Menundukkan Pandangan Itu Indah

🐝 MFT (MANIS For Teens)

📆 Rabu, 29 Rajab 1438 H/26 April 2017

 📕 Akhlak

📝 Ustadzah Lelysia

📖 *MENJAGA PANDANGAN MATA (GHADHUL BASHOR) ITU INDAH*

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
🌸☘🌼☘🌻🍀🌹🍃🌷

🌸 Pandangan adalah jendela bagi hati. Barang siapa yang mampu menjaga pandangannya, maka akan bagus hatinya. Namun, bagi yang mengumbar pandangan, maka penyakit akan menggerogoti hati dan membuatnya menderita dengan segala kepayahan.

🌸 Pandangan juga cerminan bagi hati. Seseorang yang hatinya sakit atau bahkan mati maka pandangannya tidak akan terkontrol. Berbeda halnya dengan orang yang hatinya bersih.

🌸 Seorang muslim baik laki-laki ataupun perempuan tentu akan berusaha membersihkan hatinya, salah satu caranya adalah dengan senantiasa gadhul bashar [menjaga pandangan]. Yaitu menundukkan pandangannya dari perkara-perkara yang haram yang tidak boleh dilihat.

🌸 Dalam Alquran disebutkan: “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.’ Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya. (QS. An-Nuur: 30-31).

🌸 Apabila tidak sengaja melihat sesuatu yang haram, misalnya, Vidio, gambar dan iklan yang ada di internet ataupun acara TV yang mengumbar aurat ataupun adegan yang tidak pantas dan sia-sia hendaknya segera memalingkan pandangan. Sebagaimana yang dijelaskan dalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas “Fadhl pernah dibonceng oleh Rasulullah. Kemudian ada seorang wanita Khots’am yang lewat, lantas Fadhl melihat wanita itu, dan wanita itu pun melihat Fadhl. Melihat kejadian tersebut, dengan segera Nabi memalingkan wajah Fadhl ke arah yang lain.”[HR. Bukhari dan Muslim].

🌸 Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata: “Pandangan adalah asal seluruh bencana yang menimpa manusia. Bermula dari pandangan akan lahirlah keinginan, dan keinginan akan melahirkan pemikiran. Dari pemikiran akan lahirlah syahwat (hawa nafsu) yang pada akhirnya syahwat itu akan mendorong menjadi keinginan yang sangat kuat hingga terjadi apa yang ia inginkan.”[Al-Jawabul Kafi hal.79].

🌸 Oleh sebab itulah Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam memperingatkan ummatnya akan pentingnya menjaga pandangan khususnya tatkala berada di jalan atau tempat-tempat umum ataupun disaat sendirian.
Sebagaimana sabda Rasulullah saw : “Waspadalah kalian terhadap duduk-duduk di pinggir jalan.’ Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, tidaklah kami duduk kecuali hanya sekedar berbincang-bincang. “maka Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam mengatakan: “Apabila kalian tetap ingin duduk-duduk di jalan, maka berilah jalan itu haknya.” Para sahabat bertanya kembali: ” Apa haknya wahai Rasulullah?” Rasululah menjawab: “Tundukkan pandangan, menjawab salam dan amar ma’ruf nahi munkar.” [HR. Bukhari dan Muslim].

Wallahu’alamu bis showab

 🌸☘🌼☘🌻🍀🌹🍃🌷

Dipersembahkan oleh:
www.manis.id

📲Sebarkan! Raih pahala
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ikuti Kami di:
📱 Telegram : https://is.gd/3RJdM0
🖥 Fans Page : https://m.facebook.com/majelismanis/
📮 Twitter : https://twitter.com/majelismanis
📸 Instagram : https://www.instagram.com/majelismanis/
🕹 Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=id.manis
📱 Join Grup WA : http://bit.ly/2dg5J0c

Penting Untuk Dilakukan

🐝 MFT (MANIS For Teens)

📆 Kamis, 30 Rajab 1438 H/27 April 2017

📕 Khatirah

📝 Heny Rahmawati S. Psi.

