tufail ibn Amr Ad-Dawsi atau Tufail bin Amar adalah salah seorang sahabat Nabi. Tufail bin Amar adalah seorang bangsawan Arab terkemuka serta merupakan ketua Kabilah Arab Daus. Beliau mempunyai sifat yang mulia dan suka menolong dan melindungi masyarakat yang berada dalam kesusahan dan ketakutan. Beliau juga mempunyai tahap pemikiran yang luas, bijak, cerdas dan berperasaan halus. Juga merupakan penyair yang mampu membuat untaian terhadap syairnya agar lebih indah dan tajam.

👳🏽 Thufail memeluk Islam

Minatnya terhadap bidang kesenian membuatkan beliau sering kali tidak mahu melepaskan peluang dalam menyertai “Pesta Kesenian” di Pasar Ukaz. Pasar Ukaz merupakan suatu pasar kesenian yang terletak tidak jauh dari Kota Suci Makkah.

Namun demikian, Tufail merasakan yang beliau perlu bertemu dengan seorang lelaki di Kota Suci Makkah al-Mukarramah yang sebelum ini dikhabar merupakan lelaki yang mempunyai keistimewaan yang tersendiri (luar biasa dan handal dalam pelbagai bidang) seperti yang selama ini didengari olehnya di negerinya yang bernamaTihamah (negeri yang terletak di dataran rendah sepanjang persisiran Laut Merah yang menjulur ke Makkah). Lelaki itu bernama Muhammad bin Abdullah (Nabi Muhammad SAW) seorang lelaki yang menggelar dirinya “Utusan Allah”.

Demi memastikan bahawa lelaki itu benar-benar wujud, Tufail bertanyakan khabar tersebut dengan beberapa pembesar Quraisy yang dalam perjalanan ke kota suci Makkah. Para pembesar Quraisy tidak memberikan apa-apa jawapan terhadap pernyatan Tufail tadi mungkin mereka ingin menjaga kepentingan keturunan mereka dan pangkat kemuliaan mereka di depan bangsawan kabilah Arab yang lain. Namun Tufail tidak berputus asa, hasratnya yang membara ingin bertemu dengan Muhammad terus dipendam sehingga beliau sampai di Kota Suci Makkah.

Sesampai sudah Tufail di Makkah, Tufail dilayani dengan penuh meriah oleh para pembesar Quraisy. Mereka membuat suatu majlis keraian sebagai tanda menyambut kedatangan Saudara pembesar dari puak Kabilah Arab yang lain. Dalam majlis tersebut Tufail bertanyakan tentang perihal kewujudan Muhammad di bandar itu kepada salah seorang pemuka Quraisy. Beliau tidak tahu yang Muhammad itu memang merupakan Nabi, Rasul dan Utusan Allah. Dia juga tidak mengetahui bahawa Muhammad itu merupakan keturunan kepada pemerintah Kota Suci Makkah yang sangat dibenci dan dimusuhi oleh kaum Quraisy yang menyembah berhala akibat dari sikap Muhammad yang mengagungkan Allah yang Esa dan tidak mahu berganjak dari dakwahnya itu,

Demi tidak mahu melukakan hati Tufail, pemuka Quraisy itu menjawab pertanyaannya:”Wahai Tufail sahabat kami, pemimpin kaum Daus yang bijak bestari, Engkau datang ke mari dalam keadaan selamat. Tiada satu halangan pun yang menimpamu. Kami pun menghormatimu dengan sepenuhnya. Muhammad yang kau maksudkan itu memag ada di kota Makkah ini. Dia seorang yang suka menimbulkan perselisihan diantara kami sehingga terjadilah perpecahan dan permusuhan antara satu sama lain”.

Para pembesar Arab quraisy yang lain terdiam sejenak,masing-masing sepert mahu mengumpulkan kekuataan dan mempertahankan keyakinan mereka. Bagi mereka pertanyaan Tufail itu telah dapat dijangkakan awal lagi disebabkan;

Tufail merupakan seorang bangsawan yang sangat berpengaruh dalam hal ehwal sosial. Dan orang yang baik-baik dan tidak mementingkan pangkat semata-mata.Tufail merupakan seorang yang amat meminati kepada kesenian, jadi tidak hairanlah jika dia sentiasa mahukan kelainan dan mencari ilmu berkaitan agama, kesenian, dan lain-lain dari orang yang dianggapnya terlalu luar biasa seperti Muhammad Rasullullah.Kebanyakan pembesar Arab yang melawat kota-kota besar mereka akan sentiasa berbuat baik dengan cara mengenali orang-orang yang yang terpengaruh dalam masyarakat dan keturunan mereka. Hal ini menjadi lambang persaudaraan Arab yang kukuh pada sejak berkurun lamanya.

Namun, pemuka Quraisy tidak putus-putus menghasut Tufail dengan memburuk-burukkan Nabi Muhammad seperti mendakwa bahawa Muhammad itu membawa ajaran palsu dan hanya memainkan sihir semata-mata. Walau bagaimanapun, lonjakan hati nurani Tufail yang ingin bertemu dengan Muhammad dapat memutuskan hasutan dan tuduhan palsu pemuka/pembesar Quraisy itu. Akhirnya Tufail menjawab dengan tegas: “Demi Tuhan!, Kedatangan saya ke mari memang sengaja hendak bertemu dengannya (Muhammad) dan hendak mendengar ucapannya. Jika tuan-tuan sekalian tidak memperkenankan saya mendengar ucapannya, menatap raut wajahnya pun sudah cukup bagi saya. Saya tidak akan berbicara dengannya. Kedua-dua belah telinga saya ini akan saya sumbati dengan kapas (dalam-dalam)agar saya tidak dapat mendengar ucapan-ucapannya”. Kata-kata Tufail itu membuatkan pemuka Quraisy tidak berdaya menghalangi keinginan bangsawan itu untuk bertemu Nabi Muhammad SAW.

