Memakmurkan Masjid Sebagai Pusat Peradaban Islam

0
192

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🌹

📝 Khutbah Jum’at Oleh: KH. Muamar Khadafi, LC, MA (IKADI Depok)

KHUTBAH I

الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَه لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى : وَالَّذِيْنَ اتَّخَذُوْا مَسْجِدًا ضِرَارًا وَّكُفْرًا وَّتَفْرِيْقًاۢ بَيْنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَاِرْصَادًا لِّمَنْ حَارَبَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ مِنْ قَبْلُ ۗوَلَيَحْلِفُنَّ اِنْ اَرَدْنَآ اِلَّا الْحُسْنٰىۗ وَاللّٰهُ يَشْهَدُ اِنَّهُمْ لَكٰذِبُوْنَ

Jamaah shalat Jum’at hafizhakumullah
Jika ada pertanyaan, tempat mana yang paling disukai oleh Allah subhanahu wata’ala?
Maka jawabannya adalah masjid. Mana buktinya?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, sebagaimana diriwayatkan oleh imam Muslim, hadits nomor 288,

قَوْلُهُ أَحَبُّ الْبِلَادِ إِلَى اللَّهِ مَسَاجِدُهَا لِأَنَّهَا بُيُوتُ الطَّاعَاتِ وَأَسَاسُهَا عَلَى التَّقْوَى

Nabi bersabda, ‘tempat yang paling dicintai Allah adalah masjid’ karena masjid merupakan tempat ketaatan, dan didirikan atas dasar ketakwaan”.

Karena masjid adalah tempat yang digunakan untuk beribadah dan melaksanakan amal ketaatan. Masjid adalah tempat untuk shalat, menengadah berdoa, dan tunduk berzikir. Masjid bukan tempat untuk maksiat dan ghibah.

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,
Inilah prinsip yang harus kita tanamkan pada diri kita dan anak keturunan kita. Mari kita didik diri kita dan anak-anak kita untuk mencintai masjid. Mari ajak mereka untuk memakmurkan masjid.
Karena begitu mulianya masjid, Allah subhanahu wata’ala pun memberikan janji yang pasti bagi orang yang mendermakan hartanya untuk membangun dan merawat masjid.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, sebagaimana termaktub dalam Shahih al-Bukhari, hadits nomor 450,

مَنْ بَنَى مَسْجِدًا يَبْتَغِي بِهِ وَجْهَ اللهِ، بَنَى اللهُ لَهُ مِثْلَهُ فِي الْجَنَّةِ

“Barang siapa yang membangun masjid karena mengharap ridha Allah, niscaya Allah akan membangunkan untuknya di surga bangunan yang serupa dengannya.”

Maasyiral muslimin rahimakumullah
Yang ada saat ini adalah masjid cuma jadi bangga-banggaan, masjidnya besar, namun jauh dari dimakmurkan. Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَتَبَاهَى النَّاسُ فِى الْمَسَاجِدِ

“Tidak (akan) terjadi hari kiamat, sampai orang-orang saling membanggakan masjidnya

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

يَتَبَاهَوْنَ بِهَا ، ثُمَّ لاَ يَعْمُرُونَهَا إِلاَّ قَلِيلاً

“Mereka saling membanggakannya, kemudian tidak ada yang memakmurkan melainkan sedikit.”

Pertanyaan muncul, bagaimana dengan kondisi masjid saat ini? Apakah keberadaan masjid sesuai dengan fungsinya? Apakah masjid sudah mampu meningkatkan ketakwaan umat Islam di sekitarnya? Ataukah sebaliknya, keberadaan masjid sudah mulai tereduksi oleh kepentingan-kepentingan dunia? 

Seandainya masjid-masjid dapat berbicara, tentunya yang terucap hanya keluhan dan gugatan atas perbuatan manusia terhadap dirinya. Dia dibangun beramai-ramai diiringi dengan berbagai pengorbanan dan penderitaan, namun ditinggal dan disia-siakan, setelah berdirinya. keindahannya hanya tinggal dalam kebisuan. Hening ditinggal para penghuninya. Masjid dalam keadaan yatim piatu, tiada mengasuh dan memakmurkannya, menyendiri dengan kesucian dan keagungannya. Hanya diisi para sepuh yang sudah renta sambil menunggu habis kontrak mereka di dunia ini.

Yang lain, tertinggal jauh terkalahkan dan terlena oleh kemegahan berbagai bangunan dan kesibukan atas gemerlap duniawi.

