Rahasia Manusia di Usia 40 Tahun

0
76

๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ‚๐Ÿ€๐ŸŒผ๐Ÿ„๐ŸŒท๐ŸŒน

๐Ÿ“ Khutbah Jum’at Oleh: Ust. Muhammad Mufid, M.Pd.I (IKADI Kota Prabumulih)

ุงูŽู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‘ูŽู‡ู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ ู…ูŽุฏู‘ูŽ ูููŠู’ ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงุฑูู†ูŽุงุŒ ูˆูŽู†ูŽุณูŽุฃูŽ ูููŠู’ ุขุฌูŽุงู„ูู†ูŽุงุŒ ูˆูŽูˆูŽุณู‘ูŽุนูŽ ู„ูŽู†ูŽุง ุฃูŽุฑู’ุฒูŽุงู‚ูŽู†ูŽุงุŒ ูˆูŽุจูŽุงุฑูŽูƒูŽ ู„ูŽู†ูŽุง ูููŠ ุฃูŽู…ู’ูˆูŽุงู„ูู†ูŽุง ูˆูŽุฃูŽูˆู’ู„ูŽุงุฏูู†ูŽุง.
ุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ุงูŽ ุดูŽุฑููŠูƒูŽ ู„ูŽู‡ุŒ ู‡ููˆูŽ ุฎูŽุงู„ูู‚ูู†ูŽุง ูˆูŽุฑูŽุงุฒูู‚ูู†ูŽุงุŒ ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู‘ูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู„ูู‡ุŒ ู‡ููˆูŽ ุฅูู…ูŽุงู…ูู†ูŽุง ูˆูŽู‚ูุฏู’ูˆูŽุชูู†ูŽุง.
ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ูู‘ ูˆูŽุณูŽู„ูู‘ู…ู’ ูˆูŽุจูŽุงุฑููƒู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ู†ูŽุจููŠูู‘ู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ูู‡ู ูˆูŽุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจูู‡ู ูˆูŽุฃูŽุชู’ุจูŽุงุนูู‡ู ุฅูู„ูŽู‰ ูŠูŽูˆู’ู…ู ุจูŽุนู’ุซูู†ูŽุง.
ุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุจูŽุนู’ุฏูุ›
ููŽูŠูŽุง ุนูุจูŽุงุฏูŽ ุงู„ู„ู‡ุŒ ุฃููˆู’ุตููŠู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽุฅููŠู‘ูŽุงูŠูŽ ุจูุชูŽู‚ู’ูˆูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ููŽู‚ูŽุฏู’ ููŽุงุฒูŽ ุงู„ู’ู…ูุชู‘ูŽู‚ููˆู’ู†ูŽ. ู‚ูŽุงู„ูŽ ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰: ยซูŠูŽุงู“ ุฃูŽูŠู‘ูู‡ุงูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ุกูŽุงู…ูŽู†ููˆุง ุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‡ูŽ ุญูŽู‚ู‘ูŽ ุชูู‚ูŽุงุชูู‡ู ูˆูŽู„ุงูŽ ุชูŽู…ููˆู’ุชูู†ู‘ูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ูˆูŽุฃูŽู†ุชูู…ู’ ู…ู‘ูุณู’ู„ูู…ููˆู’ู†ูŽยป

Jamaah Jumat rahimakumullah,
Pada kesempatan yang mulia ini, khatib berpesan kepada para hadirin marilah kita tingkatkan kualitas iman dan taqwa kepada Allah swt, sebab dengan bekal takwa inilah sebaik-baik bekal menghadap Allah taโ€™ala ke kampung akhirat.

Di dalam surat Al-Ahqaf ayat 15, Allah Swt. memberikan pelajaran berharga kepada manusia yang memasuki usia 40 tahun.

