Ketika Hak Oran Lain Tidak Ditunaikan Dengan Baik

0
130

๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ‚๐Ÿ€๐ŸŒผ๐Ÿ„๐ŸŒท๐ŸŒน

๐Ÿ“ Pemateri: Ustadz Rikza Maulan, Lc., M.Ag

ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽุชูุคูŽุฏู‘ูู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ุญูู‚ููˆู‚ูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ุฃูŽู‡ู’ู„ูู‡ูŽุง ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ูŽุฉู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูู‚ูŽุงุฏูŽ ู„ูู„ุดู‘ูŽุงุฉู ุงู„ู’ุฌูŽู„ู’ุญูŽุงุกู ู…ูู†ู’ ุงู„ุดู‘ูŽุงุฉู ุงู„ู’ู‚ูŽุฑู’ู†ูŽุงุกู (ุฑูˆุงู‡ ู…ุณู„ู…)

Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah Saw bersabda, โ€œSungguh, kalian akan menunaikan (megembalikan) hak-hak orang lain (yang belum ditunaikan di dunia) kepada pemiliknya di hari kiamat. Bahkan hingga seekor kambing yang tidak bertanduk pun akan menuntut haknya (keadilan) pada kambing yang bertanduk.โ€ (HR. Muslim)

ยฉ๏ธ Takhrij Hadits :

Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahihnya, Kitab Al-Birr Was Shillah Wal Adab, Bab Tahrim Ad-Dzulm, hadits no 4679. Juga oleh Imam Tirmidzi dalam Sunannya, Kitab Shifat Al-Qiyamah War Raqaโ€™iq Wal Waraโ€™ an Rasulillah SAW, Bab Ma Jaโ€™a Fi Syaโ€™nil Hisab Wal Qishas, hadits no 2344.

ยฎ๏ธ Hikmah Hadits :

1. Bahwa setiap muslim diwajibkan untuk menunaikan segala hak yang menjadi tanggung jawabnya, baik hak-hak terkait dengan harta benda, kehormatan, peradilan, pekerjaan, janji, dan lain sebagainya. Karena kelak di akhirat, semua manusia akan โ€œdiutuntutโ€ oleh Allah SWT terkait dengan segala hak yang semasa hidup di dunia tidak ditunaikannya. Karena semua orang yang terdzalimi, kelak akan dikembalikan hak-haknya oleh Allah SWT, baik yang besar maupun yang kecil. Bahkan diibaratkan oleh Nabi SAW hingga seekor kambing yang tidak bertanduk pun akan menuntut hak kepada kambing yang bertanduk. Karena bisa jadi, kambing yang kuat dan bertanduk telah berlaku lalim kepada kambing lainnya yang lemah dan tidak bertanduk, dan oleh karenanya ia tidak ridha atas perlakuan kambing bertanduk tersebut, hingga di akhirat ia pun menuntut keadilan kepada Allah SWT.

2. Pentingnya menjaga hak dan kehormatan orang lain semasa hidup di dunia diantaranya adalah dengan memperlakukan orang lain secara adil dan baik, tidak mendzaliminya, tidak mengambil atau merampas harta benda atau hak-hak finansialnya, tidak mencederai kehormatannya, tidak menfitnah atau menuduhnya, tidak berkata kasar dan kotor kepadanya, dsb. Dalam riwayat lainnya disebutkan bahwa Nabi SAW dalam khutbah Haji Wadaโ€™ memberikan peringatan kepada para sahabat :

ููŽุฅูู†ู‘ูŽ ุฏูู…ูŽุงุกูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽุฃูŽู…ู’ูˆูŽุงู„ูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽุฃูŽุนู’ุฑูŽุงุถูŽูƒูู…ู’ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ุญูŽุฑูŽุงู…ูŒ ูƒูŽุญูุฑู’ู…ูŽุฉู ูŠูŽูˆู’ู…ููƒูู…ู’ ู‡ูŽุฐูŽุง ูููŠ ุจูŽู„ูŽุฏููƒูู…ู’ ู‡ูŽุฐูŽุง ูููŠ ุดูŽู‡ู’ุฑููƒูู…ู’ ู‡ูŽุฐูŽุง (ู…ุชูู‚ ุนู„ูŠู‡)

“Sesungguhnya darah kalian, harta-harta kalian dan kehormatan kalian, haram atas kalian sebagaimana haramnya hari kalian ini di negeri kalian ini dan pada bulan kalian ini” (Muttafaqun Alaih)

3. Diantara hak-hak yang seringkali menjadikan seseorang dituntut oleh Allah SWT, bahkan hingga diambil pahala amal shalehnya, lalu diberikan kepada orang-orang yang pernah didzaliminnya adalah sebagai berikut :

1) Sska Mencela orang lain ( ุดุชู… ู‡ุฐุง ), diantaranya dengan melekatkan kata-kata atau julukan-julukan negatif kepada orang lain. Terlebih dengan celaan-celaan yang bersifat menghina dan merendahkan, menganggap bodoh, menganggap di bawah standar, menyamakan dengan hewan, mencela dengan kotoran, dsb. Kata-kata seperti ini kelak akan dimintai pertanggung jawabannya oleh Allah SWT kelak di akhirat, apabila orang tersebut tidak ridha dengan celaan yang dilontarkan kepadanya.

2) Suka menuduh orang lain ( ู‚ุฐู ู‡ุฐุง ), yaitu menuduh orang lain dengan tuduhan-tuduhan yang tidak benar, atau yang tidak pernah dilakukannya. Seperti menuduh orang lain melakukan kejahatan tertentu yang tidak pernah dilakukannya, menuduh orang lain mengambil harta bendanya, menuduh orang lain berbuat salah, bahkan menuduh orang lain dengan tuduhan-tuduhan yang bersifat agamis seperti melakukan perbuatan bidโ€™ah padahal perbuatan tersebut tidak bidโ€™ah, atau mengklaim dirinya dan kelompoknya paling benar dan paling berhak masuk surga, sementara orang lain atau kelompok lain yang berbeda dengan kelompoknya sebagai calon penghuni neraka semuanya.

