Jagalah Shalat

0
79

๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐ŸŒบ๐Ÿƒ๐ŸŒบ๐Ÿƒ๐Ÿƒ

๐Ÿ“ Pemateri: Ustadz Faisal Kunhi M.A

 

ุญูŽุงููุธููˆุง ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽูˆูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ุงู„ู’ูˆูุณู’ุทูŽู‰ูฐ ูˆูŽู‚ููˆู…ููˆุง ู„ูู„ู‘ูŽู‡ู ู‚ูŽุงู†ูุชููŠู†ูŽ

“Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu.” (QS. Al-Baqarah: 238)

Penjelasan:

Allah memerintahkan agar selalu menjaga shalat sesuai waktunya, menjaga batasannya, dan mengerjakannya sesuai dengan waktunya. Sebagaimana yang ditetapkan dalam Ashaihain:

ูˆูŽุนูŽู†ู’ ุงุจู’ู†ู ู…ูŽุณู’ุนููˆู’ุฏู โ€“ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู โ€“ุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ุณูŽุฃูŽู„ู’ุชู ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู โ€“ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ โ€“ ุฃูŽูŠู‘ู ุงู„ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ู ุฃูŽูู’ุถูŽู„ูุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ((ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ุนูŽู„ูŽู‰ ูˆูŽู‚ู’ุชูู‡ูŽุง)) ู‚ูู„ู’ุชู: ุซูู…ู‘ูŽ ุฃูŽูŠู‘ูŒุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ((ุจูุฑู‘ู ุงู„ูˆูŽุงู„ูุฏูŽูŠู’ู†ู)) ู‚ูู„ู’ุชู: ุซูู…ู‘ูŽ ุฃูŠู‘ูŒุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ((ุงู„ุฌูู‡ูŽุงุฏู ูููŠ ุณูŽุจููŠู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู)) ู…ูุชู‘ูŽููŽู‚ูŒ ุนูŽู„ูŽูŠู‡ู

[HR. Bukhari, no. 7534 dan Muslim, no. 85]

Dari Ibnu Masโ€™ud radhiyallahu โ€˜anhu, ia berkata, โ€œAku bertanya kepada Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam, โ€œAmal apakah yang paling utama?โ€ Beliau menjawab, โ€œShalat pada waktunya.โ€ Aku berkata, โ€œKemudian apa?โ€ Beliau menjawab, โ€œBerbuat baik kepada orang tua.โ€ Aku berkata lagi, โ€œKemudian apa?โ€ Beliau menjawab, โ€œJihad di jalan Allah.โ€ (Muttafaqun โ€˜alaih). [HR. Bukhari, no. 7534 dan Muslim, no. 85]

Allah SWT menyebutkan secara khusus dari semua shalat, yakni _shalat wustha_ . Ulama terdahulu maupun sekarang berbeda pendapat dalam masalah ini. Sebagian pendapat menyatakan yang dimaksud shalat wustha adalah shalat subuh. Di antara ulama ada yang berpendapat bahwa shalat subuh dinamakan shalat wustha karena ini tidak bisa di-qashar dan ia terletak di antara dua shalat empat rakaโ€™at yang bisa di-qashar. Menurut pendapat lain, shalat wustha adalah shalat maghrib, karena terletak di antara dua shalat malam jahriyah dan siriyah. Adapula yang berpendapat shalat Zuhur.

Adapula yang berpendapat bahwa shalat wustha adalah shalat isya. Pendapat inilah yang dipilih Ali bin Ahmad Al-Wahidi dalam kitab tafsirnya yang terkenal. Ada juga yang berpendapat bahwa shalat wustha salah satu dari shalat wajib yang lima. Ia disamarkan di antara shalat lima waktu, sebagaimana Lailatul Qadr.

Pendapat lain mengatakan bahwa yang dimaksud shalat wustha adalah shalat wajib yang lima, ada juga yang mengatakan bahwa ia adalah shalat Isya dan shalat fajr. Ada juga yang mengatakan bahwa ia shalat jamaโ€™ah, ada juga yang berpendapat ia adalah shalat Jumโ€™at. Menurut pendapat lainnya lagi, ia adalah shalat Idul Fitri dan Idul Adha. Dan yang lain mengatakan shalat witr dan shalat dhuha. Seluruh pendapat di atas adalah lemah, apabila ditinjau dari pendapat sebelumnya. Sesungguhnya poros dari perbedaan tersebut berpusat pada shalat Subuh dan Zhuhur. Akan tetapi sunnah telah menetapkan bahwa yang dimaksud shalat wustha adalah shalat ashar.

Firman Allah โ€œูˆูŽู‚ููˆู…ููˆุง ู„ูู„ู‘ูŽู‡ู ู‚ูŽุงู†ูุชููŠู†ูŽโ€ Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyuk. Yakni mengerjakannya penuh dengan rasa khusyuk, tunduk, dan rendah diri di hadapan Allah. Perintah ini mengharuskan tidak boleh bicara dalam shalat. Karena berbicara dalam shalat menyelesaikan perintah di atas. Maka dari itu, Rasulullah ๏ทบ tidak menjawab salam Ibnu Masโ€™ud ra, ketika beliau sedang shalat. Setelah selesai shalat, beliau bersabda, โ€œSesungguhnya shalat itu adalah kesibukanโ€ (HR. Bukhari).

Disebutkan dalam tafsir Al-Lubab bahwa ayat ini berpesan โ€œKeharusan memelihara shalat dengan baik dan benar, terlebih shalat Ashar, ketika kesibukan memuncak atau keletihan mencapai batas yang menjadikan ia diabaikan.”

Syaikh Wahbah Zuhaili berkata, โ€œBahwa yang dimaksud dengan shalat wustha adalah shalat Ashar, karena shalat ini terletak di antara dua shalat sebelumnya dan dua shalat setelahnya. Adapun maksud dari โ€œBerdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyuโ€, berdirilah dengan ruku dan sujud yang panjang, dengan khusyuโ€™ menundukkan pandangan dan anggota tubuh serta menghadirkan rasa takut kepada Allah.

Ayat yang memerintahkan menjaga shalat ini terletak di antara ayat yang berbicara tentang hukum keluarga; ini adalah pesan untuk menjadikan shalat sebagai tempat untuk curhat dan istirahat dari permasalahan keluarga yang kita hadapi.

Jagalah shalat, maka shalat akan menjagamu dari perbuatan keji dan munkar. Jagalah shalat ketika muda, maka Allah akan menjagamu ketika tua. Jagalah shalat tepat pada waktunya, maka engkau akan menjadi orang yang tepat waktu dalam segala hal.

๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐ŸŒบ๐Ÿƒ๐ŸŒบ๐Ÿƒ๐Ÿƒ


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D

Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial

๐Ÿ“ฑInfo & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis

๐Ÿ’ฐ Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here