Menata Ruang di Hati Kita

0
106

📆 Jumat, 16 Jumadil Akhir 1437H / 25 Maret 2016

📚 Motivasi

📝 Ustadz Umar Hidayat M.Ag

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

💦Kita kalah oleh Masalah bukan karena tidak mampu bertahan atau melawannya, namun karena kita tidak mampu mengelola diri kita.

🍂Hari-hari ini, kita mendapati diri ini sudah teramat jauh dari garis agama. Kejujuran hilang karena telah diganti dengan kepentingan sesaat. Kita lebih mudah tersenyum kala ada orang lain masuk ke dalam kelompok kita sembari mengutuk kelompok lain tanpa alasan.

🍂Kita juga lebih mudah memicingkan mata sambil mengikutkan hati untuk curiga kepada orang lain yang berbeda pendapat dengan kelompok kita. Di saat yang sama, ada suadara kita yang tidak lagi mensucikan agama ini demi sesuap nasi atau demi sejumlah “kursi”.

🍂Juga ada yang berani menganggap agama ini harus diluruskan demi mendapatkan sanjungan dari sesama manusia, bahkan ada yang sangat lancang dan menghardik Tuhan atas nama kecerdasan akal. Na’udzubillah.

💦Sesungguhnya pemenang kehidupan adalah adalah tetap semangat meski kelelahan senantiasa hadir dalam kehidupan kita.

💦Tetap tegar dalam setiap ujian yang menyapa. Tetap teguh meski godaan tak henti menyesakan dada. Kenyataannya, terlampau banyak kisah hidup yang memilukan bermula dari cara kita yang salah dalam menata hati.

💦Oleh karena itu, menata hati adalah cara kita dalam menyiasati kehidupan. Menyiasati berbagai kondisi kehidupan agar tetap dalam keadaan lebih baik. Dan kunci dalam menata hati adalah iman dan positif thinking.

💦Maka sudah saatnya kita bertanya pada hati kita masing-masing.

“Di bagian mana dalam kehidupan ini, dalam kesibukan yang melelahkan; dalam hari-hari yang penuh langkah perjuangan; dalam pergolakan cinta dan benci; dalam kesunyian dan keramaian; di antara gembira dan sedih; di antara ketenangan dan kegelisahan; di antara ritme keagamaan dan keduniaan; di antara berbagai lintasan ujian dan harapan; di antara kearifan melihat zaman; di antara tugas dan amanat menjalankan jabatan, saatnya bertanya, di mana hati ini kita posisikan?”

💦Sebagus dan seindah apa pun bentuk manusia, hanya akan membawa kehinaan bila tidak disertai dengan keindahan hati yang dihiasi iman dan amal shalih.

💦Jadi, penentu baik dan buruknya amalan seseorang amat bergantung kepada hati. Seperti yang digambarkan baginda Rasulullah Saw, “Ketahuilah, sesungguhnya dalam tubuh ini ada segumpal daging. Apabila ia baik, maka baiklah seluruh tubuh. Apabila ia rusak, maka rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah, ia adalah hati.” (H.r. Bukhari Muslim)

💦Dengan menata hati, berarti kita tengah menata kehidupan ini. Hati menjadi penentu atas segala keputusan yang kita ambil karena di sanalah niat terletak. Banyak orang yang ingin mengubah hidupnya, tetapi hanya tinggal keinginan. Berhenti pada kata ingin saja. Tidak pernah sukses karena orang sukses adalah mereka yang selalu berbuat. Kalau kita ingin mengubah hidup kita menjadi lebih dari yang kita impikan, kita harus mengubah tindakan kita sampai menjadi kebiasaan.

📚Menuju keputusan

💦Dalam pengambilan keputusan, selain pikiran, manusia juga melibatkan emosinya.

💦Karenanya, pikiran dan emosi perlu didorong agar bisa melahir keputusan yang tepat. Ada beberapa tahap agar kita memiliki emosi dan pikiran yang tepat untuk melakukan sebuah perubahan.

🌷Pertama, ubahlah rasa takut menjadi sebuah keberanian.

🌷Kedua, ubahlah keberanian menjadi komitmen. Yakinlah bahwa segala sesuatu pasti terjadi karena ketentuan-Nya.

Asupan-asupan keimanan inilah yang menjadikan seseorang selalu kuat menjalani proses-proses perubahan kehidupan.

💦Imam Ahmad bin Hanbal pernah meriwayatkan sebuah hadis dari Wabishah bin Ma’bad salah seorang sahabat Nabi Saw, ia berkata:

Saya mendatangi Rasulullah untuk bertanya kepada beliau tentang kebajikan dan dosa, maka

🔹beliau bersabda: “Kamu datang untuk bertanya tentang kebajikan dan dosa?”

🔺Aku menjawab, “Demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran, tidaklah saya datang untuk bertanya kepada Anda tentang selainnya.”

🔹Maka beliau bersabda, “Kebaikan itu adalah apa yang dapat melapangkan dan menenangkan hatimu, sedangkan keburukan (dosa) adalah apa yang menyesakkan hatimu, meskipun manusia membenarkannya.”

💦Kesejatian orang-orang yang beriman akan tampak ketika ia membenahi hatinya. Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakal. (Q.s. al-Anfaal [8]: 2).

💦Perubahan dan kesuksesan seorang yang beriman akan terwujud kala ia mampu mengelola dan menata hatinya.

Faktanya hati itu beragam adanya.

❣1) Hati yang lembut, santun, dan penuh kasih. Seperti Allah gambarkan tentang kelembutan hati Nabi terhadap umatnya,

Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. (Q.s. at-Taubah [9]: 128).

❣2) Hati yang sabar.
Sabar dalam menjalankan perintah-perintah agamasabar dalam mengendalikan diri dari hal-hal yang diharamkan agama; dan sabar dalam menghadapi cobaan dan ujian dari Allah.

❣3) Hati yang teguh dan kokoh dalam memegang kebenaran.
Sebagaimana Allah gambarkan kepada kita tentang kisah pemuda ashabul kahfi. Ya mereka adalah pemuda-pemuda yang teguh pendiriannya dalam memegang kebenaran.

❣4) Hati yang pemaaf. Banyak sekali ayat ataupun hadis yang menjelaskan keutamaan sifat pemaaf dan mencela sifat pendendam. Sebagaimana Allah gambarkan dalam firman-Nya, Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (Q.s. Ali Imran [3]: 134).

💦Masih ada satu lagi yang harus kita benahi dalam hati kita; kemampuan mengelola respons positif dan negatif dari orang lain.

Dalam hidup ini, tentu ada beragam orang yang akan kita temui. Bermacam pikiran melintas di hadapan kita. Bertemu cinta dan benci. Berkumpul sanjung dan caci maki. Bersandar sabar dan dangkalnya hati. Berpapasan dengan perangai cerdas dan kerdilnya pikiran. Tingkah terpelajar dan urakan.

Semua warna kehidupan menyapa kita dengan cara dan tujuannya masing-masing.

💦Karenanya, jika hati kita tidak mampu mengatur lalu lintas kehidupan yang ada, sangat mungkin kita tidak akan sampai pada tujuan. Minimal letupan-letupan kegalauan yang akan mengganggu kehidupan.

📚Menata ruang di hati kita

🔹Bersambung🔹

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁🌹

Dipersembahkan:
www.iman-islam.com

💼 Sebarkan! Raih pahala…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here