Batasan Memotong Rambut u/ Muslimah

0
37

Ustadzah Nurdiana

Assalamu’alaikum ustadz/ah, mau tanya batasan panjang rambut akhwat sampai mana? syukron Jazakallah.  ๐Ÿ…ฐ0โƒฃ6โƒฃ

Jawaban
————–

ูˆ ุนู„ูŠูƒู…  ุงู„ุณู„ุงู…  ูˆ  ุฑุญู…ุฉ  ุงู„ู„ู‡  ูˆ  ุจุฑูƒุงุชู‡
Dari Abu Salamah bin Abdurrahman rahimahullah beliau mengatakan,

ูƒูŽุงู†ูŽ ุฃูŽุฒู’ูˆูŽุงุฌู ุงู„ู†ูŽู‘ุจููŠูู‘ ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ูŠูŽุฃู’ุฎูุฐู’ู†ูŽ ู…ูู†ู’ ุฑูุกููˆุณูู‡ูู†ูŽู‘ ุญูŽุชูŽู‘ู‰ ุชูŽูƒููˆู†ูŽ ูƒูŽุงู„ู’ูˆูŽูู’ุฑูŽุฉู

โ€œPara istri Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam memotong rambut mereka, hingga panjangnya seperti al-wafrah.โ€ (HR. Muslim 320).

Al-wafrah adalah rambut yang panjangnya sampai daun telinga, namun tidak melebihi daun telinga. (Syarh Shahih Muslim, an-Nawawi, 4:4).

An-Nawawi menukil keterangan al-Qodhi Iyadh:

ููŽุนูŽู„ู’ู†ูŽู‡ู ุจูŽุนู’ุฏูŽ ูˆูŽููŽุงุชูู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ู„ุงููŠ ุญูŽูŠูŽุงุชูู‡ู โ€ฆ ูˆูŽู‡ููˆูŽ ู…ูุชูŽุนูŽูŠูู‘ู†ูŒ ูˆู„ุงูŠุธู† ุจูู‡ูู†ูŽู‘ ููุนู’ู„ูู‡ู ูููŠ ุญูŽูŠูŽุงุชูู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ

โ€œMereka (para istri Nabi) melakukan hal itu setelah wafatnya Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam dan bukan ketika beliau masih hidupโ€ฆ itulah yang pasti. Tidak mungkin kita berprasangka bahwa mereka melakukan hal itu ketika Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam masih hidup.โ€ (Syarh Shahih Muslim an-Nawawi, 4:5).

Kemudian an-Nawawi juga menegaskan,

ูˆูŽูููŠู‡ู ุฏูŽู„ููŠู„ูŒ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฌูŽูˆูŽุงุฒู ุชูŽุฎู’ูููŠูู ุงู„ุดูู‘ุนููˆุฑู ู„ูู„ู†ูู‘ุณูŽุงุกู

โ€œHadis ini merupakan dalil bolehnya memangkas rambut bagi wanita.โ€ (Syarh Shahih Muslim, an-Nawawi, 4:5).

Berdasarkan hadis di atas, potong rambut bagi wanita hukumnya boleh, sebagaimana yang disimpulkan an-nawawi. Hanya saja, para ulama memberikan batasan lain, sebagai berikut:

Pertama, tidak boleh menyerupai wanita kafir
Dari Ibnu Umar, Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda:

ู…ูŽู†ู’ ุชูŽุดูŽุจูŽู‘ู‡ูŽ ุจูู‚ูŽูˆู’ู…ู ููŽู‡ููˆูŽ ู…ูู†ู’ู‡ูู…ู’

โ€œSiapa yang meniru suatu kaum maka dia termasuk kaum itu.โ€ (HR. Abu daud, Ibn Abi Syaibah dan dishahihkan

Kedua, tidak boleh menyerupai laki-laki.  Dari Ibnu Abbas radhiyallahu โ€˜anhu, beliau mengatakan,

ู„ูŽุนูŽู†ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ุงู„ู’ู…ูุชูŽุดูŽุจูู‘ู‡ููŠู†ูŽ ู…ูู†ู’ ุงู„ุฑูู‘ุฌูŽุงู„ู ุจูุงู„ู†ูู‘ุณูŽุงุกู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุชูŽุดูŽุจูู‘ู‡ูŽุงุชู ู…ูู†ู’ ุงู„ู†ูู‘ุณูŽุงุกู ุจูุงู„ุฑูู‘ุฌูŽุงู„ู

โ€œRasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam melaknat lelaki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai lelaki.โ€ (HR. Bukhari 5435).

Ketiga, sebaiknya minta  izin suami atau wali

Para istri Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam memotong rambut mereka setelah Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam wafat. Ini memberikan pelajaran kepada kita bagaimana seorang istri berusaha berhias dan menampakkan kondisi paling menarik bagi suaminya. Jangankan model rambut yang menjadi mahkota kecantikan bagi wanita, bahkan syariat melarang wanita melakukan puasa sunah, tanpa seizin suami sementara suaminya berada di rumah. Itu semua dalam rangka mewujudkan keharmonisan antara suami-istri.

Tambahan :

Majelis Ilmu Farid Nu’man:

Di Rambut kita ada Adab-Adab
โ–ถ Memotong rambut bagi Wanita

Tidak apa-apa memotong rambut bagi wanita selama tidak menyerupai orang kafir dan tidak menyerupai laki-laki. Sebagaimana riwayat berikut:

ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ู…ูู†ู‘ูŽุง ู…ูŽู†ู’ ุชูŽุดูŽุจู‘ูŽู‡ูŽ ุจูุบูŽูŠู’ุฑูู†ูŽุง

“Bukan golongan kami orang yang menyerupai selain kami.” 1)

Dari Ibnu Abbas Radhiallahu โ€˜Anhuma, katanya:

ู„ูŽุนูŽู†ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุงู„ู’ู…ูุชูŽุฑูŽุฌู‘ูู„ุงุชู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูุณูŽุงุกูุŒ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุฎูŽู†ู‘ูŽุซููŠู†ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุฑู‘ูุฌูŽุงู„

“Rasulullah Shallallahu โ€˜Alaihi wa Sallam melaknat  wanita yang menyerupai laki-laki, dan laki-laki yang menyerupai wanita.”  2)

Bagi wanita hanya dibolehkan memendekkan (at taqshir) saja, tidak dibolehkan menggundulinya. Hal ini berdasarkan hadits berikut ini.

Dari Ibnu Abbas Radhiallahu โ€˜Anhuma, bahwa Nabi Shallallahu โ€˜Alaihi wa Sallam bersabda:

ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ูู‘ุณูŽุงุกู ุญูŽู„ู’ู‚ูŒ ุŒ ุฅูู†ูŽู‘ู…ูŽุง ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ูู‘ุณูŽุงุกู ุงู„ุชูŽู‘ู‚ู’ุตููŠู’ุฑู

“Wanita tidaklah dicukur habis rambutnya, tetapi hanyalah dipendekkan  saja.”  3)

Dari โ€˜Aisyah Radhiallahu โ€˜Anha, katanya:

ู†ู‡ู‰ ุฃู† ุชุญู„ู‚ ุงู„ู…ุฑุฃุฉ ุฑุฃุณู‡ุง

“Nabi melarang kaum wanita menggunduli kepalanya. 4)

 Menurut Imam At Tirmdizi  sanad hadits ini  idhtirab โ€“ guncang, 5)  sehingga dia dhaif (lemah). Idhtirab-nya sanad hadits ini karena Hamam meriwayatkannya kadang  katanya dari Ali, kadang dari โ€˜Aisyah. Lalu, hadits ini juga terputus sanadnya (munqathiโ€™) antara Qatadah kepada Aisyah, bahwa Qatadah tidaklah mendengarkan hadits ini dari โ€˜Aisyah. 6)

Namun, demikian hadits ini telah diamalkan oleh para ulama sebagaimana dijelaskan oleh Imam At Tirmidzi sendiri, sebagai berikut:

ูˆุงู„ุนู…ู„ ุนู„ู‰ ู‡ุฐุง ุนู†ุฏ ุฃู‡ู„ ุงู„ุนู„ู… ู„ุง ูŠุฑูˆู† ุนู„ู‰ ุงู„ู…ุฑุฃุฉ ุญู„ู‚ุงุŒ ูˆูŠุฑูˆู† ุฃู† ุนู„ูŠู‡ุง ุงู„ุชู‚ุตูŠุฑ.

“Para ulama mengamalkan hadits ini, bagi mereka tidak boleh wanita menggunduli kepalanya, bagi mereka yang benar adalah memendekkan saja.” 7)

[1] HR. At Tirmdizi No. 2695. Ath Thabrani, Musnad Asy Syamiyyin No. 503, juga dalam Al Awsath No. 7380, Al Qudhaโ€™i, Musnad Asy Syihab No.1191, Syaikh Al Albani mengatakan: hasan. Lihat Shahihul Jamiโ€™ No. 5434
[2] HR. Ahmad No. 2006. Syaikh Syuโ€™aib Al Arnauth mengatakan: isnadnya shahih sesuai standar Imam Al Bukhari. Lihat Taโ€™liq Musnad Ahmad No. 2006
[3] HR. Abu Daud No. 1983, Ad Darimi No. 1936, Ad Daruquthni No. 2666, 2667, Al Baihaqi, As Sunan Al KubraNo. 9404, Ath Thabarani, Al Kabir No. 13018. Syaikh Husein Salim Asad Ad Darani mengatakan dalam tahqiqnya atas Sunan Ad Darimi: isnadnya shahih. Syaikh Al Albani juga menshahihkan. Lihat Shahihul Jamiโ€™ No. 5403
[4] HR. At Tirmidzi No. 915
[5] Ibid
[6] Silsilah Adh Dhaโ€™ifah No. 278
[7] Sunan At Tirmidzi No. 915

Wallahu a’lam.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here