Pertanyaan
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Ustadz… Saya mau bertanya, afwan mau tanya terkait shalat jumat dalam masa pandemi. Kebetulan rumah saya hanya terpisah jalan kecil dengan masjid. Ketika khutbah jumat juga saya masih bisa mendengarkan dari rumah. Dalam situasi seperti ini, apabila masjid penuh (karena physical distancing antar jamaah) apa boleh saya sholat di pelataran rumah? JazakAllahu khayr.
🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸
Jawaban
Oleh: Ustadz Farid Nu’man Hasan
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
Bismillahirrahmanirrahim..
Apakah ada shaf jamaah lain yang menghubungi antara antum dengan mesjid? Jika YA, maka boleh. Jika TIDAK, maka tidak boleh..
Imam an Nawawi Rahimahullah mengatakan:
لَوْ صَلَّى فِي دَارٍ أَوْ نَحْوِهَا بِصَلَاةِ الْإِمَامِ فِي الْمَسْجِدِ وَحَالَ بَيْنَهُمَا حَائِلُ لَمْ يَصِحَّ عِنْدَنَا. وَبِهِ قَالَ أَحْمَدُ
Seandainya seseorang shalat di rumah atau semisalnya, dan Imam di masjid, dan di antara keduanya ada penghalang MAKA TIDAK SAH
MENURUT KAMI (SYAFI’IYAH). Ini juga pendapat Imam Ahmad. (Al Majmu’ Syarh al Muhadzdzab, 4/309)
Apa lagi jika kasusnya :
– Ada penghalang
– Berjauhan Tentu itu lebih parah lagi..
Aisyah Radhiallahu ‘Anha justru berkata:
أَنَّ نِسْوَةً صَلَّيْنَ فِي حُجْرَتِهَا، فَقَالَتْ: لَا تُصَلِّينَ بِصَلَاةِ الْإِمَامِ؛ فَإِنَّكُنَّ فِي حِجَابٍ
Kaum wanita shalat di ruang mereka. Maka, Aisyah berkata: “Janganlah mereka shalat bersama imam karena KALIAN TERHALANG OLEH HIJAB/PENGHALANG.” (HR. Al Baihaqi)
Dalam Syarhul Mumti’:
فالرَّاجح : أنه لا يَصِحُّ اقتداءُ المأمومِ خارجَ المسجد إلا إذا اتَّصلتِ الصُّفوف ، فلا بُدَّ له مِن شرطين : 1
. أن يَسمعَ التكبيرَ . 2
. اتِّصال الصُّفوف
Pendapat yang ROJIH, adalah TIDAK SAH, makmum di luar Masjid,
KECUALI shafnya bersambung, mesti ada dua syarat:
1. Mendengar takbir
2. Bersambungnya shaf (Syarhul Mumti’, 4/300)
Dalam Majmu’ al Fatawa:
إذا كان المأموم خارج المسجد فإن كان في المسجد سعة فائتمامه بالإمام لا يصح سواء رأى الإمام,أو المأموم, أو لم يرهما ؛ لأن الواجب أن يكون مكان الجماعة واحدا
Jika makmum di luar masjid padahal masjid luas maka bermakmum ke kepada imam yg di masjid adalah TIDAK SAH. Baik dia melihat imam dan makmum atau tidak, sama saja. Wajin bagi mereka di tempat yang sama. (Majmu Al Fatawa, 15/213)
Mufti Jordan, Syaikh Nuh Ali Salman Rahimahullah mengatakan:
إذا صلّى الإنسان في بيته مقتدياً بالإمام الذي في المسجد جاز ذلك بشرط أن يكون البيت ملاصقاً للمسجد بحيث يعلم بانتقالات الإمام؛ أي إنه ركع أو سجد أو رفع من الركوع أو السجود.. إلخ
Jika seseorang shalat di rumahnya, dia ikut imam di masjid maka itu BOLEH DENGAN SYARAT RUMAHNYA BERDEMPETAN dengan masjid, agar bisa diketahui intiqalnya imam yaitu ruku’nya, sujudnya, dll. (Darul Ifta’, no. 2205)
Fatwa al Lajnah ad Daimah, di tanya tentang org yg shalatnya di rumah, imamnya di masjid:
لا تصح الصلاة، وهذا مذهب الشافعية وبه قال الإمام أحمد ، إلا إذا اتصلت الصفوف ببيته، وأمكنه الاقتداء بالإمام بالرؤية وسماع الصوت، فإنها تصح
TIDAK SAH SHALATNYA, inilah pendapat Syafi’iyah, dan Imam Ahmad. KECUALI jika shafnya bersambung dengan rumahnya sehingga memungkinkan mengikuti imam dengan melihat dan mendengarkannya. Ini sah. (al Lajnah ad Daimah, 8/31)
Jadi, pertanyaannya apakah syarat-syarat ini sudah terpenuhi? Berdempetan dengan masjid, atau jamaah luber, dan masih dihitung satu tempat? Jika tidak, maka tidak sah.
Demikian. Wallahu A’lam
🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Follow IG MANIS : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D
Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial
📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis
💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130