📖 *Penting untuk dilakukan* ❗❗❗

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
🌸🍃🌼🍂🌷🌱🌺🌿🍄

💖Dalam kitab “Hilyah Al-Aulia” disebutkan “Barangsiapa yang disibukkan oleh sesuatu yang wajib sehingga dia tidak melakukan yang sunnah, maka ia dimaafkan. Tetapi barang siapa yang disibukkan dengan sesuatu yang sunnah. Sehingga tidak melakukan yang wajib, maka ia tertipu.
_siapa yang begini_😋☝🏻

Mendahulukan meninggalkan larangan dibandingkan melakukan yang diperintahkan adalah lebih utama. Seperti *Rasulullah saw katakan : jika aku melarang sesuatu atas kalian maka jauhkanlah. Dan ketika aku perintahkan kalian melakukan sesuatu maka lakukanlah sebatas kemampuan kalian.*
_Sapa lagi yang begini_?🙋🏼🙋🏼‍♂

Dapat disimpulkan bahwa meninggalkan larangan lebih utama dari pada melakukan perintah. Sedangkan dalam melakukan perintah disyaratkan sebatas kemampuan.

Allahu’Alam​ Bisshowab.

🌸🍃🌼🍂🌷🌱🌺🌿🍄

Dipersembahkan oleh:
www.manis.id

📲Sebarkan! Raih pahala
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ikuti Kami di:
📱 Telegram : https://is.gd/3RJdM0
🖥 Fans Page : https://m.facebook.com/majelismanis/
📮 Twitter : https://twitter.com/majelismanis
📸 Instagram : https://www.instagram.com/majelismanis/
🕹 Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=id.manis
📱 Join Grup WA : http://bit.ly/2dg5J0c

Tafsir Al-‘Ashr

🐝 MFT (MANIS For Teens)

📆 Ahad, 03 Sya’ban 1438H/ 30 April 2017

📕 Al-Quran

📝 Ustadzah Novria Flaherti S. Si.

📖 Tafsir Al-‘Ashr
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
🌼🌿🌼🌿🌼🌿🌼🌿🌼

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

وَالْعَصْرِ ﴿١﴾ إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ ﴿٢﴾ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ﴿٣﴾

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
1. Demi masa
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,
3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.”
(QS. Al-‘Ashr: 1-3)

🌸🍃Dalam hidup yang singkat ini, banyak orang terlena dengan nikmat usia yang dimilikinya. Padahal, kata pepatah Arab, manusia tak ubahnya dari sekumpulan hari-hari. Setiap kali satu hari berlalu, berlalu pula sebagian dari umur manusia di dunia ini. Jika seseorang hari ini berusia 10 tahun, maka pada tahun depan, di hari yang sama, ia telah menjadi 11 tahun. Saat ia merayakan ulang tahunnya, orang mengucapkan “Selamat panjang umur.” Sesungguhnya, umurnya tidak pernah menjadi lebih panjang. Bahkan sebaliknya, jatah usianya di dunia ini makin berkurang.

🌸🍃Pengecualian itu diberikan kepada kelompok orang yang beriman. Allah swt memberikan suatu pra syarat tentang kelompok ini. Yaitu mereka yang berbuat baik, saling nasihat menasihati dalam kebenaran dan kesabaran. Dengan kata lain, seorang yang mengaku beriman, tak cukup dengan hanya deklarasi pada dirinya sendiri namun dibutuhkan suatu tindakan nyata dengan amal saleh.

🌼🌿🌼🌿🌼🌿🌼🌿🌼

Dipersembahkan oleh:
www.manis.id

📲Sebarkan! Raih pahala
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ikuti Kami di:
📱 Telegram : https://is.gd/3RJdM0
🖥 Fans Page : https://m.facebook.com/majelismanis/
📮 Twitter : https://twitter.com/majelismanis
📸 Instagram : https://www.instagram.com/majelismanis/
🕹 Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=id.manis
📱 Join Grup WA : http://bit.ly/2dg5J0c

Banyak Maksiat

🐝 MFT (MANIS For Teens)

📆 Senin, 04 Sya’ban 1438H/ 01 Mei 2017

📕 Aqidah

📝 Ustadzah Prima Eyza

📖
 اَلْمَوَانِعُ مِن مَعْرِفَةِ اللهِ

Penghalang-Penghalang Mengenal Allah

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
🌼🌿🐝🌿🌼🌿🐝🌿🌼

Assalaamu’alaikum wr.  wb.

😍 Adik-adik pemuda Islam harapan umat, bagaimana kabarnya hari ini..? Semoga senantiasa dalam rahmat, keberkahan, dan limpahan kenikmatan dari Allah SWT, terutama nikmat yang terbesar berupa keimanan yang membara di dalam dada.
Aamiiiin..🙏

🍃Mari kita lanjutkan kembali pembahasan kita mengenai penghalang-penghalang mengenal Allah SWT, yang pada pembahasan lalu kita sudah selesai membicarakan penyakit hawa nafsu yang keempat yaitu kedustaan (الْكَذِبُ).

🍃 Kali ini kita masuk kepada penyakit hawa nafsu yang kelima yakni banyak maksiat (كَثْرَةُ الْمَعَاصِي).

*5. Banyak maksiat (كَثْرَةُ الْمَعَاصِي)*
Banyak berbuat maksiat akan menghalangi dari mengenal dan memahami Allah Ta’ala.
Firman Allah SWT,

كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوْبِهِمْ مَّا كَانُوْيَكْسِبُوْنَ

“Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.”
(QS. Al Muthaffifiin [83] : 14)

*“رَانَ“*
_Artinya ghalaba , yakni menguasai atau menutupi_

Berkata Abu Ubaid: “Setiap apa saja yang menguasai dirimu, maka disebut dengan ‘rona’.”
(Tafsir al-Qurthubi : 19/ 170)
Berkata al-Baghawi: “Ar-Rain artinya mengusai, dikatakan: ‘Minuman khamr itu telah membuat ‘ar-Rain’ atas akalnya’, maksudnya telah menutupi (menguasai) akalnya sehingga dia menjadi mabuk”.

 🔖Sehingga, ayat tersebut bisa diartikan: perbuatan-perbuatan maksiat itu telah menutupi dan menguasai hati mereka.
Berkata Hasan al-Bashri: “Dosa yang menumpuk atas dosa yang lain, sehingga hati menjadi mati“. (Tafsir al- Baghawi, Ma’alim at- Tanzil: 8/365)

Berdasarkan ayat ini jelaslah bahwa orang yang banyak melakukan maksiat pasti akan terhalang dari mengenal Allah Ta’ala. _Sebab dosa dan kemaksiatan yang banyak dan bertumpuk-tumpuk tersebut akan membuat hati terkuasai dan tertutupi oleh segala dosa dan kemaksiatan itu._
 Jika demikian, bagaimana mungkin hati akan mengenali kebenaran. Karena kebenaran (haq) tidak akan bisa bercampur dengan yang bathil (dosa, maksiat, dan sejenisnya).
Dan Allah SWT adalah puncak dari segala hakikat kebenaran. Bagaimana mungkin hati akan berma’rifah (mengenali dan memahami Allah SWT) sedangkan dosa telah menutupi dan menghalangi sehingga hati tidak bisa menangkap cahaya kebenaran dari Allah SWT dan Rasul-Nya.

🖤Bahkan pada satu titik, dosa dan segala kemaksiatan itu akan menyebabkan hati menjadi mati. Maka tidak lah mungkin hati yang mati akan mengenali kebenaran. Walau jasadnya masih hidup, namun hatinya telah mati, karena petunjuk kebenaran dan cahaya iman tak dapat masuk ke dalam hatinya.

Nabi saw.  pun pernah berpesan,

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَإِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيْئَةً نُكِتَتْ فِي قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُفَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ وَإْنَ عَادَ زِيْدَ فِيْهَا حَتَّى تَعْلُوْ قَلْبَهُ

Dari Abu Hurairah ra.  bahwa Rasulullah saw bersabda, *”Sesungguhnya seorang hamba jika melakukan perbuatan dosa maka akan tertitik dalam hatinya noda hitam. Jika ia menghilangkannya dan memohon ampun, dan diampuni, maka hatinya itu dibersihkan. Jika ia melakukan kesalahan lagi, maka bintik hitam itu akan ditambah sehingga bisa menutupi hatinya.”*
(HR. Tirmidzi no.3334 dan Ahmad 2/297. Berkata Tirmidzi : “Ini adalah hadist hasan shahih.”)

