📆 Kamis, 8 Jumadil Akhir 1437H / 17 Maret 2016
📚 SIROH DAN TARIKH
📝 Pemateri: Ust. AGUNG WASPODO, SE MPP
🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁
Pertempuran di Chunuk Baır 7-19 Agustus 1915
Pertempuran yg dikenal oleh bangsa Turki sebagai Conk Bayırı Muharebesi adalah bagian dari Kampanye Militer di Semenanjung Gallipoli yg dilancarkan oleh Sekutu pada Perang Dunia Pertama melawan Khilafah Turki Utsmani.
📎 Fase Awal
Pada tanggal 26 Ramadhan 1333 Hijriah (8 Agustus 1915) bala tentara Sekutu mengirimkan beberapa kesatuannya untuk merebut area bebukitan yg bernama Chunuk Baır. Pada sore harinya, mereka yg telah menduduki puncak tersebut diperkuat oleh 2 grup dari Resimen Berkuda Auckland dari Divisi ANZAC.
Pasukan dari gelombang pertama ini merasakan gencarnya hujan artileri Turki Utsmani dan tembakan-tembakan terarah sehingga mereka terpaksa ditarik mundur serta digantikan posisinya pada jam 20.30 oleh Batalion Otago dari Selandia Baru dan Resimen Berkuda Wellington dari ANZAC. Hampir 24 jam hujan tembakan setelah itu menyebankan mereka ini juga digantikan posisinya pada jam 20.00 tanggal 9 Agustus keesokan harinya. Gelombang pengganti itu terdiri dari Resimen Loyal North Lancashire dan Batalion ke-5 dari Resimen Wiltshire. Pasukan yg diberangkatkan pada gelombang pengganti kedua ini nantinya hampir semua tewas pada serangan besar-besaran pada pagi hari Selasa tanggal 28 Ramadhan 1333 Hijriah (10 Agustus) yg dipimpin oleh Mustafa Kemal.
📎Latar Belakang
Menguasai Chunuk Baır atau “Çanak Bayırı” (“Tebing Ceruk”) yg kini dikenal sebagai “Conk Bayırı”) adalah puncak kedua dari Pebukitan Sarı Baır yg termasuk ke dalam sasaran sekunder Serangan Bulan Agustus. Serangan ini dimaksudkan untuk menjadi pemecah keadaan sama kuat.
Penguasaan atas Chunuk Baır merupakan satu-satunya kesuksesan Sekutu sepanjang kampanye di Gallipoli. Namun keberhasilan itu pun sulit dipertahankan karena lokasinya tidak mudah untuk dipertahankan dari arah penyerangan pihak Sekutu. Bukit tersebut dapat direbut kembali oleh pasukan Turki Utsmani dan setelah itu tidak lepas kembali sampai akhir peperangan.
⚔ Pertempuran
Kesempatan untuk mendapatkan kemenangan secara cepat di Chunuk Baır menguap ketika sekitar jam 08.00 pihak Turki Utsmani sudah mulai menembaki pasukan Selandia Baru yg baru mendaki di sekitar area “The Spur.” Komandan Divisi Ke-9 Let.Kol. Hans Kannengieber berkebangsaan Jerman sendiri telah mendaki bukit dan mengarahkan pembuatan parit pertahanannya dengan cekatan.
Pasukan Selandia Baru yg bergerak pada siang hari, mendaki lereng bukit yg terjal, serta dihadapkan pada pertahanan pihak Turki Utsmani yg semakin menguat ini semakin kehilangan kesempatannya walau perintah serang tetap dikeluarkan oleh Jend. Godley melalui Johnston.
Johnston memerintahkan Batalion Auckland untuk menyerang dan sekitar 100 pasukan selamat sampai area “The Pinnacle” untuk segera menggali pertahanan. Jika menengok ke belakang, terdapat 300 pasukan yg gugur untuk sampai ke tempat tersebut sejak mereka memulai pendakian dari “The Apex.” Johnston memerintahkan Let. Kol. William Malone untuk terus menyerang namun ia menolak dengan alasan tidak ingin membahayakan prajuritnya dengan serangan siang hari; ia berjanji akan menjalankan perintah tersebut pada malam harinya.
Keesokan harinya, Ahad 26 Ramaadhan 1333 Hijriah (8 Agustus) hujan tembakam dari kapal perang Sekutu pada dini hari sekitar jam 03.00 menghantam puncak Chunuk Baır tersebut. Setelah itu laju gerakan pasukan mendaki bukit hampir tidak mengalami perlawanan karena pasukan Turki Utsmani keluar dari area tersebut untuk mencari perlindungan. Tanah di area tersebut sangat keras sehingga pasukan Turki Utsmani tidak sempat menggali parit lebih dalam untuk membangun bunker anti hujan artileri.
⚔ Sulitnya Bertahan di Chunuk Baır
Pasukan Sekutu kemudian juga merasakan bahwa mempertahankan Chunuk Baır bukan sesuatu yg mudah. Di area tersebut hanya mungkin digali pertahanan di sela-sela bebatuan cadas. Puncak bukit itu juga sangat terbuka untuk diserang hujan artileri dari posisi garis-pertahanan utama Turki Utsmani dari dua arah, yaitu “Battleship Hill” di bagian selatan dan Bukit-Q di utaranya.
Jika rencana umum Sekutu berjalan sesuai rencana, pada saat itu seharusnya Bukit-Q sudah lebih dahulu dikuasai. Memang benar bahwa besok elemen pasukan Gurkha telah menguasainya namun mereka tidak pada posisi untuk membantu pasukan di Chunuk Baır.
🏇🏿 Serangan Balik Turki Utsmani
Sekutu tidak perlu menunggu lama, karena pada jam 05.00 pasukan Turki Utsmani telah memulai serangan balik mereka. Curamnya jurang bukit tersebut membuat pasukan Turki Utsmani dapat bergerak hingga mendekati 20 m dari parit lawan tanpa terdeteksi. Serangan dalam jarak yg cukup dekat itu memaksa pasukan Selandia Baru untuk bertahan habis-habisan. Bahkan tidak jarang senapan ditembakkan berulang-kali hingga popor kayunyapun memanas dan tidak mungkin dipegang terlalu lama. Bayonet bermain karena gelombang serangan Turki Utsmani tidak dapat semuanya dihentikan. Bantuan dari pihak Sekutu tidak mudah untuk mencapai posisi ini. Tidak jarang pasukan Sekutu justru terkena tembakan artileri teman dari garis belakang. Pada akhirnya Turki Utsmani berhasil mengatasi sisi timur pertahanan bukit tersebut dan beberapa pasukan Selandia Baru tertawan.
Sisi timur tersebur dengan segera diperkuat dengan hadirnya elemen dari Divisi Ke-8 yg datang dari Helles di selatan semenanjung. Seiring dengan berubahnya gambaran taktis dari keseluruhan kampanye Sekutu di Gallipoli, maka Jend. Otto Liman von Sanders memberikan kepercayaannya kepada Kol. Mustafa Kemal untuk memimpin pertahanan di sektor Teluk Suvla dan Sarı Baır.
🏇🏿 Serbuan Akhir Turki Utsmani
Pada pagi hari Selasa, 28 Ramadhan 1333 Hijriah, Kol. Mustafa Kemal memimpin serangan umum balatentara Turki Utsmani dalam beberapa gelombang. Jika bukit Chunuk Baır, satu-satunya keberhasilan Sekutu pada Serangan Bulan Agustus, berhasil direbut kembali olehnya maka peperangan ini bisa dikatakan selesai. Rencana Kemal tidak terlalu muluk namun diharapkan efektif; yaitu mengalahkan lawan dengan mengandalkan jumlah berkali lipat lebih banyak. Bedanya dengan Godley yg memimpin dari kapal yg jauh dari garis pertempuran, Kemal memimpin pada garis depan. Bahkan konon ia pernah tertembak lawan, namun jam-kantong yg terbuat dari besi menyelamatkan dadanya sehingga peluru tidak menembus dirinya.
Secara umum terdapat sekitar 2.000 pasukan sekutu yg bertahan di puncak Chunuk Baır dan tebingnya dengan sekitar 3.000 di area “The Farm” dari Brigade Baldwin. Pasukan Turki Utsmani menyapu batalion Lancashire dari puncak Chunuk Baır sampai ke prajurit terakhir. Sedangkan batalion Wiltshire dipukul mundur dari tebingnya sehingga banyak juga yg jatuh ke dalam jurang. Pasukan Turki Utsmani membanjiri hingga ke lembah “Rhododendron Spur” dan bahkan memukul mundur New Army.
Perubahan keadaan yg sedemikian drastis memaksa satuan senapan mesin Selandia Baru yg berada di “The Apex” memutar arah tembakan untuk menghujani serbuan masif ini untuk mencegah mereka menguasai “The Sour.” Penembak senapan mesin Sekutu sudab tidak dapat lagi membedakan antara pasukan kawan dan lawan. Mereka terpaksa menembaki siapa saja, termasuk rekan mereka dari New Army yg mundur panik bersama dengan laju pasukan Turki Utsmani. Pasukan Turki Utsmani berhasil mencapai sisi lain dari lembah tersebut di area “The Farm” dan menghabisi Brigade Baldwin yg berjumlah 1.000 di sana dan sisanya mundur tak tentu arah.
Agung Waspodo, mulai sedikit memahami mengapa Mustafa Kemal begitu mudah menjadi tenar dan dielukan oleh masyarakat Turki pada era berikutnya. Ia menjadi legendaris sejak masih menjabat sebagai perwira menengah di Gallipoli.. setelah 100 tahun lebih 24 menit kemudian.
Depok, 8 Agustus 2015, tengah malam lewat sedikit.. maklum baru bisa sekarang karena kemarin cukup padat agendanya..
🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁🌹
Dipersembahkan:
www.iman-islam.com
💼 Sebarkan! Raih pahala…