Ustadz Wido Supraha
Assallammuallaikum bolehkah ana minta perbedaan tafsir mengenai QS Al Ahzab ayat 59 dan An Nur ayat 31. Mengapa ada perbedaan dalam perintah berhijab dalam 2 ayat Al Quran tersebut Jazakallah khoir sebelumnya
**
🔓 JAWABAN
و عليكم السلام و رحمة الله و بركاته
Kedua ayat yang mulia tersebut saling menguatkan dan saling menyempurnakan satu sama lainnya. Terkadang di masa lalu khimar hanya dipakai budak sahaya, sementara wanita merdeka menambahkannya dengan jilbab. Namun, baik budak sahaya maupun wanita merdeka, sama-sama diwajibkan untuk menutupi kepala mereka
1⃣ Q.S. an-Nur [24] ayat 31:
وَلۡيَضۡرِبۡنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِہِنَّۖ
“Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya”
Penjelasan:
📌 Kata ‘خُمُرِ’ dalam ayat di atas merupakan bentuk jamak dari ‘khimar’ yang bermakna agar menutupi rambut, leher, dan anting-anting mereka. [Ibn Jarir ath-Thabari].
Kata ‘خُمُرِ’ ini merupakan kain yang digunakan untuk menutupi, yakni menutupi kepala, itulah yang oleh orang banyak disebut kerudung. Sebuah kerudung yang luas hingga menutupi dadanya, gunanya untuk menutupi bagian tubuh di bawahnya seperti dada dan tulang dada serta agar menyelisihi model wanita Jahiliyyah. [Ibn Katsir]
📌 Ummul Mukminin ‘Aisyah r.a. menceritakan bahwa tatkala turun ayat ini, para shahabiyah Muhajirin saat itu bersegera menyobek kain mantel mereka hingga ke sisi samping dan difungsikan sebagai kerudung. (HR. Bukhari No. 4758).
Atas dasar kebersegeraan wanita Quraisy di ataslah sehingga Aisyah memuliakan keutamaan mereka.
🔑 Wanita harus menutup kepala dan seluruh badan, khususnya pada bagian dada untuk menutupi rambut, leher dan bagian-bagian sekitar dada. Sebab turun ayat ini, kaum wanita di masa Jahiliyah ketika menutupi kepala dengan kerudung, kerudung diselimpangkan ke belakang punggung. [Wahbah az-Zuhaili, Tafsir al-Wasith]
2⃣ Q.S. Al-Ahzab [33] ayat 59:
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلنَّبِىُّ قُل لِّأَزۡوَٲجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ يُدۡنِينَ عَلَيۡہِنَّ مِن جَلَـٰبِيبِهِنَّۚ
“Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya [4] ke seluruh tubuh mereka”
Penjelasan:
📌 Yang dinamakan dengan jilbab adalah qina’ (kudung) di atas khimar. (Sa’id bin Jubair) Jilbab adalah ar-rida, kain penutup di atas kerudung. Ini pendapt Ibn Mas’ud, Ubaidah, Qatadah, Hasan al-Bashri, Sa’id bin Jubair, Ibrahim an-Nakha’i, ‘Atha’ al-Khurasani dan selain mereka. Jilbab sama dengan izar, yakni kain saat ini. [Ibn Katsir]
📌 Jilbab adalah pakaian yang menutupi seluruh tubuh [Al-Jauhari]. Kata ‘جَلَـٰبِيبِ’ adalah bentuk jamak dari ‘jilbab’ yang berarti pakaian yang menutupi seluruh bagian tubuh wanita. [Jalalain]
📌 Wajah wanita bukanlah aurat yang wajib ditutup.
🔑 Jilbab adalah pakaian yang menutup seluruh badan kecuali wajah dan kedua telapak tangan. … Hijab syar’i memiliki batasan-batasan yang proporsional, tidak berlebihan, dan tidak terlalu menyepelekan, menunjukkan peradaban mulia, tidak menghalangi aktivitas wanita, dan berperan di setiap aktivitas penting yang berguna bagi masyarakat dan umat. [Wahbah az-Zuhaili, Tafsir al-Wasith]
Wallahu a’lam.
Perayaan Ulangtahun
Oleh: Ustadz Dr.Wido Supraha
Assalamualaikum.. Ustad. Saya mau tanya.. Apa hukumnya merayakan ulang tahun? Apakah dalam Islam ada perayaan ulang tahun? Syukron atas jawaban ustad.
JAWABAN:
—————–
Wa’alaikum salam wr wb
Ulang tahun tidak dikenal dalam tradisi Islam, karena hakikatnya tambah tahun. Bahkan setiap detik sejatinya usia bertambah, yg berarti kesempatan peluang hidup berkurang. Maka korelasinya seharusnya adalah kesedihan karena kesempatan persiapannya untuk akhirat semakin sedikit. Kalaupun ia bergembira lebih karena waktu pertemuan dengan Allah Swt yang dirindukannya semakin dekat.
Islam menganjurkan umatnya untuk senantiasa muhasabah, introspeksi, dan kemudian beramal lebih baik lagi.
Tentunya ini berbeda dengan sebagian manusia yang merayakan pertambahan tahunnya dengan hura-hura dan jauh dari upaya muhasabah, bahkan tidak sedikit yang diisi dengan kemaksiatan dan menghamburkan uang. Tentunya ini berbeda dengan makna bersyukur atas seluruh rizqi yang telah diterimanya.
Oleh itu, hendaknya kita bangun tradisi introspeksi diri daripada definisi ulang tahun dalam perspektif masyarakat kebanyakan.
Wallahu a’lam.
Hukum Wanita Safar
Ustadz Wido Supraha
Assalamu’alaikum ustadz/ah…
Saya sudah baca beberapa fiqih tentang hukum wanita safar demi menuntut ilmu,mayoritas melarang. Lalu, apakah masih ada fiqih (dalil) yg memperbolehkan wanita safar ke luar negeri utk menuntut ilmu? Misal muslimah Indonesia S2/S3 di eropa?
Jazaakumullah #A19
Jawabab
———
و عليكم السلام و رحمة الله و بركاته
Untuk perjalanan safar yang jauh, maka diwajibkan bersama mahram, termasuk dalam menuntut Ilmu.
Maka hendaknya ia dapat dititipkan orang tuanya kepada lokasi yang aman dan memiliki mahram di tempat tujuan.
Wallahu a’lam.
Beberapa Tip Membersamai Suami
Pemateri: *Ustadz DR. Wido Supraha*
📚 *Membersamai Suami yg Over-Protective*
📬 *Soal:* ” Assalamualaikum. Bagaimana sikap seharusnya seorang istri menghadapi suami yang overprotektif , dan bagaimana jika overprotektif nya sampai melewati batas kaidah agama, melarang seorang istri mengerjakan amalan amalan contoh sedekah, membantu fakir miskin..”
🔓 *Jawab:* _”Bersyukurlah memiliki suami yang sangat peduli, memperhatikan, menyayangi, dan melindungi. Taatilah suami dalam perkara-perkara yang diperintahkannya, selama dalam batas-batas keridhoan Allah Swt..”_
📌 Ketaatan kepada manusia, termasuk orang tua dan suami memiliki batasan. Batasan itu ditegaskan oleh Rasulullah Saw.:
لاَ طَاعَةَ لِمَخْلُوْقٍ فِيْ مَعْصِيَةِ الْخَالِقِ إِنَّمَا الطَّاعَةَ فِي الْمَعْرُوْفِ
“Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Sang Khalik. Sesungguhnya ketaatan itu adalah dalam hal yang ma’ruf.”
🚨 Untuk amalan yang bersifat _Sunnah_, maka jika suami belum mengizinkannya cukuplah dengan berdoa di keheningan malam agar suami senang dan mendukung kebaikan. Genggamlah tangannya untuk bersama-sama menimba ilmu.
📚 *Membersamai Suami yang Egois*
📬 *Soal:* “Saya jg mau tanya ustad… bagaimana menghadapi suami yg egonya tinggi, tdk pernah mau ibadah…apakah Istri hrs tetap patuh punya suami seperti itu.”
🔓 *Jawab:* _”Tetap harus patuh pada seluruh perintahnya yang tidak bertentangan dengan Syariat Islam, karena kepatuhan istri bukan karena kualitas agama suaminya, tapi karena kedudukannya sebagai suami yang sah.”_
📌 Islam adalah ajaran yang sangat memperhatikan pensucian jiwa ( _tazkiyatunnafs_). Egoisme akan menurun seiring seringnya manusia menghadiri majelis dzikir, dan mentadabburi ayat-ayat Qauliyah dan Kauniyah.
🚨 Hendaknya seorang istri terus berusaha mendekatkan suaminya dengan agama tanpa pernah jemu. Jauhkan hal-hal yang menyebabkannya jauh dari agama seperti televisi. Siapkan alternatif hiburan berkualitas Islami di rumah. Berbicaralah dengan lemah lembut dan penuh rasa sayang kepada suami. Jadikanlah *Asiyah* panutan karena kondisinya jauh lebih berat dari Ibu.
Dakwahnya yang lemah lembut sembari memberikan pelayanan batin yang maksimal kepada suaminya perlu ditiru. Allah Swt berfirman dalam surat Al-Qashash [28] ayat 9:
وَقَالَتِ امْرَأَتُ فِرْعَوْنَ قُرَّتُ عَيْنٍ لِي وَلَكَ ۖ لَا تَقْتُلُوهُ عَسَىٰ أَنْ يَنْفَعَنَا أَوْ نَتَّخِذَهُ وَلَدًا وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ
_Dan berkatalah isteri Fir’aun: “(Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita atau kita ambil ia menjadi anak”, sedang mereka tiada menyadari._
Dialah Asiyah yang terus bersabar dan berharap hanya kepada Allah Swt. Perhatikan doanya dalam surat At-Tahrīm [66] ayat 11:
وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِلَّذِينَ آمَنُوا امْرَأَتَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ابْنِ لِي عِنْدَكَ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ وَنَجِّنِي مِنْ فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِ وَنَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
_Dan Allah membuat isteri Fir’aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: “Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim._
Doakan suami Ibu di keheningan malam, tanpa diketahuinya. Di dalam sujud Ibu, agar kelak di Jannah, ibu dapat kembali bersatu dengan Bapak.
Ibadah Orang Pacaran
Ustadz DR. Wido Supraha
Assalamualaikum
Boleh beri penjelasan tentang ibadahnya orang pacaran, diterima gak tuh amalannya?
Hehe😁😊mohon penjelasannya
===========
Jawaban
Amalan Shalat adalah satu hal, dan Amalan Pacaran hal yang lain. Di antara keduanya tidak saling terkait.
Maka hendaknya kepada para pemuda/i untuk bersemangat dalam menuntut ilmu, dan meningalkan aktivitas yang akan berpotensi membuat diri menjadi: tidak fokus, banyak pengeluaran, kosong fikiran, ketidakstabilan emosi hingga mendekati pintu perzinahan, karena sebab diputuskan pacar misalkan.
Insya Allah, jika kita seluruhnya sudah siap untuk menikah, orang tua kita, guru-guru kita akan siap membantu kita mencari calon ibu untuk anak keturunan kita kelak.
Menshalati Jenazah yang Semasa Hidupnya Tidak Pernah Shalat
Ustadz Menjawab
Ustadz DR. Wido Supraha
12 November 2016
======================
Assalamualaikum
Afwan ustadz, hukumnya menshalati jenazah yang seumur hidupnya tidak pernah shalat bagaimana?
Syukran
#MFT
Jawaban
========
Hukumnya dibolehkan, dan hendaknya sebagian kaum muslimin menyolatkannya.
Adapun para ulama hendaknya meningalkannya untuk memberikan ilmu dan motivasi bagi umat, jika secara zhahir memang diketahui orang tersebut tidak shalat.
TAUBAT DARI FOTO TIDAK BERJILBAB
🌍 Ustadz Menjawab
✍🏽 Ustadz DR. Wido Supraha
📆 07 November 2016
======================
🍃🍃🌷🍃🍃🌷🍃🍃🌷
Assalamu’alaikum ka.