Seseorang yang melakukan kesalahan (dosa; maksiat) itu, akan tertitik dalam hatinya satu titik hitam. Jika ia tidak bertaubat dan tidak berhenti dari dosa tersebut, titik hitam itu akan tetap ada. Jika ia melakukan kesalahan lagi, maka tertitik kembali satu titik hitam yang lain. Maka dosa dan kemaksiatan yang banyak akan akan menyebabkan banyak pula titik hitam di dalam hati.
Titik-titik hitam yang amat sangat banyak akan menggelapkan hati bahkan menutupi hati semuanya dengan kegelapan (hitam). Kegelapan atau kekotoran ini menyebabkan hati tidak bisa menerima petunjuk Allah SWT.

🖤Marilah kita perumpamakan hati ini sebagai cermin bagi diri manusia dan petunjuk Allah SWT itu adalah cahaya (karena di dalam Al Quran pun Allah meng-umpamakan petunjuk-Nya sebagai cahaya). Jika cahaya jatuh di atas cermin yang bersih dan bening, maka akan terjadi dua hal, yakni cahaya tersebut akan diteruskan dan juga memantul. Inilah pemisalan bagi hati yang bersih. Hati yang bersih jika menerima petunjuk Allah SWT, maka petunjuk tersebut akan masuk ke dalam hatinya sampai dasar hati yang terdalam. Kemudian, petunjuk kebaikan dan kebenaran itu pun ia alirkan dan serukan kepada orang lain.
Namun sebaliknya, jika cahaya jatuh di atas cermin yang berdebu dan gelap disebabkan kotoran yang banyak, maka cahaya yang datang jangankan memantul, masuk tembus pun ke dalam cermin tentu tidak. Demikianlah perumpamaan bagi hati yang kotor lagi gelap.

🖤Hati yang kotor dan gelap, jika menerima petunjuk dari Allah SWT, maka petunjuk kebenaran tersebut tidak akan masuk ke dalam hatinya. Terlebih lagi, tentu saja petunjuk itu juga tidak akan mengalir dan tidak akan sampai kepada orang lain.  Jika hati tak dapat menerima petunjuk, maka bagaimana mungkin ia akan mengenal dan memahami Allah SWT dengan baik dan benar,
Dan sebab apakah yang menjadikan hati kotor lagi gelap ?
Hati kotor dan gelap tidak lain adalah karena dosa dan kemaksiatan.
Maka mengertilah kita mengapa banyak berbuat maksiat itu akan menghalangi kita dari berma’rifah (mengenali/memahami) Allah SWT.

Na’uzubillaah… tsumma na’udzubillaah… 😔😱

Wallahu a’lam bishshowab…

Bersambung..

🌼🌿🐝🌿🌼🌿🐝🌿🌼

Dipersembahkan oleh:
www.manis.id

📲Sebarkan! Raih pahala
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ikuti Kami di:
📱 Telegram : https://is.gd/3RJdM0
🖥 Fans Page : https://m.facebook.com/majelismanis/
📮 Twitter : https://twitter.com/majelismanis
📸 Instagram : https://www.instagram.com/majelismanis/
🕹 Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=id.manis
📱 Join Grup WA : http://bit.ly/2dg5J0c

Akhlak Kepada Orangtua

🐝 MFT (MANIS For Teens)

📆 Selasa, 05 Sya’ban 1438H/ 02 Mei 2017

📕 Akhlak

📝 Ustadzah Miya Cahaya

📖 Akhlaq Kepada Orangtua
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
🌼🌿🐝🌿🌼🌿🐝🌿🌼

Assalamualaikum, adik-adik MFT yang disayang Allah… 😍
Hari ini kita akan bahas tentang Akhlak kepada orangtua…
“Siapa orang terdekat dan paling berjasa dalam hidup kita?”
Jawabannya pastilah ORANGTUA atau wali yang menggantikannya jika keduanya sudah tidak ada.
Tentu kita harus menghormati mereka dengan sebaik-baik akhlak.

🌿Akhlak anak terhadap orang tua adalah sebagai berikut :
*Sayangilah, cintailah, hormatilah, patuhlah kepadanya rendahkan dirimu, sopanlah kepadanya.*

Ketahuilah bahwa kita hidup bersama orang tua merupakan nikmat yang luar biasa, kalau orang tua kita meninggal alangkah sedihnya hati kita karena tidak ada yang dipandang lagi.