ูˆูŽูˆูŽุตู‘ูŽูŠู’ู†ูŽุง ุงู„ู’ุฅูู†ู’ุณูŽุงู†ูŽ ุจููˆูŽุงู„ูุฏูŽูŠู’ู‡ู ุฅูุญู’ุณูŽุงู†ู‹ุง ุญูŽู…ูŽู„ูŽุชู’ู‡ู ุฃูู…ู‘ูู‡ู ูƒูุฑู’ู‡ู‹ุง ูˆูŽูˆูŽุถูŽุนูŽุชู’ู‡ู ูƒูุฑู’ู‡ู‹ุง ูˆูŽุญูŽู…ู’ู„ูู‡ู ูˆูŽููุตูŽุงู„ูู‡ู ุซูŽู„ูŽุงุซููˆู†ูŽ ุดูŽู‡ู’ุฑู‹ุง ุญูŽุชูŽู‘ู‰ ุฅูุฐูŽุง ุจูŽู„ูŽุบูŽ ุฃูŽุดูุฏู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุจูŽู„ูŽุบูŽ ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนููŠู†ูŽ ุณูŽู†ูŽุฉู‹ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุจูู‘ ุฃูŽูˆู’ุฒูุนู’ู†ููŠ ุฃูŽู†ู’ ุฃูŽุดู’ูƒูุฑูŽ ู†ูุนู’ู…ูŽุชูŽูƒูŽ ุงู„ูŽู‘ุชููŠ ุฃูŽู†ู’ุนูŽู…ู’ุชูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู‘ูŽ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ูˆูŽุงู„ูุฏูŽูŠู‘ูŽ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ุฃูŽุนู’ู…ูŽู„ูŽ ุตูŽุงู„ูุญู‹ุง ุชูŽุฑู’ุถูŽุงู‡ู ูˆูŽุฃูŽุตู’ู„ูุญู’ ู„ููŠ ูููŠ ุฐูุฑูู‘ูŠู‘ูŽุชููŠ ุฅูู†ูู‘ูŠ ุชูุจู’ุชู ุฅูู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ูˆูŽุฅูู†ูู‘ูŠ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู†ูŽ.

โ€œKami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: (Duhai Tuhanku, tunjukkanlah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhoi; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri).โ€ (Q.s. Al-Ahqaf: 15)

Pada ayat tersebut, Allah swt secara spesifik menyebutkan usia manusia 40 tahun. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya manusia memperhatikan usia 40 tahun. Penelitian ilmiah juga menyebutkan, pada usia 40 tahun inilah manusia mencapai puncak kehidupannya, baik dari segi fisik, intelektual, emosi maupun spiritualnya. Ia benar-benar telah meninggalkan usia mudanya dan melangkah ke usia dewasa yang sebenarnya. Tidak heran jika para tokoh pemimpin muncul pada usia 40 tahun. Termasuk pemimpin agung sepanjang zaman, Nabi Muhammad Saw. Hal ini dijelaskan oleh Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu:

ุจูุนูุซูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ๏ทบ ูˆู‡ููˆูŽ ุงุจู’ู†ู ุฃุฑู’ุจูŽุนููŠู†ูŽ ุณูŽู†ูŽุฉู‹

โ€œRasulullah diangkat menjadi Nabi ketika berusia 40 tahun.โ€
(H.r. Al-Bukhari).

Hadirin rahimakumullah,
Dalam Surah al-Ahqaf di atas, Allah memerintahkan kepada kita sebagai kaum muslimin untuk bermuhasabah diri ketika memasuki usia 40 tahun. Ibarat sebuah pohon, usia 40 tahun adalah usia ketika akar dan batangnya sudah sangat kokoh. Tidak seperti pohon muda yang dengan mudah terombang-ambingkan oleh angin dan hujan. Oleh karena itu, jika seorang muslim sudah memasuki usia 40 tahun, akan tetapi sifat dan kepribadiannya belum matang, masih suka bermaksiat, tidak serius menjalani kehidupannya, terus menerus meninggalkan kewajiban ibadahnya, maka kondisi ini harus dihentikan. Sudah saatnya dia berputar haluan, melakukan introspeksi diri dan bertekad untuk berhijrah ke arah kehidupan yang lebih baik. 

Maโ€™asyiral Muslimin rahimakumullah,
Dengan memahami firman Allah swt dalam surat Al Ahqaf ayat 15, paling tidak ada lima pesan yang harus kita lakukan ketika memasuki usia 40 tahun. 

Pertama; Memperbanyak rasa syukur kepada Allah swt. Ketika memasuki usia 40 tahun, Allah taโ€™ala menuntun kita untuk mengawali doa dalam Surat Al-Ahqaf ayat 15 yang dimulai dengan meminta ilham, taufik, petunjuk dan bimbingan. 

