Pengobatan Alternatif

0
47

Assalamuallaikum wrwb ustadz/ah…Ibu ana lagi sakit,waktu di periksa dokter,kata dokternya asam urat tinggi jadi kaki ibu ana membengkak dan sakit diluruskan dan dibawa berjalan,namun keluarga tidak puas dengan perkembangan ibu ana setelah keluar dari rumah sakit,mereka mengobati ibu ana dengan obat kampung
Obat kampungnya seperti ke dukun,ana tidak melihat langsung kepada siapa ipar ana itu meminta obat,karena saat itu hanya dia yg mengurus,kami hanya menunggu obat dirumah.
Yg ingin ana tanyakan :

1. Obat-obatan nya dari daun asam yg di iris2 trus di kasih asam kampung sama air,saat ingin mengoleskan obat itu di bacakan dulu Al fatihah,3 kul dan di tutup dengan Al fatihah lagi. Saat mengoleskan hanya membaca ayat kursi baris terakhir yg walaa ya’udhuhu,saat ana tanya kenapa cuma baris terakhir alasannya kalau dibaca dari awal nanti syetannya masuk lagi,apakah itu benar?

2. Ana sudah mengingatkan keluarga kalau rasulullah tidak pernah menggunakan media daun asam sama asam untuk pengobatan,tapi abang ana malah marah2 dan mengeluarkan kata2 kasar saat ana jelaskan,jika seperti itu apakah ana boleh berlepas diri dari apa yg mereka lakukan?
Syukran.

Jawaban
———-

‌و عليكم السلام و رحمة الله و بركاته

1⃣Memang banyak daun yang punya khasiat untuk menurunkan asam urat,yang populer untuk asam urat biasanya daun salam.
Dalam pengobatan ini kenapa dipakai daun asam,dan asamnya mungkin sbg kompres untuk menghilangkan bengkaknya krn salah satu manfaat daun asam bs meningkatkan imun. Terkait dengan bacaan-bacaan, hukum dasarnya terlarang kecuali sesuai syariat.

Diriwayatkan oleh ‘Aisyah bahwa
“Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa membaca kedua surat tersebut (An Naas dan Al Alaq) dan meniupkannya pada kedua telapak tangannya, mengusapkan pada kepala dan wajah dan anggota badannya.”

Dari Abu Said bahwa
“Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dahulu senantiasa berlindung dari pengaruh mata jin dan manusia, ketika turun dua surat tersebut, Beliau mengganti dengan keduanya dan meninggalkan yang lainnya” (HR At-Tirmidzi).

2⃣Betul daun asam kah? Daun asam kan kecil2,jd tdk perlu di iris krn sudah kecil2, saya pikir untuk bijaknya kita bersikap kepada kakak yang notabene kelak sebagai pengganti ortu kita harus hormat dan santun, tidak mudah mengomentari sesuatu yang kita tidak tahu secara pasti. Berprasangka baik lah dan kalaupun mau menegur lihat sikon dan pemilihan kata yang tepat, jaga hubungan Silaturahim, kalau nyata dan jelas mereka melakukan kesyirikan anti bisa .Berlepas diri dengan pengingkaran yang kakak anti lakukan.

Wallahu a’lam.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here