❤Pandanglah kedua orang tua dengan penuh rasa kasih sayang, janganlah marah kepadanya memandang sambil marah dan suara yang keras.

وَقَضَى رَبُّكَ أَلا تَعْبُدُوا إِلا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاهُمَا فَلا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلا كَرِيمًا. وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.”
(QS Al-Isra : 23-24)

🌼🌿🌼🌿🌼🌿🌼🌿🌼

Dipersembahkan oleh:
www.manis.id

📲Sebarkan! Raih pahala
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ikuti Kami di:
📱 Telegram : https://is.gd/3RJdM0
🖥 Fans Page : https://m.facebook.com/majelismanis/
📮 Twitter : https://twitter.com/majelismanis
📸 Instagram : https://www.instagram.com/majelismanis/
🕹 Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=id.manis
📱 Join Grup WA : http://bit.ly/2dg5J0c

Urgensi Sirah Nabawiyah

Dear Para Pemuda Islam,

1. Sirah Nabawiyah adalah sejarah hidup teladan utama kita semua, Nabi Muhammad Saw., manusia dengan sebaik-baik nasab dari seluruh nasab penghuni bumi namun bukanlah buku sejarah an sich. Ia merupakan ungkapan tentang risalah yang dibawa Rasulullah Saw kepada masyarakat manusia untuk mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya

2. Muslim pasti membutuhkan Sirah Nabawiyah untuk mendapatkan pemahaman utuh dan gambaran sempurna hakikat Islam, cara menghidupkan-nya, dan segudang rahasia keindahan Islam sebagai sebuah manhaj hidup.

3. Darinya muslim akan menghayati kemudahan Islam untuk ditegakkan oleh seluruh manusia, karena Nabi Saw adalah seorang manusia yang tergabung dalam dirinya segudang peran, mulai dari seorang suami hingga pemimpin dunia. Bahkan tidak ada satupun Nabi yang diutus kepada seluruh umat manusia, kecuali Nabi Muhammad Saw.

4. Sirah Nabawiyah memberikan kemudahan bagi manusia untuk:
📍 Memahami pribadi Nabi Saw dalam keseluruhan aspek kehidupannya
📍Mendapatkan gambaran al-matsul a’la (referensi ideal) untuk dijadikan sumber hukum
📍Mudah memahami Al-Qur’an
📍Mengumpulkan segudang wawasan dan pengetahuan Islam yang benar
📍Memiliki rujukan pola dakwah terbaik

5. Kebutuhan manusia terhadap jejak hidup Nabi Saw jauh lebih besar dari kebutuhan raga terhadap nyawanya, mata terhadap cahaya penglihatannya dan jiwa terhadap kehidupannya.

6. Sirah Nabawiyah memiliki banyak keistimewaan

7. Sejarah yang paling benar dari sejarah seorang Nabi yang diutus, dan telah hadir melalui jalur ilmiah dan otentik, sehingga terbebas dari sekedar mengikuti kepopuleran sebuah kisah dan riwayat, karena keshahihan sejarah tentu adalah yang lebih utama.

8. Mengandung semua fase kehidupan Nabi Saw., mulai dari sebelum kelahirannya, sejak pernikahan ayahnya, bahkan sejak kisah berpindahnya ‘Amr bin Amir keluar dari Negeri Yaman
🚩Mengandung sisi risalah yang bersih, bebas dari penisbatan manusia dengan sifat Tuhan, dan bebas dari kisah tanpa asal-usul
🚩Mencakup semua aspek kehidupan manusia
🚩Menegaskan kebenaran risalah dan kenabiannya

Dengan semangat ilmiah, menyelami sirah Nabawiyah akan menjadi satu agenda menarik untuk kamu-kamu dalam peningkatan pemahaman agama Islam. Yuk semangat mempelajari Sirah Nabawiyah!
=================

