logo manis4

Pandai Menyimpan Rasa

๐Ÿ“ Pemateri: Ustadz Umar Hidayat, M.Ag

๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐ŸŒบ๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐ŸŒบ๐Ÿƒ๐Ÿƒ

Buatlah hidup lebih berarti. Cintamu sejati, sedalam mentari tak pernah terganti selamanya seutuhnya. Aku bahagia. Maka tak ada ragu lagi akan dijaga sampai ujung nanti.

Siapa bilang hanya perempuan saja yang punya perasaan. Sedang lelaki cenderung cuek dan tidak berperasaan. Siapa bilang? Jika hanya soal dominasi diantara mereka, masih bisa diterima. Tetapi sungguh lelaki juga punya perasaan.

Banyak lelaki yang pandai menyimpan perasaan. Itu kesimpulan awal yang boleh diuji dalam kenyataan. Mungkin perasaan yang rasional. Mungkin juga perasaan emosional. Faktanya ada.

Seperti kisah yang ditulis oleh salah seorang teman dari negara tetangga yang telah dialih bahasakan (kisah inspiratif ini sampai menjelang diposting, saya belum mendapatkan sumber aslinya. Jika itu fiksi ataupun kisah nyata; maksud saya hanya ingin mengambil hikmah darinya). Begini kisahnya, tentang voice note;

Tadi sewaktu sedang membeli nasi bungkus, saya perhatikan ada seorang bapak sedang duduk sambil Voice Note (VN) dengan seseorang.

Sedikit terdengar obrolan beliau dengan istrinya :

โ€œMas kerja baik-baik ya… Nanti kalau lapar jangan lupa makan bekal yang sudah saya masakin. Saya tau saya ngga jago masak, tapi itu makanan kesukaan mas walaupun nggak terlalu enak.โ€

Tak lama saya dengar VN (pesan suara) yang sama diulang-ulang oleh istrinya. Terdetik dalam hati, โ€œSepertinya istrinya tipe wanita yang suka mengulang pembicaraan dua tiga kali… atau bapak itu mengulang VN yang sama berkali-kali.โ€

Tak lama setelah itu saya beranikan diri untuk mendekati bapak tersebut.

Lalu saya membuka percakapan : โ€œNgebungkus nasi juga pak?โ€

Sambil tersenyum bapak itu menjawab, โ€œIya mas.. Saya bungkus saja karena mau makan di rumah.โ€

โ€œOh.. Istrinya lagi nggak ada di rumah ya pak?โ€ tanya saya (karena saya lihat bungkus nasinya hanya satu).

Bapak tersebut menjawab: โ€œIstri saya sudah meninggal 4 tahun yang lalu…masโ€

โ€œInna lillahi wa Inna ilaihi rojiสผun.. Terus tadi bapaknya VN sama siapa?โ€ tanya saya lagi dengan perasaan heran.

โ€œItu VN lama yang masih saya simpan sampai sekarang. Kalau rindu pasti saya dengarkan VN itu. Saya nggak punya anak, jadi hubungan kami sangat dekat seperti sahabat. Setelah dia nggak ada, saya nggak tau lagi mau bertukar cerita dengan siapa.โ€ ujar bapak tersebut.

โ€œJadi saya luangkan waktu untuk dengarkan VN dari dia. Istri saya meninggal ketika shalat subuh berjamaah, meninggal ketika sujud,โ€ ujar bapak itu lagi.

Setelah itu saya tak lagi banyak bertanya karena wajah beliau sudah terlihat sedih. Sebelum pergi beliau sempat berpesan.

โ€œKalau mas WA istri, jangan kebanyakan chat. Banyakin VN aja. Ketika jauh seperti ini jadi selalu bisa dengar suaranya. Kalau rindu bisa dengar suaranya berulang-ulang..โ€

Dizaman sekarang ini, sedikit sekali orang yang pandai menyimpan kenangan bersama orang-orang yang dicintainya. Barulah setelah orang tersebut tiada…kita menyadari betapa pentingnya menyimpan berbagai kenangan itu bersamanya sebagai obat rindu dan terapi kesehatan jiwa. Setidaknya menghibur saat kesedihan itu tiba.

So sweet banget bukan?

Mencari cinta butuh perjuangan, menjaga cinta hingga akhirnya butuh pengorbanan. Memulai cinta juga dengan perasaan, menjaganya butuh penghasilan. Tetapi semua akan tersiakan bila tak menjadikan Allah sebagai sandaran.

Maka Cinta sejatimu kemana kau labuhkan??? Aku mencintaimu karena Allah.

๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐ŸŒธ๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐ŸŒธ๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐ŸŒธ


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis

๐Ÿ“ฑInfo & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis

๐Ÿ’ฐ Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
+62 852-7977-6222
+62 822-9889-0678

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *