📆 Kamis, 27 Dzulhijjah 1437H / 29 September 2016
📚 *SIROH DAN TARIKH*
📝 Pemateri: *Ustadz AGUNG WASPODO, SE MPP*
📝 *Sekularisasi, Kehabisan Napas di Turki*
(Bagian Pertama)
🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁
🌐 Republik Turki
Sistem pemerintahan Mustafa Kemal yang otoritarian yang menawarkan sekularisme ternyata semakin hari semakin berkurang tambahan “kelezatannya” (law of diminishing return).
Seiring dengan menurunnya kesejahteraan masyarakat, pemerintah Republik Turki terpaksa melakukan liberalisasi perekonomian. Kebijakan tersebut adalah upaya radikal untuk memperpanjang daya tarik sekularisme bagi masyarakat yang semakin muak dengan kemiskinan. Disamping itu, tekanan dari perekonomian global juga menuntut perubahan ekonomi secara fundamental. Sebuah proses yang dimulai pada era presiden Turgut Özal (1980-1993). Dalam jangka panjang, tentu saja, liberalisasi ekonomi menuntut juga adanya liberalisasi sistem politik.
Namun demikian, para pendukung Kemalis tetap melihat sebaliknya. Mereka tidak merasa otoritarian, namun sebagai mesin reformasi dan westernisasi Republik Turki. Sebuah keyakinan lama, setua masa berdirinya Republik Turki. Para pengusung Kemalis merasa menjadi benteng terdepan menghadapi masyarakat Islamis tradisional yang dicitrakan sebagai kaum reaksioner dan sulit diatur (recalcitrant).
Pada pertengahan 1980, para penulis terkemuka Turki seperti Nilüfer Göle, İsmail Kara, Şerif Mardin, dan Mete Tuncay telah membantah pandangan ini secara ilmiah. Mereka sepakat bahwa pergerakan sosial kaum Islamis justru merupakan agen yang perlu dirangkul. Mereka melihat pergerakan Islamis justru berpeluang mewujudkan masyarakat yang demokratis dan pluralis dalam koridor nilai keislaman. Dua hal yang dapat berjalan seiring dengan nilai-nilai Islam yang dipahami oleh masyarakat Turki pasca keruntuhan kekhilafahan Turki Utsmani. Bahkan, mereka menambahkan bahwa Turki dapat menjadi sebuah harapan jangka panjang bagi Dunia Islam.
Terdapat tiga proses yang berinteraksi secara intens yang melahirkan konstruksi modern identitas politik Islamis di Turki:
*Pertama*- _Kegagalan Kemalis dalam Transformasi Sosial*_
Setelah berdirinya Republik Turki tahun 1923, negara sekular, otoriter, dan terpusat ini tidak berhasil menembus dan mentransformasi masyarakat tradisional Turki. Elit penguasa ini juga gagal mengembangkan sistem nilai pengganti bagi mayoritas penduduk pedesaan Muslim yang juga miskin. Kedua kegagalan ini semakin diperparah dengan partisipasi politik dan perkembangan ekonomi yang tidak merata. Persoalan identitas, keadilan, dan partisipasi menjadi isu sosial yang menjadi lahan subur bagi perkembangan pergerakan politik Islamis di Turki.
*Kedua* – _Vitalitas Pergerakan Islamis Memanfaatkan Kevakuman_
Hampir semua kelompok politik dan sosial Islamis memanfaatkan kevakuman nilai pada masyarakat Turki. Mereka menyodorkan paradigma sosial dan etika secara artikulatif. Paradigma yang dibawa kelompok Islamis berbeda jauh dengan yang ditawarkan Kemalis. Seiring perjalanan waktu, tumbuh pada masyarakat pedesaan sebuah kelas menengah baru dan pada gilirannya penduduk kota yang menjadi relatif lebih miskin. Pada akhirnya da’wah kelompok politik dan sosial Islamis telah memiliki basis yang menguat di pedesaan.
*Ketiga* – _Liberalisasi Politik yang Menguntungkan Pergerakan Islamis_
Proses liberalisasi politik pada era 1980an telah membuka peluang bagi segmen masyarakat yang selama ini tersisihkan dari akses politik. Dari sudut pandang ini, bangkitnya pergerakan Islamis di Turki tidak lahir dari kemarahan serta frustasi atas kebijakan otoritarian. Sangat berbeda dengan perkembangan da’wah di Aljazair dan Mesir di kurun waktu yang sama. Terbentuk sebuah pemahaman bahwa orientasi politik dan sosial Islam berjalan dalam koridor hukum. Islam bangkit menjadi faktor kuat yang berkuasa dalam bingkai demokrasi dan pluralisme. Dua parameter itu yang menjadi pengukur atas tuntutan perubahan sosial dan politik kaum Islamis di Turki.
🔸Bersambung 🔹
Rawamangun, Menjelang Maghrib
22 September 2016, Agung Waspodo
🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁🌹
Dipersembahkan oleh:
website: http://www.iman-islam.com
Telegram : https://is.gd/3RJdM0
Facebook : https://m.facebook.com/majelismanis/
Twitter : https://twitter.com/grupmanis
Istagram : https://www.instagram.com/majelismanis/
Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=id.manis
💼 Sebarkan! Raih pahala…