Pemateri: Ust. AGUNG WASPODO, SE MPP
Pertempuran di Sarı Baır – Penghujung Bulan Puasa
Jum’at 24 Ramadhan – 10 Syawal 1333 Hijriah
6-21 Agustus 1915
Pertempuran ini disebut Sarı Bayır Harekâtı dalam sejarah Turki atau juga dikenal sebagai Penyerangan Agustus (Ağustos Taarruzları) adalah serangan terakhir yg diupayakan oleh Inggris pada bulan Agustus 1915 untuk merebut kendali atas Semenanjung Gallipoli dari Khilafah Turki Utsmani pada Perang Dunia Pertama.
Sekilas
Kampanye militer Sekutu yg dipimpin Inggris di Gallipoli memiliki 2 front, yaitu ANZAC dan Helles, yg berlangsung selama 3 bulan sejak invasi dilancarkan pada tanggal 25 April 1915. Di front ANZAC terjadi kondisi sama kuat (stalemate) yg berkepanjangan, sedangkan di palagan Helles serangan Sekutu meminta korban yg sangat besar dengan capaian yg relatif kecil.
Pada bulan Agustus, pusat komando Inggris mengusulkan operasi baru untuk menyemangati kampanye ini dengan sasaran menguasai bukitan Sarı Baır. Perbukitan ini mendominasi bagian tengah semenanjung di atas area pantai pendaratan ANZAC. Operasi serangan dimulai pada tanggal 6 Agustus dengan sebuah pendaratan di area baru sekitar 8 km ke utara area ANZAC di Teluk Suvla. Serangan ini diserentakkan dengan serangan korps angkatan darat Australia dan Selandia Baru ke daerah terjal sepanjang pebukitan Sarı Baır dengan misi menguasai dataran tinggi serta menghubungkannya dengan zona pendaratan Suvla. Sedangkan di area Suvla, Inggris maupun Perancis berada pada postur bertahan.
Koreksi atas Peristilahan
Agar lebih akurat secara geografis, pertempuran ini seharusnya dinamakan Pertempuran Kocaçimentepe (Bukit Besar Berumput) secara lebih tepat karena itulah istilah yg dipergunakan oleh pihak Turki untuk menyebut bukit tertinggi di area tersebut. Puncak bukit ini dinamakan Bukiy-971 oleh pihak Sekutu. Namun mereka secara kurang tepat menamakannya Sarı Baır (Jurang Kuning) secara keseluruhan atas area dataran tinggi yg berujung pada jurang di atas area teluk ANZAC yg lebih populer disebut “The Sphinx.”
Latar Belakang
Pihak Turki Utsmani sudah menduga akan ada serangan baru di Semenanjung Gallipoli dalam waktu dekat. Namun masih ada keraguan tentang itu sampai Churchill sendiri, dengan ceroboh mengatakan di sebuah pidatonya di kota Dundee, menegaskan akan meneruskan kampanye militer tersebur dengan segaka resikonya.
Atas bocoran intelijen ini kemudian angkatan darat Turki Utsmani menyusun ulang Army Kelima yang mengalami penambahan hingga menjadi 16 divisi; 10 divisi di front utama tadi, 3 divisi ditempatkan di sisi Asia, dan 3 divisi lagi digabungkan dalam Korps XVI yang berjaga di Teluk Saros sebelah utara kota Bulair pada ujung semenanjung.
Bulair adalah desa sederhana yg kami lalui ketika mencari Çimpe Kalesi bersama komunitas Napak Tilas Fatih 2015. Menyapa Banu Muhammad, Fiatri Widuri ‘Ade’, Fithra Faisal Hastiadi, Rida Rahmawati, Ahmad Husaini, dan Tia Rahmiati. Mudah-mudahan artikel pendek ini menambah rasa pada kunjungan kita itu.
Balik ke Sarı Baır, pihak Turki Utsmani telah juga mengantisipasi bahwa serangan berikutnya pasti bertujuan untuk melepaskan diri dari area ANZAC; yang belum dapat dipastikan adalah ke arah utara menuju Suvla atau ke selatan menuju Gaba Tepe. Pendaratan baru juga diperkirakan ada namun tidak diduga akam mendarat di Suvla sehingga pertahanannya hanya diserahkan pada 4 batalion saja. Para komandan lapangan Turki Utsmani banyak yang tidak memperkirakan akan ada serangan ke arah pebukitan Sarı Baır mengingat curamnya pendakian di sekitarnya. Hanya Mustafa Kamal, komandan Divisi ke-19 di ANZAC, yang kebetulan memperkirakan hal itu namun ia belum berhasil meyakinkan teorinya kepada para atasan. Ia berteori bahwa lawan pasti akan mengambil rute yang paling kecil diduga oleh pihak Turki Utsmani, namun malangnya area ini hanya mendapatkan satu resimen tambahan saja.
Saatnya ANZAC Melakukan Terobosan
Serbuan dari ANZAC mengarah pada dua puncak dari pebukitan Sarı Baır, yaitu Chunuk Baır dan Bukit 971. Di bawah pimpinan umum Mayor Jend. Alexander Godley, elemen penyerbuan terdiri dari divisi Australia dan Selandia Baru, Divisi Ke-13 Inggris, dan 2 brigade tambahan.
Rencana umum penyerbuan terdiri dari dua kolom dari garis pertahanan ANZAC yg bergerak pada malam hari tgl 6 Agustus. Kolom sebelah kanan adalah brigade infanteri Selandia Baru di bawah pimpinan Brig. Jend. Francis Johnston yg menunu Chunuk Baır dan Bukit-Q, sedangkan kolom sebelah kiri adalah Brigade Ke-4 Australia di bawah pimpinan Brig. Jend. John Monash bersama Brigade Ke-29 India pimpinan Cox. Kedua sasaran diperkirakan berhasil dikuasai sebelum fajar menyingsing.
