DO’AKAN, JANGAN CACI-MAKI DIA

๐Ÿ“† Rabu,  06 Rajab 1437H / 13 April 2016

๐Ÿ“š Motivasi

๐Ÿ“ Ustadz Farid Nu’man

 ๐Ÿ“‹ DO’AKAN, JANGAN CACI-MAKI DIA

๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ‚๐Ÿ€๐ŸŒผ๐Ÿ„๐ŸŒท๐Ÿ

Mungkin kita pernah melihat wanita yang nampaknya bukan wanita baik-baik. Centil, menggoda, farfum menyengat, dan pakaiannya berukuran pun ala kadarnya.

Biasanya ada kebencian di hati dan menilainya sebagai wanita murahan. Namun, .. kebencian itu pun hanya berfungsi menunjukkan posisi kita terhadapnya, belum tentu menjadi  jalan keluar baginya. Mendoakannya tentu lebih baik dibanding memakinya.

Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah menceritakan:

ูˆู‚ุงู„ ุงู„ุฒุจูŠุฑ ุจู† ุจูƒุงุฑ ุญุฏุซู†ุง ู…ุตุนุจ ุงู„ุฒุจูŠุฑูŠ ุญุฏุซู†ุง ุนุจุฏุงู„ุฑุญู…ู† ุจู† ุฃุจูŠ ุงู„ุญุณู† ู‚ุงู„ ุฎุฑุฌ ุฃุจูˆ ุญุงุฒู… ูŠุฑู…ูŠ ุงู„ุฌู…ุงุฑ ูˆู…ุนู‡ ู‚ูˆู… ู…ุชุนุจุฏูˆู† ูˆู‡ูˆ ูŠูƒู„ู…ู‡ู…
ูˆูŠุญุฏุซู‡ู… ูˆูŠู‚ุต ุนู„ูŠู‡ู… ูุจูŠู†ู…ุง ู‡ูˆ ูŠู…ุดูŠ ูˆู‡ู… ู…ุนู‡ ุฅุฐ ู†ุธุฑ ุฅู„ู‰ ูุชุงุฉ ู…ุณุชุชุฑุฉ ุจุฎู…ุงุฑู‡ุง ุชุฑู…ูŠ ุงู„ู†ุงุณ ุจุทุฑูู‡ุง ูŠู…ู†ุฉ ูˆูŠุณุฑุฉ ูˆู‚ุฏ ุดุบู„ุช ุงู„ู†ุงุณ ูˆู‡ู… ูŠู†ุธุฑูˆู† ุฅู„ูŠู‡ุง ู…ุจู‡ูˆุชูŠู† ูˆู‚ุฏ ุฎุจุท ุจุนุถู‡ู… ุจุนุถุง ููŠ ุงู„ุทุฑูŠู‚ ูุฑุขู‡ุง ุฃุจูˆ ุญุงุฒู… ูู‚ุงู„ ูŠุง ู‡ุฐู‡ ุงุชู‚ูŠ ุงู„ู„ู‡ ูุฅู†ูƒ ููŠ ู…ุดุนุฑ ู…ู† ู…ุดุงุนุฑ ุงู„ู„ู‡ ุนุธูŠู… ูˆู‚ุฏ ูุชู†ุช ุงู„ู†ุงุณ ูุงุถุฑุจูŠ ุจุฎู…ุงุฑูƒ ุนู„ู‰ ุฌูŠุจูƒ ูุฅู† ุงู„ู„ู‡ ุนุฒ ูˆ ุฌู„ ูŠู‚ูˆู„ ูˆู„ูŠุถุฑุจู† ุจุฎู…ุฑู‡ู† ุนู„ู‰ ุฌูŠูˆุจู‡ู† ูุฃู‚ุจู„ุช ุชุถุญูƒ ู…ู† ูƒู„ุงู…ู‡ ูˆู‚ุงู„ุช ุฅู†ูŠ ูˆุงู„ู„ู‡
 ู…ู† ุงู„ู„ุงุก ู„ู… ูŠุญุฌุฌู† ูŠุจุบูŠู† ุญุณุจุฉ … ูˆู„ูƒู† ู„ูŠู‚ุชู„ู† ุงู„ุจุฑูŠุก ุงู„ู…ุบูู„ุง
 ูุงู‚ุจู„ ุฃุจูˆ ุญุงุฒู… ุนู„ู‰ ุฃุตุญุงุจู‡ ูˆู‚ุงู„ ุชุนุงู„ูˆุง ู†ุฏุนูˆ ุงู„ู„ู‡ ุฃู† ู„ุง ูŠุนุฐุจ ู‡ุฐู‡ ุงู„ุตูˆุฑุฉ ุงู„ุญุณู†ุงุก ุจุงู„ู†ุงุฑ ูุฌุนู„ ูŠุฏุนูˆ ูˆุฃุตุญุงุจู‡ ูŠุคู…ู†ูˆู†

Berkata Az Zubeir bin Bakkar, berkata kepadaku Mush’ab bin Az Zubeir, berkata kepadaku Abdurrahman bin Abil Hasan, dia berkata:

Abu Hazim keluar untuk melumpar jumrah dan  para ahli ibadah ikut bersamanya. Dia berbicara dan bercerita bersama mereka. Ketika mereka sedang berjalan, lewatlah seorang gadis menggunakan kerudung di kepalanya. saat itu manusia sedang melempar jumrah baik di sisi kanan dan kirinya, saat itu manusia sedang sibuk dengan aktifitasnya. Mereka (para ahli ibadah) memandang si wanita gadis itu sampai di antara mreka ada yang terpeleset di jalan. Maka, Abu Hazim memandang wanita itu dan berkata:

“Takutlah kamu kepada Allah, sesungguhnya kamu berada di antara tempat manasik haji yang diagungkan Allah, sedangkan kamu telah menggoda manusia. julurkanlah kerudungmu sampai dadamu karena Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: “Hendaknya mereka menjulurkan kerudung mereka ke dada-dada mereka.”

Wanita itu malah tertawa, dan berkata: “Demi Allah, sesungguhnya aku ini termasuk  wanita yang tidak memakai hijab dengan sebuah alasan, tetapi aku ingin “membunuh” orang-orang yang hatinya lalai.”

Lalu, Abu Hazim menoleh ke para sahabatnya dan berkata: “Mari kita doa kepada Allah agar Dia tidak mengazab wanita cantik ini dengan api neraka.” Maka dia pun berdoa dan diaminkan oleh sahabat-sahabatnya.

๐Ÿ“Œ๐Ÿ“Œ๐Ÿ“Œ๐Ÿ“Œ

๐Ÿ“š Imam Ibnul Qayyim, Raudhatul Muhibbin, Hal. 226. Th. 1992M-1412H. Darul Kutub Al ‘Ilmiyah

๐Ÿƒ๐ŸŒป๐ŸŒด๐ŸŒบโ˜˜๐ŸŒท๐ŸŒพ๐ŸŒธ

Dipersembahkan:
www.iman-islam.com

๐Ÿ’ผ Sebarkan! Raih pahala…

Empat Perkara

๐Ÿ“† Rabu,  06 Rajab 1437H / 13 April 2016

๐Ÿ“š Motivasi

๐Ÿ“ Ustadz Abdullah Haidir Lc.

๐Ÿ“‹ EMPAT PERKARA

๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ‚๐Ÿ€๐ŸŒผ๐Ÿ„๐ŸŒท๐Ÿ

 Tiga Perkara

ุซูŽู„ุงูŽุซู ู…ูู‡ู’ู„ููƒูŽุงุชู ูˆูŽ ุซูŽู„ุงูŽุซู ู…ูู†ู’ุฌููŠูŽุงุชู ูˆูŽ ุซูŽู„ุงูŽุซู ูƒูŽูู‘ูŽุงุฑูŽุงุชู ูˆูŽ ุซูŽู„ุงูŽุซู ุฏูŽุฑูŽุฌูŽุงุชู ;

Ada Tiga Perkara
Membinasakan,
Menyelamatkan,
Menghapuskan Dosa dan
Meningkatkan Derajat

ููŽุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุงู„ู’ู…ูู‡ู’ู„ููƒุงูŽุชู: ููŽุดูุญู‘ูŒ ู…ูุทูŽุงุนูŒ ูˆูŽ ู‡ูŽูˆู‹ู‰ ู…ูุชู‘ูŽุจูŽุนูŒ ูˆูŽ ุฅูุนู’ุฌูŽุงุจู ุงู„ู’ู…ูŽุฑู’ุกู ุจูู†ูŽูู’ุณูู‡ู

Adapun yang membinasakan;
Bakhil yang dituruti,
Hawa nafsu yang diikuti dan
Bangga terhadap diri sendiri.

ูˆูŽ ุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุงู„ู’ู…ูู†ู’ุฌููŠูŽุงุชู: ููŽุงู„ู’ุนูŽุฏู’ู„ู ูููŠ ุงู„ู’ุบูŽุถูŽุจู ูˆูŽ ุงู„ุฑู‘ูุถูŽุง ูˆูŽ ุงู„ู’ู‚ูŽุตู’ุฏู ูููŠ ุงู„ู’ููŽู‚ู’ุฑู ูˆูŽ ุงู„ู’ุบูู†ูŽู‰ ูˆูŽ ุฎูŽุดู’ูŠูŽุฉู ุงู„ู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ูููŠ ุงู„ุณู‘ูุฑู‘ู ูˆูŽ ุงู„ู’ุนูŽู„ุงูŽู†ููŠูŽุฉู ;

Adapun yang menyelamatkan adalah:
Adil saat marah maupun ridha,
Hemat  saat miskin maupun kaya, dan
Takut kepada Allah saat sendiri maupun ramai.

ูˆูŽ ุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุงู„ู’ูƒูŽูู‘ูŽุงุฑูŽุงุชู: ููŽุงู†ู’ุชูุธูŽุงุฑู ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ุจูŽุนู’ุฏูŽ ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ูˆูŽ ุฅูุณู’ุจูŽุงุบู ุงู„ู’ูˆูุถููˆุกู ูููŠ ุงู„ุณู‘ูŽุจูŽุฑูŽุงุชู ูˆูŽ ู†ูŽู‚ู’ู„ู ุงู’ู„ุฃูŽู‚ู’ุฏูŽุงู…ู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุฌูŽู…ูŽุงุนูŽุงุชู ;

Adapun yang menghapus dosa adalah:
Menunggu waktu shalat (berikutnya) setelah shalat (sebelumnya),
Menyempurnakan wudhu saat cuaca sangat dingin dan
Melangkahkan kaki untuk menghadiri (shalat) jamaah.

ูˆูŽ ุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุงู„ุฏู‘ูŽุฑูŽุฌูŽุงุชู: ููŽุฅูุทู’ุนูŽุงู…ู ุงู„ุทู‘ูŽุนูŽุงู…ู ูˆูŽ ุฅููู’ุดูŽุงุกู ุงู„ุณู‘ูŽู„ุงูŽู…ู ูˆูŽ ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ุจูุงู„ู„ู‘ูŽูŠู’ู„ู ูˆูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ู†ููŠูŽุงู…ูŒ (ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุทุจุฑุงู†ูŠ ูˆุญุณู†ู‡ ุงู„ุฃู„ุจุงู†ูŠ ููŠ ุฌุงู…ุน ุงู„ุตุบูŠุฑ

Adapun yang meninggikan derajat adalah:
Memberi makan,
Menebarkan salam dan
Shalat malam saat orang lain tertidur.”

(HR. Thabrani, dinyatakan hasan oleh Al-Albany dalam Jami Ash-Shagir)

๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ‚๐Ÿ€๐ŸŒผ๐Ÿ„๐ŸŒท๐Ÿ๐ŸŒน

Dipersembahkan:
www.iman-islam.com

๐Ÿ’ผ Sebarkan! Raih pahala…

KETIKA KECEWA MENERPA

๐Ÿ“† Rabu,  28 Jumadil Akhir 1437H / 6 April 2016

๐Ÿ“š Motivasi

๐Ÿ“ Ustadz Abdullah Haidir Lc.

๐Ÿ“‹ KETIKA KECEWA MENERPA

๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ‚๐Ÿ€๐ŸŒผ๐Ÿ„๐ŸŒท๐Ÿ

Ketika kecewa menerpaโ€ฆ

Itu hanya isyarat, hidup ini tak sempurna.

Siapakah orang yang tak pernah kecewa?

Tidak ada!
Sekalipun dia raja.

Jangan biarkan kecewa menyandera anda.

Apalagi merusak kehidupan anda yang berharga.

Ada saatnya, kecewa kan menimpa.
Itu hukum kehidupan di alam fana.

Yang penting, sikap kita bagaimana?

Banyak cara mengatasinya.

Yang paling manjur, lupakan sajaโ€ฆ
Mohonkan ampun untuk semua..
Lalu tenggelam dalam kerja nyataโ€ฆ
Serta hanyut dalam lirih zikir dan doaโ€ฆ.

๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ‚๐Ÿ€๐ŸŒผ๐Ÿ„๐ŸŒท๐Ÿ๐ŸŒน

Dipersembahkan:
www.iman-islam.com

๐Ÿ’ผ Sebarkan! Raih pahala…

Makna Hidayah dan Berdoa Memohon Hidayah

๐Ÿ“† Rabu,  21 Jumadil Akhir 1437H / 30 Maret 2016

๐Ÿ“š Morivasi

๐Ÿ“ Ustadz Abdullah Haidir Lc.

๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ‚๐Ÿ€๐ŸŒผ๐Ÿ„๐ŸŒท๐Ÿ

Doa:
ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูู…ูŽู‘ ุฅูู†ูู‘ูŠ ุฃูŽุณู’ุฃูŽู„ููƒูŽ ุงู„ู’ู‡ูุฏูŽู‰ุŒ ูˆูŽุงู„ุชูู‘ู‚ูŽู‰ุŒ ูˆูŽุงู„ู’ุนูŽููŽุงููŽุŒ ูˆูŽุงู„ู’ุบูู†ูŽู‰

Ya Allah, aku mohon; Hidayah, takwa, kesucian diri dan kecukupan

Dalam hadits riwayat muslim sebelumnya, Nabi saw memohon 4 perkara; Hidayah, takwa, kesucian diri dan kecukupan.

Hidayah, sebagaimana dikatakan para ulama ada dua bentuk;

๐Ÿ”นPertama, berarti petunjuk,
๐Ÿ”นKedua, berarti tunduk dan taat mengikuti petunjuk tersebut.

๐ŸŒทHidayah dalam arti petunjuk artinya kita diberi pemahaman yang benar dan lurus, tidak bengkok dan menyimpang, terkait ajaran Allah. Sehingga kita tahu, mana yang Allah perintahkan, mana yang dilarang. Mana yang Allah cintai, mana yang dibenci. Ini hidayah dalam arti pemahaman agama.

๐ŸKarena itu, memohon hidayah semestinya berbanding lurus dengan upaya kita yang tak kenal henti untuk terus belajar memahami ajaran Islam.

๐ŸJika setiap hari kita meminta hidayah kepada Allah, melalui surat Al-Fatihah, mestinya itu berbanding lurus dengan semangat kita memahami Islam.

๐ŸŒทHidayah yang kedua, adalah hidayah dalam bentuk ketundukan dan ketaatan kita kepada petunjuk Allah yang telah kita ketahui. Biasanya disebut taufiq.

Kalau sering ditanyakan, apa perbedaan antara hidayah dan taufiq, maka makna hidayah disini bermakna pemahaman atas petunjuk Allah, Sedangkan taufiq adalah kesiapan diri untuk mengikuti dan menaโ€™ati ajaran-ajaran dan petunjuk-Nya.

Tahu wajibnya shalat, menutup aurat, haramnya homoseksual, riba, itu hidayah dalam arti pemahaman. Apakah dia taati semua itu? Itulah taufiq.

๐Ÿ’ฆMaka ketika kita memohon hidayah kepada Allah, artinya kita memohon diberikan pemahaman yang benar terhadap agama, dan juga kekuatan dan kemauan untuk mentaatinya.

๐Ÿ’ฆSebagaimana doa Umar bin Khattab;

ุงู„ู„ู‡ู… ุฃุฑู†ุง ุงู„ุญู‚ ุญู‚ุง ูˆุงุฑุฒู‚ู†ุง ุงุชุจุงุนู‡ ูˆุฃุฑู†ุง ุงู„ุจุงุทู„ ุจุงุทู„ุง ูˆุงุฑุฒู‚ู†ุง ุงุฌุชู†ุงุจู‡

Allahumma arinal haqqa haqqaa warzuqnattibaaโ€™ah, wa arinal baathila baathilaa warzuqnajtinaabah.

“Ya Allah, perlihatkan kepada kami yang haq itu haq dan kuatkan kami untuk selalu mengikutinya. Tunjukkan kepada kami yang batil itu batil dan kuatkan kami untuk selalu menjauhinya.”

๐Ÿ’ฆHidayah taufiq ini sangat mahal. Inilah penentunya. Tidak cukup seseorang bangga mempunyai ilmu yang melimpah tentang Islam, masalahnya dia mendapat taufiq tidakโ€ฆ?

๐Ÿ’ฆJika apa yang dia ketahui tidak berbuah ketaatan dan ketundukan, tapi justeru pembangkangan, bahkan mempengaruhi orang dengan dalihnya, itu musibah!

๐Ÿ’ฆSekedar bangga mampu membaca kitab kuning, alumni pesantren ini itu, anggota ini itu, semua itu tak ada gunanya jika tidak tunduk pada syariโ€™at Allah.

Jangnkan mereka, Iblis yang sudah tinggal di surga, hidup bersama malaikat mulia, dan menyaksikan secara langsung kebesaran Allah, tetapi ketika ingkar, langsung Ditendang dari surga!

๐Ÿ’งMaka, memohon hidayah kepada Allah artinya adalah, memohon diberikan pemamahan yang benar terhadap syariat-Nya, dan juga memohon dikuatkan untuk mentaati-Nya.

๐ŸŒทDari sini kita dapat membedakan dua ayat yang sepintas bertentangan. Dalam surat Asy-Syura: 52

ูˆูŽุฅูู†ูŽู‘ูƒูŽ ู„ูŽุชูŽู‡ู’ุฏููŠ ุฅูู„ูŽู‰ูฐ ุตูุฑูŽุงุทู ู…ูู‘ุณู’ุชูŽู‚ููŠู…ู

Ayat ini menjelaskan bahwa sesungguhnya engkau (maksudnya Rasulullah) sungguh memberi petunjuk ke jalan yang lurus.

๐Ÿ’ฆDengan ayat dlm surat Al-Qashash: 56

ุฅูู†ูŽู‘ูƒูŽ ู„ูŽุง ุชูŽู‡ู’ุฏููŠ ู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุญู’ุจูŽุจู’ุชูŽ ูˆูŽู„ูŽูƒูู†ูŽู‘ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูŽ ูŠูŽู‡ู’ุฏููŠ ู…ูŽู† ูŠูŽุดูŽุงุก

Dalam ayat ini Allah menyatakan, โ€œEngkau (maksudnya Rasulullah) sungguh tidak dapat memberi hidayah sekalipun kepada orang yang engkau cintaiโ€ฆ.โ€

๐Ÿ’ฆAyat yang pertama, maksudnya adalah bahwa Rasulullah saw tugasnya menyampaikan ajaran Allah dan menjelaskan syariโ€™at-Nya.

๐Ÿ’ฆAyat kedua menjelaskan bahwa masalah seseorang menerima atau tunduk kepada yang Rasulullah saw sampaikan, itu bukan wewenangnya, tetapi wewenang Allah Taโ€™ala.

Wallahu aโ€™lam.

๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ‚๐Ÿ€๐ŸŒผ๐Ÿ„๐ŸŒท๐Ÿ๐ŸŒน

Dipersembahkan:
www.iman-islam.com

๐Ÿ’ผ Sebarkan! Raih pahala…

Menata Ruang di Hati Kita

๐Ÿ“† Jumat, 16 Jumadil Akhir 1437H / 25 Maret 2016

๐Ÿ“š Motivasi

๐Ÿ“ Ustadz Umar Hidayat M.Ag

๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ‚๐Ÿ€๐ŸŒผ๐Ÿ„๐ŸŒท๐Ÿ

๐Ÿ’ฆKita kalah oleh Masalah bukan karena tidak mampu bertahan atau melawannya, namun karena kita tidak mampu mengelola diri kita.

๐Ÿ‚Hari-hari ini, kita mendapati diri ini sudah teramat jauh dari garis agama. Kejujuran hilang karena telah diganti dengan kepentingan sesaat. Kita lebih mudah tersenyum kala ada orang lain masuk ke dalam kelompok kita sembari mengutuk kelompok lain tanpa alasan.

๐Ÿ‚Kita juga lebih mudah memicingkan mata sambil mengikutkan hati untuk curiga kepada orang lain yang berbeda pendapat dengan kelompok kita. Di saat yang sama, ada suadara kita yang tidak lagi mensucikan agama ini demi sesuap nasi atau demi sejumlah โ€œkursiโ€.

๐Ÿ‚Juga ada yang berani menganggap agama ini harus diluruskan demi mendapatkan sanjungan dari sesama manusia, bahkan ada yang sangat lancang dan menghardik Tuhan atas nama kecerdasan akal. Naโ€™udzubillah.

๐Ÿ’ฆSesungguhnya pemenang kehidupan adalah adalah tetap semangat meski kelelahan senantiasa hadir dalam kehidupan kita.

๐Ÿ’ฆTetap tegar dalam setiap ujian yang menyapa. Tetap teguh meski godaan tak henti menyesakan dada. Kenyataannya, terlampau banyak kisah hidup yang memilukan bermula dari cara kita yang salah dalam menata hati.

๐Ÿ’ฆOleh karena itu, menata hati adalah cara kita dalam menyiasati kehidupan. Menyiasati berbagai kondisi kehidupan agar tetap dalam keadaan lebih baik. Dan kunci dalam menata hati adalah iman dan positif thinking.

๐Ÿ’ฆMaka sudah saatnya kita bertanya pada hati kita masing-masing.

“Di bagian mana dalam kehidupan ini, dalam kesibukan yang melelahkan; dalam hari-hari yang penuh langkah perjuangan; dalam pergolakan cinta dan benci; dalam kesunyian dan keramaian; di antara gembira dan sedih; di antara ketenangan dan kegelisahan; di antara ritme keagamaan dan keduniaan; di antara berbagai lintasan ujian dan harapan; di antara kearifan melihat zaman; di antara tugas dan amanat menjalankan jabatan, saatnya bertanya, di mana hati ini kita posisikan?”

๐Ÿ’ฆSebagus dan seindah apa pun bentuk manusia, hanya akan membawa kehinaan bila tidak disertai dengan keindahan hati yang dihiasi iman dan amal shalih.

๐Ÿ’ฆJadi, penentu baik dan buruknya amalan seseorang amat bergantung kepada hati. Seperti yang digambarkan baginda Rasulullah Saw, โ€œKetahuilah, sesungguhnya dalam tubuh ini ada segumpal daging. Apabila ia baik, maka baiklah seluruh tubuh. Apabila ia rusak, maka rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah, ia adalah hati.โ€ (H.r. Bukhari Muslim)

๐Ÿ’ฆDengan menata hati, berarti kita tengah menata kehidupan ini. Hati menjadi penentu atas segala keputusan yang kita ambil karena di sanalah niat terletak. Banyak orang yang ingin mengubah hidupnya, tetapi hanya tinggal keinginan. Berhenti pada kata ingin saja. Tidak pernah sukses karena orang sukses adalah mereka yang selalu berbuat. Kalau kita ingin mengubah hidup kita menjadi lebih dari yang kita impikan, kita harus mengubah tindakan kita sampai menjadi kebiasaan.

๐Ÿ“šMenuju keputusan

๐Ÿ’ฆDalam pengambilan keputusan, selain pikiran, manusia juga melibatkan emosinya.

๐Ÿ’ฆKarenanya, pikiran dan emosi perlu didorong agar bisa melahir keputusan yang tepat. Ada beberapa tahap agar kita memiliki emosi dan pikiran yang tepat untuk melakukan sebuah perubahan.

๐ŸŒทPertama, ubahlah rasa takut menjadi sebuah keberanian.

๐ŸŒทKedua, ubahlah keberanian menjadi komitmen. Yakinlah bahwa segala sesuatu pasti terjadi karena ketentuan-Nya.

Asupan-asupan keimanan inilah yang menjadikan seseorang selalu kuat menjalani proses-proses perubahan kehidupan.

๐Ÿ’ฆImam Ahmad bin Hanbal pernah meriwayatkan sebuah hadis dari Wabishah bin Maโ€™bad salah seorang sahabat Nabi Saw, ia berkata:

Saya mendatangi Rasulullah untuk bertanya kepada beliau tentang kebajikan dan dosa, maka

๐Ÿ”นbeliau bersabda: โ€œKamu datang untuk bertanya tentang kebajikan dan dosa?โ€

๐Ÿ”บAku menjawab, โ€œDemi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran, tidaklah saya datang untuk bertanya kepada Anda tentang selainnya.โ€

๐Ÿ”นMaka beliau bersabda, โ€œKebaikan itu adalah apa yang dapat melapangkan dan menenangkan hatimu, sedangkan keburukan (dosa) adalah apa yang menyesakkan hatimu, meskipun manusia membenarkannya.โ€

๐Ÿ’ฆKesejatian orang-orang yang beriman akan tampak ketika ia membenahi hatinya. Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakal. (Q.s. al-Anfaal [8]: 2).

๐Ÿ’ฆPerubahan dan kesuksesan seorang yang beriman akan terwujud kala ia mampu mengelola dan menata hatinya.

Faktanya hati itu beragam adanya.

โฃ1) Hati yang lembut, santun, dan penuh kasih. Seperti Allah gambarkan tentang kelembutan hati Nabi terhadap umatnya,

Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. (Q.s. at-Taubah [9]: 128).

โฃ2) Hati yang sabar.
Sabar dalam menjalankan perintah-perintah agamasabar dalam mengendalikan diri dari hal-hal yang diharamkan agama; dan sabar dalam menghadapi cobaan dan ujian dari Allah.

