๐๐๐บ๐๐บ๐๐
๐ Pemateri: Ustadz Faisal Kunhi M.A
Al-Imam Muhammad bin Idris asy-Syafi’iy rahimahullah berkata,
โุฃุดุฏ ุงูุฃุนู ุงู ุซูุงุซุฉ: ุงูุฌูุฏ ู ู ููุฉุ ูุงููุฑุน ูู ุฎููุฉุ ูููู ุฉ ุงูุญู ุนูุฏ ู ู ูุฑุฌู ููุฎุงู
“Amal yang paling berat ada tiga:
โช๏ธ Bersikap dermawan ketika kekurangan,
โช๏ธ Bersikap wara’ ketika sendirian, dan
โช๏ธ Berbicara yang benar di hadapan seseorang yang diharapkan dan ditakuti.”
(Al-Muntazham, jilid 10 hlm. 137)
Penjelasan:
1. Bersedekah ketika kaya itu biasa tetapi bersedekah saat sempit itu luar biasa dan itulah ciri insan bertaqwa.
Hal ini senada dengan apa yang Allah firmankan:
ูฑูููุฐูููู ูููููููููู ููู ูฑูุณููุฑููุงูุกู ูููฑูุถููุฑููุงูุกู
“(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit.” (QS. Ali Imran: 134)
Kemudian Allah menjelaskan tentang sifat-sifat orang yang bertakwa dan perbuatan-perbuatan mereka seraya berfirman, โyaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya, baik di waktu lapang maupun sempit, โyaitu, pada saat kondisi mereka saat sulit atau kondisi mereka sedang lapang. Bila mereka sedang lapang, maka mereka akan memperbanyak infak, dan bila mereka sedang kesulitan, maka mereka tidak menganggap remah suatu kebaikan walau hanya sedikit saja (Tafsir Assa’di).
2. Bersedekah itu soal mental, bukan soal kaya atau miskin, karenanya bangsa Arab yang paling dermawan itu bangsa Sudan, karena begitu dermawannya mereka membuat kantong baju di bagian belakang agar mereka yang butuh bisa langsung mengambilnya, dan bangsa non Arab yang paling dermawan adalah bangsa Afganistan, keduanya bukan negara yang makmur.
3. Apa itu wara’? Ibrahim bin Adham berkata,
ุงููุฑุน ุชุฑู ูู ุดุจูุฉ ูุชุฑู ู ุง ูุง ูุนููู ูู ุชุฑู ุงููุถูุงุช
โWaraโ adalah meninggalkan setiap perkara syubhat (yang masih samar), termasuk pula meninggalkan hal yang tidak bermanfaat untukmu, yang dimaksud adalah meninggalkan perkara mubah yang berlebihan.โ
4. Belum disebut shaleh yang sebenarnya ketika di hadapan orang lain; shaleh itu ketika berada di tempat sendiri atau di tempat yang asing ketika itu tidak ada yang melihatnya.
Sahl At Tursturiy berkata: โSeseorang tidaklah dapat mencapai hakikat iman hingga ia memiliki empat sifat:
(1) menunaikan amalan wajib dengan disempurnakan amalan sunnah,
(2) makan makanan halal dengan sifat waraโ,
(3) menjauhi larangan secara lahir dan batin,
(4) sabar dalam hal-hal tadi hingga maut menjemput.โ
5. Tidak aneh ketika seseorang sanggup berkata benar kepada bawahannya, tetapi ketika ia sanggup berkata benar kepada atasannya atau orang yang disegani atau ditakutinya, itulah keberanian yang sejati. Itulah yang dilakukan oleh Musa dan Harun kepada Firaun.
Ulama berkata:
” ูู ุงูุญู ููู ูุงู ู ุฑุง
“Katakanlah yang benar walau pahit.”
๐๐๐บ๐๐บ๐๐
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis
Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial
๐ฑInfo & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis
๐ฐ Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130