๐ Selasa, 19 Rajab 1437 H / 26 April 2016 M
๐ Fiqih dan Hadits
๐ Ustadz Farid Nu’man Hasan, SS.
๐ Kitab Ath Thaharah (bersuci) (13) – Bab Al Miyah (Tentang Air)
๐ฟ๐บ๐๐๐ผ๐๐ท๐
๐Hadits ke 13:
ููุนููู ุฃูุจูู ููุชูุงุฏูุฉู – ุฑุถู ุงููู ุนูู – ุฃูููู ุฑูุณูููู ุงููููููู – ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู – ููุงูู -ููู ุงูููููุฑููุฉู-: – ุฅููููููุง ููููุณูุชู ุจูููุฌูุณู, ุฅููููู ูุง ูููู ู ููู ุงููุทูููููุงููููู ุนูููููููู ู – ุฃูุฎูุฑูุฌููู ุงูููุฃูุฑูุจูุนูุฉู, ููุตูุญููุญููู ุงููุชููุฑูู ูุฐูููู. ููุงุจููู ุฎูุฒูููู ูุฉู
Dari Abu Qatadah Radhiallahu โAnhu, bahwa Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallamberkata tentang Al Hirrah (kucing): โSesungguhnya kucing bukan najis, dia hanyalah hewan yang biasa beredar disekeliling kalian.โ Dikeluarkan oleh Al Arbaโah, dan dishahihkan oleh At Tirmidzi dan Ibnu Khuzaimah.
๐Takhrij Hadits:
๐น- Imam At Tirmidzi dalam Sunan-nya, Kitab Ath Thaharah โAn Rasulillah Bab Maa Jaโa Fi Suโril Hirrah, No. 92
๐น- Imam Abu Daud dalam Sunan-nya, Kitab Ath Thaharah Bab Suโril Hirrah, No. 75, 76
๐น- Imam An Nasaโi dalam Sunan-nya, Kitab Ath Thaharah Bab Suโril Hirrah, No. 68, juga Kitab Al Miyah Bab Suโril Hirrah No. 340, juga dalam As Sunan Al Kubra-nya No. 63
๐น- Imam Ibnu Majah dalam Sunan-nya, Kitabuth Thaharah Bab Al Wudhu Bisuโril Hirrah war Rukhshah fi Dzaalik No. 367
๐น- Imam Al Hakim dalam Al Mustadrak-nya,Kitabuth Thaharah, No. 567
๐น- Imam Ad Daruquthni dalam Sunan-nya,Kitabuth Thaharah Bab Suโril Hirrah, 1/70
๐น- Imam Ad Darimi dalam Sunan-nya, Kitabuth Thaharah Bab Al Hirrah Idza Walaghat Fil Inaaโ, No. 736
๐น- Imam Abu Jaโfar Ath Thahawi dalam Syarh Maโaanil Aatsar, Kitabuth Thaharah Bab Suโril Hirrah, No. 42
๐น- Imam Al Baihaqi dalam As Sunan Ash Shaghir,Kitab Jimaโ Abwaab Ath Thaharah, No. 136
๐น- Imam Ibnu Khuzaimah dalam Shahih-nya,Kitabul Wudhu Bab Ar Rukhshah fil Wudhu bisuโril Hirrah, No. 104
๐น- Imam Al Baghawi dalam Syarhus Sunnah,Kitabuth Thaharah Bab Thaharah Suโr As Sibaaโ wal Hirrah Siwa Al Kalb, No. 286
๐น- Dll
๐Status Hadits:
๐น- Sebagaimana dikatakan Al Hafizh Ibnu Hajar, hadits ini dishahihkan oleh Imam At Tirmidzi dan Imam Ibnu Khuzaimah
๐น- Imam Al Hakim mengatakan: Shahih. Beliau juga mengatakan hadits ini dishahihkan oleh Imam Malik dan dia berhujjah dengan hadits ini dalam kitabnya, Al Muwaththaโ. Imam Adz Dzahabi juga menshahihkan hadits ini dalam At Talkhish. (Lihat Al Mustadrak โAlash Shahihain, 1/263, No. 567. Cet. 1, 1990M-1411H. Darul Kutub Al โIlmiyah. Tahqiq: Syaikh Mushthafa Abdul Qadir โAtha)
๐น- Syaikh Dr. Muhammad Mushthafa Al Aโzhami mengatakan: isnadnya shahih.(Shahih Ibnu Khuzaimah, 1/54. Tahqiq: Dr. Muhammad Mushthafa Al Aโzhami. Al Maktab Al Islami, Beirut)
๐น- Imam Al Baghawi mengatakan: hasan shahih. (Syarhus Sunnah No. 286)
๐น- Imam Ibnul Mulqin mengatakan: โHadits ini shahih dan terkenal, diriwayatkan oleh para imam dunia.โ (Badrul Munir, 1/551)
๐Kandungan Hadits:
Hadits ini memiliki beberapa pelajaran, di antaranya:
๐Kandungan Hadits:
Hadits ini memiliki beberapa pelajaran, di antaranya:
1โฃ . Tentang perawi hadits ini, yakni Abu Qatadah Radhiallahu โAnhu, siapakah dia
Syaikh Abdul Muhsin Al โAbbad Al Badr Hafizhahullah berkata:
ูู ุฃุจู ูุชุงุฏุฉ ุงูุญุงุฑุซ ุจู ุฑุจุนู ุงูุฃูุตุงุฑู ุฑุถู ุงููู ุนูู ู ุดููุฑ ุจูููุชู ุฃุจู ูุชุงุฏุฉ ุ ูุงุณู ู ุงูุญุงุฑุซ ุจู ุฑุจุนู ุ ุตุญุงุจู ุฌููู ู ุดููุฑุ ูุญุฏูุซู ุฃุฎุฑุฌู ุฃุตุญุงุจ ุงููุชุจ ุงูุณุชุฉ.
๐Dia adalah Abu Qatadah Al Haarits bin Ribโi Al Anshari Radhiallahu โAnhu, terkenal dengan gelar (kun-yah)nya Abu Qatadah. Namanya adalah Al Haarits bin Ribโi, seorang sahabat nabi yang terkenal dan agung, hadits-haditsnya diriwayatkan oleh para penyusunKutubus Sittah. (Syarh Sunan Abi Daud, 1/305)
Imam Adz Dzahabi Rahimahullah menceritakan (kami ringkas):
Beliau adalah Abu Qatadah Al Anshari As Salami. Nama aslinya Al Haarits bin Ribโi, inilah yang benar, ada yang mengatakan: An Nuโman, ada juga yang menyebut: โAmru. Beliau ikut perang Uhud, perjanjian Hudaibiyah, dan Khandaq.
Beliau banyak meriwayatkan hadits nabi, banyak tokoh-tokoh besar yang mengambil hadits darinya seperti Anas bin Malik, Saโid bin Al Musayyib, โAtha bin Yasar, Ali bin Rabbah, Abdullah bin Rabbah Al Anshari, Abdullah bin Maโbad Az Zamani, Amru bin Salim Az Zuraqi, Abu Salamah bin Abdurrahman, Maโbad bin Kaโab bin Malik, anaknya Abdullah bin Abi Qatadah, dan pelayannya Naafiโ, dan lain-lain.
Beliau memiliki beberapa anak, yaitu Abdullah, Abdurrahman, Tsabit, โUbaid, Ummul Banin, dan Ummu Abban. Beliau wafat di Madinah dan berusia 70 tahun pada tahun 54H. Penduduk Kufah mengatakan bahwa Beliau di shalatkan oleh Ali bin Abi Thalib Radhiallahu โAnhu. (Lihat selengkapnya Siyar Aโlam An Nubala, 2/449-456. Cet. 9, 1413H-1993M. Muasasah Ar Risalah, Beirut)
2โฃ . Apakah maksud bahwa kucing adalah hewan yang Ath Thawwaafiin โุงูุทูุงููู ?
