๐ Senin, 04 Sya’ban 1438H/ 01 Mei 2017
๐ Aqidah
๐ Ustadzah Prima Eyza
๐
ุงูููู
ูููุงููุนู ู
ูู ู
ูุนูุฑูููุฉู ุงูููู
Penghalang-Penghalang Mengenal Allah
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
๐ผ๐ฟ๐๐ฟ๐ผ๐ฟ๐๐ฟ๐ผ
Assalaamu’alaikum wr. wb.
๐ Adik-adik pemuda Islam harapan umat, bagaimana kabarnya hari ini..? Semoga senantiasa dalam rahmat, keberkahan, dan limpahan kenikmatan dari Allah SWT, terutama nikmat yang terbesar berupa keimanan yang membara di dalam dada.
Aamiiiin..๐
๐Mari kita lanjutkan kembali pembahasan kita mengenai penghalang-penghalang mengenal Allah SWT, yang pada pembahasan lalu kita sudah selesai membicarakan penyakit hawa nafsu yang keempat yaitu kedustaan (ุงููููุฐูุจู).
๐ Kali ini kita masuk kepada penyakit hawa nafsu yang kelima yakni banyak maksiat (ููุซูุฑูุฉู ุงููู ูุนูุงุตูู).
*5. Banyak maksiat (ููุซูุฑูุฉู ุงููู
ูุนูุงุตูู)*
Banyak berbuat maksiat akan menghalangi dari mengenal dan memahami Allah Ta’ala.
Firman Allah SWT,
ูููููุง ุจููู ุฑูุงูู ุนูููู ููููููุจูููู ู ู ููุง ููุงููููููููุณูุจููููู
โSekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.โ
(QS. Al Muthaffifiin [83] : 14)
*โุฑูุงููโ*
_Artinya ghalaba , yakni menguasai atau menutupi_
Berkata Abu Ubaid: โSetiap apa saja yang menguasai dirimu, maka disebut dengan โronaโ.โ
(Tafsir al-Qurthubi : 19/ 170)
Berkata al-Baghawi: โAr-Rain artinya mengusai, dikatakan: โMinuman khamr itu telah membuat โar-Rainโ atas akalnyaโ, maksudnya telah menutupi (menguasai) akalnya sehingga dia menjadi mabukโ.
๐Sehingga, ayat tersebut bisa diartikan: perbuatan-perbuatan maksiat itu telah menutupi dan menguasai hati mereka.
Berkata Hasan al-Bashri: โDosa yang menumpuk atas dosa yang lain, sehingga hati menjadi matiโ. (Tafsir al- Baghawi, Maโalim at- Tanzil: 8/365)
Berdasarkan ayat ini jelaslah bahwa orang yang banyak melakukan maksiat pasti akan terhalang dari mengenal Allah Taโala. _Sebab dosa dan kemaksiatan yang banyak dan bertumpuk-tumpuk tersebut akan membuat hati terkuasai dan tertutupi oleh segala dosa dan kemaksiatan itu._
Jika demikian, bagaimana mungkin hati akan mengenali kebenaran. Karena kebenaran (haq) tidak akan bisa bercampur dengan yang bathil (dosa, maksiat, dan sejenisnya).
Dan Allah SWT adalah puncak dari segala hakikat kebenaran. Bagaimana mungkin hati akan berma’rifah (mengenali dan memahami Allah SWT) sedangkan dosa telah menutupi dan menghalangi sehingga hati tidak bisa menangkap cahaya kebenaran dari Allah SWT dan Rasul-Nya.
๐คBahkan pada satu titik, dosa dan segala kemaksiatan itu akan menyebabkan hati menjadi mati. Maka tidak lah mungkin hati yang mati akan mengenali kebenaran. Walau jasadnya masih hidup, namun hatinya telah mati, karena petunjuk kebenaran dan cahaya iman tak dapat masuk ke dalam hatinya.
Nabi saw. pun pernah berpesan,
ุนููู ุฃูุจูู ููุฑูููุฑูุฉู ุนููู ุฑูุณููููู ุงูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููุงููุฅูููู ุงููุนูุจูุฏู ุฅูุฐูุง ุฃูุฎูุทูุฃู ุฎูุทูููุฆูุฉู ููููุชูุชู ููู ููููุจููู ููููุชูุฉู ุณูููุฏูุงุกูููุฅูุฐูุง ูููู ููุฒูุนู ููุงุณูุชูุบูููุฑู ููุชูุงุจู ุณููููู ููููุจููู ููุฅููู ุนูุงุฏู ุฒูููุฏู ููููููุง ุญูุชููู ุชูุนููููู ููููุจููู
Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw bersabda, *โSesungguhnya seorang hamba jika melakukan perbuatan dosa maka akan tertitik dalam hatinya noda hitam. Jika ia menghilangkannya dan memohon ampun, dan diampuni, maka hatinya itu dibersihkan. Jika ia melakukan kesalahan lagi, maka bintik hitam itu akan ditambah sehingga bisa menutupi hatinya.โ*
(HR. Tirmidzi no.3334 dan Ahmad 2/297. Berkata Tirmidzi : โIni adalah hadist hasan shahih.โ)
Seseorang yang melakukan kesalahan (dosa; maksiat) itu, akan tertitik dalam hatinya satu titik hitam. Jika ia tidak bertaubat dan tidak berhenti dari dosa tersebut, titik hitam itu akan tetap ada. Jika ia melakukan kesalahan lagi, maka tertitik kembali satu titik hitam yang lain. Maka dosa dan kemaksiatan yang banyak akan akan menyebabkan banyak pula titik hitam di dalam hati.
Titik-titik hitam yang amat sangat banyak akan menggelapkan hati bahkan menutupi hati semuanya dengan kegelapan (hitam). Kegelapan atau kekotoran ini menyebabkan hati tidak bisa menerima petunjuk Allah SWT.
๐คMarilah kita perumpamakan hati ini sebagai cermin bagi diri manusia dan petunjuk Allah SWT itu adalah cahaya (karena di dalam Al Quran pun Allah meng-umpamakan petunjuk-Nya sebagai cahaya). Jika cahaya jatuh di atas cermin yang bersih dan bening, maka akan terjadi dua hal, yakni cahaya tersebut akan diteruskan dan juga memantul. Inilah pemisalan bagi hati yang bersih. Hati yang bersih jika menerima petunjuk Allah SWT, maka petunjuk tersebut akan masuk ke dalam hatinya sampai dasar hati yang terdalam. Kemudian, petunjuk kebaikan dan kebenaran itu pun ia alirkan dan serukan kepada orang lain.
Namun sebaliknya, jika cahaya jatuh di atas cermin yang berdebu dan gelap disebabkan kotoran yang banyak, maka cahaya yang datang jangankan memantul, masuk tembus pun ke dalam cermin tentu tidak. Demikianlah perumpamaan bagi hati yang kotor lagi gelap.
๐คHati yang kotor dan gelap, jika menerima petunjuk dari Allah SWT, maka petunjuk kebenaran tersebut tidak akan masuk ke dalam hatinya. Terlebih lagi, tentu saja petunjuk itu juga tidak akan mengalir dan tidak akan sampai kepada orang lain. Jika hati tak dapat menerima petunjuk, maka bagaimana mungkin ia akan mengenal dan memahami Allah SWT dengan baik dan benar,
Dan sebab apakah yang menjadikan hati kotor lagi gelap ?
Hati kotor dan gelap tidak lain adalah karena dosa dan kemaksiatan.
Maka mengertilah kita mengapa banyak berbuat maksiat itu akan menghalangi kita dari berma’rifah (mengenali/memahami) Allah SWT.
Na’uzubillaah… tsumma na’udzubillaah… ๐๐ฑ
Wallahu a’lam bishshowab…
Bersambung..
๐ผ๐ฟ๐๐ฟ๐ผ๐ฟ๐๐ฟ๐ผ
Dipersembahkan oleh:
www.manis.id
๐ฒSebarkan! Raih pahala
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ikuti Kami di:
๐ฑ Telegram : https://is.gd/3RJdM0
๐ฅ Fans Page : https://m.facebook.com/majelismanis/
๐ฎ Twitter : https://twitter.com/majelismanis
๐ธ Instagram : https://www.instagram.com/majelismanis/
๐น Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=id.manis
๐ฑ Join Grup WA : http://bit.ly/2dg5J0c