Aku mau nanya kan kita sebagai perempuan tidak boleh kelihatan auratnya bagi laki2 bukan mahram, sementara saya baru pakai kerudung menjelang SMA dan otomatis foto2 saya tanpa kerudung sudah tersebar luas, walaupun saya sudah menghapus foto2 tanpa kerudung saya di sosmed, tetapi tetap saja foto2 saya tanpa berkerudung ada buku tahunan sekolah dll.. itu bagaimana ka hukumnya?
Jawaban :
=========
Allah SAW tidak membebani manusia di atas kemampuannya, dan memberikan ganjaran terbaik mereka yang bersegera dalam seluruh urusan ketaatan dan kebaikan.
Rasulullah SAW bersabda,
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ صَخْر رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : مَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ فَاجْتَنِبُوْهُ، وَمَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ، فَإِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِيْنَ مَنْ قَبْلَكُمْ كَثْرَةُ مَسَائِلِهِمْ وَاخْتِلاَفُهُمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ
Abu Hurairah r.a. berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Apa yang aku larang hendaklah kalian menjauhinya, dan apa yang aku perintahkan maka lakukanlah SEMAMPU KALIAN. Sesungguhnya binasanya orang-orang sebelum kalian adalah karena mereka banyak bertanya dan karena penentangan mereka terhadap para nabi mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim)
كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ
“Setiap manusia banyak berbuat salah (dosa). Dan sebaik-baik dari orang-orang banyak berbuat salah (dosa) adalah orang-orang yang banyak bertaubat.” [HR Tirmidzi, no. 2499 dari sahabat Anas bin Malik].
التائب من الذنب كمن لاذنب له
“Orang yang telah bertaubat dari dosa-dosanya (dengan sungguh-sungguh) adalah seperti orang yang tidak punya dosa.” (HR. Ibnu Majah no. 4250)
Berkata Fudhail bi ‘Iyadh,
تُحْسِنُ فِيمَا بَقِيَ ، يُغْفَرُ لَكَ مَا مَضَى وَمَا بَقِيَ , فَإِنَّكَ إِنْ أَسَأْتَ فِيمَا بَقِيَ أُخِذْتَ بِمَا مَضَى وَمَا بَقِيَ
“Engkau berbuat kebaikan (amal shaleh) pada sisa umurmu (yang masih ada), maka Allah akan mengampuni (dosa-dosamu) di masa lalu, karena jika kamu (tetap) berbuat buruk pada sisa umurmu (yang masih ada), kamu akan di siksa (pada hari kiamat) karena (dosa-dosamu) di masa lalu dan (dosa-dosamu) pada sisa umurmu.”
Maka, terhadap foto-foto yang telah lalu, jika masih ada dijumpai lakukanlah semampu kita dengan hal berikut:
1. Meminta kepada sahabat yang memposting foto untuk menghapusnya, jika tidak mau melakukannya, UN-FRIEND adalah salah satu opsi agar ia tidak tampil dalam wal kita, dan UN-FRIEND bukan bermaksud memutuskan silaturrahim, ia hanya sekedar sarana agar foto tidak tampil.
2. Melakukan UN-TAG terhadap foto-foto yang terkait dengan diri kita dengan posisi tidak syar’i.
Semoga ALlah SWT memberikan keistiqamahan atas hijrah yang telah dilakukan. Yassirlana.
KISAH NABI ADAM A.S. (2)
Selasa, 01 Safar 1438 H/01 Nopember 2016
Sirah
Pemateri: Dr. Wido Supraha
=============================
Brother and Sista,
Apa khabarnya? Today, kita dah masuk bulan Safar lho? Tetap semangat yach!
Oh ya, terkait judul materi ini, kita lanjutkan ya kisahnya.
Dari berbagai nash yang kita terima hari ini, berikut ini kelanjutan beberapa fakta terkait dengan Nabi Adam a.s., sebagai berikut:
5⃣ Nabi Adam a.s. adalah manusia yang kehidupannya menyadarkan kita semua, bahwa manusia dapat dengan mudah diombang-ambingkan oleh syaithan akan sesuatu hal hingga memiliki persepsi yang berbeda 180 derajat, jika manusia tidak berpegang kokoh dengan ilmu, dan hal ini terlihat dalam persepsi Adam a.s. akan hakikat pohon ‘ syajaratul khuldi’ dan makna kekekalan dari Allah ﷻ (Q.S. 2:35/ 7:18-19/ 20:116-119) dan syaithan (Q.S. 7:20-22/ 20:120/
6⃣ Nabi Adam a.s. adalah manusia pertama yang menyadarkan seluruh manusia di muka bumi bahwa terbukanya aurat bagi manusia akan hadir rasa malu yang luar biasa, dan ini terlihat setelah Nabi Adam a.s. dan istrinya memilih memakan pohon terlarang. (Q.S. 20:21)
7⃣ Kisah Nabi Adam a.s. mengingatkan umat manusia bahwa jika di dunia mereka memiliki mata yang bisa melihat ayat-ayat Allah ﷻ tapi tidak beriman dan berilmu dengannya, maka kelak manusia akan dikumpulkan dalam kondisi tidak dapat melihat alias buta. (Q.S. 20:115-126)
8⃣ Kecerdasan Adam a.s. yang mengetahui seluruh nama-nama yang digunakan di dunia seperti nama-nama manusia, hewan, bumi, zat, gerakan, bentuk dan sejenisnya adalah karena ilmu dari Allah ﷻ, sehingga kesadaran ini tidak menjadikan Nabi Adam a.s. sombong di puncak kecerdasannya. (Q.S. 2:33)
Sampai disini dulu ya Brother and Sista. Ada yang mau ditanyakan? Kita akan lanjutkan poin-point terkait penciptaan manusia pada tulisan selanjutnya ya.
MENOLAK PEMIMPIN ZHALIM
Ustadz Menjawab
Jum’at, 14 Oktober 2016
Ustadz Wido Supraha
MENOLAK PEMIMPIN ZHALIM
“Kafir itu zolim, mari tolak pemimpin zolim.”
Tapi mengapa partai Islam yg harusnya sangat paham tentang ini malah mengusung calon pemimpin dr non-Islam?? Mohon penjelasanya Ustadz.
Jawab :
و عليكم السلام و رحمة الله و بركاته
Pertanyaan Anda dapat ditanyakan langsung kepada Dewan Syariah dari Struktur Kepengurusan Partai Islam setempat, karena mereka yang lebih memahami sekaligus bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil
Secara umum, setiap keputusan fiqh membutuhkan pemahaman yang utuh terhadap situasi dan kondisi medan peperangan politik yang dihadapi. Keputusah fiqh juga diawali dengan komunikasi dan upaya sinergi sehingga lahir komitmen untuk kebaikan dakwah Islam secara umum di masa jangka panjang.
Berdasarkan seluruh informasi yang didapat, umumnya ahli syari’ah akan menggunakan Ushul Fiqh sebagai metodologi istinbath hukum, dan menimbang-nimbang antara ragam timbangan yang ada, sehingga kemudian memutuskan pilihan yang dianggap terbaik bagi dakwah Islam di wilayahnya setempat.
Saya cukupkan pada jawaban normatif dan umum terhadap pertanyaan ini, dikarenakan ini menyangkut keputusan syar’i yang tentunya pembuat keputusan lebih memahami konteks dan latar belakang keputusannya. Berprasangka baik kepada para ahli syari’at kita dahulukan dalam hal ini. Wallahul musta’an.
Dipersembahkan oleh:
www.manis.id
Sebarkan! Raih pahala
============================
Ikuti Kami di:
– Telegram : @majelismanis
– Fans Page : /majelismanis
– Twitter : @grupmanis
– Instagram : @majelismanis
– Play Store : Majelis Iman Islam
– Join Grup WA : http://bit.ly/2dg5J0c
Urgensi Sirah Nabawiyah
Selasa, 10 Muharam1438H/ 11 Oktober 2016
Siirah
Dr. Wido Supraha
Urgensi Sirah Nabawiyah
=========================
Dear Para Pemuda Islam,
1. Sirah Nabawiyah adalah sejarah hidup teladan utama kita semua, Nabi Muhammad Saw., manusia dengan sebaik-baik nasab dari seluruh nasab penghuni bumi namun bukanlah buku sejarah an sich. Ia merupakan ungkapan tentang risalah yang dibawa Rasulullah Saw kepada masyarakat manusia untuk mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya
2. Muslim pasti membutuhkan Sirah Nabawiyah untuk mendapatkan pemahaman utuh dan gambaran sempurna hakikat Islam, cara menghidupkan-nya, dan segudang rahasia keindahan Islam sebagai sebuah manhaj hidup.
