Penyakit Nifaq (Munafik) juga Mengancam Manusia yang Shalih secara Sosial​

0
111

Ketika al-Jullas ibn Suwayd ibn ash-Shamit mengambil ‘Umayr ibn Sa’d sang yatim sebagai anak asuh yang dipeliharanya maka ia dikenal sebagai orang yang shalih hubungan sosialnya.

Ketika ia meragukan kebenaran risalah yang dibawa Nabi Muhammad ShalalLaahu’ alayhi wa Sallam, anak asuhnya mengingatkannya untuk bertaubat. Meski mengambil risiko terusir, ‘Umayr tetap mengutamakan kemuliaan Nabinya jauh diatas bapak asuhnya. Ternyata ​keshalihan sosial tetap harus ditopang oleh keshalihan pribadi.​

Ketika Nabi Muhammad ShalalLaahu’ alayhi wa Sallam memanggil al-Jullas, ia bersumpah tak pernah mengucapkan apa yang dilaporkan ‘Umayr. Lalu turunlah Surah at-Tawbah ayat ke-74 mencela al-Jullas dan sumpah palsunya:

يَحْلِفُونَ بِاللَّهِ مَا قَالُوا وَلَقَدْ قَالُوا كَلِمَةَ الْكُفْرِ وَكَفَرُوا بَعْدَ إِسْلَامِهِمْ وَهَمُّوا بِمَا لَمْ يَنَالُوا ۚ وَمَا نَقَمُوا إِلَّا أَنْ أَغْنَاهُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ مِنْ فَضْلِهِ ۚ فَإِنْ يَتُوبُوا يَكُ خَيْرًا لَهُمْ ۖ وَإِنْ يَتَوَلَّوْا يُعَذِّبْهُمُ اللَّهُ عَذَابًا أَلِيمًا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۚ وَمَا لَهُمْ فِي الْأَرْضِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ

“Mereka (orang munafik) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa mereka tidak mengatakan (sesuatu yang menyakiti Muhammad). Sungguh, mereka telah mengucapkan perkataan kekafiran, dan telah menjadi kafir setelah Islam, dan menginginkan apa yang mereka tidak dapat mencapainya; dan mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya) sekiranya Allah dan Rasul-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka. Maka jika mereka bertobat, itu adalah lebih baik bagi mereka, dan jika mereka berpaling, niscaya Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih di dunia dan akhirat; dan mereka tidak mempunyai pelindung dan tidak (pula) penolong di bumi.”

Bahkan ayat di atas juga mencela sikap al-Jullas yang enggan berangkat ke Pertempuran Tabuk karena alasan tidak mampu harta. Dengan penuh rasa malu akhirnya al-Jullas meminta maaf kepada Nabi Shallallahu ‘alayhi wa Sallam dan ‘Umayr serta bertaubat.

Baguslah, nampaknya ancaman Allah Subhanahu wa Ta’ala akan adzab dunia hingga akhirat (عَذَابًا أَلِيمًا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ) masih membuatnya takut untuk terus berbohong. Ibnu Hisyam maupun Ibnu Sa’d mencatat al-Jullas ibn Suwayd ibn ash-Shamit bertaubat secara baik di penghujung hidupnya.

Agung Waspodo, bagaimana dengan dirimu?
Apa yang membuat kita terus bertahan dalam keshalihan?

Manggarai, 13 Oktober 2017

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

Dipersembahkan oleh: manis.id

📲Sebarkan! Raih pahala
====================
Ikuti Kami di:
📱 Telegram: @majelismanis
🖥 Fans Page: @majelismanis
📮 Twitter: @majelismanis
📸 Instagram: @majelismanis
🕹 Play Store
📱 Join Grup WA

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here