Samudera Hindia di Era Kekhilafan Turki Usmani​


​​Sebelum Ada Terusan Suez Sekalipun, Kapal Turki Utsmani sudah Berada di Samudera Hindia​​

Pada tahun 1911 pernah ada upaya untuk menggambar ulang peta Samudera Hindia dari peta Mohit yang dibuat tahun 1554. Peta ini disusun oleh seorang pelaut sekaligus kartografer kekhilafahan Turki Utsmani pada pertengahan abad ke-16.

Berbagai ekspedisi militer laut yang dilancarkan oleh kekhilafahan Turki Utsmani ke Samudera Hindia dikenal sebagai Hint Seferleri atau Hint Deniz Seferleri. Secara harafiah diterjemahkan Kampanye/Perjalanan Samudera Hindia.

Terdapat empat ekspedisi amfibi besar pada antara tahun 1538-1554 pada era kepemimpinan Sultan Süleiman Kanuni.

Agung Waspodo, terus mengumpulkan bahan untuk pengembangan kajian periode ini.

Depok, 22 Oktober 2017

Bagian pertama dari lima tulisan tentang ini

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

Dipersembahkan oleh: manis.id

📲Sebarkan! Raih pahala
====================
Ikuti Kami di:
📱 Telegram: @majelismanis
🖥 Fans Page: @majelismanis
📮 Twitter: @majelismanis
📸 Instagram: @majelismanis
🕹 Play Store
📱 Join Grup WA

Kekuasaan di Hijaz (1)

🐝 MFT (MANIS For Teens)

📆 Kamis, 15 Muharram / 5 Oktober 2017

📕 Shirah

📝 Kak Siro

📖 KEKUASAAN DI HIJAZ (Part 1)
==========☆☆☆==========
🏰🌹🏰🌹🏰🌹🏰🌹🏰

Assalamua’alikum wr wb

Adik-adikku mujahid muda, yukk kita kenali sejarah Islam 💞

Dahulu, Nabi Ibrahim AS berkuasa di Mekkah dan mengurus Ka’bah selama hidupnya. Beliau meninggal pada usia 137 tahun. Selanjutnya dua putranya menggantikan kedudukannya secara berurutan yaitu Nabat dan Qaidar. Ada yang berpendapat sebaliknya yaitu Qaidar lebih dahulu. Setelah itu mudhadh Amru Al jurhumi. Dengan demikian kepemimpinan Mekkah beralih ke tangan orang-orang jurhum dan terus berada ditangan mereka.

Anak-anak Ismail merupakan titik pusat kemuliaan, sebab ayahnya yang telah membangun Ka’bah namun mereka tidak mempunyai kewenangan memerintah sama sekali.

Seiring dengan perjalanan waktu kedudukan anak cucu Ismail terus mengalami kemerosotan hingga keberadaan Jurhum bertambah lemah dengan kemunculan Nebukadnezar. Bintang Bani Adnan dalam bidang politik mulai redup di langit Mekkah sejak masa itu. Buktinya saat Nebukadnezar berperang melawan bangsa Arab di Dzatu Irq, Komandan pasukan bangsa Arab dalam peperangan itu bukan berasal dari Bani Jurhum.

Bani Adnan berpencar Ke Yaman pada saat perang Nebukadnezar II (587 SM), lalu pergi bersama Ma’ad ke Syam. Setelah tekanan Nebukadnezar mulai mengendur Ma’ad kembali ke Mekah. .Namun dia tidak mendapatkan seorang pun dari Bani Jurhum kecuali Jursyum bin Jalhamah. Lalu dia menikahi anak putrinya Mu’anah dan melahirkan seorang anak yang dinamai Nazar.

Wallahualam bi sawab

🏰🌹🏰🌹🏰🌹🏰🌹🏰

Dipersembahkan oleh:
www.manis.id

📲Sebarkan! Raih pahala

==========☆☆☆==========
Ikuti Kami di:
📱 Telegram : https://is.gd/3RJdM0
🖥 Fans Page : https://m.facebook.com/majelismanis/
📮 Twitter : https://twitter.com/majelismanis
📸 Instagram : https://www.instagram.com/majelismanis/
🕹 Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=id.manis
📱 Join Grup WA : http://bit.ly/2dg5J0c

Kekuasaan di Hijaz (2)

🐝 MFT (MANIS For Teens)

📆 Kamis, 21 Muharram 1439 / 11 Oktober 2017

📕 Sirah

📝 Kak Siro

📖 Kekuasaan di Hijaz (2)
==========☆☆☆==========
🏰🛡🏰🛡🏰🛡🏰🛡🏰

Assalamu’alaikum mujahid muda harapan umat?? Semoga selalu dalam naungan Allah SWT yaa.. Aamiiinn

Lanjut kisah pekan lalu tentang jazirah Arab yakni Hijaz kuyyyy..

