Allah Maha Mengetahui

Sering Mendapat Bisikan Masa Depan

Pertanyaan

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz, saya mau bertanya, saya dari kecil sering mendengar bisikan yang terkadang membisikan tentang masa depan. Saya bahkan terkadang bisa “melihat” seperti gambaran masa depan. Saya sudah menjauhi hal-hal itu setelah tahu itu bukanlah hal baik dan bukan dari Allah SWT. Kadang hal itu masih menggoda saya dengan bisikan-bisikan kecil. Apa yang harus saya lakukan?

🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸

Jawaban

Oleh: Ustadz Abdullah Haidir, Lc

وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Peristiwa yang terjadi di masa depan merupakan perkara gaib. Tidak ada yang mengetahuinya selain Allah Taala. Firman Allah Taala:

قُل لَّا يَعْلَمُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ ۚ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ (سورة النمل: 65)

“Katakanlah (Muhammad), tidak ada sesuatu pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah. Dan mereka tidak mengetahui kapan mereka akan dibangkitkan.”

Bahkan Rasulullah saw tidak mengetahui secara terperinci apa yang akan terjadi kemudian, buktinya beliau pernah terluka dan mendapatkan perlakuan buruk. Seandainya beliau tahu apa yang akan terjadi, pastilah beliau akan menghindarinya. Sebagaimana firman Allah Taala yang mengabadikan ucapan beliau dalam Al-Quran:

قُل لَّا أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا وَلَا ضَرًّا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ ۚ وَلَوْ كُنتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لَاسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ
السُّوءُ ۚ إِنْ أَنَا إِلَّا نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ (سورة الأعراف: 188)

Katakanlah (Muhammad), “Aku tidak kuasa mendatangkan manfaat maupun menolak mudarat bagi diriku kecuali apa yang dikehendaki Allah. Sekiranya aku mengetahui yang gaib, niscaya aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan tidak akan ditimpa bahaya. Aku hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman.”

Memang ada beberapa perkara yang beliau sampaikan terkait kejadian yang akan datang, seperti tentang tanda-tanda hari kiamat, atau peristiwa hari kiamat itu sendiri. Semua itu tak lain bersumber dari wahyu yang Allah sampaikan kepada para nabi sebagai bentuk pengecualian sekaligus sebagai mukjizat para Rasul untuk membuktikan kenabiannya. Firman Allah Taala,

عَالِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَىٰ غَيْبِهِ أَحَدًا . إِلَّا مَنِ ارْتَضَىٰ مِن رَّسُولٍ فَإِنَّهُ يَسْلُكُ مِن بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ رَصَدًا (سورة الجن: 26-27)

“Dia Mengetahui yang gaib, tetapi Dia tidak memperlihatkan kepada siapa pun tentang yang gaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di depan dan di belakangnya.”

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan berakhirnya kenabian, berarti berakhir pula wahyu, tidak ada lagi orang yang menerima wahyu. Karenanya, jika ada seseorang merasa mendapatkan bisikan-bisikan yang menghampirinya atau membisikkan suatu peristiwa yang bakal terjadi, maka hal tersebut adalah satu di antara dua perkara; kondisi kejiwaan yang tidak stabil atau gangguan jin.

Tampaknya penanya sudah menyadari hal ini, dan ini adalah sikap yang bagus. Jangan sampai seseorang terpedaya dalam hal ini lalu dia mengaku memiliki kelebihan-kelebihan tertentu yang akhirnya menjadi alat untuk membangga-banggakan dirinya apalagi sampai digunakan melakukan berbagai penyimpangan syariat atau untuk meraih keuntungan duniawi.

Beberapa langkah dapat dilakukan untuk mengatasi hal ini;

Pertama: menghadirkan kekuatan diri dengan selalu berzikir kepada Allah dan berdoa dan memohon pelindungan kepadaNya. Khususnya perlindungan dari godaan dan bisikan setan. Zikir pagi dan petang sangat sarat dengan ayat-ayat dan doa yang dapat berikan kita perlindungan. Silakan dirutinkan bacaan tersebut setiap hari.

Kedua: minta bantuan orang lain untuk mengatasi apa yang dihadapi. Bisa dengan minta bantuan para peruqyah untuk membacakan ruqyah atas dirinya, kalau-kalau memang ada gangguan jin yang dihadapi. Bisa juga minta bantuan psikiater untuk konsultasi masalah-masalah kejiwaan, boleh jadi ada perkara-perkara kejiwaan yang patut diterapi.

Ketiga: sibukkan diri dengan agenda-agenda positif, sehingga datangnya bisikan-bisikan tersebut tidak terlalu mencuri perhatiannya karena dia sibuk dengan berbagai agenda yang sedang dia kerjakan. Wallahu a’lam.

🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis

📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis

💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
+62 852-7977-6222
+62 822-9889-0678

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *