Kisah Ummu Kultsum binti Uqbah

0
133

๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ‚๐Ÿ€๐ŸŒผ๐Ÿ„๐ŸŒท๐Ÿ

๐Ÿ“ Pemateri: Ustadzah Eko Yuliarti Siroj, S.Ag

  ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ุฅูุฐูŽุง ุฌูŽุงุกูŽูƒูู…ู ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽุงุชู ู…ูู‡ูŽุงุฌูุฑูŽุงุชู ููŽุงู…ู’ุชูŽุญูู†ููˆู‡ูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุฃูŽุนู’ู„ูŽู…ู ุจูุฅููŠู…ูŽุงู†ูู‡ูู†ู‘ูŽ ููŽุฅูู†ู’ ุนูŽู„ูู…ู’ุชูู…ููˆู‡ูู†ู‘ูŽ ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽุงุชู ููŽู„ุง ุชูŽุฑู’ุฌูุนููˆู‡ูู†ู‘ูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ูƒููู‘ูŽุงุฑู ู„ุง ู‡ูู†ู‘ูŽ ุญูู„ู‘ูŒ ู„ูŽู‡ูู…ู’ ูˆูŽู„ุง ู‡ูู…ู’ ูŠูŽุญูู„ู‘ููˆู†ูŽ ู„ูŽู‡ูู†ู‘ูŽ ูˆูŽุขุชููˆู‡ูู…ู’ ู…ูŽุง ุฃูŽู†ู’ููŽู‚ููˆุง ูˆูŽู„ุง ุฌูู†ูŽุงุญูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ุฃูŽู†ู’ ุชูŽู†ู’ูƒูุญููˆู‡ูู†ู‘ูŽ ุฅูุฐูŽุง ุขุชูŽูŠู’ุชูู…ููˆู‡ูู†ู‘ูŽ ุฃูุฌููˆุฑูŽู‡ูู†ู‘ูŽ ูˆูŽู„ุง ุชูู…ู’ุณููƒููˆุง ุจูุนูุตูŽู…ู ุงู„ู’ูƒูŽูˆูŽุงููุฑู ูˆูŽุงุณู’ุฃูŽู„ููˆุง ู…ูŽุง ุฃูŽู†ู’ููŽู‚ู’ุชูู…ู’ ูˆูŽู„ู’ูŠูŽุณู’ุฃูŽู„ููˆุง ู…ูŽุง ุฃูŽู†ู’ููŽู‚ููˆุง ุฐูŽู„ููƒูู…ู’ ุญููƒู’ู…ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูŠูŽุญู’ูƒูู…ู ุจูŽูŠู’ู†ูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ููŠู…ูŒ ุญูŽูƒููŠู…ูŒ

“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila perempuan-perempuan mukmin datang berhijrah kepadamu, maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka. Allah lebih mengetahui tentang keimanan mereka; jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benar-benar) beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada orang-orang kafir (suami-suami mereka). Mereka tidak halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tidak halal bagi mereka. Dan berikanlah kepada (suami) mereka mahar yang telah mereka berikan. Dan tidak ada dosa bagimu menikahi mereka apabila kamu bayarkan kepada mereka maharnya. Dan janganlah kamu tetap berpegang pada tali (pernikahan) dengan perempuan-perempuan kafir; dan hendaklah kamu minta kembali mahar yang telah kamu berikan; dan (jika suaminya tetap kafir) biarkan mereka meminta kembali mahar yang telah mereka bayarkan (kepada mantan istrinya yang telah beriman). Demikianlah hukum Allah yang ditetapkan-Nya di antara kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana” (QS Al Mumtahanah:10)

๐ŸŒŸKetika cahaya Islam bersinar di jazirah Arab, keyakinan kepada Allah merasuki relung hatinya. Ia beriman kepada Allah dan RasulNya dan kehidupannya disinari petunjuk dan ketakwaaan.

๐Ÿ“š Ayahnya seorang yang sangat memusuhi Islam. Ummu Kultsum menyembunyikan keislamannya. Dan ketika Rasulullah bersama para sahabat hijrah ke Madinah, ia merindukan kehadiran kaum muslimin dan majlis-majlis iman. Maka ia bertekad untuk hijrah ke Madinah dan dengan sembunyi-sembunyi ia mempersiapkan perjalanan menuju Madinah.

