Fiqih Dakwah (Bag. 1)

0
184

๐Ÿ“ Pemateri: Farid Nu’man Hasan, SS

Definisi

โœ”Secara bahasa Ad Daโ€™wah – ุงู„ุฏุนูˆุฉ adalah:

โ—€    ุงู„ู†ุฏุงุก :
seruan, panggilan
โ—€ุงู„ุฏุนุงุก :
permohonan, permintaan
โ—€    ุงู„ุทู„ุจ :
tuntutan.
(Lengkapnya Al Mausuโ€™ah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah, 20/319-321)

โœ” Secara istilah adalah:

ุฏุนูˆุฉ ุงู„ู†ุงุณ ุงู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุจุงู„ุญูƒู…ุฉ ูˆ ุงู„ู…ูˆุนุธุฉ ุงู„ุญุณู†ุฉ ุญุชู‰ ูŠูƒูุฑูˆุง ุจุงู„ุทุงุบูˆุช ูˆ ูŠุคู…ู†ูˆุง ุจุงู„ู„ู‡ ูˆ ูŠุฎุฑุฌูˆุง ู…ู† ุฌุงู‡ู„ูŠุฉ ุงู„ู‰ ู†ูˆุฑ ุงู„ุฅุณู„ุงู…

“Seruan manusia menuju (agama) Allah dengan cara hikmah dan memberikan pelajaran yang baik sampai manusia ingkar terhadap thaghut dan beriman kepada Allah, dan keluar dari jahiliyah menuju cahaya Islam”

Hukumnya

Para ulama sepakat bahwa daโ€™wah adalah fardhu (wajib), hal ini ditunjukkan oleh dalil-dalil berikut:

 ูˆูŽู„ู’ุชูŽูƒูู†ู’ ู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ุฃูู…ู‘ูŽุฉูŒ ูŠูŽุฏู’ุนููˆู†ูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุฎูŽูŠู’ุฑู ูˆูŽูŠูŽุฃู’ู…ูุฑููˆู†ูŽ ุจูุงู„ู’ู…ูŽุนู’ุฑููˆูู ูˆูŽูŠูŽู†ู’ู‡ูŽูˆู’ู†ูŽ ุนูŽู†ู ุงู„ู’ู…ูู†ู’ูƒูŽุฑู ูˆูŽุฃููˆู„ูŽุฆููƒูŽ ู‡ูู…ู ุงู„ู’ู…ููู’ู„ูุญููˆู†ูŽ

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. Ali Imran: 104)

ุงุฏู’ุนู ุฅูู„ูŽู‰ ุณูŽุจููŠู„ู ุฑูŽุจู‘ููƒูŽ ุจูุงู„ู’ุญููƒู’ู…ูŽุฉู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽูˆู’ุนูุธูŽุฉู ุงู„ู’ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู ูˆูŽุฌูŽุงุฏูู„ู’ู‡ูู…ู’ ุจูุงู„ู‘ูŽุชููŠ ู‡ููŠูŽ ุฃูŽุญู’ุณูŽู†ู ุฅูู†ู‘ูŽ ุฑูŽุจู‘ูŽูƒูŽ ู‡ููˆูŽ ุฃูŽุนู’ู„ูŽู…ู ุจูู…ูŽู†ู’ ุถูŽู„ู‘ูŽ ุนูŽู†ู’ ุณูŽุจููŠู„ูู‡ู ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุฃูŽุนู’ู„ูŽู…ู ุจูุงู„ู’ู…ูู‡ู’ุชูŽุฏููŠู†ูŽ

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. An Nahl: 125)

Tetapi, para ulama berbeda tentang kewajibannya itu fardhu โ€˜ain atau kifayah? Imam Ibnu Katsir berpendapat daโ€™wah adalah fardhu โ€˜ain, ketika Beliau menjelaskan surat Ali โ€˜Imran 104: wal takun minkum ummah โ€ฆ :

โœ โ€œMaksud ayat ini adalah bahwa hendaknya ada segolongan umat ini yang menjalankan tugas ini, walau pun kewajibannya adalah berlaku bagi tiap pribadi pada umat ini sesuai kemampuannya. Sebagaimana hadits Shahih Muslim dari Abu Hurairah,1)  bahwa Nabi ๏ทบ bersabda:

โ€œBarang siapa yang melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu ubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka ubahlah dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemahnya iman.โ€

(Tafsir Al Quran Al โ€˜Azhim, 2/91. Dar Ath Thayibah)

Jadi, kata min -ู…ู†   pada kata ู…ู†ูƒู… (minkum โ€“ di antara kalian) bukan berfungsi ุชุจุนูŠุถูŠุฉ    – tabโ€™idhiyah (menyatakan sebagian), tetapi menyatakan ุชุฃูƒูŠุฏูŠุฉ    – taโ€™kidiyah (penegasan). Sehingga artinya bukan bermakna โ€œhendaknya ada sebagian kalian ..โ€, tetapi bermakna โ€œhendaknya kalian ..!โ€ Pendapat ini juga diikuti oleh Al โ€˜Allamah Syaikh Yusuf Al Qaradhawi Hafizhahullah.

Sementara, Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz Rahimahullah menyatakan bahwa daโ€™wah adalah fardhu kifayah, berikut ini perkataannya:

โœ โ€œPara ulama menjelaskan bahwa daโ€™wah adalah fardhu kifayah, yaitu pada sebuah daerah mesti ada aktifitas daโ€™wahnya para daโ€™i, walau pun aktifitas daโ€™wah dibutuhkan  di setiap daerah dan wilayah namun dia adalah fardu kifayah yang jika sudah ada yang menjalankannya maka gugurlah kwajiban bagi yang lainnya, bagi yang lain itu menjadi sunah muakadah dan merupakan amal shalih yang agung.
Jika penduduk di sebuah wilayah belum ada yang menjalankan aktifitas daโ€™wah, maka semuanya berdosa, maka menjadi wajib bagi semuanya, dan seluruhnya wajib menjalankannya sesuai kekuatannya.โ€

(Syaikh Abdul โ€˜Aziz bin Abdullah bin Baaz, Ad Daโ€™wah Ilallah wa Akhlaqud Duโ€™aah, Hal. 15.  Ri-asah Idarah Al Buhuts Al โ€˜Ilmiyah wal Iftaโ€™, 2002M-1423H. KSA)

Bagi yang ingin memperluas masalah hukum da’wah silahkan lihat Tafsir Ibnu Katsir pada surat Al Maidah ayat 105.

(Bersambung …. Insya Allah)

Notes:

1) Hadits ini tidak diriwayatkan dari Abu Hurairah sebagaimana dikatakan Imam Ibnu Katsir. Dalam Shahih Muslim (No. 49) diriwayatkan dari Abu Saโ€™id Al Khudri Radhiallahu โ€˜Anhu. Oleh karena itu Syaikh Ahmad Syakir menganggap ini merupakan wahm (keraguan) dari Imam Ibnu Katsir.

Wallahu Aโ€™lam

๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐ŸŒธ๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐ŸŒธ๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐ŸŒธ


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis

Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial

๐Ÿ“ฑInfo & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis

๐Ÿ’ฐ Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here