Pertanyaan
السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة
Ustadz… Saya mau bertanya, adakah syarat minimal dilakukannya puasa daud? Dan karena suatu sebab hari itu batal bisa sakit atau lainnya, dilanjutkan ketika sehat bisa kah?
A 10
🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃
Jawaban
Oleh: Ustadz Farid Nu’man Hasan
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاتة
Bismillahirrahmanirrahim..
Tidak ada dalil yang menunjukkan batasan khusus baik minimal dan maksimal tentang puasa Daud. Puasa Daud juga boleh diputus karena sakit, safar, hari raya, lalu lanjutkan lagi setelah itu.
Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid mengatakan:
وليس في الأدلة ما يدل على أنه يلزم أن يصوم هذا الصيام الدهر كله حتى ينطبق عليه وصف الصيام الذي جاء الثناء عليه في الحديث السابق.
بل الأدلة العامة تدل على أنه يحصل له ثواب ذلك الصوم وفضله في الزمن الذي صامه، ويرتفع عنه إذا توقف عنه. كقوله تعالى: مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِها [الأنعام: 160]، وقوله: مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ خَيْرٌ مِنْهَا [النمل: 89].
وفضيلة هذا الصيام لا تنقطع إذا قطعه لما هو أولى قطعا عارضاً، كإكرام ضيف، أو موافقة الأهل وإدخال السرور عليهم في مناسباتهم ونحو ذلك، فإنّ هذا العارض لا ينفي عنه صفة صيام داود.
فالذي يصوم صيام داود يقطعه في الأيام المنهي عن صومها (يوم عيد الفطر، ويوم الأضحى، وأيام التشريق وهي الأيام الثلاثة بعده)، كما يقطعه السفر والمرض، ويقطعه عن المرأة كل شهر فترة الحيض، ومع هذا يصدق عليه أنه صام صيام داود
“Dan tidak ada dalil-dalil yang menunjukkan bahwa wajib untuk berpuasa sepanjang hidup agar mendapatkan deskripsi puasa yang disebutkan dengan pujian dalam hadis (puasa Daud) sebelumnya.
Sebaliknya, dalil-dalil umum menunjukkan bahwa seseorang akan mendapatkan pahala dan keutamaan dari puasa Daud itu selama masa ia berpuasa, dan hal itu tidak berlaku lagi ketika ia berhenti berpuasa. Seperti firman Allah: ‘Barang siapa yang datang dengan kebaikan, maka baginya sepuluh kali lipatnya’ [Al-An’am: 160], dan firman-Nya: ‘Barang siapa yang datang dengan kebaikan, maka baginya lebih baik darinya’ [An-Naml: 89].
Keutamaan puasa ini tidak hilang jika seseorang menghentikannya untuk alasan yang lebih utama, seperti menjamu tamu, menyenangkan keluarga, atau menghadirkan kebahagiaan bagi mereka dalam momen-momen tertentu, dan hal seperti itu tidak menghilangkan sifat puasa Daud darinya.
Orang yang berpuasa seperti puasa Daud menghentikannya pada hari-hari yang dilarang untuk berpuasa (Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, dan hari-hari tasyriq, yaitu tiga hari setelah Idul Adha). Ia juga menghentikannya saat bepergian, sakit, atau ketika wanita dalam masa haid setiap bulan, namun tetap dianggap sebagai orang yang menjalankan puasa Daud.”
(Al Islam Su’aal wa Jawaab no. 446361)
Demikian. Wallahu A’lam
🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Follow IG MANIS : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D
Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial
📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis
💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130