โฃ3) Hati yang teguh dan kokoh dalam memegang kebenaran.
Sebagaimana Allah gambarkan kepada kita tentang kisah pemuda ashabul kahfi. Ya mereka adalah pemuda-pemuda yang teguh pendiriannya dalam memegang kebenaran.

โฃ4) Hati yang pemaaf. Banyak sekali ayat ataupun hadis yang menjelaskan keutamaan sifat pemaaf dan mencela sifat pendendam. Sebagaimana Allah gambarkan dalam firman-Nya, Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (Q.s. Ali Imran [3]: 134).

๐Ÿ’ฆMasih ada satu lagi yang harus kita benahi dalam hati kita; kemampuan mengelola respons positif dan negatif dari orang lain.

Dalam hidup ini, tentu ada beragam orang yang akan kita temui. Bermacam pikiran melintas di hadapan kita. Bertemu cinta dan benci. Berkumpul sanjung dan caci maki. Bersandar sabar dan dangkalnya hati. Berpapasan dengan perangai cerdas dan kerdilnya pikiran. Tingkah terpelajar dan urakan.

Semua warna kehidupan menyapa kita dengan cara dan tujuannya masing-masing.

๐Ÿ’ฆKarenanya, jika hati kita tidak mampu mengatur lalu lintas kehidupan yang ada, sangat mungkin kita tidak akan sampai pada tujuan. Minimal letupan-letupan kegalauan yang akan mengganggu kehidupan.

๐Ÿ“šMenata ruang di hati kita

๐Ÿ”นBersambung๐Ÿ”น

๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ‚๐Ÿ€๐ŸŒผ๐Ÿ„๐ŸŒท๐Ÿ๐ŸŒน

Dipersembahkan:
www.iman-islam.com

๐Ÿ’ผ Sebarkan! Raih pahala…

Menata Ruang di Hati Kita

๐Ÿ“† Jumat, 16 Jumadil Akhir 1437H / 25 Maret 2016

๐Ÿ“š Motivasi

๐Ÿ“ Ustadz Umar Hidayat M.Ag

๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ‚๐Ÿ€๐ŸŒผ๐Ÿ„๐ŸŒท๐Ÿ

๐Ÿ“šMenata ruang di hati kita

Mari sejenak kita menata ruang di hati kita.
Sediakan ruang di hati kita untuk mendaur ulang segala yang negatif.
Sediakan ruang di hati kita untuk di benci, untuk di jelekkan, untuk dinodai, untuk tidak disukai.

๐Ÿ’ฆApa kata Allah? Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu. Dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui. (Q.s. al-Baqarah [2]: 216)

๐Ÿ’ฆBerprasangka baiklah agar kita mudah menerima segala kondisi dan agar kita mampu merespons hal-hal dari luar untuk kemudian kita daur ulang dalam hati yang akan menjadi energi untuk membangkitkan kehidupan kita menjadi lebih baik.

Kondisi apa pun yang kita temui, insya Allah tidak akan menjadi masalah sepanjang kita mampu mengambil pelajaran terbaik.

๐Ÿ’ฆSetelah hati ini tertata, maka tahap berikutnya adalah latihan mengelola lalu lintas suara, pikiran, rasa, dan tindakan yang melintasi hati kita.

Benar kata Umar bin Khattab, โ€œJangan engkau kira sebuah kata yang keluar dari saudaramu yang mukmin adalah keburukan. Sebab, bisa jadi itu adalah kebaikan yang ditangguhkan untukmu.โ€

๐Ÿ’ฆSalah satu cara menyiasati kehidupan ini agar kita tetap dalam kebaikan adalah dengan menata segala perpaduan atas kondisi yang kita temui. Kegetiran dan kesusahan akan berubah menjadi kenikmatan dan kemudahan. Begitu pula kesenangan dan kelapangan berubah menjadi kesedihan dan kesempitan.

๐Ÿ’ฆKita tidak boleh terburu-buru menjatuhkan vonis pada keadaan yang kita temui. Ingatlah, segala yang ada di dunia ini, tidak serta-merta bisa di ukur lahiriahnya saja.

๐Ÿ’ฆSebuah doa yang melapangkan dada dan menyejukkan jiwa dari seorang sahabat Rasulullah yang terkenal begitu cerdas dan tinggi keshalihannya, patut kita baca,
โ€œYa, Allah jika Engkau tidak menghendaki apa yang aku kehendaki, maka sabarkanlah aku atas apa yang Engkau kehendaki.โ€

๐Ÿ’ฆAda cukup banyak alasan mengapa kita harus menjadi pribadi yang elok dalam bersikap, bertutur, merasa, berpikir, dan bertindak, antara lain:

1โƒฃPertama, tidak ada manusia yang sempurna. Sesempurna-sempurnanya manusia, tetap saja ia memiliki serangkaian keterbatasan, kesalahan, dan ketidaksempurnaan. Hanya Allah-lah yang sempurna.

Sederet sifat manusia akan terlihat dengan jelas ketika ia menghadapi sesuatu yang tidak diharapkan oleh dirinya, seperti ketika ditimpa musibah atau kesulitan. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita menempatkan diri kita sebaik mungkin, sebagai manusia yang tidak sempurnaโ€”meski memiliki kelebihan, tentu juga mempunyai kekurangan.

2โƒฃKedua, hidup ini beragam seperti halnya pelangi. Ia indah karena beragam sentuhan warna menghiasinya.
Keragaman ini pula yang selalu menjadi daya tarik kita untuk menikmatinya. Dalam keanekaragaman itulah keserasian dan keharmonisan lebih bisa dinikmati. Begitu juga hati dan pikiran manusia, hanya Allah-lah yang akan menyatukan hati kita. Akan tetapi Allah Telah mempersatukan hati mereka. (Q.s. al-Anfaal [8]: 63)

3โƒฃKetiga, bukankah kepuasan manusia adalah kenikmatan yang tidak berujung?
Hidup ini tidak sekadar mengejar kepuasan, kadang kita juga terdorong dan bangkit karena menghindari sesuatu yang menyakitkan atau yang membuat kita menderita.

๐Ÿ“šSekuat positif thinking

๐Ÿ’ฆSekuat positif thinking dalam menyiasati kehidupan, maka kuatkanlah kita dengan berbagi pada sesama.

๐Ÿ’ฆEmosi negatif sekecil apa pun jika disimpan akan bertambah bahaya. Emosi negatif yang menumpuk pada akhirnya akan merampas โ€œenergi positifโ€ yang kita miliki, bahkan menghancurkannya. Maka self-help dengan cara bersikap jujur pada diri sendiri dan berani menghadapi masalah adalah solusi terbaik untuk menghadapinya.