3) Suka mengambil harta orang lain ( ุฃูƒู„ ู…ุงู„ ู‡ุฐุง ), yaitu mengambil harta benda atau hak finansial orang lain, meskipun kecil atau sedikit. Dalam hadits riwayat Abu Daud disebutkan ada seorang sahabat yang sering membawakan barang bawaan Nabi SAW yang bernama Kirkirah. Suatu saat diberitakan kepada Nabi SAW bahwa Kirkirah meninggal dunia. Lalu betapa terkejutnya sahabat ketika Nabi SAW bersabda, bahwa Kirkirah akan masuk neraka.โ€™ Lalu para sahabat segera pergi mengunjungi jenazahnya Kirkirah, dan ternyata mereka mendapatkan bahwa Kirkirah sedang memakai pakaian yang diambil dari harta rampasan perang yang belum dibagi oleh Nabi SAW. Artinya Kirkirah masuk neraka karena mengambil harta yang bukan menjadi haknya, meskipun hanya sehelai pakaian.

4) Suka mencederai orang lain ( ุณููƒ ุฏู… ู‡ุฐุง ), baik mencederai dalam arti lahiriyah seperti menumpahkan darah, menyakiti fisiknya hingga mengeluakan darah, atau bahkan hingga tahap membunuhnya. Atau bisa juga memiliki arti maknawiyah, seperti mencederai kehormatannya dengan diumbar aibnya di publik dengan sengaja hingga reputasinya hancur bahkan mati. Atau dengan kata lain dilakukan pembunuhan karakter, hingga tidak bisa menjadi orang yang memangku jabatan atau kedudukan tertentu di masa yang akan datang. Bisa jadi karena persaingan dalam poilitik, atau dalam perebutan jabatan di perusahaan, di masyarakat, dsb.

5) Suka memukul orang lain ( ุถุฑุจ ู‡ุฐุง ) baik dengan menggunakan tangan, kaki, atau dengan menggunakan alat-alat tertentu yang dapat digunakan untuk memukul atau dapat menyakiti orang lain. Pada umumnya orang yang melakukan tindakan memukul atau mendzalimi orang lain secara fisik adalah orang yang merasa dirinya lebih kuat, lebih berkuasa, lebih berpengaruh, lebih kaya, lebih punya jabatan, dana tau memiliki kelebihan-kelebihan lainnya yang tidak dimiliki oleh orang-orang yang dipukul atau didzaliminnya.

4. Maka, setiap muslim hendaknya berupaya untuk berhati-hati dalam interaksi dengan orang lain, baik dalam lisan dan perkataannya, dalam tingkah laku dan perbuatannya, maupun dalam segala tindak tanduk dan aktivitasnya. Jangan sampai apa yang terucap dari lisannya, atau apa yang ia perbuat dari anggota badannya, ternyata menimbulkan luka dan duka bagi orang lain, yang oleh karenanya ia menuntut keadilan di Yaumil Akhir. Karena di Yaumil akhir, pembalasan akan kedzaliman sangatlah berat, tiada terkira dengan kata-kata. Oleh karenanya, dalam hadtis lainnya, Nabi SAW mengingatkan kita semua agar segera meminta dihalalkan atas segala kedzaliman.

ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽุชู’ ุนูู†ู’ุฏูŽู‡ู ู…ูŽุธู’ู„ูู…ูŽุฉูŒ ู„ูุฃูŽุฎููŠู‡ู ููŽู„ู’ูŠูŽุชูŽุญูŽู„ู‘ูŽู„ู’ู‡ู ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ููŽุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ุซูŽู…ู‘ูŽ ุฏููŠู†ูŽุงุฑูŒ ูˆูŽู„ูŽุง ุฏูุฑู’ู‡ูŽู…ูŒ ู…ูู†ู’ ู‚ูŽุจู’ู„ู ุฃูŽู†ู’ ูŠูุคู’ุฎูŽุฐูŽ ู„ูุฃูŽุฎููŠู‡ู ู…ูู†ู’ ุญูŽุณูŽู†ูŽุงุชูู‡ู ููŽุฅูู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽูƒูู†ู’ ู„ูŽู‡ู ุญูŽุณูŽู†ูŽุงุชูŒ ุฃูุฎูุฐูŽ ู…ูู†ู†ู’ ุณูŽูŠู‘ูุฆูŽุงุชู ุฃูŽุฎููŠู‡ู ููŽุทูุฑูุญูŽุชู’ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู (ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุจุฎุงุฑูŠ)

Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang memiliki kezhaliman terhadap saudaranya, hendaklah ia meminta dihalalkan, sebab dinar dan dirham (dihari kiamat) tidak bermanfaat, kezalimannya harus dibalas dengan cara kebaikannya diberikan kepada saudaranya, jika ia tidak mempunyai kebaikan lagi, kejahatan kawannya diambil dan dipikulkan kepadanya.” (HR. Bukhari, no 6053)

Semoga Allah SWT hindakan kita semua dari segala macam bentuk kedzaliman, dan Allah mudahkan kita semua untuk melakukan segala amalan yang bermanfaat bagi orang lain dan mendatangkan keridhaan-Nya. Amiin Ya Rabbal Alamiin.

Wallahu Aโ€™lam

๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐ŸŒบ๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐ŸŒบ๐Ÿƒ๐Ÿƒ


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis

Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial

๐Ÿ“ฑInfo & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis

๐Ÿ’ฐ Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here