Maraji’
1] Ibn Qayyim al-Jauziyyah, Zad al-Ma’d fi Hady Khair al-‘Ibad, Dar at-Taqwa lil an-Nasyr wa at-Tauzi’, 1999
2] Al-Mubarakfuri, Ar-Rahiq al-Makhtum, Bahtsun fi as-Sirah an-Nabawiyah ‘ala Shahibiha afdhal ash-Shalati wa as-Salam, Riyahd: Dar as-Salam, 1414H
3] Ibn al-Jauzi, Al-Wafa bi Ahwal al-Musthafa shallallaahu ‘alaihi wa sallam, Beirut: Maktabah al-‘Ashriyah, 2004
4] Muhammad Sa’id Ramadhan al-Buthy, Fiqh as-Sirah: Dirasat Minhajiyah ‘Ilmiyah li Shiratil Musthafa ‘alahi ash-shalatu wa as-salam, Libanon: Dar al-Fikr, Cet. ke-6, 1977
5] Ibn Qayyim al-Jauziyyah, Jami’ as-Sirah, Dar al-Wafa, 2002
6] Musthafa as-Siba’i, As-Sirah an-Nabawiyyah, Kairo-Dar as-Salam, 1998
7] Al-Usyan, Ma sya’a wa lam Yatsbutu fi as-Sirah an-Nabawiyah,
8] Ibn Ishaq, As-Sirah an-Nabawiyah

Pemateri: Dr. Wido Supraha

Manfaat Ilmu

Assalamu’alaikum adik-adik, apa kabarnya hari ini, semoga kita masih dalam naungan rahamt Allah swt, aamiin. Kali ini kita akan membahas tentang salah satu manfaat ilmu

▣●• Ali ra sahabat Nabi saw berkata: “Barangsiapa sedang mencari ilmu, maka sebenarnya ia sedang mencari surga. Dan barangsiapa mencari kemaksiatan maka sebenernya dia sedang mencari neraka.”

▣●• Nabi saw bersabda, “Hendaklah kalian duduk bersama ulama dan mendengar perkataan mereka yang bijaksana karena sesungguhnya Allah Ta’ala menghidupkan hati yang mati dengan cahaya hikmah, sebagaimana Allah menghidupkan bumi yang mati dengan air hujan.”

▣●• Dikatakan: “Tidak ada keterasingan bagi orang yang berilmu lagi beramal, dan tidak ada tanah air bagi orang yang bodoh.”

▣●• Orang yang berilmu dan beramal saleh akan selalu dihormati dan dimuliakan sedangkan orang yang bodoh di mana pun akan merasakan kesulitan.

●•• Wallaahu’Alam..

Pemateri: Ustadzah Ida Faridah

Air Mata Manusia-Manusia Mulia: Tangisan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam

Dari Abdullah bin Mas’ud Radhiallahu ‘Anhu, “Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata kepadaku”,

«اقْرَأْ عَلَيَّ» قُلْتُ: آقْرَأُ عَلَيْكَ وَعَلَيْكَ أُنْزِلَ؟ قَالَ: «فَإِنِّي أُحِبُّ أَنْ أَسْمَعَهُ مِنْ غَيْرِي» فَقَرَأْتُ عَلَيْهِ سُورَةَ النِّسَاءِ، حَتَّى بَلَغْتُ: {فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَى هَؤُلاَءِ شَهِيدًا} [النساء: ٤١] قَالَ: «أَمْسِكْ» فَإِذَا عَيْنَاهُ تَذْرِفَانِ

“Bacakanlah Al-Qur`an padaku.”

Aku pun berkata, “Aku membacakannya untuk Anda, padahal kepada Andalah ia diturunkan?”

Beliau bersabda: “Sesungguhnya aku suka mendengarnya dari orang lain.”

Akhirnya aku pun membacakan surat An-Nisa` dan ketika sampai pada ayat: “Dan bagaimanakah sekiranya Kami mendatangkan manusia dari seluruh umat dengan seorang saksi, lalu kami mendatangkanmu sebagai saksi atas mereka.”

Maka beliau pun bersabda padaku: “Cukuplah.” Lalu aku pun melihat kedua mata beliau meneteskan air.

Shahih Al-Bukhari No. 4583, 5050, 5055, Shahih Muslim No. 247 (800) )

Dari Anas bin Malik Radhiallahu ‘Anhu, dia berkata:

Bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkhutbah dengan khutbah yang belum kami dengar sebelumnya. Beliau bersabda:

“Seandainya kalian melihat apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.”

Lalu para sahabat menutup wajah mereka dan menangis tersedu-sedu.