ุฑูŽุจูู‘ ุฃูŽูˆู’ุฒูุนู’ู†ููŠ ุฃูŽู†ู’ ุฃูŽุดู’ูƒูุฑูŽ ู†ูุนู’ู…ูŽุชูŽูƒูŽ ุงู„ู‘ูŽุชููŠ ุฃูŽู†ู’ุนูŽู…ู’ุชูŽ ุนูŽู„ูŽูŠูŽู‘ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ูˆูŽุงู„ูุฏูŽูŠู‘ูŽ

โ€œYa Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku..โ€

Usia 40 tahun adalah saat yang tepat mensyukuri nikmat yang begitu banyak, sebab diantara tanda kematangan kedewasaan adalah banyak bersyukur, bukan banyak mengeluh. Menjadi lebih bijaksana dengan mensyukuri apa yang ada, bukan menuruti ego dengan merisaukan apa yang hilang atau tiada. Sungguh, nikmat Allah terlalu banyak untuk disyukuri. Seandainya seluruh detik yang kita lalui kita gunakan untuk bersyukur, hal itupun belum sepadan dengan nikmat yang Allah anugerahkan kepada kita. 

Kedua; Memperbanyak amal saleh. Ekspresi kesyukuran kepada Allah atas nikmat umur dan kehidupan harus diwujudkan dalam bentuk melaksanakan sebanyak-banyaknya kebaikan dan amal saleh. Jika sudah memasuki usia 40 tahun, namun nikmat usia belum juga dimaksimalkan untuk memperbanyak amal saleh, waspadalah! Bisa jadi usia kita tidak berkah. Bertambahnya umur bukan semakin mendekatkan kita kepada rahmat Allah, malah justru menjauhkan dari-Nya. Maka Allah taโ€™ala mengajarkan doa:

ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ุฃูŽุนู’ู…ูŽู„ูŽ ุตูŽุงู„ูุญู‹ุง ุชูŽุฑู’ุถูŽุงู‡ู

โ€œ…dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai..โ€

Jika sebelumnya kita belum maksimal dalam beramal saleh, maka -sekali lagi-, usia 40 tahun adalah masa yang tepat untuk mulai memprioritaskan untuk beramal. Karena itulah yang akan menyelamatkan kita jika tiba saatnya kita kembali kepada Allah. Dan itulah sarana kita untuk menggapai ridha Allah. Dan ridha Allah adalah puncak tujuan seorang hamba dalam kehidupan ini, maka seharusnya hal itu menjadi prioritas utama.

Hadirin rahimakumullah,
Ketiga; kita harus memperhatikan masa depan anak dan generasi berikutnya. Perintah untuk memperhatikan masa depan anak dan generasi berikutnya dapat dilihat dari kelanjutan doa tersebut:

ูˆูŽุฃูŽุตู’ู„ูุญู’ ู„ููŠ ูููŠ ุฐูุฑูู‘ูŠู‘ูŽุชููŠ

โ€œ…dan berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku.โ€

Pelajaran berharga bagi yang sudah memasuki usia 40 tahun, sudah saatnya kita memikirkan dan memperhatikan masa depan anak-anak kita, terutama nasib mereka di akhirat. Kita mempunyai tanggung jawab untuk mengarahkan mereka untuk tetap berpegang teguh kepada ajaran Islam agar meraih kesuksesan di akhirat. Bukan sekedar memburu kesuksesan di dunia yang fana ini. Apalagi anak yang sudah dewasa dan sukses dalam pekerjaan mereka. Jangan sampai karena kemakmuran dan kekayaan yang dimiliki membuat mereka lalai dari mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat.. Hal ini dicontohkan oleh Nabi Yaโ€™qub โ€˜alaihissalam kepada anak dan keturunannya ketika berkata, โ€œmaa taโ€™buduuna min baโ€™di,โ€ apa yang kamu sembah sesudahku? Ia tidak menanyakan โ€œmaa taโ€™kuluuna min baโ€™di,โ€ apa yang kamu makan sesudahku?

