Langit, Bumi dan Manusia (Tadabbur QS. Al-Insyiqaq)

0
242

🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃

📝 Pemateri: Ustadz Dr. H. Saiful Bahri, M.A

Al-Qur’an yang Didustakan

Dalam surat ini Allah bersumpah dengan menggunakan berbagai petunjuk waktu. Yaitu waktu maghrib dan isya kemudian saat bulan benar-benar mencapai bentuk sempurnanya di malam purnama. “Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah di waktu senja, dan dengan malam dan apa yang diselubunginya, dan dengan bulan apabila jadi purnama” (QS. 84: 16-18).

Para pakar banyak menafsirkan perihal bulan ini dengan kesempurnaan bentuk di saat purnama, yaitu tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulannya. Dan kita disunnahkan berpuasa pada hari-hari tersebut.

Tiga hal tersebut: permulaan malam, kemudian sepanjang waktu malam, serta cahaya bulan yang penuh di saat purnama, semuanya adalah karunia Allah yang diberikan untuk manusia. Dan sebagaimana malam berproses dan mengalami perubahan maka manusia juga akan melalui waktu yang sama. Dari kegelapan ketiadaan diterangkan dengan dikeluarkan di bumi Allah.

Kemudian setelah mati ia kembali ke perut bumi (sebagai bahan dasar penciptaan manusia). Dan setelah itu ia dibangkitkan kembali oleh Allah. Sesungguhnya pada kegelapan dan kejadian di malam hari banyak tanda-tanda yang memberi sinyal dan berita tentang kekuasaan Allah yang tak terbatas, serta kehendak-Nya yang tak tertandingi oleh siapapun.

Maka Dzat yang demikian tentu sangat mudah jika menginginkan sebuah hari kebangkitan dan pertanggungjawaban dari manusia dan jin terhadap apa yang mereka lakukan selama hidup di dunia.

“Sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupan)” (QS. 84: 19). Karena manusia selalu berproses. Ia diciptakan dari setetes air mani yang kemudian sel sperma yang ada di dalamnya membuahi ovum sampai kemudian menjadi janin yang bernyawa, kemudian terlahir ke dunia, menjadi anak-anak, remaja hingga dewasa dan kemudian kembali tua dan tidak berdaya sampai kemudian ia menemui ajalnya. Sebagian ahli tafsir ada yang mengartikan tingkatan di sini adalah tingkatan amal dan perbuatan manusia yang berbeda-beda. Seperti halnya kesusahan-kesusahan yang diterima Rasul saw. ketika di Makkah. Sebagian lagi menafsirkan kesulitan-kesulitan yang akan diterima kaum kuffar juga bertingkat-tingkat, kelak di akhirat.

Tapi pendapat pertama lebih banyak dipakai dan digunakan.

“Mengapa mereka tidak mau beriman?” (QS. 84: 20). Alangkah bodohnya mereka yang diberikan tanda-tanda kekuasaan-Nya bahkan dikirim-Nya para utusan untuk memahamkan manusia, setelah itu manusia mendustakan mereka dan ayat-ayat yang dibawa dari Allah.

“Dan apabila al-Quran dibacakan kepada mereka, mereka tidak bersujud. Bahkan orang-orang kafir itu mendustakan (nya)” (QS. 84: 21-22)

Saat di dunia orang-orang masih mampu bersujud, namun kesempatan tersebut dilewatkan begitu saja. Nantinya di akhirat saat mereka diperintah bersujud, mereka tak bisa melakukannya karena kaki-kaki mereka terasa terkunci.

Ayat ke 21 dalam surat ini dijadikan dalil oleh para ulama tentang disyariatkannya sujud tilawah.

Juga sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, “Ibnu Umar berkata: Rasulullah saw suatu ketika membaca suatu surat dan membaca (pada ayat yang ada) tanda sujudnya, beliau bersujud dan kamipun bersujud bersamanya, sampai-sampai seseorang di antara kami hampir tak menemukan tempat untuk keningnya”.
Dalam riwayat Muslim ditambah, “dalam keadaan di luar shalat”.

Menurut Abu Hanifah hukumnya wajib karena ada celaan bagi yang meninggalkan sujud dalam ayat ini. Namun menurut jumhur ulama, sujud tilawah hukumnya sunnah (hanya anjuran saja). Ini berlaku bagi yang membacanya juga mendengarkannya dengan sengaja. Ataupun tidak sengaja (menurut sebagian ahli fikih, diantaranya ulama Syafi’iyah.

Adapun perempuan yang haidh, nifas dan orang-orang yang junub tidak dianjurkan bahkan dilarang untuk bersujud ketika mendengarkan ayat-ayat sajdah ini.

Sujud ini hanya dilakukan sekali saja, dan jika di luar shalat tanpa di dahului takbiratul ihram juga tidak diakhiri dengan salam, tapi cukup dengan membaca takbir untuk sujud saja.

Doa yang dibaca dalam sujud sebagaimana diriwayatkan Ibnu Abbas ra:

“سجد وجهي للذي خلقه وشق سمعه وبصره بحوله وقوّته، فتبارك الله أحسن الخالقين”

Ada juga riwayat lain yang diriwayatkan Imam at-Tirmizi,

” اللهم اكتب لي بها عندك أجراً واجعلها لي عندك ذخرا وضع عني بها وزراً واقبلها مني كما قبلنها من عبدك داود”

Jika tidak hafal maka ia disunnahkan membaca sebagaimana bacaan sujud dalam shalatnya atau apa saja yang menunjukkan tasbih dan penyucian terhadap Allah.

Di dalam al-Qur’an ada 15 tempat dalam 14 surat yang disunnahkan untuk bersujud saat kita membacanya atau mendengarkannya; yaitu: surat al-A’raf (206), ar-Ra’d (15), (An-Nahl (49), al-Isra (107), Maryam (58), al-Hajj (18, 77), al-Furqan (60), an-Naml (25), as-Sajdah (15), Shad (24), Fushilat (38), an-Najm (62), al-Insyiqaq (21), Iqra’ al-Alaq (19) ([14]).

Hari yang Sulit

Orang-orang yang hatinya keras memang takkan mau tunduk dan bersujud kepada Allah. Mereka justru berpura-pura menjadi orang baik dan memelihara kemuniafikan dengan suka menampakkan kebaikan lahiriyah mereka di depan manusia, “Padahal Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan (dalam hati mereka)” (QS. 84: 23)

Yaitu kebusukan hati mereka yang keras dan congkak serta sombong. Maka orang-orang seperti ini akan menjumpai hari-hari yang menyulitkan kelak. “Maka berilah kabar mereka dengan azab yang pedih” (QS. 84: 24)

Sedangkan orang-orang yang beriman dan ringan bersujud kepada Allah di dunia, akan dimuliakan Allah dengan pahala dan kebaikan-kebaikan yang tak terkira yang belum pernah mereka bayangkan sebelumnya, serta nikmat yang tak pernah terputus selamanya. “Tetapi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka pahala yang tidak putus-putusnya” (QS. 84: 25).

Itulah keberuntungan yang hakiki dan sebenar-benarnya.
Semoga kita termasuk ke dalam golongan yang terakhir ini yaitu orang-orang yang dimuliakan Allah, serta diselamatkan dari kepedihan adzab akhirat dan murka-Nya yang tak sanggup dibendung oleh siapapun. 

Amin.

🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D

Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial

📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis

💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here