Pertanyaan
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Ustadz… Saya mau bertanya, adakah doa-doa yang pernah diucapkan Rasulullah SAW yang khusus diperuntukkan agar kita terbebas dari utang piutang.
🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸
Jawaban
Oleh: Ustadz DR. Oni Sahroni, MA
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
Betul ada beberapa doa yang diucapkan oleh Rasulullah SAW atau dikenal dengan doa ma’tsur yang dapat diperuntukkan agar terbebas dari utang piutang. Di antara doa tersebut adalah sebagai berikut.
Doa pertama, “Allahumak-finii bi halaalika ‘an haraamik, wa agh-niniy bi fadhlika ‘amman siwaak.” (Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu tanpa bergantung pada selain-Mu). (HR Tirmidzi).
Doa kedua, “Allahumma malikal mulki tu’til mulka man tasya’ wa tanzi’ul mulka mimman tasya’ wa tu’izzu man tasya’ wa tudzillu man tasya’. Biyadikal khair inna ‘ala kulli syain Qadir. Rahmanuddunya wal akhirah, tu’thi minhuma man tasya’ wa tamna’u minhuma man tasya’. Irhamni rahmatan tughnini biha ‘an rahmati man siwaka.”
(Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Wahai Pemberi Kasih dan Maha Pengasih (di dunia) dan (di) akhirat. Engkau memberi anugerah kepada siapapun yang Engkau kehendaki dan menolak (untuk memberi anugerah) kepada siapapun yang Engkau kehendaki. Kasihanilah kami sehingga kami tidak membutuhkan kasih sayang dari selain Engkau). (HR Thabrani).
Doa ketiga, “Allahumma inni ‘abduka ibnu ‘abdika ibnu amatika naashiyatii biyadika, maadli fiyya hukmuka, ‘adlun fiyya qhadla’uka, as aluka bikullismin huwa laka, sammaita bihi nafsaka, au ‘allamtahu ahadan min khalqhika Au anzaltahu fii kitaabika, au is ta’tsarta bihi fii ‘ilmil ghaibi indaka ‘an taj’alal Ru’raana rabii’a qalbii, wa nuura shadrii, wajalaa huznii, wa dzahaaba hammii.”
(Ya Allah, sungguh aku adalah hamba-Mu, hamba (laki-laki)-Mu, anak hamba (perempuan)-Mu, ubun-ubunku di tangan-Mu, telah lewat bagiku hukum-Mu, keadilan takdir-Mu bagiku. Aku meminta kepada-Mu dengan semua nama yang Engkau miliki, yang Engkau namakan diri-Mu sendiri, atau Engkau ajarkan kepada seorang dari hamba-Mu, atau Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau yang Engkau khususkan dalam ilmu gaib di sisi-Mu, agar Engkau jadikan Alquran sebagai penyejuk hatiku, cahaya dadaku, pelapang kesedihanku, dan penghilang kegalauanku). (HR Ahmad).
Doa keempat, “…Allaahumma innii a’uudzu bika minal hammi wal hazani wa a’uudzu bika minal ‘ajzi wal kasali, wa a’uudzu bika minal jubni wal bukhli, wa a’uudzu bika min ghalabatid daini…”
(…Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari gelisah dan rasa sedih, dan aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, dan aku berlindung kepada-Mu dari rasa takut dan pelit, dan aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang…). (HR Abu Daud).
Doa kelima, “Laa ilaaha illallah al-haliim al-‘azhiim, laa ilaaha illallah rabbul ‘arsyil ‘azhiim. Laa ilaaha illallah, rabbus samaawaati wal ardhi wa rabbul ‘arsyil kariim.”
(Tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah yang Maha Santun dan Maha Agung. Tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah, Rabb yang menguasai ‘Arsy, yang Maha Agung. Tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah – (Dia) Rabb yang menguasai langit dan bumi, dan (Dia) Rabb yang menguasai ‘Arsy, lagi Maha Mulia). (HR Bukhari).
Doa keenam, “La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minaz zhalimin” (Ya Allah, tiada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.” (QS al-Anbiya: 87) (HR Tirmidzi).
Doa ketujuh, “Allahumma rahmataka arju fala takilni ila nafsi tharfaka ‘ainin ashlihli sya’ni kullahu lailaha illa anta.”
(Ya Allah, rahmat-Mu aku harapkan, janganlah Engkau serahkan (segala urusanku) kepada diriku walau sekejap mata, perbaikilah segala urusanku, tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau) (HR Abu Daud).
Doa-doa tersebut dibaca atau dilantunkan teks arabnya. Tetapi jika kesulitan, maka membaca terjemahannya. Sesungguhnya Allah SWT memahami setiap keinginan hamba-Nya.
Sampaikan, ungkapkan, lantunkan doa-doa tersebut dengan penuh khusyuk, tuma’ninah, dan memenuhi adab-adab dalam berdoa.
Doa-doa tersebut adalah bagian dari ikhtiar agar Allah SWT memberikan jalan hingga utang-utang tersebut dapat terlunasi. Tetapi tidak boleh menafikan ikhtiar manusiawi dengan bekerja keras, meningkatkan pendapatan, efisiensi, dan lainnya agar utang-utang tersebut dapat dilunasi, termasuk menjaga hubungan baik dengan kreditur dan bermuamalah memenuhi abad-adab antara debitur dan kreditur.
Sumber: Republika 28 Juli 2023
🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis
📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis
💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
+62 852-7977-6222
+62 822-9889-0678