Keempat; segera bertaubat. Perintah bertaubat diajarkan dalam firman-Nya:

ุฅูู†ูู‘ูŠ ุชูุจู’ุชู ุฅูู„ูŽูŠู’ูƒ

โ€œ…Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau..โ€

Saat memasuki 40 tahun, tidak alasan bagi seorang Muslim untuk tidak memperbanyak istighfar dan bertaubat kepada Allah. Sudah terlalu banyak dosa yang ditumpuk, maka harus ada upaya untuk membersihkan diri dan menyucikan jiwa dari dosa tersebut. Sudah saatnya mengurangi dan bahkan meninggalkan semua dosa, dan menyesali semua dosa yang dilakukan di masa lalu dengan bertaubat kepada Allah. Jangan sebaliknya, ketika memasuki usia 40 tahun, kehidupan semakin tidak terarah, lebih jauh dengan Allah swt dan lebih banyak melakukan dosa.
Hadirin rahimakumullah,

Kelima; banyak berserah diri. Perintah berserah diri ajarkan di penghujung doa:

ูˆูŽุฅูู†ูู‘ูŠ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู†ูŽ

โ€œ…dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.โ€

Dengan memasuki usia 40 tahun, kita harus lebih komitmen berserah diri kepada Allah swt, baik secara umum lebih komitmen sebagai seorang muslim dengan berserah diri mengikuti syariat-Nya maupun secara khusus lebih banyak tawakal dan menerima segala ketentuan-Nya. Betapa banyak masalah rumit yang hanya bisa diselesaikan dengan sebuah penerimaan, pasrah dan tawakkal kepada Allah Swt. Tentunya tawakkal yang sesungguhnya, yang disertai dengan ikhtiar maksimal dan doa kepada Allah.  

Hadirin rahimakumullah,
Demikianlah khutbah Jumat ini kami sampaikan. Mudah-mudahan Allah swt memberikan umur yang berkah kepada kita semua, dan kita dapat memanfaatkan nikmat umur di jalan kebaikan. Aamiin Yaa Rabbalโ€™alamiin.

ุจูŽุงุฑูŽูƒูŽ ุงู„ู„ู‡ ู„ููŠ ูˆูŽู„ูŽูƒูู…ู’ ูููŠ ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ู ุงู„ู’ุนูŽุธููŠู…ู ุŒ ูˆูŽู†ูŽููŽุนูŽู†ููŠ ูˆูŽุฅููŠู‘ูŽุงูƒูู…ู’ ุจูู…ูŽุง ูููŠู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุขูŠูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ูู‘ุฐูƒู’ุฑู ุงู„ู’ุญูŽูƒููŠู…ู ุŒ ูˆูŽุชูŽู‚ูŽุจู‘ูŽู„ูŽ ู…ูู†ูู‘ูŠ ูˆูŽู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ุชูู„ุงูˆูŽุชูŽู‡ู ุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู‡ููˆูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู…ููŠุนู ุงู„ู’ุนูŽู„ููŠู…ู

