๐ Jumat, 24 Dzulhijjah 1438H/ 15 September 2017
๐ PSIKOLOGI
๐ Bu Dina Farihani S. Psi.
๐ *Mengenal Kecerdasan Emosi*
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
๐ฆ๐๐ฆ๐๐ฆ๐๐ฆ๐๐ฆ
_Assalaamu’alaikum warahmatullah wabarakaatuh_
๐Salam semangat, Sobat! Jumpa lagi di sesi materi Psikologi ^^
Kali ini, kita akan berbagi wawasan tentang sebuah tema yang mungkin tidak terlalu asing bagi kita, yaitu tentang “Kecerdasan Emosi”.
Wow, menarik bukan?!
Apa yang kamu tahu tentang Kecerdasan Emosi, Sobat?
Salah satu jenis kecerdasan yang turut mempengaruhi kesuksesan? Yup.
Bahkan menurut pendapat para ahli, prosentase pengaruhnya lebih besar dibanding pengaruh atau peran IQ dalam menentukan kesuksesan seseorang.
Tapi APA sih sebenarnya yang disebut dengan Kecerdasan Emosi ???
OK, Sob. Coba simak dulu yang berikut ini yaa!
Pengertian “Kecerdasan Emosi”
Kecerdasan emosi, atau yang popular dengan sebutan “EI”โEmotional Intelligence adalah sebuah konsep kecerdasan yang dipopulerkan oleh seorang tokoh bernama Daniel Goleman. Menurutnya, kecerdasan emosi didefinisikan sebagai :
๐ฆ”Kemampuan untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengendalikan emos diri, emosi oranglain, maupun kelompok.”
Dalam penjelasan lainnya, kecerdasan emosi juga diartikan sebagai:
๐ฆ”Kemampuan dalam mengenali, memahami, dan mengatur emosi diri, serta kemampuan dalam mengenali, memahami, dan mempengaruhi emosi orang lain”
Kecerdasan Emosi digambarkan sebagai suatu keadaan dimana seseorang menyadari bahwa emosi dapat mendorong perilaku dan memberikan dampak kepada orang lain baik secara positif maupun negatif, serta belajar bagaimana mengelola emosi tersebut – baik emosi diri maupun emosi orang lain – terutama saat berada dibawah tekanan.
๐ฆ5 Komponen Kecerdasan Emosi
Menurut Daniel Goleman, terdapat lima komponen dalam kecerdasan emosi, yaitu :
1โฃ Self-awareness >> Kesadaran Diri
Yaitu kemampuan untuk mengenali emosi diri dan dampaknya terhadap oranglain. Kesadaran diri meliputi kepercayaan diri, penilaian diri yang realistis, dan memberikan kritik terhadap diri sendiri.
Kesadaran diri dipengaruhi oleh kemampuan seseorang untuk memonitor status atau kondisi emosinya dan secara tepat mengidentifikasi status emosi tersebut.
Contoh:
Ketika kita bersikap murung, ada keinginan untuk menangis dan menyendiri, maka kita dapat menyadari bahwa kita sedang merasakan kesedihan.
2โฃ Self-regulation >> Regulasi/ Pengaturan Diri
Yaitu kemampuan untuk mengendalikan mood, dan berpikir sebelum bertindak. Hal ini meliputi kepercayaan dan integritas; kenyamanan dalam berbagai perbedaan makna; dan keterbukaan untuk berubah.
Contoh : Ketika kita dalam keadaan yang kurang bersemangat, tidak mood untuk mengerjakan tugas sekolah, tapi kemudian kita menyadari bahwa tugas tersebut sudah harus diserahkan ke guru, maka kita bisa mengendalikan perilaku kita dengan tetap berusaha menyelesaikan tugas tepat waktu.
3โฃ Internal motivation >> Motivasi Internal
Yaitu dorongan dari dalam diri seperti visi misi/tujuan hidup, minat, kesenangan, rasa ingin tahu, dan seterusnya. Hal ini meliputi dorongan kuat untuk mencapai suatu tujuan, optimisme dalam menghadapi kegagalan, dan komitmen dalam mencapai suatu tujuan.
Contoh : seseorang yang berlelah-lelah dalam belajar bukan karena ingin mendapatkan hadiah atau pujian dari orang lain, tetapi karena ia memiliki tujuan yang ingin dicapai, rasa ingin tahu dan kesenangan dalam belajar.
4โฃ Empathy >> Empati
Yaitu kemampuan dalam memahami kondisi emosi orang lain dan menyikapinya dengan tepat. Hal ini meliputi kemampuan untuk memahami keadaan atau perbedaan latar belakang, perbedaan karakter, dan menyikapi perbedaan tersebut dengan bijak.
Contoh : ketika melihat kondisi orang lain sedang mengalami musibah, kita dapat memahami kesedihan yang dirasakan, dan kemudian berusaha memberikan bantuan kepada orang tersebut.
5โฃ Social skills >> Keterampilan Sosial
Yaitu keterampilan dalam membina hubungan baik dengan oranglain. Hal ini meliputi keefektifan sebagai seorang pemimpin dalam melakukan suatu perubahan, kemampuan mempengaruhi orang lain, dan mengembangkan diri dalam suatu kelompok kerjasama.
Contoh : ketika kita bekerja dalam sebuah tim, kita dapat berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik.
๐Gimana Sobat? dengan uraian diatas mungkin kamu bisa coba mengukur kira-kira sudah sejauh mana kecerdasan emosi yang kamu miliki. Nah, yang kita harus pahami adalah bahwa kecerdasan emosi ini bukan sesuatu yang sifatnya “terberi”, tetapi suatu kemampuan yang sangat bisa dipelajari dan dilatihkan. So, untuk dapat mencapai kesuksesan secara optimal, selain terus menambah wawasan dan pengetahuan, kamu perlu kembangkan kemampuanmu dengan mengasah kecerdasan emosi.
Salam Sukses! And see you next time ๏
_Wasaalaamu’alaikum warahmatullah wabarakaatuh_
๐ฆ๐๐ฆ๐๐ฆ๐๐ฆ๐๐ฆ
Dipersembahkan oleh:
www.manis.id
๐ฒSebarkan! Raih pahala
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ikuti Kami di:
๐ฑ Telegram : https://is.gd/3RJdM0
๐ฅ Fans Page : https://m.facebook.com/majelismanis/
๐ฎ Twitter : https://twitter.com/majelismanis
๐ธ Instagram : https://www.instagram.com/majelismanis/
๐น Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=id.manis
๐ฑ Join Grup WA : http://bit.ly/2dg5J0c