Keesokan harinya,Tufail telah menuju ke Masjid (diriwayatkan kawasan sekitar Masjidil Haram) untuk menemui Nabi Muhammad SAW. Seperti yang telah dijanjikan Tufail telah menyumbatkan putik-putik kapas ke dalam telinganya sehingga beliau tidak boleh mendengar apa-apa suara yang telah terhasil dari luar. Seketika, beliau telah menanyakan orang sekeliling bagaimanakah rupa Muhammad itu lalu orang yang lalu lalang di situ memberitahu gerangan Muhammad serta tempat baginda berada. Akhirnya Tufail menemui Muhammad, di mana ketika itu Muhammad sedang solat disisi Kaabah. Lalu Tufail pun menghampiri Muhammad, beliau benar-benar ingin melihat paras rupanya dan keistimewaan yang ada pada Muhammad itu.

Lantas dengan izin Allah, Tufail yang sedang menghampiri Muhammad pada waktu yang tidak membenarkan beliau boleh mendengar tiba-tiba boleh mendengar dengan jelas alunan bacaan Al-Quran yang dibacakan oleh Muhammad. Dia berusaha untuk terus menutup telinganya rapat-rapat namun tidak berjaya. Suara Muhammad yang membacakan Al-Quran amat jelas walaupun pada zahirnya bacaan Muhammad itu perlahan dan tidak pula ditinggikan. Beliau akhirnya terpesona dengan bacaan itu.

Tufail bertanya sendirian: “Mengapa begitu indahnya perkataan-perkataan yang diucapkannya itu? Saya tidak akan takut pada barang yang baik daripada barang yang buruk. Apa yang menghalangi saya jika saya mendengar apa-apa yang dibaca oleh orang itu? Barang yang baik sudah tentu saya terima dan barang yang buruk akan saya buang. Siapakah yang menghalang saya jika saya memperkenalkan diri kepada orang itu? Saya ingin belajar kepadanya sesuatu yang saya belum ketahui. Alangkah baiknya jika saya dapat mempelajari rangkaian kata-kata seperti yang sedang diucapkan”.

Selepas Nabi Muhammad menunaikan sembahyang, Nabi terus pulang ke rumahnya, dalam pada itu Tufail turut mengikuti nabi pulang ke rumah secara senyap-senyap. Sesampainya Nabi Muhammad ke rumah, Tufail meminta izin Nabi untuk masuk ke rumah baginda. Beliau memberi salam dan memperkenalkan dirinya kepada Muhammad. Nabi meminta Tufail untuk duduk. Lalu Tufail menjelaskan kedatangannya dan cabaran yang hendak diterima sewaktu bertemu ingin bertemu Muhammad. Namun beliau menyerahkan semua itu kepada keizinan Allah. Tufail meminta untuk Muhammad membacakan beberapa ayat-ayat Al-Quran kepadanya. Nabi pun setuju dan membacakan Surah Al-Ikhlas, Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas, lalu selepas Nabi selesai membacanya, lalu Tufail berkata kepada Nabi: “Demi Allah!Saya belum pernah mendengar bacaan yang lebih bagus daripada ini. Saya belum pernah mendengar urusan yang lebih lurus daripada bacaan ini”.

Ketika pada waktu itu juga beliau mengucapkan kalimah syahadah dan berkata kepada Muhammad: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya ini seorang yang ditaati oleh kaumku. Saya akan kembali kepada mereka untuk mengajak mereka memasuki Islam. Doakanlah semoga Allah memberikan suatu tanda (bukti kebenaran) yang akan membantu bagiku mengenai soal kuserukan kepada mereka”. Lalu Nabi Muhammad SAW tidak menghampakan permohonan Tufail yang ikhlas itu dengan berdoa: “Ya Allah!Jadikanlah baginya suatu tanda(bukti kebenaran)”.

Akhirnya Tufail telah memeluk Islam, menerima cahaya keimanan dan hidayah serta ketaqwaan. Nabi telah mendidik Tufail akan cara hidup baharunya apabila beliau mengamalkan Islam. Hatinya telah puas dan lega. Keimanan barunya itu tidak mudah untuk dicanang dan digoncang oleh sesiapapun. Kerana itu beliau tidak mengherankan ejekan dan tomahan kerana dia memeluk dan mempelajari Islam secara mendalam serta mengamalkannya.

Pemuka Quraisy tidak boleh berbuat apa-apa kerana beliau adalah pembesar Kabilah Arab Daus yang paling disegani dan apabila sesuatu kecelakan yang menimpa atas Tufail sudah pastinya masyarakat Daus di Tihamah akan menuntut bela atas apa-apa kecelakaan terhadap Tufail.

Wallahu a’lam.