Zaman Ismail Alaihissalam diperkirakan berlangsung pada 20 abad SM. Sedangkan keberadaan jurhum di Mekah diperkirakan sekitar 21 abad. Mereka berkuasa selama 20 Abad. Khuza’ah menangani urusan Kota Mekah bersama Bani Bakar. Namun kabilah-kabilah Mudhar juga mempunyai tiga bidang Penanganannya yaitu :

1⃣ Menjaga keamanan manusia dari Arafah hingga Muzdalifah dan memberi izin kepada mereka saat meninggalkan Mina yang boleh dilakukan setelah Nabi Ghauts bin Murrah dari suku Ilyas bin Mudhar yang disebut Shaufah, Artinya siapapun tidak boleh melempar jumrah sebelum salah seorang dari Shaufah yang melakukannya. Bila semua orang telah selesai melempar jumroh dan hendak meninggalkan Mina orang-orang Shaufah berada diantara dua sisi Aqabah dan tidak ada seorangpun yang boleh melewati sebelum mereka melewatinya. Setelah orang-orang Shaufah musnah tradisi ini dilanjutkan oleh Bani Saad bin Zaid dari Tamim.

2⃣ Melakukan ifadhah (bertolak) dari juma pada pagi hari Nahr (hari penyembelihan hewan qurban) menuju Mina urusan ini diserahkan kepada Bani Udwan.

3⃣ Menangguhkan bulan-bulan haram yang menjadi wewenang Bani Tamim Bin Adi dari bani kinanah.

Kekuasaan Khuza’ah di Mekkah berlangsung selama 300 tahun Pada masa kekuasaan mereka orang-orang Bani Adnan berpencar di Najd, di pinggiran Negeri Irak dan Bahrain. Sementara itu di pinggiran Mekah ada suku-suku dari Quraisy yaitu hulul dan hurum serta suku-suku lain dari Bani Kinanah. Bani Kinanah sendiri tidak memiliki wewenang sedikitpun untuk menangani Mekah dan Baitul haram hingga muncul Qushay bin Kilab.
Tentang Qushay ini dikisahkan bahwa bapaknya meninggal dunia saat ia masih kecil dalam asuhan ibunya. Lalu ibunya menikah lagi dengan seorang laki-laki dari bani Udzrah, yaitu Rabi’ah bin Haram yang kemudian membawanya ke perbatasan Syam. Setelah Qushay menginjak remaja dia kembali ke Mekah yang saat itu jabatan Gubernur Mekah dipegang oleh Hulail bin Hubsyah dari bani Khuza’ah. Qushay melamar putri Hulail yang bernama Hubba, dan ternyata lamaran itu disambut baik olehnya Ia pun dinikahkan dengan Putri Hulail. Setelah Hulail meninggal dunia terjadi peperangan antara Khuza’ah dan Quraisy akhirnya mengantarkan Qushay menjadi pemimpin Mekah dan menangani urusan Baitul haram.

🏰🛡🏰🛡🏰🛡🏰🛡🏰

Dipersembahkan oleh:
www.manis.id

📲Sebarkan! Raih pahala

==========☆☆☆==========
Ikuti Kami di:
📱 Telegram : https://is.gd/3RJdM0
🖥 Fans Page : https://m.facebook.com/majelismanis/
📮 Twitter : https://twitter.com/majelismanis
📸 Instagram : https://www.instagram.com/majelismanis/
🕹 Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=id.manis
📱 Join Grup WA : http://bit.ly/2dg5J0c

Kekuasaan di Hijaz (4)

🐝 MFT (MANIS For Teens)

📆 Kamis 29 Muharram 1439 / 19 Oktober 2017

📕 Sirah

📝 Kak Siro

📖 KEKUASAAN DI HIJAZ (Part 4)
==========☆☆☆==========
🏰💎🏰💎🏰💎🏰💎🏰

Kuuuyyyy kita lanjutin cerita pekan lalu yess…

Ada 3 riwayat yang menjelaskan sebab meletusnya peperangan antara Khuza’ah dan Quraisy.

1⃣ Setelah Qushay mempunyai banyak anak dan hartanya melimpah bersamaan, dengan itu Hulail pun meninggal dunia maka dia merasa bahwa dirinya lebih berhak berkuasa di Mekah dan menangani urusan Ka’bah daripada Bani Khuza’ah dan Bani Bakar. Sementara itu Quraisy adalah pelopor anak keturunan Ismail maka dia melobi beberapa pemuka Quraisy dan Bani Kinanah agar mengusir orang-orang dari bani khuza’ah dan Bani bakar dari Mekah. Usul ini disambut baik dan mereka pun melakukannya.

2⃣ Menurut pengakuan Bani khuza’ah, Hulail telah berwasiat kepada Qushay agar menangani urusan Ka’bah dan Mekkah.

3⃣ Hulail telah menunjuk putrinya Hubba sebagai orang yang berwenang atas penanganan Ka’bah. Lalu Abu Ghibsyan Al Khuza’i tampil sebagai orang yang mewakili Hubba. Maka diapun menjaga Ka’bah. Setelah Hulail meninggal dunia, Qushay memberikan kewenangan mengurusi dan menjaga Ka’bah dari Abu Ghibsyan yang ia tukar dengan satu Geriba arak. Tentu saja orang-orang dari bani khuza’ah tidak menerima jual beli itu mereka berusaha menghalangi Qushay agar tidak bisa tampil sebagai pengawas Ka’bah. Qushay mengumpul beberapa pemuka Quraisy dan Bani kinanah untuk mengusir Bani Khuza’ah dari Mekah dan ternyata mereka menyambut ajakan Qushay tersebut.

Bagaimanapun setelah Hulail meninggal dunia Shufah berbuat sesuka hatinya sendiri Qushay tampil bersama orang-orang Quraisy dan kinanah. Bani khuza’ah dan Bani Bakar siap Menghadang di hadapan Qushay. Namun Qushay selalu lebih dahulu bertindak. Dia menghimpun pasukan untuk memerangi mereka. Kedua belah pihak saling bertemu dan meletus peperangan yang dahsyat di antara mereka. Banyak yang menjadi korban dari tiap-tiap pihak. Kemudian mereka sepakat untuk membuat perjanjian damai. Mereka mengangkat Ya’mar dari bani bakar sebagai Hakim untuk urusan perdamaian ini. Maka dia menetapkan bahwa Qushay lebih layak menangani urusan Ka’bah dan berkuasa di Mekkah daripada Bani khuza’ah. Setiap darah yang tertumpah tertumpah dari pihaknya merupakan kesalahan Qushay sendiri dan harus menjadi tanggung jawabnya sementara setiap nyawa yang melayang dari Bani Khuza’ah dan Bani Bakar harus mendapat tebusan. Dengan keputusan ini, Qushay berhak menjadi pemimpin di Mekah dan menangani urusan Ka’bah. Ya’mar pada saat itu di juluki Asy Syadzakh.

🏰💎🏰💎🏰💎🏰💎🏰

Dipersembahkan oleh:
www.manis.id

📲Sebarkan! Raih pahala

==========☆☆☆==========
Ikuti Kami di:
📱 Telegram : https://is.gd/3RJdM0
🖥 Fans Page : https://m.facebook.com/majelismanis/
📮 Twitter : https://twitter.com/majelismanis
📸 Instagram : https://www.instagram.com/majelismanis/
🕹 Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=id.manis
📱 Join Grup WA : http://bit.ly/2dg5J0c

Kaum yang Terpercaya, Banu an-Najjar ; Kaum yang Tak Luput Masalah Kemunafikan​

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ عَنْ أَبِي التَّيَّاحِ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ
Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami ‘Abdul Warits dari Abu At-Tayyah dari Anas bin Malik (ra) berkata,

قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ فَنَزَلَ أَعْلَى الْمَدِينَةِ فِي حَيٍّ يُقَالُ لَهُمْ بَنُو عَمْرِو بْنِ عَوْفٍ فَأَقَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيهِمْ أَرْبَعَ عَشْرَةَ لَيْلَةً
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tiba di Madinah lalu singgah di perkampungan bani ‘Amru bin ‘Auf, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tinggal di sana selama empat belas malam.

ثُمَّ أَرْسَلَ إِلَى بَنِي النَّجَّارِ فَجَاءُوا مُتَقَلِّدِي السُّيُوفِ
Kemudian beliau mengutus seseorang menemui bani Najjar, maka mereka pun datang dengan pedang di badan mereka.

كَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى رَاحِلَتِهِ وَأَبُو بَكْرٍ رِدْفُهُ وَمَلَأُ بَنِي النَّجَّارِ حَوْلَهُ حَتَّى أَلْقَى بِفِنَاءِ أَبِي أَيُّوبَ
Aku melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam di atas tunggangannya sedangkan Abu Bakar membonceng di belakangnya dan para pembesar bani Najjar berada di sekelilingnya hingga sampai di sumur milik Abu Ayyub.

​HR al-Bukhari no. 410​

Begitu dipercayanya Suku an-Najjar sampai Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Sallam meminta mereka untuk mengawal perjalanan dari Quba ke Yastrib (Madinah). Namun begitu, Kaum al-Khazraj ini tak luput dari penyakit kemunafikan, walau jumlah kasusnya menurut catatan Ibnu Hisyam tidak sebanyak Kaum Aws.

Disamping tokoh paling utama kemunafikan, Abdullah ibn Ubay ibn Salul dari Suku ‘Auf juga terdapat empat sekawan munafiqin dari Suku an-Najjar. Keempat orang ini adalah Rafi ibn Wadiyah, Zayd ibn Amru, Amru ibn Qays, dan Qays ibn Amru. Mereka bertempat menimbulkan keresahan melalui bisikan dan hasutan di Masjid Nabawi. Untuk mencegah berkembangnya penyakit ini, Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Sallam menugaskan para sahabat untuk mengusir mereka. Mereka ini dilarang menginjakkan kakinya di Masjid Nabawi lagi.

Tebet, 18 Oktober 2017

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

Dipersembahkan oleh: manis.id

📲Sebarkan! Raih pahala
====================
Ikuti Kami di:
📱 Telegram: @majelismanis
🖥 Fans Page: @majelismanis
📮 Twitter: @majelismanis
📸 Instagram: @majelismanis
🕹 Play Store
📱 Join Grup WA

Penyakit Nifaq (Munafik) juga Mengancam Manusia yang Shalih secara Sosial​


Ketika al-Jullas ibn Suwayd ibn ash-Shamit mengambil ‘Umayr ibn Sa’d sang yatim sebagai anak asuh yang dipeliharanya maka ia dikenal sebagai orang yang shalih hubungan sosialnya.

Ketika ia meragukan kebenaran risalah yang dibawa Nabi Muhammad ShalalLaahu’ alayhi wa Sallam, anak asuhnya mengingatkannya untuk bertaubat. Meski mengambil risiko terusir, ‘Umayr tetap mengutamakan kemuliaan Nabinya jauh diatas bapak asuhnya. Ternyata ​keshalihan sosial tetap harus ditopang oleh keshalihan pribadi.​

Ketika Nabi Muhammad ShalalLaahu’ alayhi wa Sallam memanggil al-Jullas, ia bersumpah tak pernah mengucapkan apa yang dilaporkan ‘Umayr. Lalu turunlah Surah at-Tawbah ayat ke-74 mencela al-Jullas dan sumpah palsunya:

يَحْلِفُونَ بِاللَّهِ مَا قَالُوا وَلَقَدْ قَالُوا كَلِمَةَ الْكُفْرِ وَكَفَرُوا بَعْدَ إِسْلَامِهِمْ وَهَمُّوا بِمَا لَمْ يَنَالُوا ۚ وَمَا نَقَمُوا إِلَّا أَنْ أَغْنَاهُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ مِنْ فَضْلِهِ ۚ فَإِنْ يَتُوبُوا يَكُ خَيْرًا لَهُمْ ۖ وَإِنْ يَتَوَلَّوْا يُعَذِّبْهُمُ اللَّهُ عَذَابًا أَلِيمًا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۚ وَمَا لَهُمْ فِي الْأَرْضِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ

“Mereka (orang munafik) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa mereka tidak mengatakan (sesuatu yang menyakiti Muhammad). Sungguh, mereka telah mengucapkan perkataan kekafiran, dan telah menjadi kafir setelah Islam, dan menginginkan apa yang mereka tidak dapat mencapainya; dan mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya) sekiranya Allah dan Rasul-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka. Maka jika mereka bertobat, itu adalah lebih baik bagi mereka, dan jika mereka berpaling, niscaya Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih di dunia dan akhirat; dan mereka tidak mempunyai pelindung dan tidak (pula) penolong di bumi.”

Bahkan ayat di atas juga mencela sikap al-Jullas yang enggan berangkat ke Pertempuran Tabuk karena alasan tidak mampu harta. Dengan penuh rasa malu akhirnya al-Jullas meminta maaf kepada Nabi Shallallahu ‘alayhi wa Sallam dan ‘Umayr serta bertaubat.

Baguslah, nampaknya ancaman Allah Subhanahu wa Ta’ala akan adzab dunia hingga akhirat (عَذَابًا أَلِيمًا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ) masih membuatnya takut untuk terus berbohong. Ibnu Hisyam maupun Ibnu Sa’d mencatat al-Jullas ibn Suwayd ibn ash-Shamit bertaubat secara baik di penghujung hidupnya.

Agung Waspodo, bagaimana dengan dirimu?
Apa yang membuat kita terus bertahan dalam keshalihan?

Manggarai, 13 Oktober 2017

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

Dipersembahkan oleh: manis.id

📲Sebarkan! Raih pahala
====================
Ikuti Kami di:
📱 Telegram: @majelismanis
🖥 Fans Page: @majelismanis
📮 Twitter: @majelismanis
📸 Instagram: @majelismanis
🕹 Play Store
📱 Join Grup WA

Kemandirian Ekonomi, Pola Konsumsi Mata Rantai Kebangkitan Islam di Turki​

Ketika Turgut Özal meluncurkan paket liberalisasi ekonomi pada tahun 1983 sepintas sepertinya merugikan Republik Turki. Ternyata, beliau sedang melepaskan perlindungan hukum atas sedikit perusahaan kroni pemerintah sekuler. Beliau sedang memberikan kesempatan bersaing bagi pebisnis Turki yang mulai sadar akan identitas keislaman.

Lahirnya MÜSİAD sebagai wadah bagi pebisnis Islamis ini memicu gelombang kebangkitan ekonomi masyarakat Turki, khususnya di pedesaan. Mereka memanfaatkan jaringan Hemşerilik serta tarekat sufi sebagai basis perdagangan yang lebih dekat dengan praktik bisnis Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Sallam.

Bukan tanpa tantangan, tentu saja kiprah MÜSİAD mendapatkan perlawanan dari asosiasi pebisnis kroni pemerintah sekuler seperti TÜSİAD. Salah satu karakteristik kemandirian ekonomi adalah rasa percaya diri untuk mengambil keputusan yang mulai berseberangan dengan pemerintah sekuler. Kepercayaan diri ini mereka tuangkan dalam ruang politik yang semakin kondusif di tengah ketergantungan ekonomi Turki kepada Eropa.

Salah satu tarekat yang besar yang muncul pada periode ini adalah İskenderpaşa Cemaati yang didirikan oleh Mehmed Zahid Kotku ketika menjadi imam untuk masjid İskender Paşa di Distrik Fatih, İstanbul. Süleyman Demirel, Turgut, bahkan Necmettin Erbakan adalah anggota dari tarekat ini. Pertemuan mereka yang membahas aspek sosial, ekonomi, dan politik bahkan kerap diselenggarakan di Caprice Hotel, berbintang lima di kota Aydın.

Pergerakan dan kebangkitan Islam tidak lagi hanya berpusat di dergah atau rumah tarekat, namun sudah merambah ruang publik yang selama ini “dimiliki kaum sekuler” di Republik Turki. Seiring dengan peningkatan ekonomi maka berubah pula pola konsumsi para Islamis. Fashion menjadi pembeda bukan hanya dari kaum sekuler yang menentang hijab; namun juga antar kelompok tarekat dalam barisan Kaum Islamis itu sendiri. Aspek yang paling menonjol adalah perubahan busana para perempuan yang mulai secara sadar mengenakan hijab di ruang publik. Sebuah “tabrakan” tak terelakkan.

Selasa, 10 Oktober 2017.

