Materi Kajian ManisTazkiyatun Nafs

Orang Beriman Itu Pasti Diuji

🍃🍃🌺🍃🌺🍃🍃

📝 Pemateri: Ustadz Faisal Kunhi M.A

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? (QS. Al-Ankabut: 2)

Penjelasan:

Kalimat dalam ayat ini adalah “istifham inkari”, artinya bahwa sesungguhnya Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi pasti akan menguji hamba-Nya yang mukmin sesuai dengan kadar keimanan yang mereka miliki, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadist.

Ibnu Jazi berkata, “Ayat ini turun terkait kaum mukminin yang lemah yang tinggal di Mekkah diantaranya Ammar bin Yasir dan yang lainnya, ketika kaum kafir Quraisy menyiksa mereka maka sempitlah hati mereka, kemudian Allah membuat mereka lupa tentang penderitaan mereka dalam ujian ini, lalu Allah mengabarkan bahwa ini adalah ujian atas keimanan mereka agar mereka semua sabar dan istiqomah di jalan kebenaran.”

Dari Mush’ab bin Sa’id -seorang tabi’in- dari ayahnya, ia berkata,

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلاَءً

“Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling berat ujiannya?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,

« الأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالأَمْثَلُ فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ دِينُهُ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِى دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِىَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَمَا يَبْرَحُ الْبَلاَءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِى عَلَى الأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ »

“Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu kuat (kokoh), maka semakin berat pula ujiannya. Apabila agamanya lemah, maka ia akan diuji sesuai dengan kualitas agamanya. Seorang hamba senantiasa akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa.” (HR. Tirmidzi)

Ayat di atas serupa dengan ayat-ayat berikut ini:

أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللَّهُ الَّذِينَ جَاهَدُوا مِنْكُمْ وَيَعْلَمَ الصَّابِرِينَ

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar.” (QS. Ali Imran: 142)

أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۖ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّىٰ يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَىٰ نَصْرُ اللَّهِ ۗ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (QS. Al-Baqarah: 214).

Apa yang Allah sebut dalam surat Al-Baqarah: 214 ini adalah bentuk-bentuk ujian yang Allah hadir untuk membuktikan benarnya iman seseorang atau tidak, oleh karena itu Dia berfirman:

وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ

“Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al-Ankabut: 3)

Hidup adalah ujian yang bentuk dan sifatnya dapat bermacam-macam, menyenangkan dan menyusahkan; tidak seorangpun, apalagi yang beriman yang tidak mengalami ujian. Allah SWT menetapkan sebagai keniscayaan untuk mendidik dan mempersiapkan kaum beriman memikul amanat membangun dunia dan membimbing manusia menuju jalan Allah, demikian tutur Prof. Dr. Quraish Sihab dalam tafsir Al-Lubab.

Allah menginformasikan tentang kesempurnaan hikmah (kebijaksanaan)-Nya, dan bahwa hikmah-Nya tidak memastikan bahwa setiap orang yang mengatakan bahwa dirinya adalah seorang Mukmin dan mengklaim iman bagi dirinya, untuk tetap dalam kondisi selamat dari cobaan dan ujian, tidak menghadapi hal-hal yang mengganggu iman mereka atau cabang-cabangnya. Sebab, kalau perkaranya seperti itu, tentu tidak dapat dibedakan mana orang yang jujur (sejati) dari orang yang dusta, antara orang yang berpegang kepada kebenaran dari orang yang berpegang kepada kebatilan. Demikian ungkap Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di, pakar tafsir abad 14 H.

Syaikh Wahbah Zuhaili berkata, “Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan saja tanpa ujian karena mereka sudah mengatakan: ‘Kami beriman kepada Allah dan rasul-Nya’; dan mereka tidak diuji dengan kewajiban-kewajiban syariat seperti jihad, hijrah dari Mekkah ke Madinah, melaksanakan shalat, menunaikan zakat, musibah dalam jiwa dan harta dan kesungguhan melawan nafsu dan setan, dan itulah semua ujian keimanan yang pasti datang.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan,

وَاِذَا عَظُمَت المِحْنَةُ كَانَ ذَلِكَ لِلْمُؤْمِنِ الصَّالِحِ سَبَبًا لِعُلُوِّ الدَرَجَةِ وَعَظِيْمِ الاَجْرِ

“Cobaan yang semakin berat akan senantiasa menimpa seorang mukmin yang sholih untuk meninggikan derajatnya dan agar ia semakin mendapatkan ganjaran yang besar.”

Karenanya menjadi orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah bukan berarti menjadi orang yang hidupnya tanpa masalah dan ujian, namun ketika ujian itu hadir, Allah akan membuat kita sabar dan menunjukkan kepada kita solusi yang tepat untuk hal tersebut.

Syaikhul Islam juga mengatakan,

واللهُ تَعَالَى قَدْ جَعَلَ أَكْمَلَ المُؤْمِنِيْنَ إِيْمَانًا أَعْظَمُهُمْ بَلاَءً

“Allah akan memberikan cobaan terberat bagi setiap orang mukmin yang sempurna imannya.”

Ujian datang bukan untuk menghancurkan kita melainkan untuk menaikkan kelas kita di hadapan Allah, karena itu bersabarlah dalam menghadapi ujian dari-Nya.

🍃🍃🌺🍃🌺🍃🍃


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis

Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial

📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis

💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130

Related Posts

Leave A Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *