logo manis4

Akhlak Ketika Isolasi Mandiri

📝 Pemateri: Ustadz Faisal Kunhi MA

🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃

Sampai saat ini Indonesia belum terbebaskan dari wabah covid 19, bahkan semakin banyak saudara-saudara yang kita syahid karenanya, ada juga yang sakit kemudian di isolasi di wisma dan di rumahnya. Lalu apa yang seharusnya di lakukan oleh seorang muslim ketika ia melakukan isolasi mandiri?

Seorang muslim harus memilki kegiatan positif ketika ia seorang sendiri sebab setan lebih berkuasa atas dirinya ketika ia sendirian di bandingkan ketika ia sedang bersama sama, sebagaimana sabdanya: “Sesungguhnya setan bersama orang yang sendirian dan menjauh dari dua orang.” (HR Ahmad).

Jika seorang muslim tidak menyibukkan dirinya dengan kegiatan yang positif saat ia sedang isolasi mandiri, maka setan membuatnya sibuk dengan hal-hal yang negatif, sebagaimana yang di katakan oleh Imam Syafi’i

“إِنْ لَمْ تُشَغِّلْ نَفْسَكَ بِالحَقِّ شَغَلَكَ البَاطِلُ

“Jika engkau tidak menyibukkan diri dengan kebenaran maka engkau akan di sibukkan dengan.

Berikut kegiatan yang sebaiknya di lakukan oleh oleh seseorang yang sedang isolasi mandiri:

1. Banyak berzikir, karena dengan dia berzikir hatinya akan menjadi tenang dalam menerima ujian dari Allah dan setan tidak punya kuasa untuk membuatnya ia cemas.

Allah berfirman “Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (Qs. ar-Ra’du: 28).

Dan dengan berzikir hati juga akan menjadi hidup dan kuat sehingga ia tetap tegar dalam rasa sakit yang ia rasakan, Ibnu Taimiah berkata

الذكر للقلب مثل الماء للسمك فكيف يكون حال السمك إذا فارق الماء ؟

“Dzikir pada hati semisal air
yang dibutuhkan ikan.
Lihatlah apa yang terjadi jika ikan tersebut lepas dari air.

2. Memperbanyak shalat sunnah, karena ketika ia memperbanyak shalat , maka ia akan memperbanyak sujud , dan ketika itu kesempatan terkabul doanya semakin besar karenanya para ulama berkata
“Sujud itu ajaib , berbisik di bumi namun terdengar di langit. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَقْرَبُ مَا يَكُونُ العَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ ، فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ

“Keadaan seorang hamba paling dekat dengan Rabbnya adalah ketika ia sedang bersujud, maka perbanyaklah berdoa saat itu.” (HR. Muslim, no. 482)

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

فَأمَّا الرُّكُوعُ فَعَظِّمُوا فِيهِ الرَّبَّ – عَزَّ وَجَلَّ – ، وَأمَّا السُّجُودُ فَاجْتَهِدُوا فِي الدُّعَاءِ ، فَقَمِنٌ أَنْ يُسْتَجَابَ لَكُمْ

“Adapun ketika rukuk, maka agungkanlah Allah. Sedangkan ketika sujud, maka bersungguh-sungguhlah dalam berdoa, maka doa tersebut pasti dikabulkan untuk kalian.” (HR. Muslim, no. 479)

Dan Rasululullah saw jika menghadapi sebuah masalah maka ia segera shalat dan ia sering berkata kepada Bilal
”Wahai Bilai istrahatkan kami dengan shalat“.

Maka Shalat bagi seorang beriman adalah sarana ia beristirahat dari kepenatan yang ia hadapi.

3. Membaca Al Quran, karena Al Quran adalah penyembuh baik untuk penyakit hati ataupun penyakit fisik. Syaikh Abdus Salam Bali berkata:
“Jika gunung saja hancur jika Al Quran di turunkan kepadanya, maka bagaimana dengan penyakit.”

Di Amerika pernah ada sebuah experimen ada 30 orang yang sakit jantung, dan di antara mereka ada yang muslim ada yang kafir, namun semuanya mengalami kemajuan dalam kesehatannya.

ﻭَﻧُﻨَﺰّﻝُ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ ﻣَﺎ ﻫُﻮَ ﺷِﻔَﺂﺀٌ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔٌ ﻟّﻠْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ ﻭَﻻَ ﻳَﺰِﻳﺪُ ﺍﻟﻈّﺎﻟِﻤِﻴﻦَ ﺇَﻻّ ﺧَﺴَﺎﺭﺍً

“Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian” (QS. Al-Israa’: 82)
.
Syaikh Muhammad Al-Amin Asy-Syinqith menjelaskan bahwa maksud obat dalam ayat ini adalah obat untuk penyakit fisik dan jiwa. Beliau berkata:

ﻣَﺎ ﻫُﻮَ ﺷِﻔَﺎﺀٌ ﻳَﺸْﻤَﻞُ ﻛَﻮْﻧَﻪُ ﺷِﻔَﺎﺀً ﻟِﻠْﻘَﻠْﺐِ ﻣِﻦْ ﺃَﻣْﺮَﺍﺿِﻪِ ; ﻛَﺎﻟﺸَّﻚِّ ﻭَﺍﻟﻨِّﻔَﺎﻕِ ﻭَﻏَﻴْﺮِ ﺫَﻟِﻚَ ، ﻭَﻛَﻮْﻧَﻪُ ﺷِﻔَﺎﺀً ﻟِﻠْﺄَﺟْﺴَﺎﻡِ ﺇِﺫَﺍ ﺭُﻗِﻲَ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ﺑِﻪِ ، ﻛَﻤَﺎ ﺗَﺪُﻝُّ ﻟَﻪُ ﻗِﺼَّﺔُ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺭَﻗَﻰ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞَ ﺍﻟﻠَّﺪِﻳﻎَ ﺑِﺎﻟْﻔَﺎﺗِﺤَﺔِ ، ﻭَﻫِﻲَ ﺻَﺤِﻴﺤَﺔٌ ﻣَﺸْﻬُﻮﺭَﺓٌ

“Obat yang mencakup obat bagi penyakit hati/jiwa, seperti keraguan, kemunafikan, dan perkara lainnya. Bisa menjadi obat bagi jasmani jika dilakukan ruqyah kepada orang yang sakit. Sebagaimana kisah seseorang yang terkena sengatan kalajengking diruqyah dengan membacakan Al-Fatihah. Ini adalah kisah yanh shahih dan masyhur” (Tafsir Adhwaul Bayan).

4. Membaca buku, sebab membaca buku adalah teman saat sendirian dan ia bisa menjadi obat untuk menghilangkan kejenuhan, di antara buku yang bisa buku yang membangkit optimisme seperti buku “la tahzan” karya Dr Aid Al Qorni atau buku-buku humor yang positif bisa mengundang tawa, dan tertawa bisa memperkuat imunitas asal tidak berlebihan.

Ulama berkata:

خير الجليس فى الزمان الكتاب

“Sebaik-baiknya teman duduk di setiap waktu adalah buku“

Buya Hamka berkata: “Membaca buku-buku yang baik seperti memberi makanan rohani yang baik.”

5. Mendengarkan ceramah dan nasihat, karena hati ini akan hidup selama ia mau menerima nasihat , dan seseorang akan terhindar dari kerugian selama ia saling menasihati.

Al Hasan Al Bashri berkata,

إنَّ أحبَّ عبادِ الله إلى الله الذين يُحببون الله إلى عباده ويُحببون عباد الله إلى الله ، ويسعون في الأرض بالنصيحة

“Sesungguhnya hamba yang dicintai di sisi Allah adalah yang mencintai Allah lewat hamba-Nya dan mencintai hamba Allah karena Allah. Di muka bumi, ia pun memberi nasehat pada orang lain.” (Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1: 224).

6. Menulis juga bisa mengobati kejenuhan dalam kesendirian, karena menulis adalah mengkoneksikan apa yang ada diisi kepala kita dengan tangan kita untuk merangkainya dalam sebuah tulisan yang indah.

Ulama berkata:

مَنْ حَفِظَ فَرَّ وَمَنْ كَتَبَ قَرَّ

Siapa yang hanya menghafal saja, maka hafalannya akan hilang dan siapa yang menulis maka tulisannya akan abadi“

Sungguh banyak yang bisa kita tulis selama masa pandemi ini ketika kita lebih banyak dirumah ,maka sungguh merugi orang yang tidak mau menulis, karena menulis adalah proses mewariskan ilmu kepada generasi kita.

🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis

📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis

💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
+62 852-7977-6222
+62 822-9889-0678

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *