๐๐๐ Pertanyaan
Assalamualaikum ustadz/ah.. bagaimana cara untuk dpt mengontrol emosi dan amarah,agar tdk menyakiti orang lain(perbuatan maupun perkataan yang keluar kala marah)? A 40
Jawaban
Oleh: Ustadz Farid Nu’man Hasan
ู ุนูููู ุงูุณูุงู ู ุฑุญู ุฉ ุงููู ู ุจุฑูุงุชู
Islam sebagai agama yang sesuai dengan fitrah tidak pernah luput dalam memberikan jalan keluar bagi permasalahan manusia walaupun yang sederhana. Termasuk bagaimana mengendalikan diri ketika marah.
Ini adalah โlandasan operasionalโ tentang mengendalikan marah, salah satu solusi nabawi; Laa taghdhab (jangan marah).
Berikut solusi lain dari apa yang Nabi Shallallahu โAlaihi wa Sallam ajarkan (Syaikh โAthiyah Salim menyebut solusi ini bersifat tadaarruj โbertahap):
1. Dzikrullah (Mengingat Allah Taโala)
Ketika emosi kita sedang meluap memang agak sulit berdzikir, oleh karenanya harus dipaksakan dan bermujahadah untuk melakukannya. Sebab inilah cara awal yang mujarab untuk mengembalikan kondisi normal bagi hati kaum beriman.
Allah Taโala berfirman:
ุงูููุฐูููู ุขูู ููููุง ููุชูุทูู ูุฆูููู ูููููุจูููู ู ุจูุฐูููุฑู ุงูููููู ุฃูููุง ุจูุฐูููุฑู ุงูููููู ุชูุทูู ูุฆูููู ุงูููููููุจู
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS. Ar Raโdu (13): 28)
Dzikir yang Nabi Shallallahu โAlaihi wa Sallam ajarkan ketika sedang marah adalah membaca istiโadzah (dzikir perlindungan), karena marah juga merupakan godaan syetan kepada manusia, dan kita berlindung kepada Allah Taโala dari semua bentuk gangguannya.
Sulaiman bin Shurad Radhiallahu โAnhu berkata:
ุงุณูุชูุจูู ุฑูุฌูููุงูู ุนูููุฏู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููููุญููู ุนูููุฏููู ุฌููููุณู ููุฃูุญูุฏูููู ูุง ููุณูุจูู ุตูุงุญูุจููู ู ูุบูุถูุจูุง ููุฏู ุงุญูู ูุฑูู ููุฌููููู ููููุงูู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุฅููููู ููุฃูุนูููู ู ููููู ูุฉู ูููู ููุงููููุง ููุฐูููุจู ุนููููู ู ูุง ููุฌูุฏู ูููู ููุงูู ุฃูุนููุฐู ุจูุงูููููู ู ููู ุงูุดููููุทูุงูู ุงูุฑููุฌููู ู ููููุงูููุง ูููุฑููุฌููู ุฃูููุง ุชูุณูู ูุนู ู ูุง ููููููู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููุงูู ุฅููููู ููุณูุชู ุจูู ูุฌูููููู
Dua orang laki-laki saling memaki di hadapan Nabi Shallallahu โAlaihi wa Sallam, sedangkan kami sedang duduk-duduk di sisinya. Salah satu orang tersebut memaki sahabatnya dengan marahnya, dan wajahnya memerah. Lalu Nabi Shallallahu โAlaihi wa Sallam bersabda: โSaya akan ajarkan sebuah perkataan yang jika diucapkan akan menghilangkan apa yang sedang terjadi (amarah), seandainya dia mengucapkan: aโudzubillahi minasy syaithanirrajim.โ Mereka berkata kepada laki-laki itu: โApakah kamu dengar apa yang dikatakan Nabi Shallallahu โAlaihi wa Sallam?โ Laki-laki itu menjawab: โSaya bukan orang gila!โ
(HR. Bukhari No. 6115, dan Muslim, dalam lafaz Muslim No. (109) (2610): hal taraa biy min majnuun ? (Apakah kau melihatku sebagai orang gila?), dalam lafaz lain dalam riwayat Muslim No. (110) (2610): A majnuunan taraaniy? (apakah kau melihatku sebagai orang gila?)
2. Berwudhu
Ini merupakan tahapan selanjutnya, berdasarkan hadits nabi:
ุฅูููู ุงููุบูุถูุจู ู ููู ุงูุดููููุทูุงูู ุ ููุฅูููู ุงูุดููููุทูุงูู ุฎููููู ู ููู ุงููููุงุฑู ุ ููุงููู ูุงุกู ููุทูููุฆู ุงููููุงุฑู ุ ููุฅูุฐูุง ุบูุถูุจู ุฃูุญูุฏูููู ู ููููููุชูููุถููุฃู
Sesungguhnya marah itu dari syetan, dan syetan tercipta dari api, dan air mampu memadamkan api, maka jika salah seoranhg kalian marah hendaknya dia berwudhu. (HR. Bukhari dalam At Tarikh Al Kabir, 7/8, Ahmad No. 17985, Abu Daud No. 4784, Ibni Abi โAshim dalam Al Aahad wal Matsani No. 1267, 1431, Al Baihaqi dalam Syuโabul Iman No. 8291)
Namun para ulama mendhaifkan hadits ini, seperti Syaikh Syuโaib Al Arnauth (Tahqiq Musnad Ahmad No. 17985), juga Syaikh Al Albani (Dhaiful Jamiโ No. 1510, As Silsilah Adh Dhaifah No. 582, dan beberapa kitabnya yang lain)
Walau pun hadits ini dhaif, tidaklah menganulir bahwa marah itu berasal dari syetan. Sebab hal itu telah diisyaratkan oleh Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Syaikhan (Bukhari-Muslim) dari Sulaiman bin Shurad (
lihat solusi no 1). Yakni ketika nabi mengajarkan: aโudzubillahi minasy syaithaanirrajim, bagi orang yang marah menunjukkan bahwa marah adalah berasal dari syetan. Oleh karena itu, Syaikh Abdul Muhsin Al โAbbad Al Badr Hafizhahullah menyebutkan bahwa secara makna hadits ini adalah shahih. (Syarh Sunan Abi Daud, 27/395. Syamilah)
Syaikh โAthiyah Salim Rahimahullah menyebutkan:
ูุงูุญูู ุฉ ุฃูู ุฅุฐุง ุชูุถุฃ ุญุจุณ ุงูุบุถุจ ูู ุฃุทุฑุงููุ ููู ูุฌุฏ ูู ู ููุฐุงู ูููุฏุฃุ ูุฅู ูู ูุฐูุจ ูููุบุชุณู
Hikmahnya adalah jika seseorang berwudhu maka itu akan mencegah kemarahan yang ada pada anggota badannya, dia tidak ada jalan untuk marah lalu menjadi reda, jika belum hilang juga, maka hendaknya dia mandi. (Syarhul Arbain An Nawiyah, 40/16)
โMandiโ merupakan ijtihad dari Syaikh โAthiyah Salim. Bisa jadi karena fungsi air untuk mematikan api, dan mandi biasanya menggunakan air lebih banyak dibanding wudhu. Sehingga kemungkinan mematikan kobaran api juga lebih besar. Wallahu Aโlam
Syaikh Abdul Muhsin Al โAbbad Al Badr menjelaskan pula:
ู ุนูุงู: ุฃู ูุฐุง ู ู ุงููุณุงุฆู ุงูุชู ูููู ุจูุง ุชุฎููู ุงูุบุถุจุ ูุฃู ุงูุบุถุจ ู ู ุงูุดูุทุงูุ ูุงูุดูุทุงู ุฎูู ู ู ูุงุฑุ ูุงููุงุฑ ูุทูุฆูุง ุงูู ุงุกุ ูููู ุงูุฅูุณุงู ูุชูุถุฃ ูุฅูู ูุฎูู ู ู ูุทุฃุฉ ุงูุบุถุจ ุนููู
Maknanya: ini adalah di antara sarana yang dengannya bisa meringankan marah, karena marah itu berasal dari syetan, dan syetan tercipta dari api, dan api dipadamkannya dengan air, maka kondisi manusia yang berwudhu akan meringankan tekanan amarah yang ada padanya. (Syarh Sunan Abi Daud, 27/395. Syamilah)
Wallahu Aโlam
3. Jika marah sambil berdiri maka duduklah, jika masih marah, berbaringlah.
Ini adalah tahapan selanjutnya atau cara lain untuk meredam amarah. Hal ini diajarkan langsung oleh Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam.
Dari Abu Dzar Al Ghifari Radhiallahu โAnhu, katanya:
ููุงูู ููููุง ุฅูุฐูุง ุบูุถูุจู ุฃูุญูุฏูููู ู ูููููู ููุงุฆูู ู ููููููุฌูููุณู ููุฅููู ุฐูููุจู ุนููููู ุงููุบูุถูุจู ููุฅููููุง ููููููุถูุทูุฌูุนู
Berkata (Rasulullah) kepada kami: jika salah seorang kalian marah dan dia sedang berdiri maka duduklah, itu jika mampu menghilangkan marahnya, jika tidak maka hendaknya berbaring.
(HR. Abu Daud No. 4782, Ahmad No. 21348, Ibnu Hibban No. 5688)
Berkata Syaikh Syuโaib Al Arnauth: โPara rijal(perawi)-nya adalah terpercaya dan termasuk perawi shahih, tetapi ada perselisihan tentang Daud bin Abi Hindi yang terdapat pada sanadnya.โ (Tahqiq Musnad Ahmad No. 21348)
Yang benar adalah Daud bin Abi Hindi seorang tsiqah, dan Imam Bukhari telah meriwayatkan darinya secara muโallaq, juga Imam Muslim dan para penyusun kitab Sunan (Ash Habus Sunan). (Syaikh Abdul Muhsin Al Abbad Al Badr, Syarh Sunan Abi Daud, 27/393)
Syaikh Al Albani menshahihkannya. (Shahihul Jamiโ No. 694)
Ini merupakan solusi yang mengagumkan dari Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam. Anda lihat betapa tidak lazimnya manusia marah-marah sambil posisi duduk apalagi berbaring. Oleh karenanya, dua posisi ini adalah posisi yang paling mungkin kita ambil, untuk mengurangi gerakan tangan dan juga kegusaran hati, serta semakin memendekkan jangkauan tangan dan kaki untuk berbuat kasar. Berbeda dengan berdiri, yang merupakan posisi termudah untuk mengajar, memukul, dan sebagainya. Duduk adalah posisi yang sulit untuk itu, apalagi berbaring.
Wallahu a’lam.
๐๐๐บ๐๐๐บ๐๐
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis
Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial
๐ฑInfo & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis
๐ฐ Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130