Karakter Munafiq dalam QS Al-Munafiquun (I-b)

0
41
By: Noorahmat Abu Mubarak
Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakaatuhu.
Adik-adik MFT yang disayang Allah Ar Rahmaan…
Alhamdulillah kita bertemu kembali hari ini. Sejak kesempatan pekan lalu hingga beberapa pekan kedepan, kita akan membahas karakter-karakter yang ditunjukkan oleh Allah Azza wa Jalla dalam Al Qur’an surat Al Munafiquun. Surat ke 63 dan bagian dari Juz 28.
Mempersingkat tulisan, kita langsung saja ya….
Adik-adik yang dirahmati Allah Ar Rahmaan, sebelum kita lanjutkan kajian kita pekan lalu, kita ingatkan kembali empat ayat pertama dari QS Al Munafiquun…
Allah Azza wa Jalla berfirman
إِذَا جَاءَكَ الْمُنَافِقُونَ قَالُوا نَشْهَدُ إِنَّكَ لَرَسُولُ اللَّهِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّكَ لَرَسُولُهُ وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَكَاذِبُونَ
Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata, “Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah.” Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta.
اتَّخَذُوا أَيْمَانَهُمْ جُنَّةً فَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنَّهُمْ سَاءَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan.
ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ آمَنُوا ثُمَّ كَفَرُوا فَطُبِعَ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَهُمْ لَا يَفْقَهُونَ
Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi), lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti.
وَإِذَا رَأَيْتَهُمْ تُعْجِبُكَ أَجْسَامُهُمْ وَإِنْ يَقُولُوا تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْ كَأَنَّهُمْ خُشُبٌ مُسَنَّدَةٌ يَحْسَبُونَ كُلَّ صَيْحَةٍ عَلَيْهِمْ هُمُ الْعَدُوُّ فَاحْذَرْهُمْ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ أَنَّى يُؤْفَكُونَ
Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata, kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya), maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?
Nah setelah pekan lalu kita membahas ayat pertama, hari ini kita bahas bagian kelanjutannya yaitu ayat kedeua dan ketiga. InsyaAllah pekan depan kita bahas ayat keempat.per-bagian…
Firman Allah Azza wa Jalla berfirman dalam QS Al Munafiqun 63:2
اتَّخَذُوا أَيْمَانَهُمْ جُنَّةً فَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ…
Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah.
Maksud dari penggalan awal ayat kedua ini, mereka orang-orang munafiq melindungi diri mereka dengan sumpah yang palsu lagi berdosa agar lawan bicara mereka percaya kepada apa yang mereka katakan, sehingga tertipulah oleh mereka orang-orang yang tidak mengetahui hakikat perkara mereka, karena menyangka mereka orang-orang munafiq ini sebagai orang-orang Islam.
Adakalanya orang-orang munafiq dijadikan panutan dalam perbuatannya bahkan dibenarkan ucapannya, padahal sesungguhnya didalam batin kaum munafiq sama sekali tidak pernah memperhatikan kepentingan Islam dan Ummat Islam.
Maka dengan demikian adik-adik sekalian, sikap orang-orang munafiq yang demikian itu justru menimbulkan kemudharatan yang sangat besar bagi kebanyakan orang.
Karenanya Allah Azza wa Jalla melanjutkan
…فَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنَّهُمْ سَاءَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ.
…lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan.
Jadi sampai disini, perlu adik-adik sekalian pahami bahwa orang-orang munafiq ini menciptakan pembenaran sedemikian rupa agar diri mereka selamat tanpa memperhatikan kepentingan Islam dan Ummat Islam.
Lalu, mengapa orang-orang munafiq itu sampai bersikap seperti itu? 
Allah Azza wa Jalla melanjutkan dalam firman-Nya di ayat ke-tiga.
ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ آمَنُوا ثُمَّ كَفَرُوا فَطُبِعَ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَهُمْ لَا يَفْقَهُونَ…
Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi), lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti…
Bahwa sesungguhnya Allah Ta’ala tetapkan bagi mereka sifat kemunafikan tiada lain karena mereka meninggalkan keimanan mereka dan cenderung untuk kembali kepada kekufurannya sehingga mengganti hidayah yang Allah Ta’ala berikan dengan kesesatan hawa nafsu.
Semoga kita semua Allah Al Aziz lindungi dari sikap kemunafiqan yang menggadaikan keimanan yang akan mengundang murka Allah Ta’ala dengan dicabutnya nikmat Hidayah dari kehidupan kita….
Karena adik-adik sekalian, ketika Allah Ta’ala mencabut hidayah dari kehidupan kita, maka hati kita seakan terkunci… sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla dalam penutup ayat ketiga
…فَطُبِعَ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَهُمْ لَا يَفْقَهُونَ.
…lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti.
Bila dikunci mati hati seorang anak manusia, maka petunjuk tidak akan dapat sampai ke dalam hati dan takkan ada kebaikan yang dapat menyadarkannya.
Bila sampai demikian adanya, maka hati mereka tidak akan dapat mengerti dan tidak akan dapat memperoleh hidayah kembali….
Nah demikianlah adik-adik MFT pembahasan kita pada hari ini…
InsyaAllah pekan depan kita akan membahas ayat ke-empat dari Surat Al Munafiquun ini.
Barakallahu fiikum ajma’iin.
Wassalam.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here