logo manis4

Dari Mana Kesuksesan Pendidikan Bermula?

📝 Pemateri: Ustadzah Rochma Yulika

🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃

Betapa bahagia orang tua yang memiliki buah hati yang cerdas secara akademik, emosional, apalagi mereka cerdas juga secara spiritual. Secara istilah dikenal dengan nama kecerdasan IQ, EQ, dan SQ. Bila semua terpenuhi secara berimbang niscaya anak-anak kita akan menjadi pribadi yang bersahaja. Secara intelektual dihargai kapasitasnya, secara emosial baik sikap sosialnya dan secara agama terasah maknawiyahnya sehingga keshalihannya terjaga.

وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَافُوْا عَلَيْهِمْۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا

“Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.” (QS. An-Nisa’ : 9)

Dari mana pendidikan untuk ananda bermula?

1. Menjadi elegan saat menanti pasangan.

Banyak bijak bestari mengatakan bahwa memilih pasangan yang berkualitas itu penting karena mereka akan bersama-sama mencetak generasi terbaik.
– Memiliki wawasan keislaman
– Memiliki visi dan misi yang jelas dalam berkeluarga.
– Memiliki wawasan parenting.
– Memiliki kompetensi sosial.
– Meng Up Grade soft skill

2. Menetapkan kriteria pasangan terbaik menurut Islam.

Wanita biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih karena agamanya (keislamannya), sebab kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi.” (HR Muslim)

Untuk mendapatkan pasangan terbaik maka butuh mediator.
Siapakah mereka?
Orang tua, guru spiritual, kerabat dekat yang paham kaidah proses ta’aruf.

3. Menerima pasangan yang memiliki misi dan visi yang sama untuk membangun dakwah.

Diriwayatkan dari Imam Ahmad bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Maka Hendaklah memilih istri yang beragama (Islam) dan berbudi pekerti (yang baik) agar kedua tanganmu (dirimu) selamat.” (HR Al Bazzar dan Ibnu Hibban).

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda: “Apabila datang kepada kalian siapa yang kalian ridhai akhlak dan agama nya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak kalian lakukan, niscaya akan menjadi fitnah dan muka bumi dan kerusakan yang luas.” (HR. Al-Hakim – sanadnya shahih).

4. Menikah di jalan dakwah itu indah

Jalan dakwah adalah jalan para Nabi dan syuhada, jalan orang-orang saleh, jalan para ahli surga yang kini telah bercengkerama di taman-tamannya:
Katakanlah: “Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha suci Allah, dan aku tiada Termasuk orang-orang yang musyrik”. (QS. Yusuf : 108)

5. Belajar menjadi istri yang baik.

مَا اسْتَفَادَ الْمُؤْمِنُ بَعْدَ تَقْوَى اللَّهِ خَيْرًا لَهُ مِنْ زَوْجَةٍ صَالِحَةٍ إِنْ أَمَرَهَا أَطَاعَتْهُ وَإِنْ نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهُ وَإِنْ أَقْسَمَ عَلَيْهَا أَبَرَّتْهُ وَإِنْ غَابَ عَنْهَا نَصَحَتْهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِه

”Tidak ada keberuntungan bagi seorang mukmin setelah bertaqwa kepada Allah kecuali memiliki seorang istri yang sholihah. Yang bila disuruh, menurut dan bila di pandang menyenangkan, dan bila janji menepati, dan bila ditinggal pergi bisa menjaga diri dan harta suaminya.” (HR. Ibnu Majah)

الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَاالْمَرْأَةُ الصَّالِحَة

“Dunia adalah hiasan, dan sebaik-baik hiasan dunia adalah wanita Sholehah.” (H.R Muslim)

6. Menjaga kehamilan dengan asupan Ruhiyah, fikriyah dan jasadiyah.

Penjagaan Ruhiyah
– Peningkatan ibadah
– Memperbanyak tilawah
– Mendawamkan dzikrullah
– Semangat berdakwah

Penjagaan Fikriyah
– Terus belajar ilmu agama
– Ikut kajian rutin pembentukan pribadi muslim
– Rajin membaca buku untuk menambah kompetensi

Penjagaan Jasadiyah
– Memilih makanan yang sehat dan bergizi
– Olah raga ringan ketika hamil
– suplemen terbaik

7. Memiliki waktu khusus dengan buah hati sejak awal kehidupan.

Ada waktu belajar untuk ananda sejak bayi mulai bisa merespon. Sejak bayi lahir kita harus dengan telaten mengajak ananda belajar.

Sekitar 50 persen faktor kecerdasan pada bayi ditentukan oleh gen, dan sisanya dibentuk lingkungan. Anak sudah belajar bahasa sejak dalam kandungan, maka untuk mendukung perkembangan hal tersebut, perlu dilakukan “komunikasi” antara ibu dan janin.

Artinya, calon ibu harus aktif bercerita atau sekadar mengajak ngobrol sang buah hati. Atau bisa dilakukan dengan cara membacakan buku anak-anak, atau memperdengarkan musik kepada calon buah hati.

8. Memberikan asupan bergizi bagi ananda

“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezkikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.” (QS. Al-Maidah: 88)

9. Mengajak beraktivitas kebaikan terutama dalam rutinitas ibadah dan berkegiatan dalam banyak hal terutama dakwah.

– Diajak ke masjid
– Diajak datang pengajian
– Diajak shalat sunnah
– Juga amalan Sunnah lainnya.

10. Tidak bosan untuk membimbing dan mendoakan secara khusus.

Sampai akhirnya terwujud kesuksesan itu jangan pernah lupa doa jadi senjata utama. Allah pemilik segala yang ada di langit dan di bumi. Ajarkan anak-anak kita menyampaikan harapan kepada Sang Penguasa Takdir. Niscaya semua akan terwujud selama iman terus ada di dalam jiwa. Bersama Allah kita bisa.

🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis

📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis

💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
+62 852-7977-6222
+62 822-9889-0678

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *