๐๐๐บ๐๐บ๐๐
๐ Pemateri: Ustadz Faisal Kunhi M.A
ุนููู ุงุจููู ุนูุจููุงุณู ุ ุฃูููู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููุงูู : ” ุฃูุฑูุจูุนู ู ููู ุฃูุนูุทูููููููู ููููุฏู ุฃูุนูุทููู ุฎูููุฑู ุงูุฏููููููุง ููุงููุขุฎูุฑูุฉู : ููููุจูุง ุดูุงููุฑูุง ุ ููููุณูุงููุง ุฐูุงููุฑูุง ุ ูุจูุฏูููุง ุนูููู ุงููุจูููุงุกู ุตูุงุจูุฑูุง ุ ููุฒูููุฌูุฉู ููุง ุชูุจูุบูููู ุฎูููููุง ููู ููููุณูููุง ููููุง ู ูุงูููู “
Dari Ibnu Abbas ra, Rasulullah saw bersabda,โAda empat perkara, siapa yang mendapatkannya maka ia telah memperoleh kebaikan dunia dan akhirat, yaitu: lidah yang berdzikir, hati yang bersyukur, badan yang bersabar atas musibah, istri salehah yang tidak berkhianat atas dirinya dan harta suaminya”.(HR. Thabrani)
Penjelasan:
1. Lidah yang selalu berzikir adalah lisan yang selalu basah dengan kalimat-kalimat zikir dan ia tetap melakukannya terlebih ketika berada di tempat-tempat yang mengundang kelalaian seperti di pasar, pusat perbelanjaan dan lain sebagainya.
Ulama berkata, โSeorang yang berdzikir di tempat orang-orang lalai, seperti orang yang berperang ketika orang berlarian menjauh”.
2.
ููุนููู ุนูุจูุฏู ุงูููู ุจููู ุจูุณูุฑู โ ุฑูุถููู ุงูููู ุนููููู โ : ุฃูููู ุฑูุฌููุงู ููุงูู : ููุง ุฑูุณููููู ุงูููู ุ ุฅูููู ุดูุฑูุงุฆูุนู ุงูุฅูุณููุงูู ู ููุฏู ููุซูุฑูุชู ุนููููู ุ ููุฃูุฎูุจูุฑูููู ุจูุดูููุกู ุฃูุชูุดูุจูุซู ุจููู ููุงูู : (( ูุงู ููุฒุงูู ููุณูุงูููู ุฑูุทูุจุงู ู ููู ุฐูููุฑู ุงูููู )) . ุฑูููุงูู ุงูุชููุฑูู ูุฐูููู ุ ููููุงูู : (( ุญูุฏูููุซู ุญูุณููู ))
Dari โAbdullah bin Busr radhiyallahu โanhu bahwa ada seorang lelaki berkata, โWahai Rasulullah, sesungguhnya syariat Islam ini telah banyak bagiku, maka beritahulah kepadaku sesuatu yang bisa aku pegang selalu.โ Beliau menjawab, โHendaklah lisanmu selalu basah karena berdzikir kepada Allah.โ [HR. Tirmidzi, no. 3375. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan].
3. Lidah yang selalu berzikir maka akan diikuti oleh hati yang pandai bersyukur.
4. Tingkatan pertama syukur adalah menghadirkan perasaan bahwa seluruh nikmat berasal dari Allah walaupun hal itu terlihat datang dari makhluk, Allah berfirman:
ููู ูุง ุจูููู ู ู ููู ููุนูู ูุฉู ููู ููู ุงูููููู
“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya)”. (QS. An Nahl: 53).
5. Seorang yang kaya lisannya untuk selalu bersyukur, maka ia akan pandai bersabar ketika mendapatkan musibah. Nabi Isa As berkata, โSesungguhnya kalian tidak akan sanggup memperoleh apa yang kalian cintai kecuali dengan bersabar terhadap apa yang kalian benci”.
6. Siapa yang diberikan nikmat untuk bisa bersabar makai ia telah diberikan nikmat yang besar. Ali bin Abi Thalib berkata, โSabar adalah pedang yang tidak tumpu; dan anak panah yang tidak meleset”.
7. Wanita yang shalehah adalah nikmat yang besar; siapa yang mendapatkannya maka ia telah mendapatkan nikmat dunia dan akhirat. Wanita shalehah bisa membantu suaminya untuk taโat kepada Allah dan menjauhkannya dari maksiat.
8. Wanita pada masa salafush shaleh mendorong dan memotivasi suaminya keluar berjuang di jalan Allah. Mungkin ada yang coba-coba bertanya kepada istrinya,โBagaimana mungkin engkau membolehkan suamimu meninggalkanmu keluar berjuang? Apakah engkau sanggup hidup sendiri? Siapakah yang akan menafkahimu? Siapa yang menanggung beban anak-anakmu?”
Wanita shalehah itu menjawab, โBerhentilah bertanya seperti itu, bukankah sejak aku menikah dengan suamiku, aku mengetahui bahwa ia sekedar memakan rizqi yang telah ditentukan untuknya? Yang aku ketahui suamiku bukanlah pemberi rizqi; jika seorang pemakan telah pergi maka yang menjaga kami adalah Dzat yang memberikan rizqi”.
9. Dari Abu Hurairah radhiyallahu โanhu, dia berkata,
ููููู ููุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุฃูููู ุงููููุณูุงุกู ุฎูููุฑู ููุงููุงูููุชูู ุชูุณูุฑูููู ุฅูุฐูุง ููุธูุฑู ููุชูุทููุนููู ุฅูุฐูุง ุฃูู ูุฑู ููููุง ุชูุฎูุงูููููู ููู ููููุณูููุง ููู ูุงููููุง ุจูู ูุง ููููุฑููู
“Pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam, โSiapakah wanita yang paling baik?โ Jawab beliau, โYaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benciโ. (HR. An-Nasai no 3231 dan Ahmad 2: 251. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih).
๐๐๐บ๐๐บ๐๐
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Follow IG MANIS : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D
Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial
๐ฑInfo & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis
๐ฐ Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130