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

Dipersembahkan oleh: manis.id

📲Sebarkan! Raih pahala
====================
Ikuti Kami di:
📱 Telegram: @majelismanis
🖥 Fans Page: @majelismanis
📮 Twitter: @majelismanis
📸 Instagram: @majelismanis
🕹 Play Store
📱 Join Grup WA

Tiga Belas Tahun itu Pendek!​





Ketika balatentara Italia menginvasi Libya, status negeri ini masih merupakan wilayah kekhilafahan Turki Utsmani. Karena lemahnya kekuatan militer, terutama angkatan laut, maka İstanbul hanya dapat menyelundupkan senjata bagi para pejuang Muslimin dari Suku Sanussi.

Salah seorang panglima perang mereka yang terkenal adalah Umar (Omar) Mukhtar yang perjuangannya pernah diangkat menjadi sebuah film layar lebar berjudul Lion of the Desert (1981) yang diperankan oleh Anthony Queen.

Sekumpulan perwira menengah Turki Utsmani juga merelawankan dirinya untuk berangkat mengawal bala bantuan ini agar sampai kepada para pejuang Muslimin tersebut.

Tersebutlah seorang kapten Yüzbaşı (يوزباشي) senior bernama Mustafa Kemal dalam rombongan itu. Mustafa baru saja mendapatkan penurunan pangkat akibat kritik terbuka kepada atasannya di Korps XV. Kekecewaan yang cukup mendalam mendorongnya untuk menjadi relawan ke pedalaman Libya meninggalkan politik angkatan bersenjata Turki Utsmani. Tidak semua relawan itu ternyata tulus dalam perjuangannya.

​Kapten Mustafa Kemal ini kelak bersinar kembali karirnya, bahkan naik mendapat gelar Atatürk sebagai kepala negara Republik Turki. Dia pula yang ​menghapus kekhilafahan Turki Utsmani​, 13 tahun kemudian.​

Foto: inspeksi kesatuan sukarelawan (gönüllüler) dari Suku Senussi di pedalaman Tripoli (Tarabulus), Libya, 1911, AND.

Agung Waspodo, mengevaluasi kembali jiwa kerelawanannya.

Depok, 2 Oktober 2017

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

Dipersembahkan oleh: manis.id

📲Sebarkan! Raih pahala
====================
Ikuti Kami di:
📱 Telegram: @majelismanis
🖥 Fans Page: @majelismanis
📮 Twitter: @majelismanis
📸 Instagram: @majelismanis
🕹 Play Store
📱 Join Grup WA

Mengembalikan Harga Diri Bangsa Dengan Menampar Kezaliman Penjajah​


​​Jangan Gentar Menghadapi Penjajah​​

Opsir dan serdadu Inggris sering melancong keluar barak mereka. Pulang dini hari atau menjelang pagi, mereka kerap menimbulkan keresahan masyarakat dalam keadaan mabuk. Beginilah kondisi kota Alexandria, kota besar di Mesir, pada penghujung dekade 1930an.

Sekali waktu, seorang anggota Persaudaraan Muslim (الإخوان المسلمون) atau al-Ikhwan, merasa sudah cukup penat menghadapi situasi ini. Tak seorang Mesir pun yang berani tegas kepada balatentara Inggris yang berandalan ini, pemerintah dan kerajaan Mesir sepertinya tidak juga peduli. Seorang al-akh Mahmud memberanikan diri memulai sebuah perubahan.

Suatu hari di tahun 1939, al-akh Mahmud berada dalam satu trem listrik bersama sekelompok prajurit Inggris yang mabuk. Dengan tenang dihampiri lalu ditamparnya prajurit tersebut. Ia bersiap dengan segala konsekuensinya. Ternyata tak satu pun prajurit lainnya bernyali membela. Mereka semua buru-buru turun dari trem, tidak menyangka mendapatkan tamparan dari seorang Mesir yang selama ini tunduk takut. Ikatan sesama peminum arak ternyata hanya sampai di situ.

✊ Sungguh menarik bahwa Hasan al-Banna selaku pimpinan umum (مرشد عام) al-Ikhwan pernah meresmikan Pusat Pendidikan Kepemimpinan di Alexandria pada tahun 1937. Peserta gelombang pertama adalah 100 orang anggota terseleksi. Mereka menjalani pelatihan selama 32 hari. Ternyata, al-akh Mahmud Abu Su’ud adalah pelatih fisik pada PUSDIKPIM al-Ikhwan tersebut.

Agung Waspodo, berpikir keras bagaimana membangkitkan harga diri Bangsa Indonesia yang semakin terpuruk ini.