๐Ÿ’ฆSelf-help bisa dalam bentuk bicara kepada diri kita sendiri, kepada Tuhan, yang bertujuan mengontrol, menyinergikan dan mengharmoniskan pikiran, emosi, kehendak, dan perilaku kita. Karena terkadang antara pikiran, emosi, dan keinginan tidak bekerja sebagaimana yang kita inginkan.

๐Ÿ’ฆMenyinergikannya memang tidak mudah, butuh latihan dan pembiasaan. Dengan itu, ia akan merasa lebih kuat dalam menghadapi masalah, meskipun persoalannya belum selesai. Sebab, setidaknya beban emosi dan pikiran negatif sudah dikeluarkan melalui self-help tadi.

๐Ÿ’ฆMelalui self-help, kita belajar meneguhkan hati untuk tetap percaya dan selalu mengatakan bahwa ada kebaikan dari setiap kondisi yang kita jalani. Ada hikmah di balik kesengsaraan kita. Kita yakin segala sesuatu sudah ada yang mengaturnya.

Ya, Allah Swt, bahwa tidak ada peristiwa yang terjadi tanpa seizin-Nya. Tidak ada kejadian yang terjadi hanya kebetulan semata karena semua telah diatur oleh-Nya.

๐Ÿ’ฆSekuat positif thinking dalam menyiasati kehidupan, coba kita berlatih untuk menyiasati setiap keadaan dengan positif thinking.

๐Ÿ’ฆMisalnya ketika kita mengeluh, โ€œTuhan, jauhkanlah kesulitan dan masalah ini dari kehidupanku.โ€

Maka Self-help, ubahlah keluhanmu menjadi sesuatu yang lebih berefek positif; sudahi dan ubahlah keluhanmu menjadi daya dorong untuk meningkatkan kemampuanmu.
โ€œYa Allah, meski beban hidupku sangat berat, tapi selama Engkau masih mengizinkan diriku untuk mencobanya, maka aku akan tetap menjalaninya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Dan aku yakin bahwa Engkau akan menolong hamba-hamba-Mu yang bersabar,โ€

Atau ketika kita berucap, โ€œYa Allah, kenapa Engkau jadikan aku miskin?โ€ maka ubahlah menjadi, โ€œYa Allah, meskipun aku miskin materi, tapi Engkau telah mengayakanku dengan luasnya kelapangan di hati.โ€ Sejuk rasanya.

๐Ÿ’ฆSeperti setangguh ketakwaan Fudhail bin Iyadh, Ia bercerita:
Suatu ketika di Masjidil Haram, ia didatangi orang yang sedang menangis.

๐Ÿ”นFudhail bertanya penuh iba โ€œKenapa engkau menangis, Sahabat?โ€

๐Ÿ”บOrang itu segera menyahutnya, โ€œAku kehilangan beberapa dinar dan aku tahu uang itu telah dicuri?โ€

๐Ÿ”นFudhail mengatakan, โ€œApakah engkau menangis karena kehilangan dinar?โ€

๐Ÿ”บMengejutkan jawaban orang itu, โ€œTidak. Aku memang menangis karena aku tahu bahwa kelak aku akan ada di hadapan Allah dengan pencuri itu. Aku kasihan dengan pencuri itu, itulah yang menyebabkan aku menangis.โ€

Sungguh orang-orang terdahulu sangat luar biasa, membuat kita nyaris selalu malu kala membaca dan mengingatnya.

๐Ÿ’ฆHati manusia memang satu, tetapi ia mampu menampung segalanya.

Jika hati tidak tertata, maka jadilah kita manusia yang limbung adanya. Jika hati telah tertata, hidup ini akan menjadi indah dan bahagia. Allah ciptakan semuanya tidaklah sia-sia. Baik yang positif maupun yang negatif, semua ada manfaatnya jika kita mampu mengambil pelajaran.

๐Ÿ’ฆJika mampu menyiasati kehidupan ini dengan baik, tentu kita tidak perlu lagi mencari dalih untuk menyalahkan kondisi yang menimpa kita, apalagi menyalahkan Allah Yang Mahakuasa. Kita hanya butuh menyiasati segala keadaan. Kuasa manusia berusaha, Allah-lah penentunya.

๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ‚๐Ÿ€๐ŸŒผ๐Ÿ„๐ŸŒท๐Ÿ๐ŸŒน

Dipersembahkan:
www.iman-islam.com

๐Ÿ’ผ Sebarkan! Raih pahala…

Jaga Adabmuโ€ฆ.

๐Ÿ“† Ahad,  11 Jumadil Akhir 1437H / 20 Maret 2016

๐Ÿ“š Motivasi

๐Ÿ“ Pemateri: Ustadz  Abdullah Haidir

๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ‚๐Ÿ€๐ŸŒผ๐Ÿ„๐ŸŒท๐Ÿ

๐Ÿ’ฆIbnu Mubarak mengutip ucapan Ibnu Hasan,

ู†ูŽุญู’ู†ู ุฅูู„ูŽู‰ ูƒูŽุซููŠุฑู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุฃูŽุฏูŽุจู ุฃูŽุญู’ูˆูŽุฌู ู…ูู†ู‘ูŽุง ุฅูู„ูŽู‰ ูƒูŽุซููŠุฑู ู…ูู†ู’ ุญูŽุฏููŠุซู

“Kami lebih membutuhkan banyak adab, ketimbang banyak hadits.”

๐Ÿ’ฆAbdullah bin Wahb berkata,

ู…ูŽุง ู†ูŽู‚ูŽู„ู’ู†ูŽุง ู…ูู†ู’ ุฃูŽุฏูŽุจู ู…ูŽุงู„ููƒู ุฃูŽูƒู’ุซูŽุฑูŽ ู…ูู…ู‘ูŽุง ุชูŽุนูŽู„ู‘ูŽู…ู’ู†ูŽุง ู…ูู†ู’ ุนูู„ู’ู…ูู‡ู

“Apa yang kami dapatkan dari Adabnya Imam Malik, lebih banyak dari ilmu yang kami dapatkan darinya.”

๐Ÿ’ฆImam Malik berpesan kepada seorang pemuda dari Quraisy,

 ูŠูŽุง ุงุจู’ู†ูŽ ุฃูŽุฎููŠ ุชูŽุนูŽู„ู‘ูŽู…ู’ ุงู„ุฃูŽุฏูŽุจูŽ ู‚ูŽุจู’ู„ูŽ ุฃูŽู†ู’ ุชูŽุชูŽุนูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ูŽ

Wahai anak saudaraku, pelajari beradab yang baik, sebelum engkau mempelajari ilmu.

๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ‚๐Ÿ€๐ŸŒผ๐Ÿ„๐ŸŒท๐Ÿ๐ŸŒน

Dipersembahkan:
www.iman-islam.com

๐Ÿ’ผ Sebarkan! Raih pahala…

Harta = Kebaikan

๐Ÿ“† Jumat,  9 Jumadil Akhir 1437H / 17 Maret 2016
๐Ÿ“š Motivasi
๐Ÿ“ Ustadz Abdullah Haidir Lc.
๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ‚๐Ÿ€๐ŸŒผ๐Ÿ„๐ŸŒท๐Ÿ 
QS. Al-‘Aadiyaat: 8
ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู„ูุญูุจู‘ู ุงู„ู’ุฎูŽูŠู’ุฑู ู„ูŽุดูŽุฏููŠุฏูŒ – ุณูˆุฑุฉ ุงู„ุนุงุฏูŠุงุช: 8
“Sesungguhnya manusia sangat bakhil karena kecintaannya terhadap hartanya.” 
Ayat ini berbicara tentang sebuah kenyataan tentang tabiat manusia secara umum terkait dengan hartanya. Yaitu bahwa manusia sangat cinta terhadap hartanya. 
Ada pula yang menafsirkan bahwa kecintaannya terhadap harta, mendorong manusia untuk bersifat bakhil, enggan mengeluar kannya di jalan Allah. 
Yang menarik dari ayat tersebut adalah bahwa Allah menyebutkan harta dengan ungkapan (ุงู„ุฎูŠุฑ) yang secara harfiah artinya ‘kebaikan’. 
Para ulama tafsir sepakat bahwa yang dimaksud ‘kebaikan’ dalam ayat di atas adalah harta. Begitu pula kata yang sama untuk makna yang sama terdapat dalam Surat Al-Baqarah: 180. 
Abu Bakar Al-Jazairi mengatakan bahwa harta disebut dengan istilah ‘kebaikan’ berdasarkan urf  (kebiasaan), maksudnya sudah dikenal di tengah bangsa Arab bahwa yang dimaksud (ุงู„ุฎูŠุฑ) adalah harta, juga karena dengan harta akan dapat dilakukan berbagai kebaikan jika dikeluarkan di jalan Allah. (Tafsir Muyassar, Al-Jazairi)
Dari sini setidaknya dapat disimpulkan bahwa sebenarnya harta secara langsung bukanlah ‘sumber keburukan’, meskipun kenyataannya banyak manusia yang tergelincir karenanya. 
Maka, enggan mencari harta dengan alasan agar tidak tergelincir bukanlah jawaban yang tepat, bahkan bisa jadi itu menjadi sebab ketergelinciran dari pintu yang lain. 
Karena, banyak juga keburukan yang terjadi akibat kekurangan harta. 
Namun yang harus diluruskan adalah sikap kita terhadap harta, bahwa dia bukanlah tujuan dan sumber kebahagiaan itu sendiri, tapi sarana untuk mendapakan kemuliaan dalam kehidupan dan merelisasikan kebaikan untuk meraih kebahagiaan. 
Dengan paradigma seperti ini seseorang akan semangat berusaha meraih harta dan menyalurkannya dengan cara yang halal.  
Bahkan dalam surat Al-Araf ayat 32, Allah mengisyarat kan bahwa tujuan Dia menciptakan harta (perhiasan dunia) pada hakekatnya adalah untuk orang beriman. 
Maka, ‘cinta harta’ atau ‘mengejar harta’ tidak dapat secara mutlak dikatakan buruk. Sebab, selain cinta harta memang dasarnya adalah fitrah, diapun dapat menjadi pintu kebaikan yang banyak selama digunakan dengan benar.
Imam Bukhari meriwayatkan dalam Al-Adabul Mufrad-nya, dari Amr bin Ash, dia berkata:
“Rasulullah saw memerintahkan aku untuk menemuinya dengan membawa perlengkapan pakaian dan senjata. Maka aku datang menghadap beliau saat beliau sedang berwudhu, lalu dia memandangiku dari atas hingga bawah. 
Kemudian berkata, “Wahai Amr, aku ingin mengutusmu dalam sebuah pasukan, semoga Allah memberimu ghanimah dan aku ingin engkau mendapatkan harta yang baik.” 
Maka aku berkata, “Sungguh, aku masuk Islam bukan karena ingin harta. Tapi aku masuk Islam karena Islam dan aku dapat bersama 
Rasulullah saw.” Maka Rasulullah saw bersabda, 
ูŠุง ุนูŽู…ู’ุฑูˆ ุŒ ู†ูุนู’ู…ูŽ ุงู„ู…ูŽุงู„ู ุงู„ุตู‘ูŽุงู„ูุญู ู„ู„ู…ูŽุฑุกู ุงู„ุตูŽุงู„ูุญู 
“Wahai Amr, sebaik-baik harta, adalah milik orang yang saleh.” 
Ucapan Rasulullah saw ini setidaknya memberikan dua pesan kepada kita; 
Semangat membina diri agar menjadi orang saleh dan semangat berusaha agar menjadi orang kayaโ€ฆ  
Abdullah bin Mubarak suatu hari menjamu makan orang-orang miskin, lalu setelah itu dia berkata, 
ู„ูŽูˆู’ู„ุงูŽูƒูŽ ูˆูŽุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจูŽูƒูŽ ู…ูŽุง ุงุชู‘ูŽุฌูŽุฑู’ุชู
“Kalau bukan kalian dan orang-orang seperti kalian, saya tidak akan  berdagang”
 (Siyar A’lam An-Nubala..)
Wallhua’lam.
๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ‚๐Ÿ€๐ŸŒผ๐Ÿ„๐ŸŒท๐Ÿ๐ŸŒน
Dipersembahkan:
www.iman-islam.com
๐Ÿ’ผ Sebarkan! Raih pahala…

Teruslah Melaju Untuk Menjemput Harapan

๐Ÿ“† Jumat,  9 Jumadil Akhir 1437H / 17 Maret 2016

๐Ÿ“š Motivasi

๐Ÿ“ Ustadz Umar Hidayat, M.Ag

๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ‚๐Ÿ€๐ŸŒผ๐Ÿ„๐ŸŒท๐Ÿ

Jalan-jalan menuju harapan akan dilalui dengan penuh kesabaran, begitulah tabiat orang beriman. Mereka meyakini bahwa jalan yang dilalui bagian dari skenario Ilahi.

Sampainya pada harapan tak sedikit kan bertemu dengan ujian yang akan semakin menangguhkan.
Sebelum Allah memberikan kemenangan, sebelum Allah memberikan kemuliaan, yang tidak diberikan kecuali kepada orang-orang mulia yang Allah pilih, karena telah teruji, dan jujur dalam jihadnya.