Apakah mereka tidak mengetahui bahwa kaum muslimin itu lebih dekat lagi kepada Rabbnya pada malam-malam Ramadhan? Penyerangan yang dilancarkan pada malam Jum’at 24 Ramadhan 1333 Hijriah merupakan isyarat keteguhan yang diturunkanNya kepada barisan pasukan muslimin yang sudah siap dsn terjaga di bulan penuh keberkahan. Sungguh mulia bagi pasukan muslim manapun yg mendapat kesempatan mempertahankan tanah airnya pada malam bulan terbaik.
Untuk mengalihkan perhatian pasukan Turki Utsmani atas serbuan ini, pada jam 17.30 sebuah serangan dilakukan oleh salah satu beigade dari Divisi Ke-1 Australia atas area yg dikenal sebagai Lone Pine. Serangan ini berhasil merebut parit pertahanan Turki Utsmani di tempat itu, namun tidak sukses sebagai sebuah pengalihan karena kini pusat komando Turki Utsmani mengirim tambahan kekuatan ke utara.
Serangan pengalihan lainnya juga dilakukan di area Helles namun menimbulkan kerugian yg semestinya tidak perlu di area Krithia Vineyard. Serangan inipun tidak membuat pusat komando Turki Utsmani mengurangi pengiriman tambahan pasukan ke arah utara; khususnya area Sarı Baır.
Kolom sebelah kanan memiliki jalur yg lebih bersahabat karena sudah sering terlihat sebelumnya ketika pasukan itu bertahan di perimeter ANZAC yg lama. Namun, elemen pasukan Selandia Baru gagal merebut puncak Chunuk Baır hingga lewat pagi hari tanggal 7 Agustus. Mereka baru berhasil keesokan harinya.
Serangan Balasan Turki Utsmani
Pada pagi hari keesokannya turun juga perintah untuk memperlebar garis perimeter dari posisi sebelumnya. Diantara perintah tersebut yang paling dibenci pasukan adalah tugas yang turun bagi Brigade Berkuda Ringan Ke-3 Australia. Mereka diperintahkan untuk menguasai The Nek yang kemungkinan berhasilnya sangat rendah karena sangat bergantung pada keberhasilan elemen pasukan Selandia Baru menguasai Chunuk Baır sesuai jadwal.
Kolom kiri menempuh jalur yang membuat mereka terjebak dalam bekas kebun anggur sehingga mereka nyaris kehilangan arah serta muncul kepanikan yg membuat mereka tidak pernah sampai ke Bukit-971 sama sekali. Pada pagi hari 8 Agustus, kekuatan pasukan Cox telah berhasil menyusun ulang kekuatannya untuk menguasai Bukit-971 dan Bukit-Q. Namun, brigade Monash salah memastikan posisi Bukit-971 di lapangan. Bahkan, menjelang sore, elemen pasukan Monash merasa berjalan memutar dan kembali ke titik semula. Tiga batalion yg akhirnya sampai ke sasaran mengalami jatuh korban sebanyak 765 orang, bahkan Batalion Ke-15 turun kekuatannya hingga ke tingkat 30% saja.
Sudah pada tempatnya jika seorang komandan militer menguasai peta serta mencari jejak sehingga kesalahannya memetakan jalur tidak menjadi petaka bagi bawahannya.
Penutup
Dari seluruh kekuatan yg ditugaskan merebut Bukit-Q, hanya satu batalion yaitu Gurkha Ke-6 di bawah pimpinan Mayor Cecil Allanson yang mendekat hingga ke jarak kurang dari 61 meter pada sekitar jam 18.00 pada tanggal 8 Agustus sebelum mereka harus mencari perlindungan dari hujan artileri yg dikirim Turki Utsmani. Setelah dibalas tembakan oleh artileri dari kapal Sekutu, batalion ini menyerbu puncam Bukit-Q pada pagi hari sekitar jam 05.00 tanggal 9 Agustus.
Ketika batalion lain terus menerus dihujani artileri Turki Utsmani sehingga terkunci (pinned) pada posisinya, maka hanya batalion Gurkha yang maju menyerbu. Akhirnya puncak Bukit-Q berhasil direbut dari tangan pasukan Turki Utsmani namun malang bagi mereka kini mereka pun dihujani oleh artileri teman sendiri dari laut maupun dari area ANZAC. Dalam kondisi terjepit dan tiadanya bala bantuan maka sisa batalion Gurkha ini terpaksa meninggalkan posisi yg baru saja dikuasainya.
Pada hari Sabtu 27 Ramadhan 1333 Hijriah pasukan Sekutu hanya berhasil menguasai seujung kaki bukit Chunuk Baır dari pebukitan Sarı Baır. Keesokan harinya Kolonel Mustafa Kamal memimpin serbuan balasan yg menguasai kembali seluruh area pebukitan Sarı Baır dari tangan Sekutu.
Agung Waspodo, tertegun malu membaca dan menuliskan semua ini, sambil mengirimkan bacaan Surah al-Fatihah keoada seluruh pasukan yg menemui Rabbnya dalam kondisi keteguhan terbaik, di dalam bulan terbaik, dan dengan posisi medan gugur terbaik. Sedangkan sebagian kami hanya mempermasalahkan ta’jil setiap Ramadhan (penulis harus menyeka layar HPnya dari air-mata yg turun deras 100 tahun kemudian..)
Depok, 6 Agustus 2015.. menjelang waktu dhuha..
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis
Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial
📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis
💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130