Pemateri: Ustadzah Dra. INDRA ASIH
11 Cara Untuk Membangun Kesopanan Pada Remaja Kita (Bag. 1)
_”Sesungguhnya, ada akhlak dari setiap agama. Dan akhlak Islam adalah kesopanan”_
-Nabi Muhammad, shalallahu ‘alaihi wassalam, Ibn Majah1
Saat ini bersikap malu atau malu-malu, sopan dalam berpakaian, berbicara, dan perilaku dianggap sesuatu yang kuno, bahkan dianggap masuk di masa “prasejarah”. Namun, ini adalah akhlak utama Islam. Ini yang membedakan seseorang beriman dan mengenal Allah dengan yang tidak.
Tapi memang sangat sulit untuk menjaga kehormatan bagi seorang pemuda Muslim pada masa kini. Karakteristik anak muda, terutama dalam 60 tahun terakhir, telah ditandai dengan ketidakdewasaan, bersamaan dengan ketidaksopanan dan sering melontarkan ekspresi tidak pantas yang vulgar, lalu mentertawai seseorang yang berusaha menjaga kesopanan. Hal tersebut berupa mengagungkan pakaian yang memamerkan aurot (terutama untuk remaja putri), pembicaraan dan lagu-lagu penuh dengan sindiran dan ekspresi-ekspresi porno dan tidak pantas, serta menganggap biasa semua jenis tindakan asusila di luar pernikahan, serta pergaulan bebas.
Baik lagu yang berisi ungkapan asusila, atau komedi remaja yang tidak baik, akan menjadi sumber referensi seksual mereka.
1⃣ *Mulailah dari diri sendiri – para orang tua*
Lagi dan lagi, dan itu akan terus perlu untuk ditekankan – orang tua adalah teladan pertama bagi anak-anak mereka. Jadi jika kita, sebagai orang tua, menikmati tontonan tayangan televisi yang menampilkan penampilan telanjang “ringan” atau pasangan pria dan wanita berbikini, situasi seksual (tidak harus pornografi), dan mengomentari bagaimana menariknya selebriti tertentu, saudara atau teman yang “hot”, ” lucu “, atau menarik, maka akan sulit untuk menyampaikan pentingnya seorang Muslim menjaga kehormatan. _Kita perlu duduk dan melakukan penilaian yang jujur dari perilaku kita._ Jika kita menangkap diri kita jatuh ke dalam atau memberi contoh dari perilaku tidak sopan, kita harus meminta ampunan Allah dan memutuskan untuk berusaha lebih keras untuk berkomitmen menjadi Muslim yang lebih bias menjaga kehormatan. Saat kini di mana-mana kita memandang, hampir mustahil untuk menghindari dari melihat sesuatu yang tidak sopan. Tetapi jika kita sadar dan meminta Allah untuk menolong kita, kita bisa melakukan lebih baik dalam hal ini meskipun tantangannya sangat besar. Sehingga kita perlu memberikan contoh-contoh untuk anak-anak kita agar tetap berpegang pada akhlak sopan ini.
2⃣ *Hindari standar ganda kesopanan*
Seorang ibu Muslim, baru-baru ini mengeluh tentang bagaimana seorang gadis Muslim telah mengirim sms remaja putranya dan anaknya membalas sms tersebut. Ketika ia ditanya mengapa anaknya tidak diminta untuk mengabaikan teks gadis itu atau dia memberitahu si gadis agar jangan mengganggu putranya, respon ibu ini adalah, “yah, dia anak laki-laki. Menurut kamu layak saja kan yang dia lakukan? Jika ada seorang gadis memberikan perhatian padanya, dia akan merespon. “
Sebaliknya, saya tidak ragu jika putrinya yang melakukan hal yang sama terhadap anak laki-laki, ibu ini akan bersikap keras pada dia. Padahal perilaku sopan merupakan kewajiban bagi pria dan wanita dalam Islam (Quran 33:35) dan merupakan hal yang salah untuk memfokuskan seluruh perhatian kita hanya pada putri-putri kita saja dalam hal kesopanan dalam berpakaian dan perilaku. Tapi pada saat bersamaan memberikan kebebasan pada anak-anak lelaki kita untuk melakukan apa yang mereka suka, seperti bersikap berbeda jika kita mengetahui mereka telah menggoda dengan seorang gadis di sekolah, melihat pornografi online, atau berbicara dengan seorang wanita atau gadis dengan tidak hormat. Standar kesopanan merupakan persyaratan untuk kedua jenis kelamin dalam Islam, dan kita harus menetapkan aturan yang lebih baik terhadap baik anak-anak kita baik putra maupun putri, agar berbicara, berpakaian, dan berperilaku sopan.
3⃣ *Memantau Media*
Televisi, video YouTube, Facebook, Instagram dan lain-lain adalah cara-cara yang mudah diakses yang menjadi ancaman berupa informasi dan hal-hal merusak lainnya. 🌷Pemantauan konsumsi media anak-anak kita mutlak diperlukan, tidak peduli seberapa sibuk, lelah, atau buta huruf digital, kita sebagai orang tua.
🌷Kebiasaan pornografi dapat tertangkap sejak awal oleh orang tua yang menyadari bahayanya, misalnya. kita dapat menghapus foto memalukan yang diunggah jika menyadari apa yang anak kita lakukan online. Adapun terkait dengan konsumsi menonton televisi, duduklah dengan anak-anak untuk menonton bersama program yang mereka lakukan. Hal ini tidak hanya akan membuat kita menyadari apa yang mereka tonton, tetapi juga akan membuat mereka menyadari bahwa kita menonton bersama dia. _Sangat penting juga untuk mengomentari jika ada yang tidak sopan atau tidak pantas dalam program tersebut_, sehingga anak-anak tahu, misalnya, bahwa menatap aktor atau artis “hot” atau menonton mereka dalam adegan yang tidak pantas adalah salah.
bersambung…