Fiqih MuamalahUstadz Menjawab

Bolehkah Bersalaman dengan Lawan Jenis??

Pertanyaan

Assalamu’alaikum, ustadz/ustadzah ….
Ustadz betulkah ada fiqih yg membolehkan bersalaman perempuan dan laki laki krn kedudukan yg lebih misal laki2 itu guru….

Sy seorang guru baru prihatin ada teman sy bahkan guru agama … Beliau rela dicium tangan oleh siswi putrinya…. Katanya Ada kilafiyah masalah tsb…

Sy akan tegaskan dgn tata tertib masih ragu untuk mengingatkan secara tegas pada guru tsb…

Jazakallah khair ustadz..
Jawaban ustadz sangat kami tunggu untuk perbaikan karakter lembaga sekolah kami


Jawaban

Oleh: Ustadz Farid Nu’man Hasan

‌و عليكم السلام و رحمة الله و بركاته

Bismillah wal Hamdulillah..

Berjabat tangan dengan lawan jenis bukan mahram ada 2 pendapat ulama.

1. Terlarang, ini pendapat mayoritas ulama, dengan alasan-alasan:

– Nabi tidak pernah dibai’at dengan menyentuh tangan wanita, berbeda dengan saat dengan kaum laki-laki

– Nabi menyebut tertusuk besi neraka lebih dia sukai dibanding bersentuhan dengan wanita. Hr. Ath Thabarani

2. Boleh tapi bersyarat, yaitu tidak menyengaja mencari kesempatan buat itu, tidak menikmatinya, namun sebaiknya tetap hindari. Ini pendapat Syaikh Al Qaradhawi, Syaikh Abdul Halim Abu Syuqqah, Syaikh TM Hasbi Ash Shidiqiy, dan lainnya.

Alasan pihak yang membolehkan adalah hadits-hadits yang dijadikan dalil pihak mengharamkan justru tidak tegas. Tidak ada kata-kata: “Diharamkan .. Atau Nabi melarang ..” dan semisalnya, sebagaimana biasa terjadi pada aktifitas terlarang.

Semua menunjukkan “Nabi tidak melakukan” baik saat bai’at, atau sehari-hari .. “.

Tidak melakukan tidak berarti bermakna haram, bisa jadi memang nabi tidak menyukainya dan tidak memandang perlu melakukannya.

Ada pun riwayat Ath Thabarani yg menunjukkan “lebih baik tertusuk besi dibanding bersentuhan dgn wanita” bukan menunjukkan makna hakiki .. Tapi menunjukkan begitu bencinya nabi dengan hal itu, atau makna bersentuhan di situ adalah hubungan suami istri.

Sebab, dalam riwayat Imam Bukhari, nabi pernah dipegang tangannya oleh Jariyah (wanita usia Abg) dan dibawa keliling Madinah dan nabi pun tidak melepaskannya ..

Nabi pun pernah saat muda dicarikan kutu oleh Ummu Haram, seorang wanita yang bukan siapa-siapanya. Ini alasan-alasan pihak yang membolehkan.

Ada pun pendapat ulama madzhab, kalangan Syafi’iyah dan Malikiyah menyatakan haramnya bersalaman dengan wanita bukan mahram, baik wanita tua dan muda.

Sedangkan Hanafiyah dan Hanabilah, haram jika bersalaman dengan wanita muda, tapi tidak apa-apa dengan yang sudah tua dan aman dari fitnah/syahwat. ( Al Mausu’ah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah, 9/297)
Demikian.

Wallahu a’lam.

🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D

Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial

📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis

💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130

Related Posts

Leave A Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *