Jika Terpaksa Mundur, Lakukan Dengan Elegan Jika Sudah Memukul Mundur, Jangan Beri Kesempatan Bertahan

Kamis, 26 Muharram 1438H / 27 Oktober 2016

SIROH DAN TARIKH

Pemateri: Ust. AGUNG WASPODO, SE MPP

Salerno – Foothold in Europe, David Mason, Ballantine’s Illustrated History of the Violent Century – Battle Book no. 24, New York: 1972.

Buku tipis ini membahas lengkap Operasi Avalanche yang merupakan pendaratan Sekutu di wilayah “sepatu” Italia yang diduduki Jerman. Operasi militer yang digelar bersamaan dengan Operasi Slapstick ini adalah kelanjutan dari Operasi Husky (Juli 1943) dan Baytown (September 1943) melewati pertengahan Perang Dunia Kedua.

Karena pendaratan Sekutu dan pukulan balik Vietinghoff sudah sering dibahas, maka saya hendak menulis sedikit saja pelajaran tentang bagaimana taktik mundur-teraturnya Jerman setelah itu. Jenderal Clark yang memimpin Operasi Avalanche juga menguatkan persepsi saya tentang kemahiran Jerman dalam hal ini ketika mengatakan: “Kesselring was a master of delaying tactics.”

Ketika perintah mundur turun lewat tengah hari, maka pada malamnya hampir semua elemen tempur Jerman sudah bergerak. Yang tersisa hanyalah kesatuan jaga mundur (rearguard elements) yang memang bertugas untuk melindungi gerak mundur utama.

*Lesson #1* jika terpaksa mundur, lakukanlah dengan teratur dan terhormat.

Garis mundur balatentara Jerman adalah sepanjang Sungai Volturno. Persiapan untuk menjadikan garis itu sebagai basis pertahanan berikutnya yang kuat pasti membutuhkan waktu. Pasukan yang mundur mendapat tugas ganda disamping menyelamatkan kesatuannya; yaitu menahan laju pengejaran Sekutu. Setiap bukit dan lembah diubah menjadi medan tempur yang menguntungkan pihak yang bertahan. Kota Naples terpaksa ditinggalkan dan dibumi-hanguskan oleh Jerman agar Sekutu tidak dapat langsung memanfaatkannya, terutama fasilitas pelabuhan.

*Lesson #2* bertempur sambil mundur adalah satuan tindakan terkoordinasi dalam suasana chaos yang tak menentu; hanya jiwa korsa, disiplin, dan kepemimpinan yang mumpuni yang berpeluang mencegah pecahnya kepanikan.

Faktor cuaca pun tidak mendukung laju gerak balatentara Sekutu dengan hadirnya musim hujan dan badai yang menjadikan jalanan seperti kubangan lumpur. Pasukan Sekutu harus memulai lagi perjuangannya merebut sejengkal demi sejengkal bumi Italia. Namun yang sudah pasti, balatentara Jerman kini terdesak mundur, Jenderal McCreery menginstruksikan kepada Korps X bahwa: “once we have the enemy on the run, we will keep him moving.”

*Lesson #3* jika lawan sudah limbung, jangan beri dia waktu dan ruang untuk kembali kokoh. Terus kejar dan hujani serangan sampai jatuh tak berkutik.

Agung Waspodo, berharap hari ini penuh keberkahan kembali
Depok, 18 Oktober 2016

Keringat Dingin Perwira Khilafah di Pelabuhan Inggris

Kamis, 19 Muharram 1438H / 20 Oktober 2016

SIROH DAN TARIKH

Pemateri: Ust. AGUNG WASPODO, SE MPP

Dermaga Armstrong Whitworth, Inggris

Kapten Rauf Bey berusaha menahan kegelisahannya pagi itu. Beliau bersama sepasukan pelaut terlatih sedang berjalan bergegas menuju gerbang galangan kapal laut Inggris. Tugas penting yang mereka panggul pagi itu cukup menimbulkan kecemasan bersama.

Pada pagi yang sama, 2 Agustus 1914, pemerintahan kudeta CUP (Turki Muda) telah menandatangani pakta aliansi rahasia dengan Jerman dan Austria-Hungaria. Sebuah perang dunia sepertinya tidak terelakkan lagi. Pertimbangan utama pucuk pimpinan Turki Muda adalah kecuriagaan mereka pada ketulusan Inggris dan Perancis jika pecah perang. Semua pihak di İstanbul sepakat bahwa Russia adalah musuh utama kekhilafahan Turki Utsmani. Hampir semua meyakini bahwa Inggris maupun Perancis tidak akan sepenuh hati membela Turki Utsmani menghadapi Russia.

Lesson #1 ketika akan bermain politik dan diplomasi, mainkanlah dengan baik sehingga tidak terbaca oleh siapa pun. Ketika langkah kedua dan ketiga begitu mudah diprediksi maka sesungguhnya sudah kalah.

Kapten Rauf Bey adalah seorang perwira laut yang ditugaskan untuk menjemput dan mengawaki kapal perang modern yang baru saja selesai dibuat di galangan Armstrong Whitworth. Kapal ini merupakan upaya untuk menyaingi program peremajaan kekuatan laut Russia dan Yunani. Tidak tanggung-tanggung, kapal over-contract angkatan laut Brazil itu, akan diberi nama Sultan Osman I. Nama masyhur yang diambil dari Osman Gazi sang pendiri kekhilafahan Turki Utsmani (Osmanlı).

Lesson #2 kemandirian dalam memproduksi alat utama sistem pertahanan (alutsista) militer adalah tulang panggung kekuatan diplomasi; jika lemah maka lemah pula opsi diplomasi yang tersedia.

Selain kontrak pembuatan kapal Sultan Osman I, Inggris juga menerima order pembuatan kapal kelas Dreadnought melalui perusahaan Vickers. Baik perusahaan Vickers maupun Armstrong Whitworth memiliki kekuatan lobby pada Kementerian Luar Negeri Inggris untuk menerima order tersebut. Kedua perusahaan khawatir bisnis akan lari ke Jerman jika angkatan bersenjata Inggris terlalu kaku dengan kebijakan luar negerinya.

Lesson #3 bisnis adalah bagian dari diplomasi; ketika kekhilafahan Turki Utsmani telat seabad mendorong entrepreneurship perusahaan swasta dalam negeri maka hanya ada opsi ketergantungan dengan perusahaan swasta asing.

Disamping itu, yang lebih membuat Kapten Rauf Bey cemas adalah besarnya arti kapal perang ini bagi masyarakat umum Turki Utsmani. Kapal perang ini juga didanai melalui penggalangan umum yang dikenal sebagai Donanma-yı Osmanlı Muavenet-i Milliye Cemiyeti. Banyak sekali anak-anak sekolah yang mengumpulkan dari menyisihkan uang jajan mereka sejak 1909. Kini sebentar lagi, 1914, anak-anak sekolah dan majelis ta’lim serta dergah tariqat di seluruh kekhilafahan Turki Utsmani akan menyaksikan kegagahan kapal perang mereka.

Lesson #4 walau terlihat nasionalistik, namun penggalangan dana umum untuk pembelian alutsista militer menunjukkan lemahnya fundamental ekonomi suatu negeri.

Ketika sampai di depan gerbang, Kapten Rauf Bey diberitahu bahwa kedua kapal tidak boleh diambil. Keduanya direkuisisi paksa oleh Angkatan Laut Inggris untuk mengimbangi ancaman perang besar yang diduga akan segera pecah. Betapa jatuhnya perasaan beliau. Tidak ada yang dapat mereka lakukan untuk mengubah itu. Mengambil paksa pun diluar kemungkinan saat itu.

Di kemudian hari diketahui, bahwa rekomendasi penyerobotan kontrak swasta itu datang dari First Sea Lord yang bernama Winston Churchill. Pejabat tinggi urusan angkatan laut yang menerima laporan intelijen tentang meningkatnya jumlah personil militer Jerman di İstanbul sepanjang musim panas 1914.

Lesson #5 Churchill akan merasakan buah dari kesombongannya ketika pasukan Inggris dan ANZAC mengalami kegagalan di pantai Gallipoli satu tahun kemudian.

Kekecewaan anak-anak dan masyarakat penggalang dana tidak hanya sampai di situ. Turki Utsmani berada pada pihak yang kalah dalam Perang Dunia Pertama yang tidak lama setelah itu berkecamuk. Pemerintah Inggris maupun kedua perusahaan kontraktor swastanya tidak pernah mengembalikan kapal maupun nilai kontraknya. Sebuah perampokan besar Inggris sebelum perang pecah yang luput dari catatan sejarah Ummat Islam.

Ahad pagi yang mendungnya enggan berlalu,
Depok, 16 Oktober 2016

Andil dalam Menguasai Teknologi & Mengejar Ketertinggalan bagi Kemuliaan Ummah

Kamis, 12 Muharram 1438H / 13 Oktober 2016

*SIROH DAN TARIKH*

Pemateri: *Ustadz AGUNG WASPODO, SE MPP*

*Andil dalam Menguasai Teknologi & Mengejar Ketertinggalan bagi Kemuliaan Ummah*

*Wajib Kontribusi dalam Peradaban Islam Dalam Profesi Anda Masing-masing!*

Galangan Kapal di Kalas

Kapal perang fregat kelas 41-Zira bernama Bülheves yang dibangun oleh Mustafa Hoca pada tahun 1796-98 di galangan kapal Kalas, kekhilafahan Turki Utsmani, OIA.

Sayyid Mustafa Hoca belajar sebagai kalfa (asisten pelaksana) dibawah ahli kapal perang Le Brun berkebangsaan Perancis. Ia termasuk murid yang langka karena berhasil mendapatkan sertifikat khusus teknik geometri-kapal yang dikenal sebagai nisbet-i bendesiyye üzre sefain insasını tahsil dalam waktu singkat.

*Lesson #1* _jadilah yang terbaik pada masing-masing profesi kita serta padukan niat dan ‘amal bagi kejayaan Ummat Islam._

Pada masa Sultan Selim III (1789-1807), Molla Mustafa, begitu sapaan akrab beliau, mendapat tantangan yang sejak lama diimpikannya. Sultan mempercayakannya tugas untuk membangun kapal kelas firkateyn (fregat) sesuai standar kapal-perang-cepat kelas-5 menurut British Royal Navy. Salah satu karyanya adalah yg di gambar ini, bernama Bülheves. Sultan Selim III terkenal sebagai tokoh modernisasi angkatan laut kekhilafahan. Atas presetasi tersebut, beliau diangkat menjadi instruktur pada galangan kapal utama Mühendishane-i Berrı-i Humayün di İstanbul.

*Lesson #2* _berkaryalah dengan ikhlash maka penduduk-langit akan menjadi saksi berikut penduduk-bumi yang peduli urusan langit._

Pada masa Sultan Selim III tercatat 14 kapal kelas firkateyn berbagai ukuran yang diselesaikan dibawah pengawasan beliau. Ini adalah sebuah prestasi pada masa penuh keprihatinan.

*Lesson #3* _masa sulit adalah tantangan, berhasil pada masa itu akan terasa lebih manis._

Nama beliau masuk sebagai salah satu yang mendapat penghargaan tinggi kekhilafahan pada tahun 1803-04 sebagai Halife-i Sani atau master supervisor tingkat-dua. Karir beliau terus menanjak. Posisi tertinggi yang diamanahkan kepada beliau adalah Ser Mi’mar-ı Hassa atau arsitek utama kekhilafahan pada tahun 1813 menggantikan Nikoli Halife yang terbukti tidak kompeten pada jabatannya. Beliau mundur dari profesinya pada tanggal 15 November 1824 serta mendapatkan uang pensiun sebesar 250-Kuruş.

Agung Waspodo, sejenak bersama buku Tuncay Zorlu
Depok, 11 Oktober 2016

Dipersembahkan oleh:
www.manis.id

Sebarkan! Raih pahala
============================
Ikuti Kami di:
– Telegram : @majelismanis
– Fans Page : /majelismanis
– Twitter : @grupmanis
– Instagram : @majelismanis
– Play Store : Majelis Iman Islam
– Join Grup WA : http://bit.ly/2dg5J0c

Merintis Suatu Kebaikan ~ Mengalirkan Kebaikan Tiada Henti

📆 Kamis, 05 Muharram 1438H / 06 Oktober 2016

📚 *SIROH DAN TARIKH*

📝 Pemateri: *Ustadz AGUNG WASPODO, SE MPP*

📝  *Merintis Suatu Kebaikan ~ Mengalirkan Kebaikan Tiada Henti*

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

🌐 Perwakilan Turki Utsmani di Sri Lanka

Surat kabar Ceylon Daily pada tanggal 20 Februari 1953 memuat artikel tentang Marikar Hussain Lebbe Effendi sebagai pejabat yang menyusun Peraturan Muhammadan tahun 1806. Peraturan ini ditujukan bagi penduduk yang beragama Islam di negeri tersebut. Fokus peraturan ini pada penanganan hak kepemilikan dan hak sipil sesuai syariat Islam.

💡 *Lesson #1* syariat Islam untuk kemaslahatan.

Pada sensus tahun 1824 tercacah sejumlah 14.847 penduduk Muhammadan yaitu mereka yang beragama Islam di ibukota Colombo.

💡 *Lesson #2* menjadi minoritas adakah tantangan tersendiri untuk da’wah; syukuri kemayoritasan dengan lebih bersemangat lagi memberi manfaat untuk Ummat dan bangsa.

Marikar Hussain Lebbe Effendi adalah tokoh yang aktif mengelola masjid Jami Akbar Colombo yang terletak di Moor Street. Pada tahun 1874, pemerintah kota Colombo menutup lahan pekuburan Muslim yang terletak di samping masjid tersebut; alasan utamanya adalah aspek kesehatan. Hussain Lebbe kemudian membeli lahan baru untuk pekuburan bagi kaum Muslimin di wilayah lain dari kota Colombo. Upaya beliau ini mendapatkan simpati serta dukungan dari para Mathicam; keluarga Muslim yang berada.

💡 *Lesson #3*  memenuhi kebutuhan dasar Ummat adalah jihad yang bernilai tinggi.

Sebuah prasasti dibuat di pekuburan baru Maligawatte tersebut untuk menghargai jasa Hussain Lebbe. Bahkan kisah beliau diliput oleh wartawan asing, John Capper, pada tahun 1877 untuk majalah Old Ceylon.

💡 *Lesson #4* menghargai peran dan jasa kebaikan generasi terdahulu adalah kebiasaan Kaum Muslimin.

Pada tahun 1505 hanya terdapat 2 masjid di kota Colombo. Namun memasuki tahun 1824 telah berdiri 17 masjid di kota tersebut. Hussein Lebbe diangkat menjadi konsul kehormatan untuk kekhilafahan Turki Utsmani di Colombo. Anaknya yang bernama Abdul Majeed kemudian meneruskan jabatan tersebut setelah ayahnya wafat.

💡 *Lesson #5* kebaikan harus diestafetkan.

Sebagai konsul kehormatan yang baru, Abdul Majeed turut menyelenggarakan acara syukuran Kekhilafahan Turki Utsmani pada tahun 1900. Ia juga bertanggung-jawab mendirikan Hameedia School dan toko Muslim serba ada Ibrahim bin Ahmed. Toko halal tersebut masih berdiri hingga sekarang di Main Street, Colombo.

Beliau kemudian digantikan oleh Mr. Muhammad Macan Markar sebagai Vice Consul untuk Republik Turki, reportase MJK.

❔ *Lantas apa rintisan kebaikan yang sudah kita mulai?*

Depok, 29 Agustus 2016

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁🌹

Dipersembahkan oleh:
website: http://www.iman-islam.com
Telegram : https://is.gd/3RJdM0
Facebook  : https://m.facebook.com/majelismanis/
Twitter : https://twitter.com/grupmanis
Istagram : https://www.instagram.com/majelismanis/
Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=id.manis

💼 Sebarkan! Raih pahala…

Setiap Prestasi ada Bebannya, Setiap Gelar ada Amanahnya

📆 Kamis, 20 Dzulhijjah 1437H / 22 September 2016
📚 *SIROH DAN TARIKH*

📝 Pemateri: *Ustadz AGUNG WASPODO, SE MPP*
📝 *Setiap Prestasi ada Bebannya, Setiap Gelar ada Amanahnya*
🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁
⏰ İstanbul, 23 hari setelah pembebasan
Konstantinopel dibebaskan oleh balatentara Turki Utsmani dibawah pimpinan Sultan Mehmet II tanggal 29 Mei 1453. Melalui perjuangan lintas enam generasi kepemimpinan, cita-cita mulia yang panjang itu diperkenankan oleh Allah Rabb semesta alam. Nubuwwat Nabi SAW terwujud sudah. Lalu apa setelah itu?
✳ *Lesson #1* barangsiapa yang tidak mampu menghargai para pendahulunya, tidak akan dikenang oleh para penerusnya.
Sejarawan Tursun Beğ mencatat dalam Kitab Tevarih Ebülfeth hanya dibutuhkan satu hari untuk memastikan terhentinya seluruh pertikaian. Konflik terbatas masih berlangsung di beberapa perkampungan Yunani yang terus melawan di pelosok Konstantinopel. Mereka mungkin tidak mengetahui kabar penyerahan kekaisaran. Kaisar Constantine XI Palaiologos pun belum ditemukan jasadnya.
✳ *Lesson #2* perjuangan itu panjang dan hampir tidak ada jedanya, hanya manusia terkadang merasa butuh rehat padahal satu kakinya pun belum menginjak surga Allah SWT.
Sepanjang 23 hari setelah saat bersejarah itu kekhawatiran sultan muda adalah ditegakkannya keadilan bagi semua. Keahlian bagi penduduk Byzantium maupun pasukannya. Walau semua penduduk berstatus tawanan, namun tetap memiliki hak untuk diperlakukan secara adil. Seluruh pasukan berhak atas ghanimah dan itu tidak boleh dikurangi sedikitpun
✳ *Lesson #3* kemenangan kadang membutakan dengan segala perayaan dan kemegahannya; seringlah menyusuri lorong dekil lagi berdebu agar kenyataan itu engkau lihat bukan engkau dengar.
Beberapa hal yang mendapat perhatian khusus adalah membentuk kesatuan mitigasi yang dikepalai oleh Süleyman Beğ. Kesatuan ini membuka tenda untuk menerima segala pengaduan kesewenangan yg diderita penduduk Yunani. Beberapa penindakan atas prajurit pelakunya tercatat dalam sejarah. Apakah keseluruhan balatentara Turki Utsmani itu manusia sempurna, tentu saja tidak. Namun, tingkat keterkendalian mereka sangat mencengangkan.
✳ *Lesson #4* keadilan harus ditegakkan walau yang engkau bela adalah musuh bebuyutan sekalipun.
Hal lain yang mendapat perhatian ekstra dari Sultan Mehmet II adalah memastikan seluruh bagian dari benteng kota yang rusak diperbaiki segera. Tenaga kasar untuk itu dikerahkan dari penduduk laki-laki berusia 17-40 tahun. Mereka semua berstatus tawanan. Namun, yang jarang dicatat adalah bahwa mereka semua diupah untuk pekerjaan itu. Sejarawan kontemporer, mendiang Halil İnalcık, menyebutkan angka 6 Asper per hari. Angka yang luar biasa! Karena itu sejumlah yang diterima oleh setiap pasukan khusus Janissary. Banyak diantara mereka yang menembus kemerdekaannya dengan akumulasi upah tersebut.
✳ *Lesson #5* dalam ketertawanan pun penduduk Yunani mendapatkan haknya untuk merasakan keadilan dari risalah ini.
Hal yang juga telah lama direncanakan oleh sultan adalah memindahkan penduduk Turki Utsmani ke kota tersebut. Prioritas utama diberikan kepada para pedagang, industriawan, dan pemilik profesi lainnya. Mereka yang bersedia pindah secara sukarela dengan biaya sendiri ke Istanbul diberikan kebebasan untuk memilih area serta rumahnya. Mereka yang pindah melalui program relokasi harus menerima dimanapun ditempatkan. Status seluruh properti di dalam Konstantinopel setelah pembebasan adalah milik sultan sampai diserahkan kepada penduduk yang berhak. Sebagian tawanan berhasil menebus kembali tempat tinggalnya dan hak itu ditegakkan.
✳ *Lesson #6* keadilan sosial ditegakkan seiring dengan kebijakan menghidupkan kembali geliat kota baru İstanbul di atas reruntuhan Konstantinopel yg sirna.
Setelah semua urusan penunjang lainnya diamanahkan kepada orang kepercayaan, barulah sultan kembali ke ibukota di Edirne pada tanggal 21 Juni 1453. Para ulama bermusyawarah dan memutuskan bahwa gelar Fatih ditambahkan sekitar awal tahun 1454. Gelar “sang pembebas” adalah sebuah amanah yang diemban Mehmet II. Para ‘ulama baru sepakat dengan gelar itu setelah mengevaluasinya selama lebih dari 7 bulan. Secara status İstanbul baru resmi menjadi ibukota pada tahun 1459 atau 6 tahun kemudian.
✳ *Lesson #7* setiap gelar dunia yang kita sandang akan diminta pertanggung-jawabannya di Hari Akhir.
❓ *Lalu apa gelar kita bagi ummat ini?*
Jakarta, mendung di Jalan Pramuka Raya
8 September 2016
🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁🌹
Dipersembahkan oleh:
website: http://www.iman-islam.com
Telegram : https://is.gd/3RJdM0
Facebook  : https://m.facebook.com/majelismanis/
Twitter : https://twitter.com/grupmanis
Istagram : https://www.instagram.com/majelismanis/
Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=id.manis
💼 Sebarkan! Raih pahala…

Mengusahakan Masa Depan Bekerja untuk Masa Kini serta _Memahami Masa Lalu

📆 Kamis, 13 Dzulhijjah 1437H / 15 September 2016
📚 *SIROH DAN TARIKH*

📝 Pemateri: *Ustadz AGUNG WASPODO, SE MPP*
📝 *Mengusahakan Masa Depan Bekerja untuk Masa Kini serta _Memahami Masa Lalu_*
🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁
*Jejak Kotor Venice dan Genoa pada Sejarah Konstantinopel*
Tiga kali permintaan menyerah ditawarkan oleh Sultan Mehmet II agar kota Konstantinopel tidak hancur dan penduduknya dapat diselamatkan. Tiga kali pula tawarannya ditolak oleh utusan kaisar Constantine XI Palaiologos. Pertempuran kini tidak dapat dielakkan dan sultan berpacu dengan waktu. Halil İnalcık, sejarawan Turki Utsmani kontemporer, menyebutkan tiga faktor yang mencemaskan sultan: armada Venice yang sudah melaut, balatentara Hungary di perbatasan, serta labilnya sadrazam (kepala menteri, Grand Vizier) Çandarlı Halil Paşa yang sudah lama beliau curigai. Sultan harus mempersingkat kepungannya atas ibukota Byzantium atau bahaya besar mengancam.
💡 *Lesson #1* sebagai pemimpin, waktu tidak selalu bersamamu, maka bersamailah Allah Ta’ala yang menguasai seluruh hajat manusia.
💡 *Lesson #2* waspada tidak hanya kepada lawan, namun juga atas mereka yang sudah mulai menunjukkan tanda keletihan dari panjang dan beratnya perjalanan da’wah.
Setelah pembebasan Konstantinopel, Sultan memanggil Lucas Notaras, megadux kekaisaran yang selamat dari ganasnya pertempuran. Sebagai megadux, yaitu kepala penasihat kaisar, ia menuturkan bahwa kaisar beberapa kali ingin menyerah. Apa yang menyebabkan hal itu tidak terjadi?
Tursun Beg, sejarawan Turki Utsmani yang menyertai Sultan Mehmet II dalam pengepungan Konstantinopel mencatat dalam kitabnya Tarih-i-Ebülfeth bahwa kaisar sebenarnya realistis akan kelemahannya. Sejarawan bernama Critoboulos, yang hidup semasanya juga membenarkan hal tersebut dari sisi Byzantium. Kaisar Constantine XI menyadari bahwa dengan menyerah, kehormatan dirinya akan terjaga dan penduduknya terselamatkan dari status perbudakan.
💡 *Lesson #3* kepastian hukum merupakan dambaan bagi kawan maupun lawan, hal itu dapat menjadi faktor penjaminan yang dibutuhkan lawan ketika mereka menyadari kesalahannya dan siap menyerah; keadilan adalah perintah Allah SWT.
Namun, berulang kali pula niat kaisar untuk menyerah kepada sultan Turki Utsmani itu digagalkan oleh para komandan militer Latin. Sosok yang paling keras menentang penyerahan adalah Giovanni Giustiniani Longo dari Genoa. Ia mewakili berbagai ambisi gereja Katolik dan kepentingan dagang kota-kota independen Italia lainnya. Ia mengepalai pasukan sukarelawan koalisi Italia yang mempertahankan dinding kota Konstantinopel. Sejarawan Byzantium, Critoboulos, menilai mereka ini sebenarnya hanya melindungi kepentingan dagangnya saja. Tidak lebih.
💡 *Lesson #4* setiap koalisi pasti ada mata rantai kelemahannya, temukan itu dan sebesar apapun nampaknya lawanmu akan dapat dipatahkan.
Sejak jatuhnya Konstantinopel kepada koalisi pasukan salib pada tahun 1204 M, kekuatan militer Byzantium telah merosot kekuatan, kepercayaan diri, serta pamornya. Setelah kemalangan Byzantium tanggal 13 April 1204 itu, kekaisaran terpecah menjadi menjadi tiga dinasti: Laskar di Nicaea (İznik), Comnena di Trebizond, dan Doukas di Epiros.
Perang Salib Keempat telah memakan tuannya sendiri. Rombongan militer Latin dari Eropa Barat yang bertujuan merebut kembali al-Quds di Palestina malah dibelokkan secara licik oleh Venice ke Konstantinopel. Baru limapuluh tujuh tahun kemudian, pada tahun 1261 kota simbolik Byzantium tersebut berhasil direbut oleh pewaris tahta, Michael VIII Palaiologos.
💡 *Lesson #5* mempelajari lawan sama pentingnya dengan mempelajari diri, karena menguasai diri adalah sebagian dari penguasaan atas lawan.
Ketetapan Allah SWT seperti yang terjanjikan dalam nubuwwat Rasulullah SAW baru terwujud pada era Sultan Mehmet II. Pada tahun 1453, untuk kedua kalinya Konstantinopel beralih tangan. Kali ini, beralih ke pangkuan Kaum Muslimin Turki Utsmani. Kali ini, untuk selamanya sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam hadits Latuftahanna yang masyhur tersebut.
❔ Bagaimana dengan intensitas kebersamaan kita kepada Allah SWT?
Depok, disapa oleh sejuknya pagi
7 September 2016
🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁🌹
Dipersembahkan oleh:
website: http://www.iman-islam.com
Telegram : https://is.gd/3RJdM0
Facebook  : https://m.facebook.com/majelismanis/
Twitter : https://twitter.com/grupmanis
Istagram : https://www.instagram.com/majelismanis/
Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=id.manis
💼 Sebarkan! Raih pahala…

Lemah Ekonomi, Semakin Mudah Dihancurkan

📆 Kamis, 06 Dzulhijjah 1437H / 08 September 2016
📚 *SIROH DAN TARIKH*

📝 Pemateri: *Ustadz AGUNG WASPODO, SE MPP*
📝 *Lemah Ekonomi, Semakin Mudah Dihancurkan*
🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁
🌐 İstanbul, Turki Utsmani 
Pembangunan pusat area Grand Bazaar (Kapalı Çarşısı) dimulai pada musim dingin tahun 1455, dua tahun setelah Konstantinopel dibebaskan oleh Sultan Mehmed II Fatih. Beliau mendirikan satu pojok khusus untuk para penjual tekstil dan batu akik yang dikenal dengan Cevâhir Bedestan atau Bezzâzistan-ı Cedîd. 
💡 *Lesson #1* peradaban tidak sempurna kecuali sudah berdiri pasar yang didominasi Kaum Muslimin, sebagaimana para sahabat Muhajirin dahulu minta ditunjukkan pasar Yastrib. 
Pembangunan Bedesten dirampungkan pada musim dingin tahun 1460, persis lima tahun. Fasilitas ini diserahkan sultan sebagai waqaf bagi Masjid Aya Sofia.
💡 *Lesson #2* sewa kios di pasar menjadi sumber waqaf bagi pemeliharaan masjid; pasar tidak boleh jauh dari orientasi penghambaan kepada Allah SWT dan penyantunan bagi mustadhafin. 
Diantara area bazaar yang paling terkenal adalah: Esir Pazarı atau pasar budak, Bit Pazarı atau pasar barang seken, dan pasar panjang Uzun Çarşı yang mendampingi berbagai kios di bawah satu atap yang memanjang. Pasar buku Sahaflar Çarşısı baru dipindah mendekat ke Beyazid Camii setelah gempa bumi di İstanbul tahun 1894.
💡 *Lesson #3* semua komoditas perdagangan harus dikuasai Kaum Muslimin. 
Pada tahun 1545 pada masa Sultan Süleyman I dibangun pula pasar lain bernama Sandal Bedesten yang khusus menjual benang tenun berwarna kayu Sandal. Nama lain bazaar ini adalah Küçük Cedit/Yeni Bedesten dan letaknya di sebelah utara. 
Beberapa waktu kemudian, seluruh pedagang tekstil dari bazaar yg lama dipindahkan ke Sandal Bedesten. Sedangkan Cevahir Bedesten khusus untuk kios barang perhiasan dan barang mewah. Pada awalnya kedua area ini terpisah dan berkembang sedemikian rupa hingga menyatu di sebelah Beyazid Camii, menurut pengakuan pelancong Perancis pada abad ke-16 Pierre Cardis. 
💡 *Lesson #4* pemerintah tidak boleh lengah dari perhatian terhadap pasar. 
Pada awal abad ke-17 Kapalı Çarşısı sudah seperti bentuknya sekarang dan telah menjadi pusat peredaran dan persinggahan barang se-Eropa. Tercatat 2 jalan utama yang memotong di tengah bazaar dan satu jalan besar yang mengelilinginya. Secara keseluruhan terdapat 67 ruas jalan di dalamnya dengan nama sesuai barang yang diperdagangkan. Terdapat beberapa tempat terbuka untuk menyelenggarakan shalat rawatib berjamaah di dalamnya, 5 masjid, 7 pancuran air dan tempat wudhu, serta 18 pintu Gerbang. Gerbang ini memiliki jadwal waktu buka dan tutup. Dari sistem inilah berkembang konsep “Pasar Tertutup” yang dikenal sebagai Kapalı Çarşısı. 
💡 *Lesson #5* perdagangan harus menjadi pemersatu Kaum Muslimin di seluruh dunia serta menjadi alat penguasaan perekonomian dunia.
Pada tahun 1638, penjelajah Turki bernama Evliya Çelebi mencatat bahwa terdapat 3000 kios di dalamnya dengan sekitar 300 gudang penyimpanan (han) di beberapa caravanserai di sekitarnya dengan fasilitas gudang 2-3 tingkat dan ruang penginapan khusus pedagang luar kota. Pada tahun itu belum semua bagian bazaar memiliki atap. Atap mulai dibangun untuk melindunginya dari kebakaran dan musibah gempa bumi yang sering menimpa wilayah ini. 
Revolusi industri pada abad ke-19 secara perlahan mengalahkan volume perdagangan bazaar ini. Kapitulasi Eropa atas sentra produksi menciderai pasokan bahan baku yang dibutuhkan bazaar. Kemunduran tidak dapat dielakkan, sehingga pada 1850 terjadi penurunan biaya sewa kios hingga sepersepuluhnya. 
💡 *Lesson #6* kekalahan perdagangan adalah sumber kesulitan dan faktor pelemah bagi sektor lain pada tubuh peradaban Ummah. 
Lahirnya kelas borjuis baru menyebabkan reorientasi pusat perdagangan kembali ke Eropa dan keluar dari Turki Utsmani. Kalangan borjuis minoritas Yunani, Armenia, dan Yahudi memindahkan kiosnya ke Pera dan Galata. Kapalı Çarşısı semakin terpuruk dan kekhilafahan Turki Utsmani mulai mengalami kemunduran. 
💡 *Lesson #7* toleransi beragama tidak boleh melemahkan penguasaan mayoritas atas perekonomian. 
📚 Apakah kita semua sudah menjadi pedagang yg berjiwa entrepreneur? 
Agung Waspodo, pulang dari pengajian dan olahraga rutin Ahad pagi. 
Depok, 4 September 2016
🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁🌹
Dipersembahkan oleh:
website: http://www.iman-islam.com
Telegram : https://is.gd/3RJdM0
Facebook  : https://m.facebook.com/majelismanis/
Twitter : https://twitter.com/grupmanis
Istagram : https://www.instagram.com/majelismanis/
Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=id.manis
💼 Sebarkan! Raih pahala…