HR. Muttafaq ‘Alaih

Pemateri: Ustadz Farid Nu’man Hasan.S.S.

Merencanakan Masa Depan

Apapun harapan dan cita-citamu, berikut ini ada 5 kunci sukses masa depanmu. 5 kunci tersebut juga merupakan cara untuk mengasah potensi dan menggapai cita-cita

IMAJINASI
Adalah kemampuan untuk memimpikan cita² yg tinggi, membuat visi tentang masa depan, berupaya utk mengatasi berbagai rintangan dan tantangan.

Cobalah untuk berimajinasi dan buatlah jurnal, tuliskan mimpi-mimpimu.

PERCAYA DIRI
Sadarlah bahwa kamu memiliki modal yang cukup untuk sukses. Waktu dan kesehatan adalah modal utama untuk mengejar kesempatan. Yakinlah dengan kemampuanmu dan berkomitmen untuk maju, meski berada pada saat-saat penuh kesulitan.

Coba buatlah daftar langkah-langkah apa yang dapat kamu lakukan untuk meningkatkan kepercayaan diri. Then, just do it.

Kemampuan untuk mengambil risiko
Berani mengambil risiko sama dengan tidak takut gagal, berani mencoba, jujur terhadap kemampuan diri, mau belajar dari kesalahan, dan tidak patah semangat untuk terus melatih diri dan mencapai tujuan.

Pada saat kamu dihadapkan pada pilihan-pilihan, cobalah tulis di kertas, uraikan “pro” dan “kontra” atau “positif” dan “negatif” dari pilihan tersebut. Jika ada risiko dari pilihan yang kamu tentukan, tulis sebanyak mungkin alasan mengapa kamu harus mengambil risiko tersebut.

KEBERANIAN
Berani membela diri sendiri maupun orang lain, mengerahkan usaha dan kekuatan pada saat menghadapi kesulitan, lakukan hal yang benar, berani hadapi masalah dan meminta bantuan.

Coba ingat pengalaman saat kamu pernah menunjukkan keberanian. Apa yang terjadi? Pelajaran apa yang bisa kamu ambil dari pelajaran tersebut?

KETEGUHAN HATI
Tetap teguh pada cita-cita bahkan ketika banyak orang meragukanmu, mencoba lagi dengan lebih keras meskipun mengalami kegagalan, merubah rencana bila diperlukan, tetapi tetap fokus mencapai cita-cita pantang menyerah.

Apakah kamu mengenal seseorang yang memiliki keteguhan hati? Bagaimana ia bisa bertahan dan menghadapi rintangan? Cobalah untuk meneladaninya.

Citra diri yang kuat dan positif adalah persiapan terbaik untuk menggapai sukses dalam hidup
_Dr.Joyce Brothers_

>>>>>
#Reff : Espeland, Pamela. Buku pintar remaja gaul. 2003. Bandung : PT Mizan Pustaka

Oleh: Ustadzah Dina Farihani

Cara atau Jalan Mengenal Allah

Assalaamu’alaikum wr.wb

Adik-adik pemuda Islam harapan umat, mudah-mudahan hari ini senantiasa dalam kebaikan iman dan limpahan hidayah dari Allah SWT. Aamiin..

Cara atau jalan untuk mencapai suatu tujuan sangatlah penting. Sebab jalan yang salah atau keliru tidak akan mengantarkan kita kepada tujuan yang ingin diraih, walaupun tujuan tersebut benar. Maka mengenal atau memahami tujuan saja belumlah cukup. Melainkan harus dilengkapi dengan pemahaman tentang cara/jalan yang dapat mengantarkan kepada tujuan tersebut.

Begitu pula dengan ma’rifatullaah (mengenal Allah), cara/jalan yang benar yang dapat mengantarkan kita kepada ma’rifah (kenal/faham) tentang Allah SWT harus pula diketahui.

Allah SWT tidak Menampakkan wujud Dzat-Nya di hadapan makhluk secara langsung. Melainkan Allah SWT menganjurkan kepada manusia untuk mengikuti Nabi Muhammad saw supaya mentafakkuri makhluk-makhluk (ciptaan-ciptaan) Allah, dan janganlah berfikir dan menduga-duga tentang Dzat Allah SWT.

Dalam Aqidah Islam, cara/jalan untuk mengenal Allah SWT adalah melalui ayat-ayat Allah. Ayat-ayat Allah ada 3 macam :
​1. Ayat qauliyah
​2. Ayat kauniyah
​3. Mu’jizat (sekarang sudah tidak ada lagi).

Mari kita bahas satu per satu.
 1. Ayat Qauliyah. Ayat-ayat qauliyah adalah ayat-ayat yang difirmankan oleh Allah SWT di dalam Al Quran. Ayat-ayat ini menyentuh berbagai aspek, termasuk tentang jalan-jalan kepada ma’rifatullaah.

Al-quran adalah rujukan yang paling jelas dalam menerangkan tentang Allah SWT. Karena di dalam Al-Quran sendiri Allah Sendiri banyak menjelaskan tentang Diri-Nya. Misal, jika ada pertanyaan :  Siapakah Allah?
Maka Surah Al Ikhlas yang pendek saja sudah dengan jelas menjawab pertanyaan ini:

(قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ (1) اللهُ الصَّمَدُ (2) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (3) وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (4 ​

‘Katakanlah: “Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.”

Atau ayat kursi (QS. Al Baqarah : 255) yang dalam satu ayat saja menyebutkan dan menjelaskan 10 sifat Allah SWT:

اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

”Allah tidak ada Ilah melainkan Dia, Yang Hidup kekal. lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya);  Tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya, Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”(QS. Al-Baqarah: 255)

Juga dalam QS. At Tiin: 1-5 misalnya, Allah mengajak kita berfikir tentang kejadian makhlukNya termasuk buah-buahan, bukit-bukit, bahkan diri manusia itu sendiri sehingga akhirnya manusia dapat menyimpulkan satu keyakinan bahwa penciptanya adalah Allah SWT:

وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ (1) وَطُورِ سِينِينَ (2) وَهَذَا الْبَلَدِ الْأَمِينِ (3) لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ (4) ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ (5)

“Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, dan demi bukit Sinai, dan demi kota (Mekah) ini yang aman. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), “

Begitu pula dengan banyak sekali ayat-ayat lain dalam Al Quran yang Allah SWT menerangkan, mengenalkan dan memahamkan kita tentang Diri-Nya.

2. Ayat Kauniyah

Ayat kauniyah adalah ayat atau tanda yang wujud di sekeliling kita yang kesemuanya diciptakan oleh Allah SWT. Ayat-ayat ini adalah dalam bentuk benda, kejadian, peristiwa dan sebagainya yang ada di alam ini.

Dengan menyaksikan dan merenungkan alam semesta ini, maka akan fahamlah kita bahwa alam raya ini hanya mampu diciptakan oleh Allah dengan segala sistem dan pengaturan yang unik dan rumit. Kemegahan dan kehebatan alam ini menjadi tanda secara langsung tentang kehebatan dan keagungan Penciptanya. Dengan berfikir dan merenungkan alam semesta raya ini, seseorang bisa mengenal adanya Dzat Yang Maha Agung Yang Ia Maha Pencipta dan Maha Pengatur.

Firman Allah dalam QS. Fushshilat : 53,

 سَنُرِيهِمۡ ءَايَـٰتِنَا فِى ٱلۡأَفَاقِ وَفِىٓ أَنفُسِہِمۡ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمۡ أَنَّهُ ٱلۡحَقُّ‌ۗ أَوَلَمۡ يَكۡفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ ۥ عَلَىٰ
كُلِّ شَىۡءٍ۬ شَہِيدٌ

“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuq dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Qur’an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?” (QS. Fushshilat: 53)

Allah SWT menjelaskan bahwa Dia akan tunjukkan ayat-ayat kauniah-Nya di segala ufuq (penjuru) dan juga pada diri manusia itu sendiri sehingga menjadi terang dan jelas akan kekuasaan Allah SWT.

Firman Allah dalam QS. Ali ‘Imran: 190,

إِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّأُولِى الْأَلْبَابِ ۙ

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal.”

Pada penciptaan langit dan bumi serta setiap pertukaran siang dan malam juga adalah ayat kauniah yang menunjukkan kekuasaan Allah bagi siapa saja yang berakal (mau berfikir).

Bersambung…

Oleh: Ustadzah Prima Eyza Purnama