Senayan, 26 September 2017

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

Dipersembahkan oleh: manis.id

📲Sebarkan! Raih pahala
====================
Ikuti Kami di:
📱 Telegram: @majelismanis
🖥 Fans Page: @majelismanis
📮 Twitter: @majelismanis
📸 Instagram: @majelismanis
🕹 Play Store
📱 Join Grup WA

Makar Militer di İstanbul & Taqdir yang Menjemput Jenderal Süleiman Hüsnü Paşa​

​​Jadi Santri Jangan Mudah Dibohongi​​

Süleiman Hüsnü Paşa lahir di İstanbul dan lulus dari Akademi Militer tahun 1859 serta ditugaskan di Yenipazar, Herzegovina, dan Sköder. Berpangkat mayor pada tahun 1867 membawanya ditempatkan ke Pulau Kreta (Crete). Kepiawaiannya meredam pemberontakan di sana berbuah kenaikan pangkat dua kali berturut pada 1872. Ia mencapai pangkat Mayor Jenderal (Mirliva -أمير لواء) pada tahun 1873 serta menjadi Komandan Jenderal akademi militer di İstanbul.

Süleiman Hüsnü Paşa turut bermain politik dan ikut dalam pusaran Erkan-i Erbaa (komplotan empat) yang menggerakkan santri madrasah Fatih, Bayezid, dan Süleimaniye dengan berita bohong atas sultan. Kelompok Turki Muda (didirikan 24 Maret 1867 di Paris) ini berhasil menjatuhkan Sultan Abdülaziz dengan berpura-pura mengamankan sultan dari ancaman kudeta 30 Mei 1876.

Dengan naiknya Sultan Murad V lugu, maka banyak jenderal pendukung Turki Muda mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa. Termasuk diangkat menjadi Jenderal Divisi tidak lain juga Süleiman Hüsnü Paşa. Setelah itu ia mendapat tugas “nyaman dan aman” yakni menjadi panglima garnizun Plovdiv di garis belakang. Enak bukan, ternyata di tempat “aman dan nyaman” itulah taqdir akhirnya mengunjungi.

​Pertempuran Plovdiv atau Philippopolis adalah yang terakhir dalam Perang Turki Utsmani-Russia tahun 1877-78.​

Setelah kemenangan telak Russia di Shipka Pass maka Jenderal Joseph Vladimirovich Gourko segera bergerak ke arah tenggara menuju İstanbul. Tinggal Süleiman Hüsnü Paşa di benteng Plovdiv berkekuatan 7 ribu pasukan yang menghadang gerak laju mematikan ini. Jenderal Gourko mengerahkan 12 ribu pasukan untuk menggempur benteng terakhir ini.

Pada tanggal 16 Januari 1878, setelah dikepung pada musim dingin yang amat berat, satu skuadron pasukan berkuda dragoon (baca: dragun) pimpinan Kapten Alexander Burago menyerbu posisi pertahanan Turki Utsmani di Plovdiv. Serangan ini menghadapi pertahanan yang kuat namun jumlah Russia yang lebih banyak menentukan kemenangan akhir. Sejumlah 5.000 terbunuh-terluka dan 2.000 tertawan dari pihak Turki Utsmani dan Russia menderita 1.300 terbunuh.

Inggris dan Perancis kaget dengan kekalahan tersebut karena sudah cukup membantu persenjataan termasuk peremajaan meriam. Kedua negara tersebut mengintervensi Russia agar tidak menduduki İstanbul yang tinggal selangkah lagi. Russia dipaksa menerima Perjanjian San Stefano.

Süleiman Hüsnü Paşa termasuk nyaris terbunuh jika tidak meloloskan diri dan meninggalkan sisa pasukannya di benteng Plovdiv. Atas kegagalan ini Süleiman Hüsnü Paşa dijatuhi hukuman pembuangan ke Bağdad. Ia meninggal di sana pada tanggal 8 Agustus 1892.

Agung Waspodo, jangan terlalu lugu dan mudah percaya kepada siapapun dalam politik apalagi militer.

Depok, 27 September 2017

🔸Foto menggambarkan deretan meriam Turki Utsmani yang jatuh ke tangan balatentara Russia, 1878, AND.

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

Dipersembahkan oleh:
http://www.manis.id

📲Sebarkan! Raih pahala
====================
Ikuti Kami di:
📱 Telegram
🖥 Fans Page
📮 Twitter
📸 Instagram
🕹 Play Store
📱 Join Grup WA