Kita sebagai umat Islam harus bisa menata dan memperbaiki niat kembali dalam membangun, merawat, menjaga, dan memfungsikan masjid di sekitar kita. Di antara yang bisa dilakukan adalah dengan menjaga kebersamaan unsur-unsur yang ada di masjid seperti ketakmiran dan jamaah dalam memakmurkan masjid. Hindari sikap egois dan merasa paling berkuasa serta berjasa atas keberadaan masjid. Semua elemen masjid harus pro aktif memperebutkan amal kebaikan untuk kemakmuran masjid, bukan memperebutkan pengaruh dalam masjid.

Masjid juga harus menjadi tempat yang menyejukkan bagi jamaah untuk beribadah. Bukan hanya ibadah mahdhah seperti shalat dan sebagainya, namun juga ibadah-ibadah sosial kemasyarakatan bisa dilakukan di masjid dengan melibatkan masyarakat untuk pro aktif di dalamnya.

Kesejukan dan kenyamanan masjid juga bisa terus dipertahankan dengan mengedepankan dan menjalankan amaliah-amaliah ibadah yang moderat. Jamaah harus diajak untuk beragama secara moderat dengan tidak berlebih-lebihan dan menghindari sikap bahwa ibadah yang dilakukannyalah yang akan diterima Allah, sementara ibadah yang lain tidak sesuai dengan caranya ditolak oleh Allah. Dalam menjaga masjid, ketakmiran dan jamaah bisa menggunakan kaidah:

المحُاَفَظَةُ عَلَى القَدِيْمِ الصَالِحِ وَالأَخْذُ باِلجَدِيْدِ الأَصْلَحِ

Yakni melakukan inovasi-inovasi dan mengambil hal baru yang baik untuk kemakmuran masjid dan mempertahankan amaliah serta tradisi lama yang baik untuk kedamaian dan kesejukan masjid.

Rasulullah saw menjadikan Masjid Nabawi sebagai pusat pembinaan spiritual, pemikiran, aktivitas kemasyarakatan yang sebelumnya terkenal jahiliyyah menjadi umat yang maju dan beradab.

Rasul juga berhasil mengubah kampung kecil bernama Yatsrib yang terpencil menjadi kota besar bercahaya yang di kenal seluruh dunia hingga sekarang. Dari contoh peran Nabi di atas sangat jelas, bahwa masjid tidak hanya menjaga keimanan umat Islam, tetapi juga membentuk masyarakat yang beretika, bersatu, dan peduli terhadap sesama.

Oleh karena itu, penting bagi umat Islam di seluruh dunia untuk tetap memelihara, melestarikan dan menjaga masjid di setiap daerah yang ditinggalinya. Karena dengan menjadikan masjid sebagai tempat berjamaah 5 waktu yang tidak terputus dan tempat mengkaji ilmu, maka akan menjadi inti dari peradaban Islam yang kuat dan berlanjut. Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَۖ فَعَسَىٰ أُولَٰئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ

“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. At-Taubah: 18)

Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata dalam kitab tafsirnya tentang surah At-Taubah ayat 18, Allah menyifatkan dengan iman yang bentuknya adalah amalan saleh. Amalan saleh paling utama adalah shalat dan zakat. Sedangkan rasa takut kepada Allah adalah dasar dari segala kebaikan. Namun sejatinya memakmurkan masjid adalah dengan orang-orang menghidupkan masjid bukan sekadar bangunannya yang dimakmurkan.

Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يُعَلِّمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حَجَّتُهُ

“Siapa yang berangkat ke masjid yang ia inginkan hanyalah untuk belajar kebaikan atau mengajarkan kebaikan, ia akan mendapatkan pahala haji yang sempurna hajinya.” (HR. Thabrani)

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,
Demikian materi khutbah Jumat yang dapat kami sampaikan pada siang hari ini. Semoga Allah subhanahu wata’ala memasukkan kita ke dalam golongan kaum beriman yang bersemangat dalam memakmurkan masjid. Amin.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

KHUTBAH II

إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أشْهَدُ أنْ لاَ إِلٰه إلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ الْاَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ
اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِينَنَا الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِي فِيْهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنا الّتِي إِلَيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِي كلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ
اَللَّهُمَّ انْصُرِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي سَبِيْلِكَ فِي كُلِّ مَكَانٍ، اَللَّهُمَّ انْصُرْهُمْ نَصْرًا مُؤَزَّرًا، اَللَّهُمَّ ارْبِطْ عَلَى قُلُوْبِهِمْ، وَثَبِّتْ أَقْدَامَهُمْ، اَللّٰهُمَّ احْفَظْ بُلْدَانَ الْمُسْلِمِيْنَ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى، وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمِ لِي وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D

Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial

📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis

💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here