Tafsir QS Al-Hujuraat ayat 9-10 (Bagian II)

0
103

๐Ÿ“† Sabtu, 11 Shafar 1438 H/12 November 2016

๐Ÿ“’ Al-Qur’an

๐Ÿ“ Ustadz Noorahmat

============================

Asaalamu’alaikum adik-adik.
Bagaimana khabarnya? Semoga Allah Azza wa Jalla mengkaruniai istiqamah dalam Iman Islam. Sebagai kelanjutan dari pekan lalu, kali ini akan kita bahas tafsir dari QS Al-Hujuraat ayat 10.

Firman Allah Azza wa Jalla

ุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููˆู†ูŽ ุฅูุฎู’ูˆูŽุฉูŒ ููŽุฃูŽุตู’ู„ูุญููˆุง ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุฃูŽุฎูŽูˆูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุชูุฑู’ุญูŽู…ููˆู†ูŽ

“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.”

Kita kupas bagian per bagian ya…

…ุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููˆู†ูŽ ุฅูุฎู’ูˆูŽุฉูŒ

“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara.”

Penggalan ayat ini menunjukkan bahwa hakikat persaudaraan sejati tidaklah ditentukan oleh hubungan kekerabatan, namun lebih pada keimanan. Semuanya yang se-Iman adalah saudara, hal ini seperti yang disebutkan oleh Rasulullah SAW dalam salah satu sabdanya dimana beliau yang mengatakan:

ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ู ุฃูŽุฎููˆ ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ู ู„ูŽุง ูŠูŽุธู’ู„ูู…ูู‡ู ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูุณู’ู„ูู…ูู‡ู
“Orang muslim itu adalah saudara muslim lainnya, ia tidak boleh berbuat aniaya terhadapnya dan tidak boleh pula menjerumuskannya.”

Adik-adik, hadist-hadist shahih yang menerangkan persaudaraan atas dasar kesatuan aqidah cukup banyak, dan berikut ini coba disuguhkan beberapa diantaranya.

ูˆูŽุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูููŠ ุนูŽูˆู’ู†ู ุงู„ู’ุนูŽุจู’ุฏู ู…ูŽุง ูƒูŽุงู†ูŽ ุงู„ู’ุนูŽุจู’ุฏู ูููŠ ุนูŽูˆู’ู†ู ุฃูŽุฎููŠู‡ู

“Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama si hamba selalu menolong saudaranya.”

ุฅูุฐูŽุง ุฏูŽุนูŽุง ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ู ู„ูุฃูŽุฎููŠู‡ู ุจูุธูŽู‡ู’ุฑู ุงู„ู’ุบูŽูŠู’ุจู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽู„ูŽูƒู: ุขู…ููŠู†ูŽุŒ ูˆูŽู„ูŽูƒูŽ ุจูู…ูุซู’ู„ูู‡ู

“Apabila seorang muslim berdo’a untuk kebaikan saudaranya tanpa sepengetahuan yang bersangkutan, maka malaikat mengamininya dan mendoakan, ‘Semoga engkau mendapat hal yang serupa.'”

ู…ูŽุซูŽู„ู ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู†ูŽ ูููŠ ุชูŽูˆุงุฏู‘ูู‡ู… ูˆูŽุชูŽุฑูŽุงุญูู…ูู‡ูู…ู’ ูˆูŽุชูŽูˆูŽุงุตูู„ูู‡ูู…ู’ ูƒูŽู…ูŽุซูŽู„ู ุงู„ู’ุฌูŽุณูŽุฏู ุงู„ู’ูˆูŽุงุญูุฏูุŒ ุฅูุฐูŽุง ุงุดู’ุชูŽูƒูŽู‰ ู…ูู†ู’ู‡ู ุนูุถู’ูˆูŒ ุชูŽุฏูŽุงุนูŽู‰ ู„ูŽู‡ู ุณูŽุงุฆูุฑู ุงู„ู’ุฌูŽุณูŽุฏู ุจุงู„ุญูู…ู‘ูŽู‰ ูˆุงู„ุณู‘ูŽู‡ูŽุฑ

“Perumpamaan orang-orang mukmin dalam persahabatan kasih sayang dan persaudaraannya sama dengan satu tubuh; apabila salah satu anggotanya merasa sakit, maka rasa sakitnya itu menjalar ke seluruh tubuh menimbulkan demam dan tidak dapat tidur (istirahat).”

ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ู ู„ูู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ู ูƒูŽุงู„ู’ุจูู†ู’ูŠูŽุงู†ูุŒ ูŠูŽุดูุฏู‘ู ุจูŽุนู’ุถูู‡ู ุจูŽุนู’ุถู‹ุง
“Orang mukmin (terhadap mukmin lainnya) bagaikan satu bangunan, satu sama lainnya saling kuat-menguatkan. (Kemudian Rasulullah SAW menyatukan jari-jemarinya)”

Imam Ahmad dalam musnad beliau menceritakan hadist berikut dari Rasulullah SAW yang bersabda:

ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽ ู…ูู†ู’ ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ู’ุฅููŠู…ูŽุงู†ู ุจูู…ูŽู†ู’ุฒูู„ูŽุฉู ุงู„ุฑู‘ูŽุฃู’ุณู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุฌูŽุณูŽุฏูุŒ ูŠูŽุฃู’ู„ูŽู…ู ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ู ู„ูุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ู’ุฅููŠู…ูŽุงู†ูุŒ ูƒูŽู…ูŽุง ูŠูŽุฃู’ู„ูŽู…ู ุงู„ู’ุฌูŽุณูŽุฏู ู„ูู…ูŽุง ูููŠ ุงู„ุฑู‘ูŽุฃู’ุณู

“Sesungguhnya orang mukmin dari kalangan ahli iman bila dimisalkan sama kedudukannya dengan kepala dari suatu tubuh; orang mukmin akan merasa sakit karena derita yang dialami oleh ahli iman, sebagaimana tubuh merasa sakit karena derita yang dialami oleh kepala.”

Nah, adik-adik…hadist-hadist diatas sudah cukup gamblang menjelaskan persaudaraan atas dasar iman. Sekarang kita lanjutkan dengan penggalan berikutnya dari QS Al-Hujuraat ayat 10 secara beruntun ya…

Firman Allah Ta’ala

…ููŽุฃูŽุตู’ู„ูุญููˆุง ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุฃูŽุฎูŽูˆูŽูŠู’ูƒูู…ู’…

“…maka damaikanlah antara keduanya…”

Mendamaikan siapa ya adik-adik? Yakni mendamaikan di antara dua golongan mukmin yang berseteru.

…ูˆูŽุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ…

“…dan bertakwalah kepada Allah…”

Sampai dimanakah batas ketaqwaannya? Tentu saja dalam semua jenis urusan kita sebagai manusia, karena Islam mengatur seluruh hajat hidup manusia hingga sedetail-detailnya.

ู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุชูุฑู’ุญูŽู…ููˆู†ูŽ…

“…supaya kamu mendapat rahmat.”

Nah adik-adik, inilah pernyataan dari Allah Ar-Rahmaan yang mengandung kepastian bahwa Dia pasti memberikan Rahmat-Nya kepada orang yang bertakwa kepada-Nya.

Tentu kita semua ingin mendapat Rahmat dari Allah Ar-Rahmaan kan? Maka, jagalah ukhuwah yang didasarkan pada keimanan dengan penuh kesungguhan.

Sampai disini dahulu ya, semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan hati dan jiwa kita senantiasa terikat pada jiwa-jiwa orang-orang yang beriman pada Allah Azza wa Jalla, sehingga selalu menjadi juru damai ketika melihat sesama mukmin bersilang sengketa agar kita semua senantiasa mendapat limpahan Rahmat dari Allah Ar-Rahmaan atas kesungguhan kita dalam menjaga kualitas ketaqwaan. Aamiin.

Kita bersua kembali pada kesempatan berikutnya pekan depan InsyaAllah.

Wassalam

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here