Penyebutan kucing sebagai Ath Thawwaafiin, menunjukkan kedudukannya di tengah kehidupan manusia, termasuk umat Islam.
Imam Ibnul Atsir Rahimahullah menjelaskan:
ุงูุทูุงุฆู : ุงูุฎุงุฏู ู ุงูุฐู ููุฎูุฏูู ูู ุจุฑูููู ูุนููุงูุฉ
๐Ath Thaa-if adalah pelayan yang melayanimu dan menolongmu dengan lembut.(Imam Ibnul Atsir, An Nihayah fi Gharibil Atsar, 3/323. 1979M-1399H. Maktabah Al โIlmiyah, Beirut. Lihat juga Imam Ibnul Jauzi, Gharibul Hadits, 2/43. Cet. 1, 1985M. Darul Kutub Al โIlmiyah, Beirut)
Imam Ibnu Abdil Bar Rahimahullah menjelaskan:
ูู ุนูู ุงูุทูุงููู ุนูููุง ุงูุฐูู ูุฏุงุฎููููุง ููุฎุงูุทูููุง ูู ูู ููู ุงููู ุนุฒ ูุฌู ูู ุงูุฃุทูุงู: {ุทููููุงููููู ุนูููููููู ู ุจูุนูุถูููู ู ุนูููู ุจูุนูุถู} [ุงูููุฑ: ู ู ุงูุขูุฉ58].
๐Makna dari โberputar di sekitar kitaโ: (mereka) adalah yang masuk dan membaur dalam kehidupan kita, dan di antaranya yang seperti ini adalah firman Allah โAzza wa Jalla tentang anak-anak: (mereka melayani kamu, sebahagian kamu (ada keperluan) kepada sebahagian yang lain). (Imam Abu Umar bin Abdil Bar, At Tamhid, 1/319. Musasah Al Qurthubah)
Imam Al Kasymiri Rahimahullah mengatakan:
ูุฅูู ุง ูู ูู ุชุงุน ุงูุจูุช
๐Sesungguhnya kucing itu seperti perhiasan rumah. (Imam Al Kasymiri Al Hindi,Al โUrf Asy Syaadzi, 1/130. Cet. 1. Muasasah Dhuha. Tahqiq: Syaikh Mahmud Ahmad Syakir. Ini juga merupakan ucapan Ibnu AbbasRadhiallahu โAnhuma, Lihat At Tamhid, 1/320)
3โฃ . Hadits ini menunjukkan kesucian kucing, termasuk liurnya, dan ini merupakan salah satu kasih sayang Allah Taโala kepada umat ini. Sebab, kebersamaan mereka dengan manusia begitu erat, maka akan sulitlah jika mereka dikategorikan najis.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al โUtsaimin Rahimahullah berkata:
ูุนูู ู ู ุงูุญููุงูุงุช ุงูุชู ุชุชุฑุฏ ูุซูุฑุง ุนูููู ููู ูุงู ูุฌุณุง ูุดู ุนูููู
๐Yakni termasuk hewan yang banyak mondar mandir disekitar kalian, seandainya dia najis niscaya kalian akan menjadi sulit/payah/sempit. (Asy Syarh Al Mukhtashar โAla Bulughil Maram, 2/35)
Imam Ibnu Abdil Bar Rahimahullah mengatakan:
ูููู ุฃู ุงููุฑ ููุณ ููุฌุณ ู ุง ุดุฑุจ ู ูู ูุฃู ุณุคุฑู ุทุงูุฑ ููุฐุง ููู ู ุงูู ูุฃุตุญุงุจู ูุงูุดุงูุนู ูุฃุตุญุงุจู ูุงูุฃูุฒุงุนู ูุฃุจู ููุณู ุงููุงุถู ูุงูุญุณู ุจู ุตุงูุญ ุจู ุญู
๐Pada hadits ini menunjukkan bahwa apa-apa yang diminum kucing tidaklah najis, dan air sisanya adalah suci. Inilah pendapat Malik dan para sahabatnya, Asy Syaiโi dan para sahabatnya, Al Auzaโi, Abu Yusuf Al Qadhi, Al Hasan bin Shalih bin Hay. (At Tamhid, 1/319)
Syaikh Abul Hasan โUbaidullah Al Mubarkafuri Rahimahullah mengatakan bahwa hadits ini merupakan dalil sucinya kucing secara zat, dan liurnya bukan najis, boleh berwudhu dari sisa minumnya, dan tidak makruh berwudhu di air bekasnya, sebagaimana riwayat dari โAisyah. Hadits ini sebagai koreksi bagi pihak yang menyatakan makruhnya berwudhu dengan sisa air minum kucing, dengan makruh tahrimiyah atau tanzihiyah. (Mirโah Mafatih Syarh Misykah Al Mashaabih, 2/183. Cet. 3, 1404H-1984M. Al Jaamiโah As Salafiyah)
4โฃ . Karena air liurnya suci, maka apakah boleh berwudhu dengannya?
Dalam hal ini ada dua pendapat secara umum:
Pertama, boleh dan ini pendapat mayoritas ulama.
Kedua, makruh dan ini pendapat Imam Abu Hanifah Rahimahullah dan pengikutnya.
Pendapat mayoritas adalah pendapat yang lebih kuat, karena dikuatkan oleh dalil lainnya. Dari โAisyah Radhiallahu โAnha, Beliau berkata:
ููุฏ ุฑุฃูุช ุฑุณูู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ูุชูุถุฃ ุจูุถููุง
๐Aku telah melihat Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam berwudhu dengan air sisa kucing. (HR. Abu Jaโfar Ath Thahawi, Bayan Musykilul Aatsar, No. 73)
Sementara, kalangan Hanafiyah terdahulu membela madzhabnya dengan mentakwil hadits ini, seperti yang dikatakan oleh Imam Mula Ali Al Qari Al Hanafi Rahimahullah, katanya:
ููุฐุง ู ูู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ูุจูุงู ุงูุฌูุงุฒ ุ ููุง ููุงูู ู ุง ุฐูุฑู ุนูู ุงุคูุง ู ู ุฃู ุณุคุฑู ู ูุฑูู ูุนูู ุงูุฃููู ุฃูุง ูุชูุถุฃ ู ูู ุฅูุง ุฅุฐุง ุนุฏู ุบูุฑู.
๐Inilah hadits dari Nabi Shallallahu โAlaihi wa Sallam yang menjelaskan kebolehannya, namun ini tidak menafikan apa yang disebutkan oleh ulama kami bahwa air sisanya adalah makruh, yaitu lebih utama adalah tidak berwudhu dari air tersebut, kecuali jika tidak ada air lain selain itu. (Syarh Musnad Abi Hanifah, Hal. 258)
Namun, umumnya kalangan Hanafiyah justru mengikuti pendapat mayoritas ulama yaitu bolehnya berwudhu dengan air sisa minumnya kucing.
Berikut ini keterangannya:
ููููู ู ูุฌูู ูุน ุงููุจูุญูุงุฑ ุฃูููู ุฃูุตูุญูุงุจ ุฃูุจูู ุญููููููุฉ ุฎูุงููููููู ููููุงูููุง ููุง ุจูุฃูุณ ุจูุงููููุถููุกู ุจูุณูุคูุฑู ุงููููุฑููุฉ ููุงูููููู ุชูุนูุงููู ุฃูุนูููู ู .
๐Disebutkan dalam Majmaโ Al Bihaar bahwa para sahabat (pengikut) Abu Hanifah menyelisihi pendapatnya. Mereka mengatakan: Tidak apa-apa wudhu dengan air sisa dari kucing. Wallahu Taโala Aโlam. (Hasyiyah As Suyuthi was Sindi โala Sunan An Nasaโi, 1/59. Mawqiโ Al islam
Selesai. Wallahu Aโlam
๐Tambahan: Jual Beli Kucing
Para imam telah berbeda pendapat tentang kebolehan jual beli kucing antara yang membolehkan dan melarangnya.
Pihak yang membolehkan, inilah pendapat Imam Ahmad, Imam Ishaq bin Rahawaih, Imam Ibnu Abdil Bar, dan lainnya. Mereka beralasan tidak ada satu pun hadits shahih yang melarang menjual kucing. Ini adalah pendapat jumhur (mayoritas) ulama.(Tuhfah Al Ahwadzi, 4/500)
Dari Jabir Radhiallahu โAnhu, katanya:
ููููู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุนููู ุซูู ููู ุงููููููุจู ููุงูุณูููููููุฑู
๐ โRasulullah SHallallahu โAlaihi wa Sallam melarang harga dari Anjing dan Kucing.โ (HR. At Tirmidzi No. 1279, Abu Daud No. 3479, An Nasaโi No. 4668, Ibnu Majah No. 2161, Al Hakim No. 2244, 2245, Ad Daruquthni No. 276, Al Baihaqi, As Sunan Al Kubra No. 10749, Ibnu Abi Syaibah, Al Mushannaf, 54/4. Abu Yaโla No. 2275)
Imam At Tirmidzi mengatakan, hadits ini idhthirab (guncang), dan tidak shahih dalam hal menjual kucing. (Lihat Sunan At Ttirmidzi No. 1279) dan Imam An Nasaโi mengatakan hadits ini: munkar! (Lihat Sunan An Nasaโi No. 4668)
Syaikh Muhammad bin Abdurrahman Al Mubarakfuri Rahimahullah mengatakan:
ููููุงูู ุงููุฎูุทููุงุจูููู : ููููุฏู ุชููููููู ู ุจูุนูุถู ุงููุนูููู ูุงุกู ููู ุฅูุณูููุงุฏู ููุฐูุง ุงููุญูุฏููุซู . ููุฒูุนูู ู ุฃูููููู ุบูููุฑู ุซูุงุจูุชู ุนููู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู . ููููุงูู ุฃูุจูู ุนูู ูุฑู ุจููู ุนูุจูุฏู ุงููุจูุฑูู : ุญูุฏููุซู ุจูููุนู ุงูุณูููููููุฑู ููุง ููุซูุจูุชู ุฑูููุนููู . ููุฐูุง ุขุฎูุฑู ููููุงู ููู
๐ โBerkata Al Khathabi: sebagian ulama membicarakan isnad hadits ini dan mengira bahwa hadits ini tidak tsabit (shahih) dari Nabi Shallallahu โAlaihi wa Sallam. Berkata Abu Umar bin Abdil Bar: hadits tentang menjual kucing tidak ada yang shahih marfuโ. Inilah akhir ucapannya.โ (Syaikh Muhammad bin Abdurrahman Al Mubarakfuri, Tuhfah Al Ahwadzi, 4/501. Cet. 2, 1383H-1963M. Maktabah As Salafiyah. Lihat juga Imam Abu Thayyib Syamsul Azhim Abadi, โAunul Maโbud, 9/271. Darul Kutub Al โIlmiyah)
Berkata Imam Ibnu Abdil Bar Rahimahullah:
ูููุณ ูู ุงูุณููุฑ ุดูุก ุตุญูุญ ููู ุนูู ุฃุตู ุงูุฅุจุงุญุฉ ูุจุงููู ุงูุชูููู
๐ โTidak ada yang shahih sedikit pun tentang (larangan penjualan, pen) kucing, dan dia menurut hukum asalnya adalah mubah (untuk dijual). (Imam Ibnu Abdil Bar, At Tamhid, 8/403. Muasasah Al Qurthubah)
Imam Ibnu Abdil Bar Rahimahullah juga berkata ketika mengomentari hadits yang kita bahas ini:
ูููู ุฅุจุงุญุฉ ุงุชุฎุงุฐ ุงููุฑ ูู ุง ุฃุจูุญ ุงุชุฎุงุฐู ููุงูุชูุงุน ุจู ุฌุงุฒ ุจูุนู ูุฃูู ุซู ูู ุฅูุง ุฃู ูุฎุต ุดูุฆุง ู ู ุฐูู ุฏููู ููุฎุฑุฌู ุนู ุฃุตูู.
