π Pemateri: Ustadzah Rochma Yulika
πππΊπππΊππ
Setiap perjalanan itu melaju ke depan. Begitulah tabiat waktu. Ada masa lalu yang akan menjadi kenangan. Ada sejarah hidup yang kita tinggalkan. Tak hanya yang indah saja tetapi kepahitan yang kita rasakan pun masih di ruang ingatan kita. Ada juga yang terlupa dari memori kita.
Ada kenangan yang sangat pahit biasanya mudah kita ingat kembali bahkan bisa secara runut kita mengulas kisahnya. Bahkan ada yang sampai membekas jadi trauma. Tak mudah menghapusnya, namun kita harus belajar mengikhlaskannya.
Nasihat Aidh Al Qarni:
“Mengingat dan mengenang masa lalu, kemudian bersedih atas nestapa dan kegagalan di dalamnya merupakan tindakan bodoh dan gila. Itu sama artinya dengan membunuh semangat, memupus tekad, dan mengubur masa depan yang belum terjadi.
Bagi orang yang berpikir, berkas-berkas masa lalu akan dilipat dan tak pernah dilihat kembali. Cukup ditutup rapat-rapat, lalu disimpan dalam ruang penglupaan, diikat dengan tali yang kuat dalam penjara pengacuhan selamanya. Atau diletakkan di ruang gelap yang tak tembus cahaya. Yang demikian, karena masa lalu telah berlalu dan habis. Kesedihan tak mampu mengembalikannya lagi, keresahan tak akan sanggup memperbaikinya kembali, kegundahan tidak akan mampu mengubahnya menjadi terang, dan kegalauan tidak akan dapat menghidupkannya kembali, karena ia memang sudah tidak ada.”
Mari menatap masa depan karena itulah harapan. Ya Mari bergegas bangkit untuk berkarya karena waktu berjalan tiada jeda.
πππΈπππΈπππΈ
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis
π±Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis
π° Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
+62 852-7977-6222
+62 822-9889-0678