Kisah imroatal aziz (istri al-aziz)

0
92

وَرَاوَدَتْهُ الَّتِي هُوَ فِي بَيْتِهَا عَنْ نَفْسِهِ وَغَلَّقَتِ الأبْوَابَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ قَالَ مَعَاذَ اللَّهِ إِنَّهُ رَبِّي أَحْسَنَ مَثْوَايَ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ

“Dan wanita yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata, “Marilah ke sini.” Yusuf berkata, “Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik “Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung.” (QS Yusuf:23)

Seorang perempuan teramat cantik yang dicemburui sesama gadis remaja karena kecantikannya. Diramal akan dipersunting Al-Aziz penguasa Mesir suatu saat nanti.

Dan benar saja…Al-Aziz menikahinya. Namun sayang, ia lebih banyak sendirian. Al-aziz tak lagi mampu melayaninya. Sang istri larut pilu dalam rindu. Rindu akan kehadiran seorang anak. Dan setiap kali ia ungkapkan perasaan itu kepada suaminya, suaminya akan memberi berbagai hadiah mewah, emas, permata dan yang lainnya. Hingga suatu hari…Al-Aziz pulang dengan menuntun seorang anak yang nyaris ditolak oleh istrinya. Namun Al-Aziz memohon agar istrinya mencoba mengurus anak itu dengan .mendatangkan guru, dsb.

Hari berlalu dan tumbuhlah Yusuf menjadi seorang anak yang semakin tampan dan semakin berwibawa. Zulaikha istri Al-Aziz tak pernah tahu kapan dan bagaimana rasa sayangnya kepada Yusuf sebagai anak berubah menjadi cinta yang bergelora. Ia tak tahu bagaimana perasaan Yusuf. Karena selama tinggal bersamanya, Yusuf tak pernah memandangnya.

Yusuf yang tak pernah memandang wajah Zulaikha dijadikan alasan oleh Zulaikha untuk bisa mencumbunya. Ia beranggapan Yusuf memendam rasa hingga tak sanggup menatap mukanya.

Saat Al-Aziz pergi bertugas, Zulaikha berdandan rapi dan mengendap menyelinap masuk kamar Yusuf tanpa mengetuknya. Yusuf kaget dan segera menundukkan pandangannya. Tapi tiba-tiba Zulaikha mengunci pintu dan mendekati Yusuf. Yusuf membalikan badan hingga terhalangi tirai. Zulaikha berkata:”Lihatlah betapa cantiknya aku.” Yusuf menjawab:”Aku berlindung kepada Allah. Tuanku (al-aziz) telah mendidikku dan aku tidak mungkin mengkhianatinya.” Zulaikha semakin mendekat dan hampir saja ujung hidungnya  mengenai pipi Yusuf. Yusuf berpaling dan bergegas menuju pintu. Tapi Zulaikha menarik belakang bajunya hingga robek saking kuatnya ia menarik dengan penuh amarah. Yusuf berhasil membuka pintu, namun dihadapannya Al-Aziz berdiri tegak dengan pandangan kemarahan. Dengan segera Zulaikha berkata:”Dia menginginkanku. Ingin berlama-lama denganku maka aku robek bajunya. Engkau harus menghukumnya dan memasukannya ke penjara.” Yusuf membantah:”Bahkan dialah yang memaksaku.”
lihat surat Yusuf : 23-26

Seorang kerabat Al-Aziz berkata:”Kunci semua kasus ini ada pada baju itu. Jika ia robek di bagian depan maka Yusuf bersalah jika di bagian belakang maka istrimu yang menariknya”. Al-aziz memeriksa baju itu dan betapa remuk hatinya ketika robekan ada di bagian belakang. Ia berkata kepada istrinya:”Ini adalah perbuatan jahatmu.Mohon ampunlah kèpada Tuhanmu.” Ia berkata kepada Yusuf:”Tutupilah apa yang engkau tahu dan jangan katakan kepada seorangpun.” Kemudian Al-Aziz pergi dengan hati sedih.

Sejak saat itu Yusuf mengurung diri dalam kamar kecuali untuk menunaikan tugas-tugas yang diberikan al-aziz. Namun seorang pegawai telah mencuri dengar apa yang terjadi, hingga menyebarlah berita ini diluar sana.

Kabar buruk terus meluas diluar sana. Walau Zulaikha sudah mengundang kawan-kawannya dan meminta Yusuf untuk hadir ditengah mereka, situasi tak juga berubah. Sebagian masyarakat percaya bahwa yang bersalah Zulaikha sebagian lagi percaya bahwa yang bersalah Yusuf. Hingga akhirnya Zulaikha berhasil meyakinkan Al-aziz bahwa satu-satunya jalan agar berita buruk itu berhenti adalah menjebloskan Yusuf ke dalam penjara, sehingga masyarakat tahu dia bersalah. Dan dilakukanlah apa yang disarankan Zulaikha.

Tahun berganti….al-aziz pun telah wafat. Yusuf masih didalam penjara. Penguasa

Mesir memberikan remisi kebebasan kepada Yusuf akan tetapi Yusuf menolak. Ia ingin keluar dari penjara dengan terlebih dahulu pemulihan nama baik yang menyatakan bahwa ia tidak bersalah. Maka penguasa itu memanggil Zulaikha dan menanyakan kejadian sesungguhnya. Zulaikha berkata:”Ini adalah waktu yang tepat untuk menyatakan kebenaran. Sesungguhnya akulah yang memaksa Yusuf dan dia adalah orang yang jujur dan bersih.”

Hikmah kehidupan :

Kecantikan seorang perempuan dapat menjadi fitnah. Bukan hanya untuk orang lain. Bahkan untuk dirinya sendiri. Berhati-hatilah.

Kebahagiaan rumah tangga tidak selalu terletak pada harta. Salah satu unsur adalah kehadiran anak. Syukurilah berapapun Allah berikan anak untuk keluarga kita.

Fitnah syahwat dapat muncul bahkan didalam rumah sendiri. Waspadalah terhadap kemunculan penyebab2nya.

Anak dengan ibu/ayah angkat statusnya bukan mahram. Maka berlaku hukum dan ketentuan non mahram.

Pasangan suami istri harus faham betul kebutuhan biologis pasangannya. Jangan sampai pemenuhan kebutuhan biologis terhambat karena kesibukan, kelelahan, dll. Percayalah, ia salah satu unsur pendukung terwujudnya sakinah, mawaddah dan rahmah.

Lawan jenis adalah ujian berat dalam kehidupan. Jagalah diri agar interaksi dengan lawan jenis yang halal saja.

Untuk mendapatkan solusi, terkadang diperlukan pendapat orang luar agar dapat melihat masalah lebih jernih.

Ikatan keluarga dekat (istri/anak) seringkali membuat seseorang berlaku tidak adil. Lebih mendengar pendapat mereka.

Kejujuran dan kebenaran akan menemukan waktu pembuktiannya. Walau perlu berbilang tahun.

Penjara bukan tempat yang hina untuk mempertahankan kebenaran. Bahkan ia seringkali menjadi tempat rehat para da’i.

Seorang da’i akan memilih Allah walau ia harus menempuh jalan berat dan dipandang hina dihadapan manusia.

Seorang da’i perlu menjaga izzah dirinya. Menolak tawaran-tawaran yang merendahkannya.

Terkadang seseorang memerlukan waktu yang agak panjang untuk menyampaikan kebenaran. Bisa karena ia harus menunggu situasi dan kondisi berubah.

Menyampaikan kebenaran walaupun sudah melewati batas waktu yang sangat panjang tetap diperlukan. Daripada menyembunyikannya sama sekali.

Tabiat dakwah adalah banyaknya rintangan. Dan seorang da’i perlu bersiap menghadapinya.

Wallohu a’lam bish showwab

Pemateri: Ustadzah Eko Yuliarti Siroj

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here