Tidak Ada Kejayaan Tanpa Hantaman* , *Tidak Ada Persatuan Tanpa Kesatuan Harapan* , *Tidak Ada Bangsa Besar Tanpa Pemimpin Besar

📆 Kamis, 29 Dzulqo’dah 1437H / 01 September 2016
📚 *SIROH DAN TARIKH*

📝 Pemateri: *Ustadz AGUNG WASPODO, SE MPP*
📝 *Tidak Ada Kejayaan Tanpa Hantaman* ,
*Tidak Ada Persatuan Tanpa Kesatuan Harapan* ,
*Tidak Ada Bangsa Besar Tanpa Pemimpin Besar*
🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁
🌐 *Pertempuran di Ankara – 20 Juli 1402*
Pertempuran yg terjadi di padang rumput Çubuk, dekat ibukota Turki sekarang yaitu Ankara. Pertempuran ini merupakan baku hantam terbesar antara Khilafah Turki Utsmani dengan Kesultanan Timur.
Pada pertempuran ini kedua pemimpin tertinggi, Sultan Bayezid I dan Sultan Timur (Lang, Lenk, Lame) berhadap-hadapan memimpin pasukannya masing-masing di garis terdepan. Pada era ini, menjadi pemimpin harus siap dituntut maju memimpin perang ke meda laga.
💡 *Lesson #1* pemimpin adalah teladan.
Pertempuran, dimana jumlah pasukan 4 kali lipat lebih banyak tersebut, berakhir dengan kekalahan telak pada pihak Khilafah Turki Utsmani. Bahkan menyebabkan tertangkapnya Sultan Bayezid I. Kekalahan ini juga diwarnai dengan sejumlah pengkhianatan pada barisan Turki Utsmani dari elemen kavaleri Tatar. Turut membelot juga adalah kesatuan berkuda Sipahi lokal dari beberapa beylik Turki.
💡 *Lesson #2* pemimpin yang cakap senantiasa waspada akan potensi pengkhianatan.
Pengkhianatan adalah penyakit bagi setiap peradaban yg hendak maju memimpin dunia. Ia bagaikan sebuah proses untuk menempa masyarakat dan pemimpin dari suatu bangsa. Jika berhasil, maka bangsa tersebut berpeluang menjadi besar. Seberapa cepat dan tangkas mengatasinya merupakan salah satu indikator kertahanan bangsa tersebut. Dengan ketahanan itu maka terpelihara peradaban.
💡 *Lesson #3* pengkhianatan harus diatasi secara cepat dan tangkas.
Namun, pertempuran tidak seimbang ini terus berlanjut, bahkan hampir sepekan kontingen pengawal sultan bertahan dalam kepungan di pebukitan Çubuk. Pada akhirnya, satu-persatu mereka menemui ajalnya hingga sultan jatuh tertawan. Sultan Bayezid I bergelar Yıldırım akhirnya wafat setelah 1 tahun dalam tawanan dan jenazahnya dikirim kembali ke anaknya Mehmed Çelebi setelah Sultan Timur sendiri wafat juga.
💡 *Lesson #4* menyesali suatu keadaan tidak akan mengubahnya, belajar lebih baik untuk membangun masa depan.
Kesedihan adalah keniscayaan dalam sebuah kekalahan, namun hal itu tidak perlu terlalu lama bagi bangsa yg besar. Pembelajaran atas sebab-sebab kekalahan menjadi prioritas yg lebih utama ketimbang ratapan kesedihan komunal.
Masa hilanganya kepemimpinan Khilafah Turki Utsmani dikenal dalam sejarah sebagai “interregnum.” Masa ini berlalu dengan konsolidasi ulang oleh salah seorang anak mendiang sultan, yg kemudian dikenal sebagai Sultan Mehmed I. Gelarnya adalah Çelebi, seorang yang cepat dan tangkas sebagai pemersatu. Khilafah Turki Utsmani kembali bergerak, tumbuh, dan terus berkembang sampai 2-3 abad setelah itu.
💡 *Lesson #5* setiap masa memiliki tokohnya, jadilah manusia yang berperan besar di zamannya.
Dari seorang pemimpin yg laju kerjanya sangat “secepat kilat” sesuai gelar Yıldırım-nya lalu lahirlah seorang pemimpin pemersatu yg cerdas mengatasi masa genting seperti Mehmed I bergelar Çelebi yg berarti “cerdas.”
Mungkin ada benarnya, bahwa buah tidak jatuh begitu jauh dari pohonnya; kebaikan melahirkan kebaikan.
❔ Lalu apa peran kita dalam era keterpurukan Ummat Islam sekarang ini?
Agung Waspodo, pagi sebelum silaturrahim di wilayah Depok dan sekitarnya.. 613 tahun kemudian!
Depok, 20 Juli 2015
🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁🌹
Dipersembahkan oleh:
website: http://www.iman-islam.com
Telegram : https://is.gd/3RJdM0
Facebook  : https://m.facebook.com/majelismanis/
Twitter : https://twitter.com/grupmanis
Istagram : https://www.instagram.com/majelismanis/
Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=id.manis
💼 Sebarkan! Raih pahala…

Perang Pasti Membawa Kehancuran bagi Semua Namun Kemerdekaan Tidak Selalu Menguntungkan bagi yang Berkorban paling Banyak

📆 Kamis, 23 Dzulqo’dah 1437H / 25 Agustus 2016

📚 *SIROH DAN TARIKH*

📝 Pemateri: *Ust. AGUNG WASPODO, SE MPP*

📝 *Perang Pasti Membawa Kehancuran bagi Semua Namun Kemerdekaan Tidak Selalu Menguntungkan bagi yang Berkorban paling Banyak*

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

*Tragedi Pemimpin Pengkhianat *

Setelah kekalahan Turki Utsmani pada akhir Perang Dunia Pertama, tidak hanya berdampak pada lepasnya berbagai propinsi luar kekhilafahan namun terjadi invasi atas wilayah inti Anatolia. Dilemahkannya kedudukan serta dinihilkannya kekuasaan khalifah oleh golongan Turki-Muda menurunkan daya konsolidasi perjuangan rakyat semesta. Kekacauan negeri menjadi diluar kendali Turki-Muda dengan bermainnya berbagai kekuatan asing yang sudah lama menginginkan tumbangnya kekhilafahan Ummat Islam. 

*Lesson #1* ketika syura dan institusi keummatan diabaikan maka apa yang dimulai secara sepihak biasanya merugikan semua. 

*Lesson #2* pertikaian internal selalu mudah untuk mendapatkan dukungan dari pihak eksternal. 

Dalam kondisi genting seperti ini, terjadilah pemberian mandat oleh Sultan Mehmet VI Vahidedin kepada perwira yang bernama Mustafa Kemal untuk menggalang perlawanan untuk Perang Kemerdekaan. Dengan mandat tersebut ia mengobarkan perlawanan semesta untuk mengusir pendudukan Armenia, Perancis, Italia, Yunani, dan pendudukan koalisi atas İstanbul. Rakyat merapatkan barisan masih atas pertimbangan mandat kekhilafahan. Atas pertimbangan perlunya basis konsolidasi yang aman dari jangkauan musuh maka Ankara dinobatkan menjadi ibukota.

*Lesson #3* orang terbaik di suatu era belum tentu baik di era berikutnya. 

*Lesson #4* oleh karena itu orang yang religius harus selalu tampil dan berkinerja unggul agar ummat tidak terpaksa menerima pilihan buruk yang disodorkan. 

Gambar ini menunjukkan sebuah lokomotif pejuang kemerdekaan Turki yang menjadi korban serangan tentara Yunani. Serangan tersebut terjadi di dekat kota Uşak pada jalur utama kereta-api antara Ankara dan İzmir, 1923, AND. 

Setelah berhasil memukul mundur pendudukan atas wilayah inti Anatolia, legasi kekhilafahan Turki Utsmani perlahan dihapus dari ingatan rakyat Turki. Mustafa Kemal yang telah menjadi pahlawan bagi Republik Turki bahkan mendapatkan gelar Atatürk; sang bapak Turki. Pada tahun 1922 Atatürk melalui Grand National Assembly (Türkiye Büyük Millet Meclisi) menghapus kesultanan, 1924 kekhilafahan dicoret, 1925 pengajian dan tarekat dilarang, 1927 topi Fez lambang persatuan diperkarakan, 1928 aksara Arab dan lafaz adzan diganti, dan 1935 seluruh nama belakang diturkikan.

*Lesson #5* momentum kelemahan institusi Ummat menjadi awal penghancurannya oleh sosok yang disangka bagian dari Ummat.

*Lesson #6* tidak sepantasnya Ummat tertipu lagi oleh sosok pemimpin yang khianat di era penipuan media yang nyata. 

Pagi sendu
Depok, 22 Agustus 2016
Agung Waspodo

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁🌹

Dipersembahkan oleh:
website: http://www.iman-islam.com
Telegram : https://is.gd/3RJdM0
Facebook  : https://m.facebook.com/majelismanis/
Twitter : https://twitter.com/grupmanis
Istagram : https://www.instagram.com/majelismanis/
Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=id.manis

💼 Sebarkan! Raih pahala…

Ketika Ketabahan Kaum Muslimin Telah Menurun Kegagalan Terjadi Beruntun

📆 Kamis, 15 Dzulqo’dah 1437H / 18 Agustus 2016

📚 *SIROH DAN TARIKH*

📝 Pemateri: *Ust. AGUNG WASPODO, SE MPP*

📝 *Ketika Ketabahan Kaum Muslimin Telah Menurun Kegagalan Terjadi Beruntun*

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

*Kisah Pengepungan Nicaea 109 Hijriyah (Rabiul Awwal-Rabiul Akhir), 727 Masehi (Juli-Agustus)*

Pengepungan kota Nicaea pada tahun 727 Masehi tercatat sebagai sebuah kegagalan pada masa Daulah Umayyah dalam menguasai kota penting pada theme (distrik militer Byzantiun) wilayah Opsician.

Sejak kegagalan pengepungan terhadap kota Konstantinopel pada tahun 717-718 sebelumnya, Daulah Umayyah telah melancarkan berbagai serbuan ke hampir seluruh area Asia Kecil (Asia Minor).

Pada tahun 727 M, sebuah balatentara kekhilafahan yang dipimpin oleh seorang anak khalifah sendiri bermanuver cepat menembus wilayah pedalaman Asia Kecil.

Sebelum memulai pengepungan kota Nicaea pada bulan Juli, balatentara ini berhasil membumihanguskan 2 benteng di perbatasan guna mengamankan jalur logistik ke belakang.

Setelah bertahan selama 40 hari dan kota tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda kekalahan, balatentara Kaum Muslimin mundur kembali ke wilayahnya. Sungguh berbeda dengan angkatan sebelumnya yang bertahan tahunan ketika mengepung Konstantinopel. Bertahannya kota ini mengangkat pamor kaisar Leo III Isaurian yang mengklaim kemenangan ini sebagai penguatan atas Kebijakan Iconoclastic-nya yang menghapuskan semua lukisan berbentuk manusia pada gereja-gereja Byzantium.

