Bagaimana seharusnya menurut syari’at tentang pembayaran infaq, sedekah dan zakat apakah setelah pemotongan kebutuhan tiap bulan atau disisihkan dl untuk infaq, sedekah dan zakat?
Member MANIS A23
Jawaban
————–
و عليكم السلام و رحمة الله و بركاته
📌 Sedekah dan Infaq ada sedikit perbedaan.
📌Sedekah itu ibadah harta dan non harta
📌 Utk yg harta, seperti ayat:
“khudz min amwaalihim shadaqatan – ambillah dr harta mereka sedekahnya (zakat) ..”
📌Dalam hadits Abu Daud, Ahmad, dll, dari Sa’ad bin ‘Ubadah, Beliau bertanya:
“ayyu shadaqah afdhal? – sedekah apa yang paling baik?, nabi menjawab: saqiyul maa’ – memberikan air.”
📌 untuk yg non harta, sebagaimana dalam beberapa hadits, misal dlm Shahih Muslim:
“Inna fi budh’i ahadikum shadaqah – dikemaluan kalian ada sedekah.”
Atau dalam Shahih Bukhari:
“kalimatuth thayyibah shadaqah – perkataan yang baik adalah sedekah.”
📌 Sedangkan infaq adalah ibadah harta saja. Seperti ayat:
“wa mimma razaqnaahum yunfiquun – dan orang2 yang menginfakan apa yang Kami rezekikan …”
📌atau hadits doa malaikat:
“Allahumma a’thi munfiqan khalafa – Ya Allah, berikanlah ganti bagi org yg berinfaq.” (HR. Bukhari)
📌 Persamaannya adalah pada keduanya ada yang WAJIB dan SUNNAH.
📌 Yang Wajib seperti zakat dan belanja dari suami kepada istri, juga sedekah yg dinadzarkan, kaffarat, dan semisalnya.
📌 yang Sunnah, seperti sedekah dan infaq kpd org yang sdg kesulitan, sumbangn membangun masjid, dll.
📌 mana yang di dahulukan? Maka yg wajib didahulukan dibanding yang sunnah
📌 Jika sama2 wajib, seperti zakat dan nafkah kpd keluarga, maka zakat didahulukan, sebab sedekah yang membawa manfaat pribadi dan org banyak secara bersamaan didahulukan dibanding sedekah yg bermanfaat utk diri sndiri. TAPI ini terjadi jika sudah NISHAB dan HAUL, jika belum maka kebutuhan keluarga didahulukan.
Wallahu a’lam.