๐ Dalam hadits ini menunjukan kebolehan memanfaatkan kucing, dan apa-apa yang dipakai untuk diambil manfaatnya maka boleh untuk menjualnya dan memakan hasil penjualannya, kecuali ada sesuatu yang secara khusus menjadi dalil yang mengeluarkannya dari hukum asalnya. (Ibid, 1/319)
Pihak yang melarang, mereka mengoreksi pendhaifan hadits yang dilakukan oleh pihak yang membolehkan. Berikut kami sampaikan koreksi dari beberapa ulama terhadap pihak yang membolehkan.
Berkata Imam An Nawawi Rahimahullah:
ููุฃูู ููุง ู ูุง ุฐูููุฑููู ุงููุฎูุทููุงุจููู ููุฃูุจูู ุนูู ูุฑู ุจูู ุนูุจูุฏ ุงููุจูุฑู ู ููู ุฃูููู ุงููุญูุฏููุซ ููู ุงููููููู ุนููููู ุถูุนููู ููููููุณู ููู ูุง ููุงููุง ุ ุจููู ุงููุญูุฏููุซ ุตูุญููุญ ุฑูููุงูู ู ูุณูููู ููุบูููุฑู . ููููููู ุงูุจูู ุนูุจูุฏ ุงููุจูุฑู : ุฅูููููู ููู ู ููุฑููููู ุนููู ุฃูุจูู ุงูุฒููุจูููุฑ ุบูููุฑ ุญูู ููุงุฏ ุจูู ุณูููู ูุฉ ุบูููุท ู ููููู ุฃูููุถูุง ุ ููุฃูููู ู ูุณูููู ูุง ููุฏู ุฑูููุงูู ููู ุตูุญููุญู ููู ูุง ููุฑูููู ู ููู ุฑูููุงููุฉ ู ูุนูููู ุจูู ุนูุจูููุฏ ุงููููู ุนููู ุฃูุจูู ุงูุฒููุจูููุฑ ุ ููููุฐูุงูู ุซูููุชูุงูู ุฑูููููุงูู ุนููู ุฃูุจูู ุงูุฒููุจูููุฑ ุ ูููููู ุซูููุฉ ุฃูููุถูุง . ููุงูููููู ุฃูุนูููู .
๐ โAda pun apa yang dikatakan Al Khathabi dan Ibnu Abdil Bar, bahwa hadits ini dhaif, tidaklah seperti yang dikatakan mereka berdua, bahkan hadits ini shahih diriwayatkan oleh Imam Muslim dan selainnya. Sedangkan ucapan Ibnu Abdil Bar bahwa tidak ada yang meriwayatkan hadits ini dari Abu Az Zubair selain Hammad bin Salamah saja, itu merupakan pernyataan yang salah darinya juga, karena Imam Muslim telah meriwayatkan dalam Shahihnya sebagaimana diriwayatkan dari riwayat Maโqil bin Abaidillah dari Abu Az Zubair, dan keduanya adalah tsiqah, dan dua riwayat dari Az Zubair juga tsiqah . โ (Imam An Nawawi, Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 5/420. Mawqiโ Ruh Al Islam. Lihat juga Imam Al Mula โAli Al Qari, Mirqah Al Mafatih Syarh Misykah Al Mashabih, Mawqiโ Ruh Al Islam. )
Berkata Syaikh Al Mubarakfuri Rahimahullah:
ูุง ุดู ุฃู ุงูุญุฏูุซ ุตุญูุญ ูุฅู ู ุณูู ุง ุฃุฎุฑุฌู ูู ุตุญูุญู ูู ุง ุณุชุนุฑู
๐ โTidak ragu lagi, bahwa hadits ini adalah shahih karena Imam Muslim telah mengeluarkannya dalam kitab Shahihnya sebagaimana yang akan kau ketahui.โ (Tuhfah Al Ahwadzi, 4/500)
Imam Al Mundziri Rahimahullah mengatakan:
ููุงููุญูุฏููุซู ุฃูุฎูุฑูุฌููู ุงููุจูููููููููู ููู ุงูุณูููููู ุงููููุจูุฑูู ู ููู ุทูุฑูููููููู ุนููู ุนููุณูู ุจููู ูููููุณู ููุนููู ุญูููุตู ุจููู ุบูููุงุซู ููููุงููู ูุง ุนููู ุงููุฃูุนูู ูุดู ุนููู ุฃูุจูู ุณูููููุงูู ุนููู ุฌูุงุจูุฑู ุซูู ูู ููุงูู : ุฃูุฎูุฑูุฌููู ุฃูุจูู ุฏูุงููุฏู ููู ุงูุณูููููู ุนููู ุฌูู ูุงุนูุฉู ุนููู ุนููุณูู ุจููู ูููููุณู . ููุงูู ุงููุจูููููููููู : ููููุฐูุง ุญูุฏููุซู ุตูุญููุญู ุนูููู ุดูุฑูุทู ู ูุณูููู ู ุฏูููู ุงููุจูุฎูุงุฑูููู
๐ โHadits ini dikeluarkan oleh Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra dari dua jalan, dari โIsa bin Yunus dan dari Hafsh bin Ghiyats, keduanya dari Al Aโmasy dari Abu Sufyan dari Jabir. Kemudian dia berkata: Abu Daudmengeluarkannya dalam As Sunan, dari Jamaah dari โIsa bin Yunus. Berkata Al Baihaqi:Hadits ini shahih sesuai syarat Muslim tanpa Al Bukhari.โ (Tuhfah Al Ahwadzi , 4/500-501,โAunul Maโbud , 9/270)
Syaikh Al Albani Rahimahullahmenshahihkan hadits ini, menurutnya hadits ini memiliki tiga jalur yang satu sama lain saling menguatkan. (As Silsilah Ash Shahihah, 6/1155, No. 2971)
Hadits Imam Muslim yang dimaksud adalah: dari Abu Az Zubair, dia berkata:
ุณูุฃูููุชู ุฌูุงุจูุฑูุง ุนููู ุซูู ููู ุงููููููุจู ููุงูุณูููููููุฑู ููุงููุฒูุฌูุฑู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุนููู ุฐููููู
๐ Aku bertanya kepada Jabir tentang harga anjing dan kucing? Beliau berkata: โRasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam melarang hal itu.โ (HR. Muslim No. 1569, Ibnu Hibban No. 4940)
Hadits ini shahih. Dan, secara zhahir menunjukkan keharaman jual beli kucing, Imam An Nawawi menyebutkan:
ููุนููู ุฃูุจูู ููุฑูููุฑูุฉ ููุทูุงููุณู ููู ูุฌูุงููุฏ ููุฌูุงุจูุฑ ุจูู ุฒูููุฏ ุฃูููููู ููุง ููุฌููุฒ ุจูููุนู ุ ููุงุญูุชูุฌูููุง ุจูุงููุญูุฏููุซู
๐ Dari Abu Hurairah, Thawus, Mujahid, Jabir bin Zaid, bahwa tidak boleh menjual kucing. Mereka berhujjah dengan hadits ini. (Al Minhaj, 5/420)
Dalam Nailul Authar, Imam Asy Syaukani mengatakan:
ูููู ุฏููู ุนูู ุชุญุฑูู ุจูุน ุงููุฑูุจู ูุงู ุฃุจู ูุฑูุฑุฉ ูู ุฌุงูุฏ ูุฌุงุจุฑ ูุงุจู ุฒูุฏ
๐ โDalam hadits ini terdapat dalil haramnya menjual kucing, inilah pendapat Abu Hurairah, Jabir, dan Ibnu Zaid.โ (Nailul Authar, 5/145)
Tetapi, apakah makna pelarangan ini? Apakah bermakna haram? Begitulah yang menjadi pandangan sebagian ulama. Namun sebagian lain mengartikan bahwa larangan ini menunjukkan makruh saja, yaitu makruh tanzih (makruh yang mendekati kebolehan) sebab menjual kucing bukanlah perbuatan yang menunjukan akhlak baik dan muruโah (citra diri). (Ibid)
Imam An Nawawi Rahimahullah mengatakan;
ููุฃูู ููุง ุงููููููู ุนููู ุซูู ูู ุงูุณูููููููุฑ ูููููู ู ูุญูู ููู ุนูููู ุฃูููููู ููุง ููููููุน ุ ุฃููู ุนูููู ุฃูููููู ููููู ุชูููุฒููู ุญูุชููู ููุนูุชูุงุฏ ุงููููุงุณ ููุจูุชู ููุฅูุนูุงุฑูุชู ููุงูุณููู ูุงุญูุฉ ุจููู ููู ูุง ูููู ุงููุบูุงููุจ . ููุฅููู ููุงูู ู ูู ููุง ููููููุน ููุจูุงุนููู ุตูุญูู ุงููุจูููุน ุ ููููุงูู ุซูู ููู ุญูููุงููุง ููุฐูุง ู ูุฐูููุจููุง ููู ูุฐูููุจ ุงููุนูููู ูุงุก ููุงูููุฉ ุฅููููุง ู ูุง ุญูููู ุงูุจูู ุงููู ูููุฐูุฑ . ููุนููู ุฃูุจูู ููุฑูููุฑูุฉ ููุทูุงููุณู ููู ูุฌูุงููุฏ ููุฌูุงุจูุฑ ุจูู ุฒูููุฏ ุฃูููููู ููุง ููุฌููุฒ ุจูููุนู ุ ููุงุญูุชูุฌูููุง ุจูุงููุญูุฏููุซู . ููุฃูุฌูุงุจู ุงููุฌูู ููููุฑ ุนููููู ุจูุฃูููููู ู ูุญูู ููู ุนูููู ู ูุง ุฐูููุฑูููุงูู ุ ููููุฐูุง ูููู ุงููุฌูููุงุจ ุงููู ูุนูุชูู ูุฏ .
๐โAda pun tentang larangan harga kucing (larangan menjualnya, pen), hal itu dimungkinkan karena hal itu tidak bermanfaat, atau larangannya adalah tanzih (mendekati boleh), sehingga manusia ada yang memberinya tempat yang luas, mencedarainya, menelantarkannya, dan bermurah hati, sebagaimana yang biasa terjadi. Jika dia termasuk yang membawa manfaat maka menjualnya adalah penjualan yang sah dan harganya adalah halal. Inilah pendapat madzhab kami dan madzhab semua ulama kecuali apa yang diriwayatkan oleh Ibnul Mundzir. Bahwa dari Abu Hurairah, Thawus, Mujahid, Jabir bin Zaid, mereka tidak membolehkan menjualnya, mereka berhujjah dengan hadits tersebeut. Jumhur menjawabhujjah ini bahwa hadits tersebut maknanya sebagaimana yang kami sebutkan, dan ini adalah jawaban yang dapat dijadikan pegangan.โ (Al Minhaj, 5/420. Mawqiโ Ruh Al Islam)
Demikian. Wa Shallallahu โAla Nabiyyina Muhammadin wa โAla Aalhihi wa Ashhabihi Ajmain.
Wallahu Aโlam
๐ฟ๐บ๐๐๐ผ๐๐ท๐๐น
Dipersembahkan:
www.iman-islam.com
๐ผ Sebarkan! Raih pahala…