Pengepungan ini menandai titik balik dalam sejarah serbuan Daulah Umayyah. Disamping itu, munculnya berbagai ancaman serta tantangan di sepanjang perbatasannya yang terbentang jauh telah menyedot perhatian khalifah dari front ini.

_*Later Belakang -Melemahnya Konsistensi Perjuangan, Efek Kegagalan Latuftahanna*_

Setelah kegagalan pengepungan atas Konstantinopel, ibukota Byzantium, antara tahun 717-718 M, kedua pihak menyepakati periode perdamaian yang pendek. Daulah Umayyah mendapatkan sedikit waktu untuk mengembalikan kekuatan militernya yang berkurang sekaligus menumpas pemberontakan Yazid ibn Al-Muhallab.

Ketika pertempuran di sepanjang perbatasan pecah kembali dua tahun kemudian, strategi militer Daulah Umayyah telah bergeser dari doktrin penaklukan kepada penyerbuan. Sejak itu, walau serbuan terus dilancarkan secara rutin setiap musim semi dan panas melintasi Pegunungan Taurus namun intensitasnya telah jauh menurun. Terkadang serbuan itu terkoodinasi dengan manuver angkatan laut yang biasanya diteruskan dengan serbuan pada musim dingin.

Serbuan Kaum Muslimin ini berhasil menghancurkan banyak benteng milik Byzantium di sepanjang perbatasan, namun sepertinya tidak ada kebijakan untuk menduduki wilayah sebelah barat Pegunungan Taurus secara permanen. Keberhasilan tersebut tidak terakumulasi dalam Penguasaan wilayah, patut disayangkan.

Reaksi kekaisaran Byzantium juga amat pasif karena mereka sendiri terus memupuk kekuatan untuk mengatasi lemahnya sumber daya kekaisaran dibandingkan dengan kekhilafahan. Strategi militer yang diterapkan oleh Byzantium adalah untuk tidak menghadapi balatentara kekhilafahan secara frontal namun mundur secara taktis ke berbagai jaringan perbentengan yang tersebar di area Asia Kecil.

Naiknya khalifah Hisyam (b. 723-43) membawa angin segar bagi operasi militer dengan meningkatnya kembali skala penyerbuan. Salah seorang panglima yang paling terkenal pada masa itu adalah Mu’awiyah ibn Hisyam, salah satu anak khalifah sendiri. Beliau memimpin langsung ekspedisi militer pada tahun 725 dan 726 yang mampu menjangkau hingga Dorylaion. Turunnya keluarga khalifah ke medan perang adalah suatu prestasi memasuki penghujung masa kekhilafahan Daulah Umayyah.

_*Pengepungan Tahun 727 – Harapan yang Terlalu Cepat Sirna*_

Pada musim panas 727 Masehi, Mu’awiyah ibn Hisyam kembali memimpin ekspedisi militer bersama besar dengan elemen terdepan dipimpin oleh ‘Abdullah al-Battal yang tercatat bahkan dalam kronikel sejarah Theophanes the Confessor dari Byzantium; namun terlalu berlebihan ketika mencatat jumlah balatentara Daulah Umayyah Sebanyak 100.000 pasukan. Theophanes juga mencatat adanya panglima nomor dua bernama Amr yang tidak ditemukan dalam catatan sejarah Kaum Muslimin.

Gebrakan pertama balatentara Mu’awiyah ini menghancurkan benteng Gangra di Paphlagonia serta Ateous di Phrygia yang dikenal dalam kitab sejarah Kaum Muslimin sebagai Tabya. Pada penyerangan ini kontingen Muslimin dari kota Antioch mengalami korban besar.

Pada akhir bulan Juli kesatuan terdepan yang dipimpin oleh al-Battal sampai di luar kota Nicaea. Artabasdos sebagai count di kota ini memilih untuk bertahan di dalam benteng kota. Kaum Muslimin menggempur kota dengan persenjataan berat selama 40 hari, bahkan berhasil merontokkan sebagian dinding pertahanan kota. Namun kota tersebut tetap bertahan hingga akhir pengepungan.

Pada akhir bulan Agustus, balatentara Kaum Muslimin memutuskan untuk mundur dengan membawa tawanan serta rampasan perang yang banyak. Ada catatan sejarah lain yang ditulis oleh Michael the Syrian yang mengklaim penduduk kota Nicaea akhirnya mundur sebelum pasukan Kaum Muslimin kembali dan menghancurkan kota; hal inj jelas keliru.

_*Dampak Kekalahan bagi Kedua Pihak*_

Mundurnya balatentara Kaum Muslimin ini menjadikan Kaisar Leo III meneruskan kebijakan agresifnya mengejar sampai ke perbatasan. Setelah ini, balatentara Daulah Umayyah tidak pernah lagi menyerbu sedalam itu ke wilayah Asia Minor.

Balatentara andalan Daulah Umayyah yang berasal dari Syam-Jazirah diputuskan beralih medan ke Pegunungan Kaukasus menghadapi bangsa Khazar. Namun kekalahan besar Kaum Muslimin dari bangsa Khazar pada tahun 730 menyebabkan ancaman di sepanjang front utara semakin nyata. Terlebih dengan disepakatinya aliansi antara Byzantium dan Khazar melalui pernikahan dinasti antara anak Leo III yang bernama Constantine V dengan putri Irene dari Khazar.

Periode serbuan tahun 730an hanya bersama kecil di sepanjang perbatasan yang tidak membahayakan lawan sama sekali. Pada periode berikutnya, tahun 740an, Daulah Umayyah menggelar kembali ekspedisi militer berskala besar. Namun, kekuatan militer Byzantium sudah berhasil memperkuat diri dan menimpakan kekalahan atas Kaum Muslimin di Pertempuran Akroinon.

Perenungan atas kelemahan Kaum Muslimin,
Siang hari Menjelang Akhir Ramadhan 1437 Hijriyah,
Depok, 3 Juli 2016

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁🌹

Dipersembahkan oleh:
website: www.iman-islam.com
Telegram : https://is.gd/3RJdM0
Facebook  : https://m.facebook.com/majelismanis/
Twitter : https://twitter.com/grupmanis
Istagram : https://www.instagram.com/majelismanis/
Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=id.manis

💼 Sebarkan! Raih pahala…