3. Darinya muslim akan menghayati kemudahan Islam untuk ditegakkan oleh seluruh manusia, karena Nabi Saw adalah seorang manusia yang tergabung dalam dirinya segudang peran, mulai dari seorang suami hingga pemimpin dunia. Bahkan tidak ada satupun Nabi yang diutus kepada seluruh umat manusia, kecuali Nabi Muhammad Saw.
4. Sirah Nabawiyah memberikan kemudahan bagi manusia untuk:
Memahami pribadi Nabi Saw dalam keseluruhan aspek kehidupannya
Mendapatkan gambaran al-matsul a’la (referensi ideal) untuk dijadikan sumber hukum
Mudah memahami Al-Qur’an
Mengumpulkan segudang wawasan dan pengetahuan Islam yang benar
Memiliki rujukan pola dakwah terbaik
5. Kebutuhan manusia terhadap jejak hidup Nabi Saw jauh lebih besar dari kebutuhan raga terhadap nyawanya, mata terhadap cahaya penglihatannya dan jiwa terhadap kehidupannya.
6. Sirah Nabawiyah memiliki banyak keistimewaan
7. Sejarah yang paling benar dari sejarah seorang Nabi yang diutus, dan telah hadir melalui jalur ilmiah dan otentik, sehingga terbebas dari sekedar mengikuti kepopuleran sebuah kisah dan riwayat, karena keshahihan sejarah tentu adalah yang lebih utama.
8. Mengandung semua fase kehidupan Nabi Saw., mulai dari sebelum kelahirannya, sejak pernikahan ayahnya, bahkan sejak kisah berpindahnya ‘Amr bin Amir keluar dari Negeri Yaman
Mengandung sisi risalah yang bersih, bebas dari penisbatan manusia dengan sifat Tuhan, dan bebas dari kisah tanpa asal-usul
Mencakup semua aspek kehidupan manusia
Menegaskan kebenaran risalah dan kenabiannya
Dengan semangat ilmiah, menyelami sirah Nabawiyah akan menjadi satu agenda menarik untuk kamu-kamu dalam peningkatan pemahaman agama Islam. Yuk semangat mempelajari Sirah Nabawiyah!
=================
Maraji’
1] Ibn Qayyim al-Jauziyyah, Zad al-Ma’d fi Hady Khair al-‘Ibad, Dar at-Taqwa lil an-Nasyr wa at-Tauzi’, 1999
2] Al-Mubarakfuri, Ar-Rahiq al-Makhtum, Bahtsun fi as-Sirah an-Nabawiyah ‘ala Shahibiha afdhal ash-Shalati wa as-Salam, Riyahd: Dar as-Salam, 1414H
3] Ibn al-Jauzi, Al-Wafa bi Ahwal al-Musthafa shallallaahu ‘alaihi wa sallam, Beirut: Maktabah al-‘Ashriyah, 2004
4] Muhammad Sa’id Ramadhan al-Buthy, Fiqh as-Sirah: Dirasat Minhajiyah ‘Ilmiyah li Shiratil Musthafa ‘alahi ash-shalatu wa as-salam, Libanon: Dar al-Fikr, Cet. ke-6, 1977
5] Ibn Qayyim al-Jauziyyah, Jami’ as-Sirah, Dar al-Wafa, 2002
6] Musthafa as-Siba’i, As-Sirah an-Nabawiyyah, Kairo-Dar as-Salam, 1998
7] Al-Usyan, Ma sya’a wa lam Yatsbutu fi as-Sirah an-Nabawiyah,
8] Ibn Ishaq, As-Sirah an-Nabawiyah
Dipersembahkan oleh:
www.manis.id
Sebarkan! Raih pahala
============================
Ikuti Kami di:
– Telegram : @majelismanis
– Fans Page : /majelismanis
– Twitter : @grupmanis
– Instagram : @majelismanis
– Play Store : Majelis Iman Islam
– Join Grup WA : http://bit.ly/2dg5J0c