Mungkin kita tidak menyadarinya kalau sesungguhnya kita sedang meniti jalan menuju kemuliaan. Allah telah menyediakan bilik surga yang khusus disediakan untuk para hambaNya yang lolos ujian.

Mungkin kita pernah mengalami masa-masa sulit ketika kita sedang bersenandung ikhtiar dalam kebaikan? Sebaliknya menjadi aneh, ketika kita dengan ringan kaki begitu mudahnya bila bersentuhan dengan keburukan.

Sebagai muslim, tentu kita meyakini kebenaran akan janji Allah SWT dalam Al Qurโ€™an yang menyatakan, โ€œSesungguhnya setelah kesulitan pasti ada kemudahanโ€.

Dia nyatakan itu sampai diulang dalam QS 94:5-6. Pengulangan bukan lantaran Allah tidak bisa dipegang janjinya, tetapi justru dengan cara Allah ingin membesarkan hati manusia ketika bersahabat dengan kesusahan dan kesulitan.

โ€œMan Jadda, wa jadaโ€; siapa yang tekun penuh kesungguhan pasti ia berhasil, demikian salah satu peribahasa Arab yang kita dengar sejak kita masa kanak-kanak.

Tekun yang berarti kita sejatinya kita merenda semua potensi dan kemampuan yang dimiliki secara maksimal untuk mengatasi segala rintangan dengan kerja keras dan kerja cerdas secara optimal terus-menerus.

Sunatullah yang boleh jadi sering kita alami. Semakin kita tekun, semakin banyak kemudahan dan energi positif yang menyebar pada lingkungan. Ya sebut saja sebagai โ€œkeberuntunganโ€.

Jadi, mari kita biasakan bercermin pada suara hati, karena dia yang paling jujur.

Bukankah saat kita melakukan semua tindakan kebaikan dengan sepenuh hati, termasuk mengatasi berbagai ujian yang merintanginya, segalanya menjadi begitu nikmat dan indah, bukan?

Dan, sebaliknya saat kita melakukan berbagai tindakan keburukan, ada suara hati yang sesungguhnya menolak, bukan?

Hasrat jiwa yang menggelora untuk membersamai anugerah akal dan hati secara maksimal demi kebaikan akan terasa menggetarkan diri, demikian pesan seorang ahli tasawuf.

Getaran ini bakal mampu menggerakkan berbagai tindakan nyata dalam kehidupan, terlebih lagi saat kita mampu menaklukkan segala yang merintanginya.

Keep spirit!

๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ‚๐Ÿ€๐ŸŒผ๐Ÿ„๐ŸŒท๐Ÿ๐ŸŒน

Dipersembahkan:
www.iman-islam.com

๐Ÿ’ผ Sebarkan! Raih pahala…

Jangan Lemah Di Hadapan Promotor Kemungkaran

๐Ÿ“ Ustadz Abdullah Haidir Lc.

๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ‚๐Ÿ€๐ŸŒผ๐Ÿ„๐ŸŒท๐Ÿ

๐ŸƒFenomena ironis;
Promotor kemunkaran tampak sangat militan dan di atas angin, berhadapan dengan orang-orang baik yang lemah tanpa mau berbuat apa-apa selain keselamatan dirinya.

Inilah yang dikhawatirkan oleh Umar bin Khatab radhiallahu anhu yang terungkap dalam doanya,

ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฅูู†ู‘ููŠ ุฃูŽุนููˆุฐู ุจููƒูŽ ู…ูู†ู’ ุฌูŽู„ูŽุฏู ุงู„ู’ููŽุงุฌูุฑู ูˆูŽุนูŽุฌู’ุฒู ุงู„ุซู‘ูู‚ูŽุฉู

๐Ÿ’ฆโ€œYa Allah, aku berlindung kepadaMu dari militansi orang durhaka, dan lemahnya orang-orang baik.โ€

Di alam bebas seperti ini dan saluran komunikasi dan informasi terbuka lebar, sudah tidak sepantasnya kita mengandalkan pengingkaran dalam hati sebagai langkah penolakan terhadap kemunkaran.

Selain itu merupakan gambaran selemah-lemahnya iman, juga karena Rasulullah saw melarang kita untuk tampak lemah di hadapan kekufuran dan kemunkaran.

๐Ÿ’งKarena itu, saat pertama kali umrah, Rasulullah saw memerintahkan para shahabatnya untuk membuka pundak kanannya dan berlari-lari kecil saat thawaf, agar orang kafir melihat bahwa kaum muslimin kuat.

Hal mana kemudian dikenal sebagai sunah dalam thawaf qudum bagi laki-laki.

Dalam peristiwa perang Uhud, ketika pasukan kaum muslimin terdesak akibat kelalaian pasukan pemanah dan Rasulullah saw terluka, orang-orang kafir ingin merontokkan mentalitas pasukan muslim.

Abu Sufyan yang ketika itu masih kafir berteriak, โ€œMana Muhamad, mana Abu Bakar, Mana Umar?โ€

Maka Umar berkata, โ€œYa Rasulullah, bolehkah saya menjawabnya?โ€ Jawab Rasulullah, โ€œYaโ€. Maka ketika Abu Sufyan berteriak,

ุงุนู’ู„ู ู‡ูุจูŽู„

โ€œHidup Hubal (nama berhala mereka).โ€

Umar menjawab,

ุงู„ู„ู‡ ุฃูŽุนู’ู„ูŽู‰ ูˆูŽุฃูŽุฌูŽู„

โ€œAllah lebih tinggi dan lebih mulia.โ€

Abu Sufyan balik berkata,

ูŠูŽูˆู…ู ุจููŠูŽูˆู…ู ุจูŽุฏู’ุฑุŒ ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ุฃูŽูŠู‘ูŽุงู…ูŽ ุฏููˆูŽู„ุŒ ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ุญูŽุฑู’ุจูŽ ุณูุฌูŽุงู„

โ€œHari ini pembalasan dari perang Badr, hari-hari silih berganti, perang ada giliran kalah ada giliran menang.โ€

Umar menjawab,

ู„ุงูŽ ุณูŽูˆูŽุงุกูŽ ุŒ ู‚ูŽุชู’ู„ุงูŽู†ูŽุง ูููŠ ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู ุŒ ูˆูŽู‚ูŽุชู’ู„ุงูŽูƒูู…ู’ ูููŠ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู

โ€œTidak sama, orang yang terbunuh di antara kami masuk surga, orang yang terbunuh di antara kalian masuk neraka.โ€ (dikutip dari riwayat Ahmad dan Hakim)

๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ‚๐Ÿ€๐ŸŒผ๐Ÿ„๐ŸŒท๐Ÿ๐ŸŒน

Dipersembahkan:
www.iman-islam.com

๐Ÿ’ผ Sebarkan! Raih pahala…