Khutbah Kedua

ุงูŽู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‘ูŽู‡ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฅูุญู’ุณูŽุงู†ูู‡ูุŒ ูˆูŽุงู„ุดู‘ููƒู’ุฑู ู„ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุชูŽูˆู’ูููŠู’ู‚ูู‡ู ูˆูŽุงู…ู’ุชูู†ูŽุงู†ูู‡ุŒ ูˆูŽุฃูŽุดู‡ูŽุฏู ุฃูŽู† ู„ู‘ูŽุง ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‡ู
ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ูŽุง ุดูŽุฑููŠูƒูŽ ู„ูŽู‡ู ุชูŽุนู’ุธููŠู’ู…ู‹ุง ู„ูุดูŽุฃู’ู†ูู‡ุŒ ูˆุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃู†ู‘ูŽ ู†ูŽุจููŠู‘ูŽู†ูŽุง ู…ูุญู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุนูŽุจุฏูู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู„ูู‡ู ุงู„ุฏู‘ูŽุงุนููŠ ุฅูู„ูฐู‰ ุฑูุถู’ูˆูŽุงู†ูู‡.
ุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุจูŽุนู’ุฏูุ›
ููŽูŠูŽุง ุนูุจูŽุงุฏูŽ ุงู„ู„ู‡ุŒ ุงูุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‡ูŽ ุญูŽู‚ู‘ูŽ ุงู„ุชู‘ูŽู‚ู’ูˆูŽู‰ุŒ ูˆูŽุฃูŽุทููŠู’ุนููˆู’ู‡ู ูููŠ ุงู„ุณูู‘ุฑูู‘ ูˆูŽุงู„ู†ู‘ูŽุฌู’ูˆูŽู‰.
ุซูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ููˆุง ูˆูŽุณูŽู„ูู‘ู…ููˆุง ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู‡ูŽุงุฏููŠ ุงู„ู’ุจูŽุดููŠู’ุฑุŒ ูˆูŽุงู„ุณูู‘ุฑูŽุงุฌู ุงู„ู’ู…ูู†ููŠู’ุฑุŒ ู†ูŽุจููŠูู‘ู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุตูŽุงุญูุจู ุงู„ู’ููŽุถู’ู„ู ุงู„ู’ูƒูŽุจููŠู’ุฑ. ููŽู‚ูŽุฏู’ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ูููŠ ูƒูุชูŽุงุจูู‡ู:
ยซุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ูˆูŽู…ูŽู„ูŽุงุฆููƒูŽุชูŽู‡ู ูŠูุตูŽู„ู‘ููˆู†ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠูู‘ ูŠูŽุงู“ ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ุตูŽู„ู‘ููˆุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูู‘ู…ููˆุง ุชูŽุณู’ู„ููŠู…ุงู‹ยป
ุงูŽู„ู„ู‘ูฐู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ูู‘ ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ู ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูƒูŽู…ุงูŽ ุตูŽู„ู‘ูŽูŠู’ุชูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฅูุจู’ุฑูŽุงู‡ููŠู’ู…ูŽ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ู ุฅูุจู’ุฑูŽุงู‡ููŠู’ู…ูŽ ุฅู†ู‘ูŽูƒูŽ ุญูŽู…ููŠู’ุฏูŒ ู…ูŽู€ุฌููŠู’ุฏุŒ ูˆูŽุงุฑู’ุถูŽ ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ูู…ู‘ูŽ ุนูŽู†ู ุงู„ู’ู€ุฎูู„ูŽููŽุงุกู ุงู„ุฑู‘ูŽุงุดูุฏููŠู’ู†ุŒ ุฃูŽุจููŠู’ ุจูŽูƒู’ุฑู ูˆูŽุนูู…ูŽุฑูŽ ูˆูŽุนูุซู’ู…ูŽุงู†ูŽ ูˆูŽุนูŽู„ููŠู‘ุŒ ูˆูŽุนูŽู†ู ุงู„ุตู‘ูŽุญูŽุงุจูŽุฉู ุฃูŽุฌู’ู…ูŽุนูŽูŠู’ู†ุŒ ูˆูŽุนูŽู†ู‘ูŽุง ู…ูŽุนูŽู‡ูู…ู’ ุจูู…ูŽู†ูู‘ูƒูŽ ูˆูŽูƒูŽุฑูู…ููƒูŽ ูŠูŽุง ุฃูŽูƒู’ุฑูŽู…ูŽ ุงู„ู’ุฃูŽูƒู’ุฑูŽู…ููŠู’ู†.
ุงูŽู„ู„ู‘ูฐู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุบู’ููุฑู’ ู„ูู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽุงุชูุŒ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ูŽุงุชูุŒ ุงู’ู„ุฃูŽุญู’ูŠุขุกู ู…ูู†ู’ู‡ูู…ู’ ูˆูŽุงู’ู„ุฃูŽู…ู’ูˆูŽุงุชูุŒ ุฅูู†ู‘ูŽูƒูŽ ุณูŽู…ููŠู’ุนูŒ ู‚ูŽุฑููŠู’ุจูŒ ู…ูุฌููŠู’ุจู ุงู„ุฏู‘ูŽุนูŽูˆูŽุงุชุŒ ูˆูŽูŠูŽุง ู‚ูŽุงุถููŠูŽ ุงู„ู’ุญูŽุงุฌูŽุงุช.
