💌 Penyakit Hati dan Obatnya
▪Mukadimah
Manusia memiliki unsur terpenting dalam kehidupannya yaitu Hati. Hal ini disampaikan oleh Nabi kita, Muhammad ﷺ, sebagaimana hadits berikut:
Dari An-Nu’man bin Bisyr Radhiallahu ‘Anhuma, bahwa Nabi ﷺ bersabda:
أَلا وإِنَّ فِي الجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الجَسَدُ كُلُّهُ وإذَا فَسَدَت فَسَدَ الجَسَدُ كُلُّهُ أَلا وَهيَ القَلْبُ
“Ketahuilah, Sesungguhnya di dalam tubuh terdapat segumpal daging jika dia baik maka baiklah seluruh jasad itu, jika dia rusak maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah itu adalah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menunjukkan posisi hati yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Sayangnya, zaman ini manusia lebih besar perhatiannya terhadap kesehatan fisik dan penampilan luar, sedikit perhatian mereka terhadap kesehatan hati dan keindahannya. Anggaran habis ratusan ribu bahkan berjuta-juta untuk fisik saja, mulai dari pakaian, fitnes, makanan, dan aksesoris. Tapi, kesehatan hati diperhatikan jika ingat, itu pun sesaat saja. Padahal Allah ﷻ sangat perhatian dengan hati manusia.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ
“Sesungguhnya Allah tidak melihat pada penampilan kalian dan harta kalian, tetapi Dia melihat pada hati dan perbuatan kalian.” (HR. Muslim 4/1987, dari Abu Hurairah)
▪Macam-Macam Penyakit Hati
Hati, sebagaimana badan, juga dapat dihinggapi penyakit. Baik berat atau ringan. Bedanya, penyakit badan hanya membuat penderitaan dunia, sedangkan penyakit hati mambawa penderitaan dunia dan akhirat.
Berikut ini adalah macam-macam penyakit hati:
1. An-Nifaq (Hipokrit)
An-Nifaq adalah seseorang yang dimulutnya mengikrarkan sesuatu tapi dihatinya tidak meyakininya. Di mulut meyakini Islam, memuji Allah, Rasul-Nya, Al-Quran, ulama, umat Islam, dan seterusnya, tapi dihatinya membenci itu semua. Mereka memiliki wajah ganda, di hadapan orang beriman seperti apa, dibelakangnya lain lagi. Orangnya disebut munafiq.
Dalam Al-Quran banyak sekali Allah ﷻ menceritakan tentang karakter mereka. Di antaranya:
وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا إِلَى شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ
“Dan jika mereka berjumpa dengan orang-orang beriman mereka berkata: “Kami ini beriman.” Dan jika mereka kembali kepada syetan-syetan (pembesar-pembesar) mereka, mereka mengatakan: “Kami masih bersama kalian, sesungguhnya kami hanya memperolok-olok semata.” (QS. Al-Baqarah: 14)
Bagi orang-orang munafiq, azab mereka sangat keras. Allah ﷻ berfirman:
وَعَدَ اللَّهُ الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ وَالْكُفَّارَ نَارَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا
“Allah telah menyediakan bagi kaum munafik laki-laki dan perempuan, dan orang-orang kafir, yaitu neraka jahanam, mereka kekal abadi di dalamnya.” (QS. At-Taubah: 68)
Ayat lainnya:
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا
“Sesungguhnya orang-orang munafik berada di neraka yang paling bawah, dan mereka sama sekali tidak memiliki penolong.” (QS. An-Nisa: 145)
Solusi bagi yang memiliki penyakit ini adalah hendaknya berusaha sekuat tenaga, menyadarkan diri untuk, menyelaraskan antara mulut dan hatinya. Jujur dalam keimanan kepada Islam, dan bersama kaum muslimin.
(Bersambung ..)