PENTINGNYA MA'RIFATULLAH (MENGENAL ALLAH) – Lanjutan

0
144

📆 Rabu, 03 Ramadhan 1437H/ 08 Juni 2016
📒Aqidah
📝 Ustadzah Prima Eyza
📚PENTINGNYA MA’RIFATULLAH (MENGENAL ALLAH) – Lanjutan
====================
🍃🌼🍃🌼🍃🌼🍃🌼🍃🌼🍃
Bagaimana kabar Ramadhan-nya, adik-adik..??
Mudah-mudahan menjalani hari ke-3 di bulan Ramadhan tahun ini, semakin bertambah ketaatan kepada Allah SWT dan semakin berkualitas ibadah dan amal sholehnya ya…aamiiiin…
🐣Kali ini mari kita lanjutkan kembali pembahasan kita sebelumnya yakni tentang pentingnya mengenal Allah SWT.
Pada kesempatan yang lalu, kita telah selesai mengulas alasan pertama yang menyebabkan ma’rifah (pengenalan/pemahaman) kita tentang Allah itu penting sekali, yakni dikarenakan tema yang dibicarakan/dipelajari dalam
👑Ma’rifatullaah itu adalah Allah, Tuhan semesta alam. Tentu tidak ada objek pembahasan atau tema pembicaraan yang lebih hebat, lebih besar, lebih agung, lebih kuasa, lebih mulia, lebih tinggi dan lebih digdaya selain daripada Allah.
👑Oleh sebab itu, Ma’rifatullah (mengenal/memahami Allah) adalah ilmu yang paling penting untuk difahami dibandingkan dengan ilmu-ilmu yang lain.
🐣Sekarang kita masuk alasan yang ke-2, mengapa perkara mengenal Allah itu menjadi sangat penting sekali, yakni dikarenakan:
👇�
2. Dalil yang kuat.
Mengenal/mempelajari tentang Allah didukung oleh dalil (bukti-bukti) yang sangat kuat.
Dalil-dalil tersebut terbagi 2 yaitu:
📒a. Dalil Naqliy.
Dalil naqliy yaitu dalil (bukti) wahyu.
Yakni bahwa di dalam Al Quran sendiri, Allah memerintahkan pada manusia untuk mengenal/mempelajari tentang Allah.
Sebagaimana wahyu Allah dalam Al Quran:
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَا الله …
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah…”  (QS. Muhammad : 19)
Ayat ini mengarahkan dengan bahasa “ketahuilah olehmu”  (فَاعْلَمْ).
Apabila kalimat Al-Qur’an menggunakan fi’il
amr (perintah), maka hukumnya menjadi wajib untuk menyambut perintah tersebut. 
Maka menurut Al Quran, mengetahui atau mengenali Allah (ma’rifatullah) itu adalah wajib.
Kemudian, di dalam Al Quran pula, Allah banyak menerangkan dan menjelaskan tentang diri-Nya. Dan wahyu Allah (Al Quran) adalah dalil yang tiada diragukan kebenarannya.
Seperti salah satu firman Allah berikut,
اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
”Allah tidak ada Ilah melainkan Dia, Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”  (QS. Al Baqarah : 255)
👑Jadi di dalam Al Quran sendiri, Allah memperkenalkan diri-Nya demikian banyaknya. Dalam ayat diatas, hanya satu ayat saja (ayat diatas dikenal dengan sebutan ayat kursi), di dalamnya Allah sudah menyebutkan 10 sifat dari jati diri-Nya, yaitu:
1. Allah adalah Ilah (Tuhan) yang tidak ada Ilah selain Dia.
2. Allah hidup kekal.
3. Allah terus menerus mengurus (makhluk-Nya).
4. Allah tidak mengantuk dan tidak tidur.
5. Allah lah Yang Memiliki apa yang di langit dan di bumi.
6. Tidak ada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya.
7. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan (akhirat) dan apa-apa yang di belakang (dunia).
Manusia tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.
8. Kursi Allah meliputi langit dan bumi.
“Kursi” disini adalah sesuatu yang agung yang tidak terjangkau oleh akal manusia memahaminya secara pasti.
Sebagian ulama menafsirkan, maksud “kursi” adalah ilmu-Nya atau kekuasaan-Nya.”
9. Allah tidak merasa berat/sulit memelihara langit dan bumi.
10. Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
👑Ini baru yang terdapat dalam satu ayat. Sedangkan dalam Al Quran tersebar banyak ayat-ayat tentang Allah. Sampai-sampai dalam mushaf Al Quran, jika kata “الله” atau kata “Rabb” atau seluruh kata ganti bagi Allah, ditandai dengan warna merah, maka setiap halaman mushaf Al Quran tidak akan luput dari kata-kata Allah (dan seluruh kata ganti-Nya). Dan dalil wahyu ini adalah dalil terkuat dalam mengenal/mempelajari tentang Allah, karena Allah sendiri Yang menyebutkan/menerangkan tentang diri-Nya.
Sebagaimana firman Allah dalam Al Quran:
… وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللَّهِ قِيلا
“… Siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah ?” (QS. An Nisaa’ : 122)
📒b. Dalil ‘Aqliy.
Dalil aqliy adalah dalil (bukti) akal.
Yakni bahwa akal manusia itu pada dasarnya pastilah akan mengakui bahwa Tuhan seluruh alam semesta raya ini tak lain hanyalah Allah SWT.
Sebuah riwayat menyebutkan bahwa seorang penggembala ditanya tentang bagaimana ia membuktikan bahwa Allah itu ada. Maka si penggembala berkata, “Jika di tanah ada bekas tapak-tapak kaki onta, maka berarti ada onta yang telah lewat di tanah itu. Maka bagaimana pula dengan bekas-bekas ciptaan Allah di setiap penjuru yang sangat banyak ini ?  Tentu mudah membuktikan bahwa Allah itu ada.”
👑Tidaklah mungkin seluruh alam semesta ini terjadi dengan sendirinya, kecuali ada Yang Menciptakannya. Ialah Allah ‘Azza wa Jalla, Dzat Yang kekuasaannya tiada terbatas, Sang Pencipta bumi, langit, beserta segala isinya. Maka Ialah satu-satunya Dzat yang berhak disembah dan dipertuhan oleh seluruh makhluk termasuk manusia.
Firman Allah dalam Al Quran:
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang berakal.” (QS. Ali ‘Imran : 190)
Juga firman Allah:
سَنُرِيهِمْ ءَايَٰتِنَا فِى ٱلْءَافَاقِ وَفِىٓ أَنفُسِهِمْ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ ٱلْحَقُّ أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُۥ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ شَهِيدٌ
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Qur’an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?”  (QS. Fushshilat : 53)
Demikianlah, akal manusia itu pada kesadaran yang terdalam akan mengenali dan mengakui tentang ketuhanan Allah SWT.
📒3. Manfaat/hasil dari ma’rifatullaah.
(Bersambung)
🍃🌼🍃🌼🍃🌼🍃🌼🍃🌼🍃
Dipersembahkan oleh:
www.iman-islam.com
✅ Sebarkan! Raih pahala

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here