Andil dalam Menguasai Teknologi & Mengejar Ketertinggalan bagi Kemuliaan Ummah

Kamis, 12 Muharram 1438H / 13 Oktober 2016

*SIROH DAN TARIKH*

Pemateri: *Ustadz AGUNG WASPODO, SE MPP*

*Andil dalam Menguasai Teknologi & Mengejar Ketertinggalan bagi Kemuliaan Ummah*

*Wajib Kontribusi dalam Peradaban Islam Dalam Profesi Anda Masing-masing!*

Galangan Kapal di Kalas

Kapal perang fregat kelas 41-Zira bernama Bülheves yang dibangun oleh Mustafa Hoca pada tahun 1796-98 di galangan kapal Kalas, kekhilafahan Turki Utsmani, OIA.

Sayyid Mustafa Hoca belajar sebagai kalfa (asisten pelaksana) dibawah ahli kapal perang Le Brun berkebangsaan Perancis. Ia termasuk murid yang langka karena berhasil mendapatkan sertifikat khusus teknik geometri-kapal yang dikenal sebagai nisbet-i bendesiyye üzre sefain insasını tahsil dalam waktu singkat.

*Lesson #1* _jadilah yang terbaik pada masing-masing profesi kita serta padukan niat dan ‘amal bagi kejayaan Ummat Islam._

Pada masa Sultan Selim III (1789-1807), Molla Mustafa, begitu sapaan akrab beliau, mendapat tantangan yang sejak lama diimpikannya. Sultan mempercayakannya tugas untuk membangun kapal kelas firkateyn (fregat) sesuai standar kapal-perang-cepat kelas-5 menurut British Royal Navy. Salah satu karyanya adalah yg di gambar ini, bernama Bülheves. Sultan Selim III terkenal sebagai tokoh modernisasi angkatan laut kekhilafahan. Atas presetasi tersebut, beliau diangkat menjadi instruktur pada galangan kapal utama Mühendishane-i Berrı-i Humayün di İstanbul.

*Lesson #2* _berkaryalah dengan ikhlash maka penduduk-langit akan menjadi saksi berikut penduduk-bumi yang peduli urusan langit._

Pada masa Sultan Selim III tercatat 14 kapal kelas firkateyn berbagai ukuran yang diselesaikan dibawah pengawasan beliau. Ini adalah sebuah prestasi pada masa penuh keprihatinan.

*Lesson #3* _masa sulit adalah tantangan, berhasil pada masa itu akan terasa lebih manis._

Nama beliau masuk sebagai salah satu yang mendapat penghargaan tinggi kekhilafahan pada tahun 1803-04 sebagai Halife-i Sani atau master supervisor tingkat-dua. Karir beliau terus menanjak. Posisi tertinggi yang diamanahkan kepada beliau adalah Ser Mi’mar-ı Hassa atau arsitek utama kekhilafahan pada tahun 1813 menggantikan Nikoli Halife yang terbukti tidak kompeten pada jabatannya. Beliau mundur dari profesinya pada tanggal 15 November 1824 serta mendapatkan uang pensiun sebesar 250-Kuruş.

Agung Waspodo, sejenak bersama buku Tuncay Zorlu
Depok, 11 Oktober 2016

Dipersembahkan oleh:
www.manis.id

Sebarkan! Raih pahala
============================
Ikuti Kami di:
– Telegram : @majelismanis
– Fans Page : /majelismanis
– Twitter : @grupmanis
– Instagram : @majelismanis
– Play Store : Majelis Iman Islam
– Join Grup WA : http://bit.ly/2dg5J0c

Urgensi Sirah Nabawiyah

Selasa, 10 Muharam1438H/ 11 Oktober 2016

Siirah

Dr. Wido Supraha

Urgensi Sirah Nabawiyah
=========================

Dear Para Pemuda Islam,

1. Sirah Nabawiyah adalah sejarah hidup teladan utama kita semua, Nabi Muhammad Saw., manusia dengan sebaik-baik nasab dari seluruh nasab penghuni bumi namun bukanlah buku sejarah an sich. Ia merupakan ungkapan tentang risalah yang dibawa Rasulullah Saw kepada masyarakat manusia untuk mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya

2. Muslim pasti membutuhkan Sirah Nabawiyah untuk mendapatkan pemahaman utuh dan gambaran sempurna hakikat Islam, cara menghidupkan-nya, dan segudang rahasia keindahan Islam sebagai sebuah manhaj hidup.

3. Darinya muslim akan menghayati kemudahan Islam untuk ditegakkan oleh seluruh manusia, karena Nabi Saw adalah seorang manusia yang tergabung dalam dirinya segudang peran, mulai dari seorang suami hingga pemimpin dunia. Bahkan tidak ada satupun Nabi yang diutus kepada seluruh umat manusia, kecuali Nabi Muhammad Saw.

4. Sirah Nabawiyah memberikan kemudahan bagi manusia untuk:
 Memahami pribadi Nabi Saw dalam keseluruhan aspek kehidupannya
Mendapatkan gambaran al-matsul a’la (referensi ideal) untuk dijadikan sumber hukum
Mudah memahami Al-Qur’an
Mengumpulkan segudang wawasan dan pengetahuan Islam yang benar
Memiliki rujukan pola dakwah terbaik

5. Kebutuhan manusia terhadap jejak hidup Nabi Saw jauh lebih besar dari kebutuhan raga terhadap nyawanya, mata terhadap cahaya penglihatannya dan jiwa terhadap kehidupannya.

6. Sirah Nabawiyah memiliki banyak keistimewaan

7. Sejarah yang paling benar dari sejarah seorang Nabi yang diutus, dan telah hadir melalui jalur ilmiah dan otentik, sehingga terbebas dari sekedar mengikuti kepopuleran sebuah kisah dan riwayat, karena keshahihan sejarah tentu adalah yang lebih utama.

8. Mengandung semua fase kehidupan Nabi Saw., mulai dari sebelum kelahirannya, sejak pernikahan ayahnya, bahkan sejak kisah berpindahnya ‘Amr bin Amir keluar dari Negeri Yaman
Mengandung sisi risalah yang bersih, bebas dari penisbatan manusia dengan sifat Tuhan, dan bebas dari kisah tanpa asal-usul
Mencakup semua aspek kehidupan manusia
Menegaskan kebenaran risalah dan kenabiannya

Dengan semangat ilmiah, menyelami sirah Nabawiyah akan menjadi satu agenda menarik untuk kamu-kamu dalam peningkatan pemahaman agama Islam. Yuk semangat mempelajari Sirah Nabawiyah!
=================

Maraji’
1] Ibn Qayyim al-Jauziyyah, Zad al-Ma’d fi Hady Khair al-‘Ibad, Dar at-Taqwa lil an-Nasyr wa at-Tauzi’, 1999
2] Al-Mubarakfuri, Ar-Rahiq al-Makhtum, Bahtsun fi as-Sirah an-Nabawiyah ‘ala Shahibiha afdhal ash-Shalati wa as-Salam, Riyahd: Dar as-Salam, 1414H
3] Ibn al-Jauzi, Al-Wafa bi Ahwal al-Musthafa shallallaahu ‘alaihi wa sallam, Beirut: Maktabah al-‘Ashriyah, 2004
4] Muhammad Sa’id Ramadhan al-Buthy, Fiqh as-Sirah: Dirasat Minhajiyah ‘Ilmiyah li Shiratil Musthafa ‘alahi ash-shalatu wa as-salam, Libanon: Dar al-Fikr, Cet. ke-6, 1977
5] Ibn Qayyim al-Jauziyyah, Jami’ as-Sirah, Dar al-Wafa, 2002
6] Musthafa as-Siba’i, As-Sirah an-Nabawiyyah, Kairo-Dar as-Salam, 1998
7] Al-Usyan, Ma sya’a wa lam Yatsbutu fi as-Sirah an-Nabawiyah,
8] Ibn Ishaq, As-Sirah an-Nabawiyah

Dipersembahkan oleh:
www.manis.id

Sebarkan! Raih pahala
============================
Ikuti Kami di:
– Telegram : @majelismanis
– Fans Page : /majelismanis
– Twitter : @grupmanis
– Instagram : @majelismanis
– Play Store : Majelis Iman Islam
– Join Grup WA : http://bit.ly/2dg5J0c

Merintis Suatu Kebaikan ~ Mengalirkan Kebaikan Tiada Henti

📆 Kamis, 05 Muharram 1438H / 06 Oktober 2016

📚 *SIROH DAN TARIKH*

📝 Pemateri: *Ustadz AGUNG WASPODO, SE MPP*

📝  *Merintis Suatu Kebaikan ~ Mengalirkan Kebaikan Tiada Henti*

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

🌐 Perwakilan Turki Utsmani di Sri Lanka

Surat kabar Ceylon Daily pada tanggal 20 Februari 1953 memuat artikel tentang Marikar Hussain Lebbe Effendi sebagai pejabat yang menyusun Peraturan Muhammadan tahun 1806. Peraturan ini ditujukan bagi penduduk yang beragama Islam di negeri tersebut. Fokus peraturan ini pada penanganan hak kepemilikan dan hak sipil sesuai syariat Islam.

💡 *Lesson #1* syariat Islam untuk kemaslahatan.

Pada sensus tahun 1824 tercacah sejumlah 14.847 penduduk Muhammadan yaitu mereka yang beragama Islam di ibukota Colombo.

💡 *Lesson #2* menjadi minoritas adakah tantangan tersendiri untuk da’wah; syukuri kemayoritasan dengan lebih bersemangat lagi memberi manfaat untuk Ummat dan bangsa.

Marikar Hussain Lebbe Effendi adalah tokoh yang aktif mengelola masjid Jami Akbar Colombo yang terletak di Moor Street. Pada tahun 1874, pemerintah kota Colombo menutup lahan pekuburan Muslim yang terletak di samping masjid tersebut; alasan utamanya adalah aspek kesehatan. Hussain Lebbe kemudian membeli lahan baru untuk pekuburan bagi kaum Muslimin di wilayah lain dari kota Colombo. Upaya beliau ini mendapatkan simpati serta dukungan dari para Mathicam; keluarga Muslim yang berada.

💡 *Lesson #3*  memenuhi kebutuhan dasar Ummat adalah jihad yang bernilai tinggi.

Sebuah prasasti dibuat di pekuburan baru Maligawatte tersebut untuk menghargai jasa Hussain Lebbe. Bahkan kisah beliau diliput oleh wartawan asing, John Capper, pada tahun 1877 untuk majalah Old Ceylon.

💡 *Lesson #4* menghargai peran dan jasa kebaikan generasi terdahulu adalah kebiasaan Kaum Muslimin.