ุงู„ู„ู‡ู… ุงู†ู’ุตูุฑู’ ุฅูุฎู’ูˆูŽุงู†ูŽู†ูŽุง ุงู„ู’ู…ูุณู’ุชูŽุถู’ุนูŽูููŠู’ู†ูŽ ูููŠู’ ููู„ูุณู’ุทููŠู’ู†ุŒ ุงู„ู„ู‡ู… ูููƒู‘ูŽ ู‚ูŽูŠู’ุฏูŽ ุฃูŽุณู’ุฑูŽุงู‡ูู…ู’ุŒ ูˆูŽููŽุฑูู‘ุฌู’ ุนูŽู†ู’ู‡ูู…ู’ ูƒูŽุฑู’ุจูŽู‡ูู…ู’ุŒ ุงู„ู„ู‡ู… ุงุดู’ูู ู…ูŽุฑู’ุถูŽุงู‡ูู…ู’ุŒ ูˆูŽู‚ูŽูˆูู‘ ุนูŽุงุฌูุฒูŠู’ู‡ูู…ู’ุŒ ุงู„ู„ู‡ู… ุฃูŽุนูู†ู’ู‡ูู…ู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุจูŽู„ูŽุงุฆูู‡ูู…ู’ุŒ ูˆูŽู‡ูŽูˆูู‘ู†ู’ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ูŠูŽุง ู…ูŽูˆู’ู„ูŽุงู†ูŽุง ูŠูŽุง ุฑูŽุจู‘ูŽ ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู’ู†.
ุงู„ู„ู‡ู… ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ุจูุงู„ู’ูŠูŽู‡ููˆู’ุฏู ุงู„ุธู‘ูŽุงู„ูู…ููŠู’ู†ุŒ ูˆูŽุงู„ุตู‘ูŽู‡ูŽุงูŠูู†ูŽุฉู ุงู„ู’ุบูŽุงุตูุจููŠู’ู†ุŒ ุงู„ู„ู‡ู… ุฃูŽุญู’ุตูู‡ูู…ู’ ุนูŽุฏูŽุฏู‹ุงุŒ ูˆูŽุงู‚ู’ุชูู„ู’ู‡ูู…ู’ ุจูŽุฏูŽุฏู‹ุงุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ุชูุบูŽุงุฏูุฑู’ ู…ูู†ู’ู‡ูู…ู’ ุฃูŽุญูŽุฏู‹ุง
ุงู„ู„ู‡ู… ูŠูŽุง ู…ูุณูŽุจูู‘ุจูŽ ุงู„ู’ุฃูŽุณู’ุจูŽุงุจุŒ ูˆูŽูŠูŽุง ู‡ูŽุงุฒูู…ูŽ ุงู„ู’ุฃูŽุญู’ุฒูŽุงุจุŒ ุฅูู†ู‘ูŽุง ู†ูŽุณู’ุฃูŽู„ููƒูŽ ุฃูŽู†ู’ ุชูŽู†ู’ุตูุฑูŽ ุฃูŽู‡ู’ู„ูŽ ููู„ูุณู’ุทููŠู’ู† ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูŽู†ู’ ุนูŽุงุฏูŽุงู‡ูู…ุŒ ุงู„ู„ู‡ู… ุณูŽุฏูู‘ุฏู’ ุฑูŽู…ู’ูŠูŽู‡ูู…ู’ุŒ ูˆูŽูˆูŽุญูู‘ุฏู’ ุตูู‘ูŽู‡ูู…ู’ุŒ ูˆูŽุซูŽุจูู‘ุชู ุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ุถูŽ ุชูŽุญู’ุชูŽ ุฃูŽู‚ู’ุฏูŽุงู…ูู‡ูู…ู’.
ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ูู…ู‘ูŽ ุฅูู†ู‘ูŽูƒูŽ ุนูŽูููˆู‘ูŒ ุชูุญูุจู‘ู ุงู„ู’ุนูŽูู’ูˆูŽ ููŽุงุนู’ูู ุนูŽู†ู‘ูŽุง
ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ุธูŽู„ูŽู…ู’ู†ูŽุง ุฃูŽู†ู’ููุณูŽู†ูŽุง ูˆูŽุฅูู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ุชูŽุบู’ููุฑู’ ู„ูŽู†ูŽุง ูˆูŽุชูŽุฑู’ุญูŽู…ู’ู†ูŽุง ู„ูŽู†ูŽูƒููˆู†ูŽู†ู‘ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุฎูŽุงุณูุฑููŠู†ูŽ.
ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ุขุชูู†ูŽุง ูููŠ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู‹ ูˆูŽูููŠ ุงู„ู’ุขุฎูุฑูŽุฉู ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู‹ ูˆูŽู‚ูู†ูŽุง ุนูŽุฐูŽุงุจูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู.
ูˆุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‘ูฐู‡ู ุฑูŽุจูู‘ ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู†ูŽ.

๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐ŸŒบ๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐ŸŒบ๐Ÿƒ๐Ÿƒ


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial

Follow IG MANIS : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D

๐Ÿ“ฑInfo & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis

๐Ÿ’ฐ Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Iman Islam
No Rek BSI : 5512 212 725
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here