๐ŸŒธ Ummu Kultsum menceritakan perjalanan hijrahnya: sesungguhnya ia mulai meninggalkan kampung dan tinggal 3 atau 4 malam di pinggiran Tan’im. Hingga ia benar2 membukatkan tekad untuk berhijrah. Di perjalanan ia bertemu dengan seseorang dari Bani Khuza’ah yang bertanya:”Hendak pergi kemana wahai hamba Allah?” Ketika ia tahu bahwa yg bertanya adalah seorang Khuza’qh dan Khuza’ah terikat pernanjian dengan Rasulullah Saw, ia menjawab: “Aku seorang perempuan Quraisy yang ingin menyusul Rasulullah ke Madinah.” Lelaki Khuza’ah itu kemudian membawakan seekor unta, didudukan dihadapannya dan mempersilakannya untuk naik. Lelaki itu bersumpah untuk tidak berbicara kepadanya hingga sampai di Madinah. Sesampainya di Madinah ia menemui Ummul Mu’minin Ummu Salamah yang bertanya kepadanya :”Apakah engkau berhijrah untuk Allah dan RasulNya.” Ummu Kultsum menjawab:”Ya, akan tetapi aku takut Rasulullah Saw mengembalikan aku kepada orang2 Quraisy sebagaimana beliau mengembalikan Abu Jandal dan Abu Bashir.”

๐Ÿ“š Ketika memasuki rumah Rasulullah Saw, beliau menyambutnya.  Ummu Kultsum berkata:”Sesungguhnya aku lari menujumu untuk menyelamatkan agamaku. Maka lindungilah aku dan jangan kau kembalikan aku kepada mereka. Mereka akan menyiksaku dan aku bukan  orang yang sabar menghadapinya. Sesungguhnya aku  seorang  perempuan yang lemah.”
Maka Allah menurunkan surat Al-mumtahanah ayat 10.

๐ŸŒทAl Walid dan Ammaroh dua saudara kandung Ummu Kultsum, kemudian menyusul ke Madinah untuk bertemu Rasulullah Saw.  Mereka berkata:”Ya Muhammad, apakah engkau melanggar perjanjian antara engkau dan kami?” Rasulullah menjawab:” Allah telah membatalkan perjanjian  itu dengan apa yang telah Ia ajarkan kepada kita tentang perempuan.” Dan kedua saudara Ummu Kultsum itu pun pergi meninggalkannya di Madinah.

๐Ÿ’Hari berlalu….dan Zubair bin Awwam, Zaid bjn Haritsah, Abdurrahman bin Auf, Amr bin Ash hadir untuk melamar Ummu Kultsum. Ia bingung, siapa yang harus ia pilih diantara sahabat2 mulia ini? Ia pun menemui saudara seibunya yaitu Utsman bin Affan untuk bermusyawarah. Utsman menyarankan agar ia bertanya kepada Rasululloh Saw dan memilihkan baginya. Maka Nabi Saw menikahkannya dengan Zaid bin Haritsah dan lahirlah dari pernikahan itu Zaid bin Zaid dan Ruqoyyah. Keduanya wafat saat masih anak2. Kemudian Zaid menceraikannya dan ia menikah dengan Zubair bin Awwam. Dari pernikahan ini lahirlah seorang anak yaitu Zainab. Zubair bin Awwam saat itu dikenal sangat keras terhadap perempuan. Ummu Kultsum tidak menyukai perangainya dan meminta talak akan tetapi Zubair menolak. Suatu hari ia merajuk kepadanya dibulan terakhir kandungannya. Maka Zubair mentalaknya dan iapun melahirkan. Zubair sempat mengadu kepada Rasulullah dan menginginkan untuk tidak menceraikannya. Dan Rasulullah menjelaskan ia harus memulainya dari awal dengan kembali melamarnya. Akan tetapi Ummu Kultsum tidak menghendaki untuk kembali kepadanya. Kemudian Abdurrahman bin Auf menikahinya dan ia hidup bahagia bersamanya. Dari pernikahan ini lahir Ibrahim dan Humaidan. Hingga Abdurrahman bin Auf wafat, ia kemudian dinikahi oleh Amr bin Ash dan terus hidup bersamanya sampai akhir hayatnya.

โœ๐ŸปUmmu Kultsum meriwayatkan hadits dari Rasulullah Saw :”Bukanlah pendusta ia yang memperbaiki hubungan antara sesama dengan mengatakan yang baik-baik saja.” Ibrahim dan Humaidan kedua putranya meriwayatkan hadits ini.

๐ŸŒธDiriwayatkan bahwa para muslimah menemuinya dan meminta nasehat darinya. Maka Ummu Kultsum binti Uqbah mengatakan :”Sesungguhnya hubungan antaramu dengan suamimu harus berdasarkan cinta dan kasih sayang yang dengannya hati kalian berdua bersatu. Dengannya ruh kalian berpadu. Hingga masing2 kalian menjadi tempat menyimpan rahasia pasangannya dan menjadi penguat dalam kesulitan dan berbagai masalah.”

Wallahu a’lam bish showab

๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ‚๐Ÿ€๐ŸŒผ๐Ÿ„๐ŸŒท๐Ÿ๐ŸŒน


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis

Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial

๐Ÿ“ฑInfo & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis

๐Ÿ’ฐ Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here