Bila Kematian Datang, Sudahkah Kita Bersiap Menyambutnya

0
183

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

📝 Ustadzah Rochma Yulika

❣Berhati-hatilah dengan lisan, tanpa kita sadar akan bawa kesulitan saat diri sudah tinggal di bawah nisan.

💟Berhati-hatilah dengan tutur, tanpa kita tau seberapa berat siksa di dalam kubur.

❣Berhati-hatilah dengan mulut, tanpa terasa ajal sudah datang menjemput.

💟Berhati-hatilah dengan lidah, tanpa kita sadar tiba-tiba kita sudah tertimbun tanah.

❣Berhati-hatilah bersikap, tanpa kita sadar sikap yang ada hadirkan azab.

🌺Berbenah diri menjadi kewajiban agar mendapat kemuliaan sampai raga tak mampu lagi untuk digerakkan. Kala kubur menjadi tempat tidur. Kala nisan menjadi kawan. Kala liang lahat menjadi sahabat. Dan kala amal menjadi bekal.

🌼Rasulullah Saw mengingatkan dalam sabdanya. “Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan satu kata yang diridhai Allah Swt yang ia tidak mengira yang akan mendapatkan demikian sehingga dicatat oleh Allah Swt keridhoan-Nya bagi orang tersebut sampai nanti hari Kiamat. Dan seorang lelaki mengucapkan satu kata yang dimurkai Allah SWT yang tidak dikiranya akan demikian, maka Allah SWT mencatatnya yang demikian itu sampai hari Kiamat.” (HR Tirmidzi dan ia berkata hadits hasan shahih; juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah)

🌺Sahabat Surgaku…..

Tak pernah tahu kapan ajal tiba.

Terkisah seorang bapak tua di kampung kami. Seorang pensiunan PNS di kota Yogyakarta. Masyarakat mengenalnya sebagai seorang yang sederhana dan shalih. Kebersahajaannya pun nampak meski usia mulai senja.
Beliau meninggal kemarin sekitar maghrib tanggal 20 Juli 2015. Sejenak mengingat perjalanan terakhirnya. Seorang bapak yang sangat rajin ke masjid untuk adzan atau jadi imam di masjid kampung kami.
Terlebih ketika Ramadhan tiba beliau pun yang sering membangunkan masyarakat untuk segera menunaikan ibadah sahur.
Sebulan penuh Ramadhan kemarin dijalani seperti itu. Dengan banyak kebaikan beliau jalani. Hingga fajar syawal tiba. Beliau ikut bergabung dengan masyarakat untuk melakukan halal bil halal.
Keseharian seperti biasa terjadi pada beliau. Di hari ajal beliau tiba saat itu beliau sedang puasa syawal.
Sedari pagi Subuh seperti biasa menjadi imam, Dhuhur dan Ashar. Tak ada sakit yang dirasa dan diderita. Pukul 17.00 beliau masih ambil air wudlu untuk bersiap Sholat maghrib dan menunggu buka puasa. Tapi ajal datang tak diundang.
Setelah ambil air wudlu nampak lemas dan anak-anaknya segera membawa ke rumah sakit Jogja, namun sesampai di rumah sakit dokter menyatakan telah tiada. Masya Allah… Allahu Akbar…

🌼Dalam firman Allah:”katakanlah, Sesungguhnya kematian yg kamu lari dari padanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada Allah yg mengetahui yg ghaib dan nyata, lalu dia beritakan kepadaku apa yg telah kamu kerjakan” QS 62: 8

🌺Pernahkah kita renungkan hal itu kawan… Kematian merupakan sebuah kisah kepastian yg tak ada yg mampu merubah skenario Nya. Air mata, duka nestapa tak mampu hentikan alur yang sudah ditetapkan Nya.

Ingatlah pada sebuah kampung di mana kita berasal. Ingatlah pada sebuah kampung di mana kita akan tinggal.

🌼Ingatlah pada sebuah kampung di mana kita akan hidup kekal.

Langkah-langkah kaki dalam mengisi hari. Langkah-langkah kaki menapaki jalan Ilahi. Adalah langkah menuju kehidupan hakiki.

🌺Janganlah merasa bahwa di dunia ini adalah tempat tinggal kita. Janganlah merasa bahwa di dunia ini kita akan hidup selamanya. Bila kita mampu menyadari. Bila kita mampu memahami. Bahwa yang hidup akan mati. Bahwa yang hebat menjadi tak berarti.

🌼Dan semua akan kembali.

Sudahkah kita mendesign akhir hidup kita? Sudahkah kita mengukir sejarah dengan banyak berkarya? Sudahkah kita berjuang tuk tegakkan kalimat Nya? Dan sudahkah kita berkorban dengan segala yang kita punya?

🌺Seperti apa kematian kita? Rancang dari semula. Hingga sesal tak lagi ada. Hingga mulia jadi karunia. Hingga syahid menjadi nyata. Setiap detik yang kita lalui mari jadikan jembatan menuju surga.

🌼Setiap waktu yang kita lewati jadikan sejarah yang tak lekang ditelan masa. Berkiprah dan berkontribusi di jalan Allah ini adalah bagian dari rekayasa menjemput kematian.

🌺Apakah kita mati di jalan kebaikan atau kita mati dalam kesia-siaan.

Semoga jalan dakwah ini yang jadi pilihan. Hingga Allah datangkan sebuah ketetapan. 😢

Wallahu musta’an

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁🌹


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial

Follow IG MANIS : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D

📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis

💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Iman Islam
No Rek BSI : 5512 212 725
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here