π Pemateri: Ustadz Agung Waspodo, SE, MPP
πΏπΊπππΌππ·πΉ
Tiga tahun setelah dibebaskannya Konstantinopel (1453) oleh Sultan Mehmed II Fatih, perhatian tertuju pada Yunani dimana kekuatan Byzantium masih tersisa.
Pada tahun 1456, balatentara Turki Utsmani sudah mendarat di dekat Athena Dan mengepung area Acropolis dimana pasukan Florence bertahan hingga Juni 1458. Kuil Yunani ini dikembalikan penggunaanya oleh Sultan Mehmed II Fatih sebagai Gereja Orthodox (Tomkinson, 2012).
Sultan Mehmed II Fatih menemukan bukti adanya upaya pembunuhan atas dirinya oleh jaringan penduduk Yunani di Δ°stanbul. Sebagai balasannya, Parthenon diambil kembali oleh otoritas Turki Utsmani serta diperuntukkan sebagai masjid (Miller, 1893). Menara Gereja Katolik yang pernah dibangun ketika Florence menguasainya, diubah menjadi menara Masjid. Beberapa patung serta altar gereja dipindahkan.
Pada tahun 1667, puisi dibuat oleh penjelajah Turki terkenal yang bernama Evliya Γelebi mengunjungi Parthenon sebagai pujian bagi keindahan bangunan tersebut. Walaupun sudah menjadi masjid, namun struktur bangunan serta fitur utama Parthenon tidak berubah (Richard, 2004).
Penjelajah lain, seperti Jacques Carrey dari Perancis mengunjungi serta membuat sketsanya pada tahun 1674. Begitu juga Plantier pada tahun 1687, hasil kerja seni kedua orang ini menjadi salah satu bukti betapa indahnya Parthenon pada masa sebelum terjadinya musibah tahun 1687.
Pasukan Venesia di bawah Francesco Morosini yang berperang melawan Turki Utsmani (1683-99) ditugaskan untuk merebut Athena; khususnya titik simbolis Parthenon. Pada saat itu Parthenon merupakan salah satu titik pertahanan Turki Utsmani di Athena. Pada tanggal 26 September 1687, salah satu tembakan mortar Venesia dari arah Bukit Philopappus tepat mengenai gudang mesiu Turki Utsmani serta turut meledakkan dinding Vella, bagian tengah, serta atap bangunan Acropolis.
Korban dari pasukan Turki Utsmani mencapai 300 jiwa syuhada yang terbunuh oleh ribuan pecahan marbel yang diterbangkan oleh ledakan itu (Tomkinson, 2012). Beberapa rumah di dekatnya ikut terbakar hingga Esok harinya. Setelah kekalahan Turki Utsmani hari itu, Morosini melucuti patung Poseidon serta kuda Athena serta karya seni Parthenon lainnya untuk dibawa balik ke Venesia sebagai trofi perang.
Tahun berikutnya, 1688 pasukan Venesia mudur menghindari pertempuran dengan Balatentara Kekhilafahan Turki Utsmani yang datang dari arah kota Chalcis. Pasukan Venesia tidak sempat meledakkannya. Ketika Turki Utsmani menguasai kembali Parthenon, mereka menggunakan batu sisa reruntuhan untuk membangun masjid kecil di bagian tengah bekas ledakan.
β‘οΈ Oleh sebab itu, jangan terbujuk pada narasi seharga yang beredar bahwa Parthenon diledakkan oleh Turki Utsmani untuk membangun masjid.
Para penjelajah Eropa yang datang setelah tahun 1688 serta membuat sketsa ini memberikan keterangan yang memfitnah Turki Utsmani sehingga timbul empati di Perancis dan Inggris untuk membantu Yunani merdeka. Diantara hasil karya setelah 1688 yang terkenal adalah oleh James Stuart Dan Nicholas Revett yang disponsori oleh Society of Dilettanti (didirikan tahun 1734 di Inggris).
Ketika Yunanistan mulai lepas dari Kekhilafahan Turki Utsmani tahun 1832 maka masjid berikut menara ya dihancurkan. Namun sebelum seluruh bangunan dari era Turki Utsmani sempat dihancurkan semuanya, Parthenon dengan masjidnya masih sempat diabadikan melalui fotografi awal yang dibuat oleh Joly de LotbiniΓ¨re. Foto tersebut (sketsa dari foto tersebut ) diterbitkan pada Lerebours’s Excursions Daguerriennes tertanggal 1839/1842. Hasil karya itu bisa disebut foto pertama Parthenon di Bukit Acropolis.
Agung Waspodo
Depok, 11 Muharram 1441 Hijriyah
πππΊπππΊππ
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis
π±Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis
π° Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
+62 852-7977-6222
+62 822-9889-0678