Pertanyaan
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Ustadz saya mau bertanya, bagaimana menanggapi kalimat tersebut: “pikir saja agamamu dulu tidak usah mikir pokitik,, karna belum tentu jadi bekal akhirat”.
🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃
Jawaban
Oleh: Ustadz Farid Nu’man Hasan
و عليكم السلام و رحمة الله و بركاته
Perkataan ini bertentangan dengan perkataan ulama salaf.
Silahkan perhatikan …
1. Politik itu mengajak orang pada keshalihan dan menjauhi kerusakan
Imam Ibnu ‘Aqil Al Hambaliy Rahimahullah berkata -sepert yang dikutip Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah:
السِّيَاسَةُ مَا كَانَ مِنْ الْأَفْعَالِ بِحَيْثُ يَكُونُ النَّاسُ مَعَهُ أَقْرَبَ إلَى الصَّلَاحِ وَأَبْعَدَ عَنْ الْفَسَادِ
“As Siyaasah (politik) adalah aktifitas yang dengan itu mendekatkan manusia dengan kebaikan dan menjauhkannya dari kerusakan (Al fasad)
(I’lamul Muwaqi’in, 6/26)
2. Politik itu keadilan Allah dan RasulNya
Bahkan Al ‘Allamah Ibnul Qayyim Rahimahullah menyebut politik sebagai “keadilan Allah dan RasulNya” yang terlanjur manusia istilahkan dengan politik, berikut ini ucapannya:
فَلَا يُقَالُ : إنَّ السِّيَاسَةَ الْعَادِلَةَ مُخَالِفَةٌ لِمَا نَطَقَ بِهِ الشَّرْعُ ، بَلْ هِيَ مُوَافِقَةٌ لِمَا جَاءَ بِهِ ، بَلْ هِيَ جُزْءٌ مِنْ أَجْزَائِهِ ، وَنَحْنُ نُسَمِّيهَا سِيَاسَةً تَبَعًا لِمُصْطَلَحِهِمْ ، وَإِنَّمَا هِيَ عَدْلُ اللَّهِ وَرَسُولِهِ ، ظَهَرَ بِهَذِهِ الْأَمَارَاتِ وَالْعَلَامَاتِ
“Maka, tidaklah dikatakan, sesungguhnya politik yang adil itu bertentangan dengan yang dibicarakan syariat, justru politik yang adil itu bersesuaian dengan syariat, bahkan dia adalah bagian dari elemen-elemen syariat itu sendiri. Kami menamakannya dengan politik karena mengikuti istilah yang mereka buat. Padahal itu adalah keadilan Allah dan RasulNya, yang ditampakkan tanda-tandanya melalui politik.” (Ibid)
3. Para Nabi juga berpolitik, yaitu mengurui urusan kaumnya
Bahkan para Nabi ‘Alaihimussalam juga ber- siyasah, hal ini bisa terbaca dalam hadits Shahih Berikut:
كَانَتْ بَنُو إِسْرَائِيلَ تَسُوسُهُمْ الْأَنْبِيَاءُ
Dahulu, Para Nabi men-siyasahkan Bani Israil. (HR. Bukhari no. 3455)
Dengan kata lain, para Nabi ‘Alaihimussalam juga berpolitik untuk umatnya yaitu mengurus, mendampingi, dan melayani mereka.
Maka, janganlah seorang muslim anti dan alergi dengan politik, gara-gara definisi politik yang salah atau gambaran politik yang kotor yang lebih tepat merupakan “penumpang gelap” dalam urusan politik.
Wallahu a’lam
🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis
Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial
📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis
💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130