Hikmah Ramadhan II

0
143

Pemateri: Ustadzah Suci Susanti S.SoS.I

Assalammualaykum adik-adik MANIS 4 teen..
Yang naik kelas
Yang jadi maba (mahasiswa baru)
Dan yang jadi murid baru…
Semoga semuanya sukses dan selalu dalam lindungan Allah swt. Aamiin.

Bunda akan melanjutkan materi “Hikmah Ramadhan”. Kita masuk ke penjelasan point kedua yaitu tentang bersyukur.

Hikmah Bersyukur

َ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

“…Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu *bersyukur* ” (QS.  Al Baqarah: 185)

Salah satu hikmah dari bulan Ramadhan adalah bersyukur. Contoh paling mudahnya yaitu, setiap berbuka puasa tidak ada satupun mukmin yang mengucapkan “astaghfirullah” . Ya kan adik-adik ? Ngga ada kan orang yang berbuka puasa dengan rasa menyesal ? Pastinya semua orang akan merasa bersyukur ketika berbuka. Karena rasa haus dan lapar seharian terobati dengan berbuka.

Bulan Ramadhan adalah bulan pembelajaran bagi semua muslim. Selama satu bulan kita digembleng oleh Allah swt. Agar 11 bulan berikutnya dapat menjalani perintah Allah swt dengan benar serta menjauhi larangannya.

Allah swt sudah memberikan kita nikmat yang berlimpah. Adakah manusia yang sanggup menghitung nikmat Allah swt ? Tidak ada. Bahkan seorang yang mengalami sakit selama bertahun-tahun pun, tidak bisa menghitung nikmat yang Allah swt berikan.
Contoh kecil nikmat Allah swt adalah : udara yang kita hirup setiap detiknya. Allah swt memberikan secara gratis selama kita hidup. Adik-adik bayangkan orang-orang yang sakit parah hingga masuk ICU. Berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar satu tabung oksigen ? Inilah yang sering luput dari rasa syukur kita.

Selama ini kita bersyukur ketika Allah swt mengabulkan doa-doa kita. Kita hanya bersyukur ketika berhasil meraih prestasi tertentu. Tapi kita sering lupa untuk bersyukur dalam hal-hal _kecil_ yang diberikan Allah swt setiap saat.

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,

أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُومُ مِنَ اللَّيْلِ حَتَّى تَتَفَطَّرَ قَدَمَاهُ، فَقَالَتْ عَائِشَةُ: لِمَ تَصْنَعُ هَذَا يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَقَدْ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ؟ قَالَ: أَفَلاَ أُحِبُّ أَنْ أَكُونَ عَبْدًا شَكُورًا

“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam biasa shalat malam hingga kakinya bengkak. ‘Aisyah pun lalu bertanya, mengapa engkau melakukan ini wahai Rasulullah? Bukankah Allah telah mengampuni dosamu baik yang telah lalu maupun yang akan datang? Beliau menjawab: ‘Bukankah aku akan bahagia jika menjadi seorang hamba yang banyak bersyukur?’” (HR. Bukhari 4837, Muslim 2820).

Adik-adik, bayangkan. Rasulullah saw yang sudah dijamin surga oleh Allah swt, tetap berusaha melakukan ibadah secara maksimal. Karena dengan beribadah, Rasulullah saw ingin menunjukkan rasa bersyukur atas nikmat yang Allah swt berikan.
Semoga kita semua menjadi pribadi-pribadi yang selalu bersyukur kepada Allah swt.

Aamiin.

Maroji : Tafsir Ibnu Katsir


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis

Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial

📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis

💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here