Pada tahun 1505 hanya terdapat 2 masjid di kota Colombo. Namun memasuki tahun 1824 telah berdiri 17 masjid di kota tersebut. Hussein Lebbe diangkat menjadi konsul kehormatan untuk kekhilafahan Turki Utsmani di Colombo. Anaknya yang bernama Abdul Majeed kemudian meneruskan jabatan tersebut setelah ayahnya wafat.

💡 *Lesson #5* kebaikan harus diestafetkan.

Sebagai konsul kehormatan yang baru, Abdul Majeed turut menyelenggarakan acara syukuran Kekhilafahan Turki Utsmani pada tahun 1900. Ia juga bertanggung-jawab mendirikan Hameedia School dan toko Muslim serba ada Ibrahim bin Ahmed. Toko halal tersebut masih berdiri hingga sekarang di Main Street, Colombo.

Beliau kemudian digantikan oleh Mr. Muhammad Macan Markar sebagai Vice Consul untuk Republik Turki, reportase MJK.

❔ *Lantas apa rintisan kebaikan yang sudah kita mulai?*

Depok, 29 Agustus 2016

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁🌹

Dipersembahkan oleh:
website: http://www.iman-islam.com
Telegram : https://is.gd/3RJdM0
Facebook  : https://m.facebook.com/majelismanis/
Twitter : https://twitter.com/grupmanis
Istagram : https://www.instagram.com/majelismanis/
Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=id.manis

💼 Sebarkan! Raih pahala…

Profile Ali bin Abi Thalib

📆 Selasa, 25 Dzulhijjah 1437 H/ 27 September 2016

📕 Sirah

📝 Ustadzah Ida Faridah

📖 Profile Ali bin Abi Thalib
============================
🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃🌺

Assalamu’alaikum sahabat MFT…..

Apa kabarnya hari ini???

Baik adik-adik, kali ini kita akan membahas profile sahabat Nabi lagi

Ali bernama lengkap Ali bin Abu Thalib bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf. Ibunya bernama Fatimah binti Saad bin Hasyim bin Abdul Manaf. Beliau dilahirkan di Mekkah pada hari jum’at 13 Rajab tahun 570 M atau 32 tahun setelah kelahiran Nabi Muhammad SAW. Beliau tinggal bersama Nabi Muhammad SAW sejak kecil. Beliau diasuh sebagaimana anak sendiri karena kondisi ayahnya yang miskin. Beliau mendapat didikan langsung dari Nabi Muhammad SAW sehingga menjadi seorang yang berbudi tinggi dan berjiwa luhur.

Ali bin Abi Thalib masuk islam saat berusia tujuh tahun. beliau adalah anak kecil yang pertama masuk islam, sebagaimana Khadijah adalah wanita pertama yang masuk islam, Zaid bin Haritsah adalah budak pertama yang masuk islam, Abu Bakar ra adalah lelaki merdeka yang pertama masuk islam.

Ali bin Abi Thalib mendapat nama panggilan Abu Thurab (Bapaknya tanah) dari Nabi SAW. Abu Thurab adalah panggilan yang paling disenangi oleh Ali karena Nama itu adalah kenang-kenangan berharga dari Nabi SAW.

Ali adalah salah seorang dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga. Ali adalah orang laki-laki pertama yang masuk islam dan pertama dari golongan anak kecil. Beliau dinikahkan dengan putri Nabi SAW, Fatimah Az-Zahra. Lahir dari Fatimah dua anak yaitu Hasan dan Husein.

Peranan Ali bin Abi Thalib sangat besar. Beliau menggantikan Nabi Muhammad SAW di tempat tidurnya ketika Nabi SAW mau hijrah. Beliau mempertaruhkan nyawanya karena saat itu rumah Nabi Muhammad SAW sudah dikepung oleh algojo kafir Quraisy. Setelah itu, dia mendapat siksaan dari kafir Quraisy.

Selain itu, Ali bin Abi Thalib mendapat tugas untuk menyelesaikan urusan-urusan yang terkait dengan amanat Nabi Muhammad SAW. Sehingga beliau sempat beberapa hari tinggal dulu di Mekkah. Setelah urusan selesai, beliau menyusul Nabi Muhammad SAW ke Madinah. Beliau berjalan kaki menuju Madinah. Kemudian beliau bertemu dengan Nabi SAW di Quba.

Sikap pemberani dan petarung sejati dibuktikan di beberapa peperangan yang diikutinya. Pada perang Badar beliau melakukan duel satu lawan satu dengan kafir Quraisy. Beliau berhasil membunuh musuhnya, begitu juga ketika perang Uhud, beliau merupakan salah satu petarung yang berhadapan dengan perwakilan kafir Quraisy.

Perang saudara pertama dalam islam, perang Siffin pecah diikuti dengan merebaknya fitnah seputar kematian Ustman bi Affan membuat posisi Ali sebagai khalifah menjadi sulit. Beliau meninggal di usia 63 tahun karena pembunuhan oleh Abdurrahman bin Muljam, seorang yang berasal dari golongan Khawarij (pembangkang) saat mengimbangi shalat subuh di masjid Kuffah, pada tanggal 19 Ramadhan tahun 40 Hijriyah. Ketika berusia 63 tahun. Ali dikuburkan secara rahasia di Najaf, bahkan ada beberapa riwayat yang menyatakan bahwa ia dikubur di tempat lain.

🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃🌺

Dipersembahkan oleh:
www.iman-islam.com

📲Sebarkan! Raih pahala
============================
Ikuti Kami di:
📱 Telegram : https://is.gd/3RJdM0
🖥 Fans Page : https://m.facebook.com/majelismanis/
💽 Twitter : https://twitter.com/grupmanis
💾 Instagram : https://www.instagram.com/majelismanis/
🕹 Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=id.manis

Nabi Hud AS Part I

📆 Selasa, 03 Muharram 1438 H/04 Oktober 2016

📕 Sirah

📝 Ustadzah Yani

📖 Nabi Hud AS Part I
============================
🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃

Assalamu’alaikum sahabat MFT…..

1. Nasab dan Asal Muasal Nabi HUD AS

Nasabnya adalah Hud bin Syalih bin Afkhasyz bin Sam bin Nuh AS.

Beliau berasal dari suku ‘Ad bin Aush bin Sam bin Nuh. Mereka adalah bangsa Arab yang tinggal di gunung bebatuan yang terletak di negeri Yaman, antara Oman dan Hadramaut.

Mereka biasa tinggal didalam kemah yang memiliki tiang besar, sebagaimana terdapat dalam firman Allah SWT,

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِعَادٍ

“Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum ‘Aad?” (QS. Al-Fajr: 6)

إِرَمَ ذَاتِ الْعِمَادِ

“(yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi.” (QS. Al-Fajr: 7)

Maksudnya adalah bahwa suku Iram merupakan bangsa ‘Ad generasi pertama. Adapula yang mengatakan bahwa Nabi Hud merupakan orang pertama yang berbicara dengan bahasa Arab.  Bangsa-bangsa Arab sebelum Nabi Ismail AS dikenal dengan istilah Arab Al-Aribah. Mereka terdiri dari banyak suku, diantaranya Ad, Tsamud, Madyan, Qathan, dll. Sedangkan keturunan Nabi Ismail AS dan Nabi Ibrahim AS dikenal dengan istilah Arab Al-Musta’ribah.

2. Kekuatan Bangsa ‘Ad dan Penentangan Terhadap Nabi HUD AS.

فَأَمَّا عَادٌ فَاسْتَكْبَرُوا فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَقَالُوا مَنْ أَشَدُّ مِنَّا قُوَّةً ۖ أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّ اللَّهَ الَّذِي خَلَقَهُمْ هُوَ أَشَدُّ مِنْهُمْ قُوَّةً ۖ وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يَجْحَدُونَ

“Adapun kaum ‘Aad maka mereka menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar dan berkata: “Siapakah yang lebih besar kekuatannya dari kami?” Dan apakah mereka itu tidak memperhatikan bahwa Allah Yang menciptakan mereka adalah lebih besar kekuatan-Nya daripada mereka? Dan adalah mereka mengingkari tanda-tanda (kekuatan) Kami.” (QS. Fushshilat: 15)

Bangsa ‘Ad adalah bangsa pertama penyembah berhala setelah peristiwa banjir bandang yang menimpa kaum Nabi NUH AS. Allah SWT memberi mereka postur tubuh yang kekar dan kuat. Namun, sangat disayangkan dengan kekuatan yang mereka miliki mereka merasa sombong dan menyatakan bahwa mereka lah yang paling kuat. Puncak kesombongannya adalah ketika mereka tidak beriman kepada Allah SWT.

Merekapun menjadi penyembah berhala, yaitu Shuda, Shamuda dan Hira.

Allah SWT mengutus Nabi HUD AS untuk berdakwah, agar mereka meninggalkan kemusyrikan dan beribadah kepada Allah SWT.

وَإِلَىٰ عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا ۚ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۖ إِنْ أَنْتُمْ إِلَّا مُفْتَرُونَ

“Dan kepada kaum ‘Ad (Kami utus) saudara mereka, Huud. Ia berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Kamu hanyalah mengada-adakan saja.” (QS. Hud: 50)

(فَقَالَ الْمَلَأُ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَوْمِهِ مَا نَرَاكَ إِلَّا بَشَرًا مِثْلَنَا وَمَا نَرَاكَ اتَّبَعَكَ إِلَّا الَّذِينَ هُمْ أَرَاذِلُنَا بَادِيَ الرَّأْيِ وَمَا نَرَىٰ لَكُمْ عَلَيْنَا مِنْ فَضْلٍ بَلْ نَظُنُّكُمْ كَاذِبِينَ

“Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya: “Kami tidak melihat kamu, melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu, melainkan orang-orang yang hina dina di antara kami yang lekas percaya saja, dan kami tidak melihat kamu memiliki sesuatu kelebihan apapun atas kami, bahkan kami yakin bahwa kamu adalah orang-orang yang dusta.” (QS. Hud: 27)

Namun, kaum ‘Ad menolak dakwah Nabi HUD AS, seraya berkata bahwa mereka tidak ingin meninggalkan ajaran nenek moyang mereka, dan mereka tidak yakin akan risalah yang dibawa oleh Nabi HUD AS sebelum beliau membuktikan kebenarannya. Serta, mereka mengancam Nabi HUD AS dengan mengatakan bahwa tuhan-tuhan mereka akan mendatangkan kecelakaan terhadap Nabi HUD AS.

قَالُوا يَا هُودُ مَا جِئْتَنَا بِبَيِّنَةٍ وَمَا نَحْنُ بِتَارِكِي آلِهَتِنَا عَنْ قَوْلِكَ وَمَا نَحْنُ لَكَ بِمُؤْمِنِينَ

Kaum ‘Ad berkata: “Hai Huud, kamu tidak mendatangkan kepada kami suatu bukti yang nyata, dan kami sekali-kali tidak akan meninggalkan sembahan-sembahan kami karena perkataanmu, dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kamu.” (QS. Hud: 53)

إِنْ نَقُولُ إِلَّا اعْتَرَاكَ بَعْضُ آلِهَتِنَا بِسُوءٍ ۗ قَالَ إِنِّي أُشْهِدُ اللَّهَ وَاشْهَدُوا أَنِّي بَرِيءٌ مِمَّا تُشْرِكُونَ

“Kami tidak mengatakan melainkan bahwa sebagian sembahan kami telah menimpakan penyakit gila atas dirimu.” Hud menjawab: “Sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah dan saksikanlah olehmu sekalian bahwa sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.” (QS. Hud: 54)

Nabi HUD AS menjawab tantangan mereka dengan menyatakan Bara (berlepas diri) dari berhala yang mereka sembah dan meminta mereka membuktikan bahwa tuhan-tuhan mereka dapat menyakitinya secepat mungkin. Namun, mereka tidak dapat berbuat apa-apa.

مِنْ دُونِهِ ۖ فَكِيدُونِي جَمِيعًا ثُمَّ لَا تُنْظِرُونِ

“Dari selain-Nya, sebab itu jalankanlah tipu dayamu semuanya terhadapku dan janganlah kamu memberi tangguh kepadaku.” (QS. Hud: 55)

إِنِّي تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ رَبِّي وَرَبِّكُمْ ۚ مَا مِنْ دَابَّةٍ إِلَّا هُوَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا ۚ إِنَّ رَبِّي عَلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

“Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada suatu binatang melatapun melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus.” (QS. Hud: 56)

Mereka bangsa ‘Ad menolak Nabi HUD AS karena mereka menganggap bahwa seorang Rasul mestinya bukan manusia seperti mereka. Namun, hal tersebut langsung dibantah oleh Nabi HUD AS dengan berkata sebagaimana dikisahkan dalam Al-Qur’an:

أَوَعَجِبْتُمْ أَنْ جَاءَكُمْ ذِكْرٌ مِنْ رَبِّكُمْ عَلَىٰ رَجُلٍ مِنْكُمْ لِيُنْذِرَكُمْ وَلِتَتَّقُوا وَلَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

“Dan apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepada kamu peringatan dari Tuhanmu dengan perantaraan seorang laki-laki dari golonganmu agar dia memberi peringatan kepadamu dan mudah-mudahan kamu bertakwa dan supaya kamu mendapat rahmat?” (QS. Al-A’raf: 63)

Begitulah Nabi HUD meladeni pengingkatan-pengingkaran dari kaum ‘Ad dengan jawaban yang halus namun tegas. Hingga akhirnya setelah berbagai cara dakwah dilakukan namun tiada guna. Maka Nabi HUD AS mengancam mereka dengan azab Allah jika terus menerus menolak untuk menyembah Allah SWT.  Sebagai wujudnya Nabi HUD memohon dan berdo’a kepada Allah agar di tolong dalam menghadapi kaum yang mendustakannya.

قَالَ رَبِّ انْصُرْنِي بِمَا كَذَّبُونِ

Rasul itu berdo’a: “Ya Tuhanku, tolonglah aku karena mereka mendustakanku.” (QS. Al-Mu’minun: 39)

Bersambung…

Sumber : Kisah Para Nabi (Ibnu Katsir)

🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃

Dipersembahkan oleh:
www.iman-islam.com

📲Sebarkan! Raih pahala
============================
Ikuti Kami di:
📱 Telegram : https://is.gd/3RJdM0
🖥 Fans Page : https://m.facebook.com/majelismanis/
📮 Twitter : https://twitter.com/grupmanis
📷 Instagram : https://www.instagram.com/majelismanis/
🕹 Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=id.manis

Mengenal Sahabat Abu Hurairah ra

📆Selasa, 18 Dzulhijjah1437 H/  20 September 2016

📘Sirah

📝 Ustadz Wido Supraha

📖 Mengenal Sahabat Abu Hurairah ra
=============================
🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃

“Terdapat 30 pendapat yang berbeda tentang nama asli Abu Hurairah r.a., namun yang dianggap paling benar adalah Abdurrahman bin Shakr. Ia sahabat yang pertama kali menyandang nama kunyah seperti ini.”

💦Sebab penamaan Abu Hurairah r.a. adalah karena dia ketika masih kecil memiliki kucing kecil ( _hurairah_ ) dan sering bermain dengannya.

🔬  Abu Hurairah r.a. telah meriwayatkan 5374 hadits, dan tidak ada satu pun dari para shahabat yang semisal dengannya dalam periwayatan, tidak pula mendekatinya.
 ( Imam al-Hafizh Baqi bin Makhlad al-Andalusi )

📑 Abu Hurairah r.a. adalah perawi yang paling banyak hafalannya pada masanya. Ia tinggal di Dzi al-Hulaifah, Madinah, memiliki rumah disana. Wafat 59 H di Madinah dalam usia 78 tahun, dimakamkan di Baqi’. Aisyah r.a. wafat tidak lama sebelumnya, dan Abu Hurairah r.a. sempat menyalatkannya. Ia Ahlu Sufafh dan paling mahsyur. (Imam Syafi’i)

🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃

Dipersembahkan oleh:
www.iman-islam.com

📲Sebarkan! Raih pahala….
=========================
📱Telegram: https://is.gd/3RJdM0
🖥 Fans Page: https://m.facebook.com/majelismanis/
📮 Twitter: https://twitter.com/groupmanis
📷 Instagram: https://www.instagram.com/majelismanis/
🕹 Play Store: https://play.google.com/store/apps/details?id=id.manis

Profile Ustman bin Affan

📆Selasa, 11 Dzulhijjah1437 H/  15 September 2016

📘Sirah

📝 Ustadzah Ida Faridah

📖 Profile Ustman bin Affan
=============================
🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃
Assalamu’alaikum sahabat MFT, apa kabarnya hari ini?
Mudh2n kita selalu dalam lindungan Allah swt, Aamiin

Kali ini, kita akan bahas profile sahabat Nabi dan sekaligus menantu Rasulullah, Ustman bin Affan

Ustman bin Affan memiliki nama lemgkap Ustman bin Abdi Syams bin Abdi Manaf bin Quraisy al-Quraisy, Al-Umawiy. Nama ibu beliau adalah Arwa binti Kuriz bin Rabiah. Dilahirkan pada tahun 573 M, tahun kelima setelah kelahiran Nabi Muhammad Saw. Dia berasal dari keluarga kaya raya. Sebelum masuk islam dia dipanggil Abu Amr. Beliau memiliki sifat jujur dan rendah hati di kalangan umat islam. Bahkan sebelum beliau masuk islam, beliau terkenal dengan kejujuran dan kerendahan hati.

Beliau masuk islam atas ajakan Abu Bakar, yaitu sesudah islamnya Ali bin Abi Thalib dan Zaid bin Haristah. Beliau adalah salah satu sahabat besar dan utama Nabi Muhammad Sa, serta termasuk pupa golongan as-Sabiqun al-Awwalun yaitu orang-orang terdahulu islam dan beriman.

Ustman bin Affan memiliki kedudukan khusus di mata Nabi Muhammad Saw. Dalam salah satu riwayat ketika Aisyah bertanya tentang sikap Nabi Muhammad Saw kepada ketiga Sahabatnya. Dimana Nabi Saw bersikap biasa kepada Abu Bakar dan Umar. Tapi ketika Ustman datang dan masuk ke rumah, Nabi Saw bersikap lebih baik. Nabi Muhammad Saw menjawab:
“Bagaimana mungkin aku tidak merasa malu kepada seorang yang para malaikat saja merasa malu kepadanya?”

Dia terkenal seorang kaya raya yang dermawan. Melalui kekayaanya dia dermakan untuk mengembangkan islam. Sikap dermawan terbukti waktu di madinah. Dia mendermakan 20.000 dirham untuk menggali mata air demi kepentingan umat islam. Dalam perang tabuk, Ustman menyumbangkan sekitar 10.000 dinar dan 1000 unta untuk kepentingan pasukan Tabuk.

Ustman bin Affan merupakan tokoh sentral dalam beberapa peristiwa penting. Pada peristiwa Hijrah pertama ke Habasyah (Ethopia), Ustman bin Affan dan istrinya Ruqoyah, Putri Nabi Muhammad Saw, merupakan suami istri pertama dalam sejarah islam yang hijrah. Beliau pergi ke Habsyi atas perintah Nabi Muhammad Saw untuk menghindari ancaman dan penyiksaan kafir quraisy. Sempat kembali ke makkah ketika mendapat kabar bahwa kondisi makkah sudah aman bagi umat islam. Ketika umat islam masih dalam tekanan dan penyiksaan kafir Quraisy, Ustman bersama istrinya berhijrah kembali ke Habasyah.

Ustman tidak ikut berperang di Badar, karena sedang menunggu Ruqoyah yang sakit. Setelah Ruqoyyah meninggal, Ustman menikah dengan Ummu Kulsum, sehingga dia mendapat gelar Dzul Nurain (Pemilik dua cahaya). Gelar Dzul Nu’rain karena Ustman bi Affan menikahi dua putri Nabi Muhammad Saw. yaity Ruqoyyah dan Ummu Kulsum.

Pada peristiwa perjanjian Hudaibiyyah, Ustman menjadi utusan Nabi Muhammad kepada kafir Quraisy. Beliau menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan Nabi Muhammad Saw dan pengikutnya ke Makkah bukan untuk berperang. Umat islam datang dalam rangka menjalankan ibadah haji.

Ketika Ustman bi Affan di Makkah, tersebar berita bahwa Ustman bi Affan dibunuh. Akibat berita itu, Nabi Muhammad memerintahkan umat islam untuk berbaiat atau sumpah setia membela islam sampai titik darah penghabisan. Peristiwa tersebut dikenal dengan Baiturridwan.

Pada saat Rasulallah Saw meninggal dunia Ustman baru berusia 58 tahun. Beliau dipercaya menagani urusan kenegaraan pada masa Khalifah Abu Bakar dan Khalifah Umar bin Khattab. Setelah Umar meninggal, beliau diangkat menjadi Khalifah pada tahun 24 H berusia 70 tahun..

Beliau meninggal dibunuh pada hari jum’at tanggal 18 Dzulhijjah 35 H ketika sedang membaca al-Qur’an. Beliau meninggal pada usia 82 tahun.

🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃

Dipersembahkan oleh:
www.iman-islam.com

💼Sebarkan! Raih pahala….